Gambaran Umum Tanaman Tomat

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Tanaman Tomat

Tomat Lycopersicum esculentum dipercaya merupakan tanaman asli Benua Amerika. Tomat pada mulanya ditemukan di antara celah-celah batu Pegunungan Peru dan kemudian muncul di Meksiko. Pembudidayaan tomat pertama kali dilakukan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM dengan memberi nama tomat dengan julukan xictomatle. Tomat menyebar di Benua Eropa pada awal abad ke-16 dan menyebar di Benua Asia pada abad ke-18 dimulai dari Filipina hingga sampai ke Indonesia. Sampai saat ini belum diketahui pasti kapan awal mula tomat mulai diusahakan sebagai salah satu usaha di bidang pertanian, tetapi yang jelas pada tahun 1811 tanaman tomat telah tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, terutama di dataran tinggi Tugiono 2007 dan Wiryanta 2002. Tugiyono 2007 menjelaskan bahwa apabila dilihat dari bentuk buah, buah tomat dibedakan menjadi lima jenis yaitu 1 Tomat Biasa, berbentuk bulat pipih tidak teratur, sedikit beralur terutama di dekat tangkai. Tomat ini banyak ditemukan di pasar-pasar lokal; 2 Tomat Apel atau Pir, berbentuk bulat seperti buah apel atau buah pir; 3 Tomat Kentang, berbentuk bulat besar, padat, dan kompak. Ukuran buahnya lebih besar dibandingkan tomat apel; 4 Tomat Tegak, buahnya berbentuk agak lonjong dan teksturnya keras; 5 Tomat Cherry, buahnya berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang dengan warna merah atau kuning. Adapun beberapa varietas benih tomat yang beredar di pasaran Indonesia diantaranya Safira F1, Presto F1, Jelita F1, Mahkota F1, Donna F1, Glory F1, dan lain-lain. Berdasarkan tipe pertumbuhannya, Tugiyono 2007 mengatakan bahwa tomat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu 1 tipe determinate dengan tipe pertumbuhan yang cepat dengan umur panen lebih pendek; 2 tipe indeterminate dengan pertumbuhan batang relatif lebih lama dengan umur panen yang lebih lama, dan 3 tipe semi indeterminate dengan kemampuan rata-rata tipe determinate dan indeterminate. Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari daerah dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Hanya saja, di daerah 14 yang bertanah basah tergenang air dan memiliki curah hujan yang sangat tinggi pertumbuhan tomat menjadi kurang optimal. Tanah yang tergenang air akan menyebabkan akar tomat mudah membusuk dan tidak mampu menyerap zat-zat hara dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah di sekitar akar tomat kurang baik. Akibatnya tanaman tomat akan mati. Tugioyo 2007 mengemukakan bahwa tanaman tomat merupakan tanaman setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam tanaman berbunga Angiospermae. Daun tomat memiliki bentuk celah menyirip tanpa daun penumpu stippelae. Jumlah daunnya ganjil, antara 5-7 helai. Dilihat dari bentuk batang, tanaman tomat memiliki batang yang berbentuk segi empat sampai bulat, berwarna hijau dan mempunyai banyak cabang. Akar tanaman tomat adalah akar tunggang dengan akar samping yang menjalar di seluruh permukaan atas. Bunga tanaman tomat berjenis dua dengan lima buah kelopak berwarna hijau berbulu dan dua helai daun mahkota berwarna kuning. Hampir semua bagian tanaman tomat berbulu halus bahkan ada yang tajam, kecuali akar dan mahkotanya. Faktor-faktor lingkungan yang menjadi syarat tumbuh tanaman tomat diantaranya media tanam, suhu udara, air, intensitas cahaya dan kelembaban udara. Wiryanta 2002 mengatakan bahwa sebagian besar sentra penanaman tomat berada di daerah dengan kisaran ketinggian 1.000 – 1.250 m dpl meter di atas permukaan laut. Namun pada saat ini produsen benih sudah dapat mengembangkan dan memproduksi jenis tanaman tomat yang cocok ditanam di daerah dataran rendah dengan kisaran ketinggian antara 100 – 600 m dpl. Cahyono 2008 mengemukakan bahwa suhu rata-rata yang optimal bagi pertumbuhan tomat adalah 21 o C pada siang hari dan 15 o C pada malam hari. Suhu tinggi yang diikuti kelembaban yang relatif tinggi dapat mereduksi hasil karena menyebabkan penyakit daun berkembang, sedangkan kelembaban yang relatif rendah dapat mengganggu pembentukan buah. Wiryanta 2002 mengatakan bahwa kelembaban relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan tomat adalah 80 persen. Untuk membudidayakan tanaman tomat dibutuhkan media tanam tanah yang subur, gembur, kaya akan unsur hara dengan karakter media tanam 15 bertekstur lempung atau lempung berdebu dan banyak mengandung humus dengan tingkat keasaman media tanam antara 5 – 6. Tanaman tomat memiliki buah berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih atau oval. Buah yang masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua. Sementara itu, buah yang sudah tua berwarna merah cerah atau gelap, merah kekuning-kuningan, atau merah kehitaman. Selain warna tersebut, tomat juga ada yang berwarna kuning Wiryanta 2002. Tomat memiliki karakteristik rasa yang segar, manis agak kemasam-masaman. Dalam buah tomat terdapat berbagai kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Adapun komponen-komponen nutrisi yang terkandung di dalam buah tomat dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 . Kandungan Gizi Tomat dalam Setiap 100 gram Bahan Kandungan Gizi satuan Macam Tomat Buah Muda Buah Masak Sari Buah 1 2 Energi kal 23,00 20,00 19,00 15,00 Protein g 2,00 1,00 1,00 1,00 Lemak g 0.70 0,30 0,20 0,20 Karbohidrat g 2,30 4,20 4,10 3,50 Serat gr - - 0,80 - Abu - - 0,60 - Calsium mg 5,00 5,00 18,00 7,00 Fosfor mg 27,00 27,00 18,00 15,00 Zat Besi mg 0,50 0,50 0,80 0,40 Natrium mg - - 4,0 - Kalium mg - - 266,00 - Vitamin A S.I 320,00 1.500,00 735,00 600,00 Vitamin B1 mg 0,07 0,06 0,06 0,05 Vitamin B2 mg - - 0,04 - Niacin mg - - 0,60 - Vitamin C mg 30,00 40,00 29,00 10,00 Air gr 93,00 94,00 - 94,00 Sumber: Wiryanta, 2002

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu tentang Tataniaga