Konsep Struktur dan Perilaku Pasar

29 3. Cepat tidaknya produk mengalami kerusakan: produk yang cepat rusak menghendaki saluran tataniaga yang pendek agar segera diterima oleh konsumen. 4. Keadaan keuangan pengusaha: pedagang dengan posisi keuangan yang kuat cenderung dapat melakukan lebih banyak fungsi tataniaga dan memperpendek saluran tataniaga.

3.1.4 Konsep Struktur dan Perilaku Pasar

Struktur pasar market structure merupakan tipe atau jenis pasar yang didefinisikan sebagai hubungan korelasi antara pembeli calon pembeli dan penjual calon penjual yang secara strategi mempengaruhi penentuan harga dan pengorganisasian pasar Asmarantaka 2009. Hammond dan Dahl 1977 menyatakan bahwa struktur pasar merupakan gambaran fisik dari industri atau pasar. Terdapat empat faktor penentu dari karakteristik struktur pasar, yaitu 1 jumlah dan ukuran perusahaan di dalam pasar; 2 kondisi atau keadaan produk yang diperjualbelikan; 3 pengetahuan informasi pasar; dan 4 hambatan keluar masuk pasar bagi pelaku tataniaga, misalnya hambatan dari segi biaya, harga dan kondisi pasar antara partisipan. Karakter masing-masing struktur pasar, khususnya dalam struktur pasar pangan dan serat, dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 . Karakteristik Struktur Pasar pada Komoditi Pangan dan Serat Karakteristik Struktural Struktur Pasar dari Sisi Jumlah Perusahaan Sifat Produk Penjual Pembeli Banyak Standarisasi Persaingan Sempurna Persaingan Sempurna Banyak Deferensiasi Monopolistic Competition Monopsonistic Competition Sedikit Standarisasi Oligopoli Murni Oligopsoni Murni Sedikit Diferensiasi Oligopoli Diferensiasi Oligopsoni Diferensiasi Satu Unik Monopoli Monopsoni Sumber: Hammond dan Dahl, 1977 diacu dalam Asmarantaka, 2009 Seperich et al. 1994 mendefinisikan perilaku pasar atau market conduct sebagai sikap yang menunjukan bagaimana keputusan dibuat oleh lembaga tataniaga. Perilaku pasar suatu lembaga tataniaga sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Asmarantaka 2009 mendefinisikan perilaku pasar sebagai sebuah 30 perangkat strategi dalam pemilihan yang ditempuh baik oleh penjual maupun pembeli dalam mencapai tujuan masing-masing. Dalam hal ini perilaku pasar merupakan kumpulan hubungan interaksi dan komunikasi oleh penjual dan pembeli untuk mencapai tujuan. Tiga cara yang umum digunakan dalam mengenal perilaku pasar, yaitu : 1 Penentuan harga dan setting level of output; harga yang ditetapkan bisa tidak berpengaruh terhadap perusahaan lain, ditetapkan secara bersama-sama antar penjual ataupun penentapan berdasarkan pemimpin harga. 2 Product promotion policy ; yaitu melalui kegiatan promosi seperti pameran dan iklan yang mengatasnamakan perusahaan. 3 Predatory and exclusivenary tactics ; strategi yang bersifat ilegal karena bertujuan mendorong pesaing untuk keluar dari pasar. Strategi yang dilakukan adalah dengan menetapkan harga di bawah biaya marginal atau dengan cara melakukan integrasi vertikal melalui penguasaan bahan baku. Menurut Kohl dan Uhl 2002, ada empat hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui perilaku pasar yaitu: 1 input-output system, sistem input- output ini menerangkan bagaimana tingkah laku perusahaan dalam mengelola sejumlah input menjadi satu set output, 2 power system, menjelaskan bagaimana suatu perusahaan dalam suatu sistem pemasaran, misalnya kedudukan perusahaan dalam suatu sistem pemasaran sebagai perusahaan yang memonopoli suatu produk sehingga perusahaan tersebut dapat sebagai penentu harga, 3 communications system , mempelajari tentang perilaku perusahaan mengenai mudah tidaknya mendapatkan informasi dan, 4 system for adapting to internal and external change , menerangkan bagaimana perilaku perusahaan dalam beradaptasi pada suatu sistem pemasaran agar dapat bertahan di pasar. Menurut Dahl dan Hammond 1977, perilaku pasar merupakan suatu pola atau tingkah laku dari lembaga-lembaga tataniaga yang menyesuaikan dengan struktur pasar dimana lembaga-lembaga tersebut melakukan kegiatan penjualan dan pembelian serta menentukan bentuk-bentuk keputusan yang harus diambil dalam menghadapi struktur pasar tersebut. Perilaku pasar merupakan suatu bentuk strategi lembaga tataniaga dalam menghadapi struktur pasar tertentu yang 31 meliputi transaksi jual beli, penentuan harga, tata cara pembayaran serta kerjasama antar lembaga tataniaga. Mekanisme dalam penentuan harga terdiri dari lima kategori Dahl dan Hammond 1997, Tomek dan Robinson 1990, Kohls dan Uhls 2002 diacu dalam Asmarantaka 2009, diantaranya: 1 Negosiasi individu Individual Negotiation; adalah proses persetujuan dan pembelian pada setiap transaksi dalam bentuk yang sempurna, kekuatan dan penguasaan informasi pasar dari masing-masing pihak adalah sama. Kondisi ini terjadi pada model pasar bersaing competitive market. 2 Pasar terorganisasi organized markets; pasar terorganisasi mempunyai kegunaan yang luas untuk komoditas pertanian dimana negosiasi individu menjadi sangat tidak mungkin dilakukan tidak formal karena membutuhkan waktu dan biaya yang tinggi. Kondisi ini sering terjadi pada pasar sentral pasar induk dan terminal, bursa komoditas comodity exchange dan pasar lelang. Beberapa syarat yang harus terpenuhi pada tipe penentuan harga ini adalah a jumlah transaksi harus besar, b kualitas produk mudah didefinisikan melalui standarisasi dan grading c jumlah penjual dan pembeli adalah besar, d informasi yang tersedia komplit dan tidak bias untuk karakteristik permintaan dan penawaran, e pemerintah tidak terlibat dalam mematok harga. 3 Penentuan harga secara administrasi administered prices; yaitu penentuan harga secara terkelola dan biasa terjadi pada produk-produk dengan tingkat differensiasi tinggi. Penentuan harga biasanya ditentukan secara sepihak oleh penjual, agen atau pemerintah. Penentuan harga ini sering diikuti dengan penentuan harga secara formula. 4 Formula Pricing Penentuan harga secara formula melibatkan jumlah quantity dan biaya yang diperlukan yang sering disebut dengan analisis titik impas break even point analysis BEP unit = = 32 Dimana: BEP = Jumlah unit yang dijual yang dapat menutupi semua biaya TFC = Total biaya tetap P = Harga VC = Biaya variabel 5 Penentuan harga secara kolektifkelompok; terjadi pada saat adanya ketidakpuasan dalam penentuan harga dalam pasar bebas bersaing, menyebabkan petani membuat kelompok untuk meningkatkan bergaining power kekuatan tawar, sehingga mereka mendapatkan harga yang lebih tinggi. Penentuan harga secara kelompok-kelompok ini antara lain melalui koperasi atau kelompok tani. Tata cara pembayaran merupakan salah satu aspek penting dalam melihat perilaku pasar. Pembayaran menjadi penting karena merupakan faktor penentu suksesnya transaksi penjualan yang berlangsung. Adapun beberapa tata cara pembayaran yang diterapkan dalam sebuah niaga atau perdagangan Hutabarat 1997, Ball 2007 diantaranya: 1 Pembayaran di muka advance payment; pembayaran ini mengharuskan pembeli membayar kepada penjual sebelum barang-barang dikirim oleh penjual. Besarnya pembayaran di muka biasanya dilakukan secara penuh 100 dari barang yang akan diperjualbelikan. 2 Pembayaran tunai cash; pembayaran ini mengharuskan pembeli membayar secara langsung dan tunai kepada penjual pada saat transaksi berlangsung dan penjual harus menyerahkan barang pada saat transaksi berlangsung. Tata cara pembayaran tunai memiliki dua buah tipe. Cash and carry CAC mengharuskan uang diterima terlebih dahulu oleh penjual, setelah itu barang dipersilahkan untuk dibawa oleh pembeli. Cash on delivery COD yaitu barang terlebih dahulu diantarkan kepada pembeli dan pembayaran dilakukan oleh pembeli kepada penjual atau pihak pengantar barang pada saat barang diterima pembeli. 3 Pembayaran kemudian open account; pembayaran oleh pihak pembeli kepada penjual dilakukan setelah barang tiba atau diterima atau setelah 33 mencapai waktu tertentu yang telah disepakati. Secara umum, pembayaran kemudian ini adalah kebalikan dari pembayaran di muka. 4 Konsinyasi consignment; penjual menitipkan barang kepada pembeli untuk dijual dan pembayaran dilakukan setelah barang-barang tersebut terjual. Apabila barang tidak terjual, maka akan dikembalikan kepada penjual. Dalam hal ini hak atas barang dan risiko akan menjadi tanggungan penjual. 5 Letter of credit LC; merupakan dokumen yang diterbitkan oleh bank si pembeli yang di dalamnya terdapat pernyataan bahwa bank bersedia membayar kepada penjual sejumlah nilai tertentu pada kondisi-kondisi yang telah disepakati dan ditetapkan. 6 Wesel inkasso collection draft; penjual penarik wesel atau drawer mengirimkan barang yang akan dijual kepada pembeli dan sementara itu dokumen kepemilikan atas pengiriman barang tersebut secara langsung atau melalui banknya dikirim ke bank pembeli yang merupakan pihak tertarik dari wesel yang bersangkutan drawee. 7 Pembayaran lain-lain; tata cara pembayaran lainnya yang dapat dilakukan dalam sebuah transaksi jual-beli diantaranya a sistem barter yaitu pembayaran oleh pembeli dilakukan dengan menyerahkan barang yang memiliki nilai yang sama kepada penjual, b sistem barter konsinyasi yang tidak jauh berbeda dengan sistem barter, kecuali barang yang dijual lebih tinggi nilainya dibandingkan barang yang dijadikan alat pembayaran. Untuk itu, selisih harga harus dibayar oleh pembeli kemudian. c pembayaran di muka kurang dari 100 persen yaitu pembayaran dilakukan di muka namun tetapi hanya 10, 25 sampai 95 persen dari harga barang yang dijual. Sisanya akan ditagih kemudian. Di sisi lain, Taylor 2005 menjelaskan bahwa ada beberapa tata cara pembayaran yang dapat dilakukan dalam proses niaga dilihat dari bagaimana uang dari sampai pembeli kepada penjual. Tata cara pembayaran diantaranya a tunai cash, b pembayaran melalui kantor pos payment through the post office yang didalamnya terdapat sistem pos wesel atau perintah bayar, transfer giro dan sistem cash on delivery COD, c pembayaran melalui bank payment through the bank dengan menggunakan online banking, cek, transfer kredit, banker’s draft, dll. 34

3.1.5 Konsep Efisiensi Tataniaga