Pembibitan Penanaman Pemeliharaan Gambaran Umum Usahatani Tomat

56 dibuat, maka proses selanjutnya adalah pemasangan plastik mulsa yang bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma dan hama penyakit di sekitar tanaman, menjaga suhu dan kelembaban tanah serta menghindari tercucinya pupuk dan obat-obatan oleh air hujan. Pemasangan plastik mulsa ini dilakukan oleh para buruh tani pada siang hari. Setelah mulsa terpasang, proses selanjutnya yaitu pembolongan plastik mulsa tersebut dengan alat pembolong mulsa yang terbuat dari kaleng susu berdiameter kurang lebih 10 cm yang telah diberikan pegangan serta telah dipanaskan dengan bantuan bara api yang dimasukkan di dalamnya.

5.5.2 Pembibitan

Berdasarkan keterangan petani, benih tomat yang digunakan petani di Desa Tugumukti adalah jenis tomat F1 dengan nama Martha dan Warani Cap Panah Merah yang diproduksi oleh PT East West Seed Indonesia. Jenis ini dirasa petani paling cocok dengan karakteristik agroklimat di Desa Tugumukti. Sebagai informasi, perusahaan PT East West Seed Indonesia juga bertempat di Desa Tugumukti yang tidak jauh dengan area kebun petani dan di sana perusahaan ini mengembangkan dan memproduksi benih-benih tomat yang cocok untuk karakteristik wilayah Indonesia. Proses penyemaian benih sebagian besar tidak dilakukan langsung oleh petani, melainkan petani menyerahkan proses pembibitan kepada petani yang khusus menangani penyemaian benih. Benih tomat yang akan disemai dimasukkan ke dalam wadah yang terbuat dari daun pisang berdiameter 3 cm dengan tinggi kurang lebih 5 cm. Di dalam wadah ini juga telah terdapat media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi. Proses penyemaian ini memerlukan waktu antara 15 sampai 20 hari setelah tanaman kemudian bibit tomat dapat dipindahkan ke lahan budidaya yang telah dipasang plastik mulsa.

5.5.3 Penanaman

Pada saat lahan telah siap diolah dan telah dipasangi plastik mulsa serta di sisi lain bibit tomat telah siap untuk ditanam, proses berikutnya yang dilakukan adalah penanaman tomat pada lahan tersebut. Bibit tomat ditempatkan pada lubang tanam yang kemudian dimasukkan dan ditimbun dalam media tanam. Setelah ditanam, bibit tomat langsung segera disiram dengan mengguakan air. 57 Petani tidak hanya menanam tomat dalam lahannya, namun beberapa jenis sayuran lain seperti cabe kriting, bunga kol, brokoli, dan pada akhir masa produksi petani menanam buncis. Dalam hal ini, pola tanam tumpang sari dilakukan petani dalam budidaya tomat yang mereka lakukan.

5.5.4 Pemeliharaan

Salah satu proses terpenting dalam budidaya tomat oleh petani di Desa Tugumukti adalah proses pemeliharaan tanaman tomat itu sendiri mulai dari ditanam hingga sampai saat panen tiba. Pemeliharaan ini dilakukan selama masa produksi tomat berlangsung. Pada tahap ini diperlukan perhatian khusus dan ketelitian untuk mengawasi dan memelihara tanaman tomat, karena karakteristik tanaman tomat yang sangat rentan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim dan hama penyakit. Kegiatan yang dilakukan selama pemeliharaan diantaranya meliputi penyiraman tanaman, pemasangan ajir, pemangkasan, pemupukan tambahan, dan pengendalian hama dan penyakit tanaman yang sering menyerang tanaman tomat. Pengairan atau penyiraman tanaman sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman tomat. Pada dasarnya kebutuhan air pada budidaya tomat tidak terlalu banyak, namun juga tidak boleh kekurangan air. Dalam hal ini kelembaban tanah yang optimal untuk pertumbuhan tomat harus tetap terjaga karena terlalu banyak air akan menyebabkan tanaman tomat tidak dapat menyerap unsur-unsur hara dan menjadi rentan terhadap penyakit. Hal ini disebabkan oleh kelembaban tanah yang tinggi dalam plastik mulsa yang tidak tembus sinar matahari akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat akan rentan terhadap kematian. Namun apabila kekurangan air yang berkepanjangan akan mengganggu pertumbuhan tanaman, kerontokan bunga dan terdapat pecah-pecah pada kulit buah tomat. Untuk itu diperlukan pengairan yang baik untuk pertumbuhan tanaman tomat yang baik pula. Proses pemeliharaan berikutnya dalah pemasangan ajir dan pemangkasan. Ajir merupakan bambu yang dipotong dengan panjang 100-150 cm dan lebar sekitar lima centimeter. Ajir diperlukan untuk membantu dalam menopang tanaman tomat agar tetap tegak berdiri. Ajir dipasang menyilang pada area tanam dan dipasang sedini mungkin agar tidak ada akar yang rusak karena tertusuk ajir. 58 Pada saat tanaman tomat sudah mulai tumbuh tinggi, maka batang utama tomat akan diikat ke batang ajir dengan bantuan tali plastik agar tanaman tetap tegak. Selain itu, setelah tanaman tumbuh besar, maka petani harus melakukan pemangkasan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani, pemangkasan ini bertujuan untuk membuang bagian-bagian yang rusak pada tanaman serta mengatur jumlah batang utama yang tumbuh pada tanaman tomat agar pertumbuhannya baik. Pemangkasan pada tanaman tomat dapat dilakukan terhadap tunas yang tumbuh pada ketiak daun, daun tua, daun dan buah yang cacat atau terserang hama penyakit. Hal lain yang dilakukan selama masa pemeliharaan tanaman tomat yaitu pemupukan tambahan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman yang sering menyerang tanaman tomat. Untuk meningkatkan produktivitas, petani tomat di Desa Tugumukti melakukan pemupukan tambahan dengan menggunakan pupuk kimia cair maupun butiran padat seperti NPK mutiara, TSP, KCL dan Urea. Karakteristik tanaman tomat yang sangat rentan terhadap serangan gulma, hama dan penyakit tanaman, mengharuskan petani untuk melakukan penanganan terhadap ancaman tersebut dengan pemberian pestisida. Pemberian pestisida ini tidak dilakukan secara terus menerus tetapi menurut pengakuan petani, pestisida diberikan sesuai dengan keadaan iklim dan kondisi tanaman. Pada saat curah hujan tinggi, pemberian pestisida dapat dilakukan setiap 5 hari sekali, sedangkan pada saat kondisi curah hujan sedikit maka pemberian pestisida hanya dilakukan paling lama dua minggu sekali. Untuk penanganan gulma petani melakukan pembersihan gulma dengan cara mencabut tanaman gulma tersebut langsung dan dilakukan pada saat melakukan kegiatan pemangkasan.

5.5.5 Pemanenan