Fungsi Tataniaga di Tingkat Pedagang Kecil Pasar Andir Bandung

78 berupa pertukaran dan pencarian informasi pasar kadang-kadang dilakukan oleh petani dimana informasi yang dibutuhkan adalah harga tomat. Informasi tersebut diperoleh dari sesama petani yang telah menjual tomatnya ke pasar, walaupun pada kenyataannya informasi tersebut tidak bisa menjadi patokan harga yang pasti karena harga tomat di pasar yang cukup fluktuatif tiap harinya dan tidak adanya posisi tawar petani dalam melakukan tawar-menawar harga kepada PBPIC. Petani yang menjual tomat kepada PBPIK juga melakukan beberapa fungsi-fungsi tataniaga. Petani melakukan aktifitas fungsi pertukaran berupa penjualan tomat kepada PBPIK langsung tanpa perantara. Dalam proses tataniaga yang berlangsung, petani juga melakukan fungsi fisik berupa aktivitas pengangkutan dari Desa Tugumukti hingga sampai kepada PBPIK di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta dengan biaya sebesar Rp 200,00 per kilogram. Biaya pengangkutan ini ditentukan oleh PBPIK yang merupakan pemilik truk colt diesel pembawa tomat ke pasar. Petani juga menanggung risiko harga tomat. Hal ini terjadi karena sistem penentuan harga dan pembayaran merupakan keputusan PBPIK. Harga tidak ditetapkan di awal transaksi oleh PBPIK melainkan ditetapkan setelah tomat dijual oleh PBPIK. Harga ini dicantumkan dalam nota jual-beli bersama sejumlah uang hasil penjualan tomat yang selanjutnya nota dan uang ini diberikan kepada petani. Petani kadang-kadang melakukan pertukaran informasi pasar dengan sesama petani maupun pedagang, khususnya informasi terkait harga tomat di pasar. informasi ini sekiranya sangat penting bagi petani untuk memperhitungkan besaran pendapatan yang mungkin akan diterima.

6.3.2 Fungsi Tataniaga di Tingkat Pedagang Kecil Pasar Andir Bandung

Pedagang Kecil Pasar Andir Bandung PKPAB melakukan fungsi-fungsi tataniaga, baik fungsi pertukaran, fungsi fisik, maupun fungsi fasilitas. Dilihat dari fungsi pertukaran, PKPAB melakukan aktifitas pembelian tomat dari petani dan pada akhirnya menjual tomat, baik menjual tomat kepada pedagang pengecer maupun langsung kepada konsumen. PKPAB juga melakukan fungsi fisik dalam proses tataniaga tomat, diantaranya PKPAB melakukan aktifitas pengemasan tomat dengan menggunakan peti kayu bekas yang dibeli dari pasar dengan biaya Rp 102,00 per kilogram dan pengemasan tomat dengan menggunakan plastik seharga Rp 5,00 per kilogram yang digunakan pada saat menjual tomat kepada 79 konsumen. Terkadang PKPAB melakukan aktivitas penyimpanan tomat di rumahnya, hal ini sangat jarang terjadi dan hanya terjadi jika pasokan tomat dari petani cukup banyak sedangkan harga tomat di pasar PKPAB cukup rendah. Fungsi fisik lainnya yg dilakukan oleh PKPAB adalah aktivitas pengangkutan tomat dari Desa Tugumukti hingga ke Pasar Andir Bandung menggunakan mobil bak terbuka pickup yang membutuhkan biaya Rp 220,00 per kilogram dan aktivitas bongkar muat dengan biaya Rp 10,00 per kilogram. Adapun biaya yang dikeluarkan PKPAB untuk melakukan fungsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22 . Biaya Tataniaga per Kilogram Grade Tomat di Tingkat PKPAB RpKg Uraian Kegiatan Saluran I RpKg Saluran II RpKg A B C A B C -TK 100 100 100 100 100 100 -Sortasi Grading 50 50 50 50 50 50 -Pengemasan 102 102 102 107 107 107 -Pengangkutan 220 220 220 220 220 220 -Bongkar Muat 10 10 10 10 10 10 -Retribusi 20 20 20 20 20 20 -Penyusutan 131,25 163,12 146,87 Total Biaya 502 502 502 638,25 670,12 653,87 PKPAB juga melakukan fungsi fasilitas dalam proses tataniaga tomat, yaitu berupa sortasi dan grading tomat yang dibeli dari petani. Aktivitas ini membutuhkan biaya sebesar Rp 50,00 per kilogram. Di samping itu, PKPAB juga melakukan aktivitas yang berkaitan dengan risiko selama proses tataniaga dari petani ke PKPAB berlangsung. Risiko yang terjadi adalah penyusutan tomat akibat rusaknya tomat selama dalam perjalanan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh, rata-rata penyusutan dalam 40 kilogram tomat adalah 5 persen untuk grade A, 7,5 persen untuk grade B dan 12,5 persen untuk tomat grade C. PKPAB juga menanggung risiko fluktuasi harga tomat di pasar yang akan berdampak pada pendapatan yang diterima oleh PKPAB. Fungsi fasilitas lainnya yang dilakukan oleh PKPAB berupa aktivitas permodalan usaha selama proses tataniaga berlangsung dimana modal diperoleh dari keuntungan penjualan sebelumnya. Di samping itu PKPAB juga melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pencarian informasi pasar. Hal ini dilakukan PKPAB untuk mengetahui supply tomat dan 80 harga yang berlaku di pasar, sehingga memudahkan PKPAB menetapkan harga jual tomat baik kepada pengecer maupun kepada konsumen.

6.3.3 Fungsi Tataniaga di Tingkat Pedagang Besar Pasar Cibitung Bekasi