95
Penentuan harga oleh pedagang pengecer kepada konsumen sebagian besar ditetapkan oleh pedagang pengecer dan mengarah kepada tata cara penentuan
harga dengan menggunakan formula pricing. Pedagang pengecer menetapkan harga dengan memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan dan keuntungan
yang ingin didapatkan. Hal ini dilakukan pedagang pengecer agar dapat membayar tomat kepada pedagang besar dan tetap mendapatkan keuntungan.
Negosiasi individu kerap terjadi pada tingkat pedagang pengecer oleh konsumen. Namun penentuan harga tomat tetap berada pada pihak pedagang pengecer.
6.5.3 Sistem Pembayaran dalam Transaksi
Dalam sebuah sistem tataniaga, khususnya sistem tataniaga tomat, tata cara pembayaran dalam setiap transaksi menjadi penting untuk diperhatikan
sebagai salah satu sistem yang berlaku antara penjual dan pembeli. Secara garis besar, tata cara pembayaran yang berlaku pada sistem tataniaga tomat yang
berasal dari petani di Desa Tugumukti adalah pembayaran tunai cash dan pembayaran kemudian open account.
a. Tata Cara Pembayaran Tunai Cash
Pembayaran tunai adalah tata cara yang mengharuskan pembeli membayar secara langsung dan tunai kepada penjual pada saat transaksi berlangsung dan
penjual harus menyerahkan barang pada saat transaksi berlangsung. Pada tingkat petani, tata cara pembayaran langsung tunai hanya terjadi pada satu orang petani,
yaitu petani yang menyalurkan tomat kepada PKPAB. Tata cara pembayaran tunai ini juga dilakukan oleh kosumen kepada pedagang pengecer pada setiap pasar,
dan konsumen kepada PKPAB, PBPIC dan PBPIK pada setiap pasar.
b. Tata Cara Pembayaran Kemudian
Pembayaran kemudian adalah tata cara pembayaran oleh pihak pembeli kepada penjual dilakukan setelah barang tiba atau diterima atau setelah mencapai
waktu tertentu yang telah disepakati. Dalam kondisi ini terdapat jeda waktu antara proses transaksi pertukaran barang dengan pembayaran. Berdasarkan keterangan
yang diperoleh, waktu yang dibutuhkan dan telah menjadi ketentuan umum dalam transaksi jual-beli tomat adalah tidak lebih dari 24 jam setelah serah terima
96
barang dilakukan atau pembayaran akan dilakukan pada saat aktivitas perdagangan di pasar telah selesai pada setiap harinya.
Tata cara pembayaran kemudian ini terjadi pada 19 orang petani penjual dengan pedagang pembeli khususnya PBPIC dan PBPIK. Setelah pedagang
tersebut telah menjual habis tomat petani di pasar, maka mereka akan segera menghitung dan membuat harga tomat yang akan diterima petani tiap grade-nya.
Selanjutnya pedagang akan menitipkan uang disertai nota yang tersimpan dalam amplop yang bertuliskan nama masing masing petani tersebut kepada pengawal
atau supir truk colt diesel yang akan pulang ke Desa Tugumukti. Pengawal atau supir inilah yang nantinya akan menyerahkan amplop berisikan uang dan nota
langsung kepada petani di Desa Tugumukti. Tata cara pembayaran kemudian juga terjadi pada pedagang pengecer pada
tiap pasar pembeli kepada pedagang penjual baik, PKPAB, PBPIC, PBPIK. Penjual pada waktu-waktu tertentu akan mengecek ke pedagang pengecer dan
mencoba untuk menagih pembayaran apabila pedagang pengecer telah menjual habis tomatnya. Pedagang pengecer diharuskan untuk melunasi pembayaran tomat
pada waktu yang telah menjadi kesepakatan bersama sebagai salah satu syarat agar kepercayaan dan hubungan baik antara kedua belah pihak tersebut tetap
terjaga.
6.5.4 Hubungan Kerjasama Antar Lembaga Tataniaga
Hubungan kerjasama antar lembaga tataniaga dalam sistem tataniaga tomat di Desa Tugumukti secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian. Tiga
bagian itu adalah hungungan kerjasama antar lembaga tataniaga dengan tujuan Pasar Andir Bandung PAB yaitu pada saluran tataniaga I dan II, kerjasama antar
lembaga tataniaga dengan tujuan Pasar Induk Cibitung PIC yaitu pada saluran III dan IV, serta kerjasama antar lembaga tataniaga dengan tujuan Pasar Induk
Kramat Jati PIK yaitu pada saluran V dan VI.
a. Kerjasama Antar Lembaga Tataniaga dengan Tujuan Pasar Andir
Bandung PAB Hubungan kerjasama antara petani dan Pedagang Kecil Pasar Andir
Bandung PKPAB didasarkan pada hubungan jual beli yang sudah berjalan sejak lama langganan serta sudah tumbuh rasa saling percaya antara kedua belah
97
pihak. PKPAB yang kesehariannya berjualan sayuran di Pasar Andir Bandung, membutuhkan pasokan tomat segar langsung dari petani. Di sisi lain, salah
seoarang petani tomat di Desa Tugumukti juga membutuhkan pedagang yang mau menampung hasil panen kebun tomatnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, ada beberapa alasan petani pada saluran I dan II menjual hasil panen berupa tomat kepada PKPAB
diantaranya dalam praktik jual-beli petani tidak perlu bersusah payah mengantarkan tomat kepada PKPAB karena PKPAB akan menghampiri petani
untuk mengambil tomat, petani tidak perlu melakukan sortasi dan grading karena akan dilakukan oleh PKPAB, petani tidak perlu mengeluarkan biaya-biaya lain
biaya sotasi dan grading, pengemasan, angkut, dll, pembayaran yang dilakukan PKPAB adalah pembayaran secara tunai pada saat pengambilan tomat, petani
mendapatkan kesempatan untuk melakukan negosiasi harga jual tomat dan PKPAB selama ini dirasa petani memiliki pribadi yang baik dalam setiap
transaksi jual-beli yang mereka lakukan serta tidak pernah menutup-nutupi informasi yang dibutuhkan oleh petani terkait harga dan kondisi pasar. PKPAB
juga mau memberikan pinjaman modal kepada petani untuk membantu mereka pada masa budidaya tomat. Pinjaman modal yang diberikan oleh PKPAB kepada
petani ini juga sebagai salah satu cara untuk menjaga keberlangsungan pasokan tomat dari petani kepada PKPAB. Artinya, apabila petani meminjam modal dari
PKPAB, maka petani harus menjual tomat kepada PKPAB sebagai bentuk kerjasama yang disepakati bersama. Apabila petani tidak meminjam modal
kepada PKPAB, maka petani memiliki kesempatan untuk menjual tomat kepada pedagang lain atau kepada PKPAB.
Kerjasama yang terjadi pada antara PKPAB dengan pedagang pengecer juga didasarkan hubungan jual beli yang sudah berlangsung lama antara kedua
belah pihak tersebut. Pedagang pengecer membutuhkan pasokan tomat untuk dijual dan mendatangi PKPAB untuk menanyakan ketersediaan pasokan tomat.
Apabila kesepakatan harga yang tomat tercapai maka selanjutnya pedagang pengecer akan membawa tomat ke tempatnya dan menjual tomat. Pedagang
pengecer diperbolehkan membawa tomat tanpa harus membayarnya terlebih dahulu, karena sudah tercipta rasa saling percaya antara pedagang pengecer dan
98
PKPAB. Namun, pedagang pengecer harus membayar tomat kepada PKPAB pada waktu yang telah disepakati bersama untuk menjaga hubungan kerjasama yang
telah terbangun sejak lama. Hubungan kerjasama antara pedagang pengecer atau PKPAB dengan
konsumen hanya sebatas hubungan jual beli antara penjual dan pembeli. Artinya, tidak ada hubungan kerjasama khusus antara konsumen dengan pedagang
pengecer atau PKPAB. Semua transaksi jual-beli bersifat lepas tanpa ikatan.
b. Kerjasama Antar Lembaga Tataniaga dengan Tujuan Pasar Induk