86
6.4.1 Jumlah Penjual dan Pembeli
Pelaksanaan aktivitas tataniaga tomat di Desa Tugumukti melibatkan beberapa lembaga tataniaga yang membentuk pola-pola saluran tataniaga. Pola-
pola saluran tataniaga yang terbentuk memiliki tujuan pasar yang berbeda, yaitu Pasar Andir Bandung, Pasar Induk Cibitung Bekasi dan Pasar Induk Kramat Jati
Jakarta. Saluran tataniaga yang terbentuk menunjukkan aliran tataniaga tomat mulai dari tingkat petani hingga tingkat pedagang pengecer di masing-masing
pasar. Jumlah petani di Desa Tugumukti yang bertindak sebagai penjual tomat
relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lembaga tataniaga berikutnya pembeli yang merupakan pedagang di tiga pasar yang berbeda. Dari hasil
observasi di lapangan diperoleh bahwa 20 orang petani tomat di Desa Tugumukti menjual tomat kepada tiga orang pedagang yang berbeda, yaitu Pedagang Kecil
Pasar Andir Bandung PKPAB, Pedagang Besar Pasar Induk Cibitung PBPIC dan Pedagang Besar Pasar Induk Kramat Jati PBPIK. Namun dalam pelaksanaan
penjualan tomat, petani telah memiliki hubungan kerjasama dengan setiap pedagang dengan landasan kerjasama yang beragam. Hubungan tersebut misalnya
masih terdapat hubungan keluarga antara petani dan pedagang, pedagang yang memberikan pinjaman modal petani, masih adanya pinjaman modal petani yang
belum dilunasi, sudah terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dan sejak lama antara petani dan pedagang, dan lain-lain. Artinya, petani tidak bebas menentukan
kepada siapa tomat hasil panennya akan dijual. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa ternyata walaupun jumlah petani lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah pedagang, namun posisi tawar petani dalam proses tataniaga tomat ternyata relatif lebih rendah dibandingkan dengan pedagang. Di samping itu dari
kondisi di atas terlihat bahwa persaingan antara pedagang dalam mendapatkan pasokan tomat tidak begitu kuat. Hasil penelusuran di lapangan selama bulan Mei
2012 memberikan gambaran bahwa sebanyak 18 orang 90 petani responden menjual tomat ke PBPIC, satu orang 5 petani responden menjual tomat ke
PKPAB dan sisanya satu orang 5 petani responden menjual tomat ke PBPIK. Setelah tomat tomat sampai di pasar, tugas dari PKPAB, PBPIC dan
PBPIK selanjutnya adalah menjual tomat kepada pedagang pengecer maupun
87
langsung kepada konsumen. Pada tingkat ini, jumlah PKPAB, PBPIC dan PBPIK sebagai penjual tomat segar relatif lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
pedagang pengecer maupun konsumen yang bertindak sebagai pembeli. Penjual memiliki posisi dan kekuatan tawar lebih tinggi dibandingkan dengan pembeli
terlihat pada ketika penentuan harga jual dan tata cara pembayaran. Penjual memiliki peranan yang relatif lebih besar dalam penentuan harga dan tata cara
pembayaran. Tomat yang telah diperoleh pedagang pengecer kemudian akan segera
dijual kepada konsumen. Di lihat dari jumlahnya, pedagang pengecer yang bertindak sebagai penjual dalam penelitian ini berjumlah lebih sedikit
dibandingkan dengan konsumen yang merupakan pembeli tomat. Posisi tawar pedagang pengecer relatif lebih tinggi dibandingkan dengan konsumen. Hal ini
terlihat pada penentuan harga tomat bahwa pedagang pengecer merupakan pihak yang dominan dalam penentuan harga tomat dibandingkan dengan konsumen,
walaupun terkadang proses negosiasi antara penjual dan pembeli sering kali terjadi.
6.4.2 Sifat dan Jenis Tomat