Mengupayakan cadangan stok BBM Nasional sekitar 21 hari dan Pemanfaatan bersama infrastruktur BBM Menyiapkan insentif dan skema bisnis yang menarik untuk kilang Pengendalian volume dan subsidi BBM: Penyediaan dan pendistribusian LPG 3 kg

RENSTRA KESDM 2015-2019 121 • Refinery Development Master Plan RDMP, yang mencakup upgrading dan modernisasi 5 kilang minyak Pertamina dengan nilai proyek sekitar US 25 miliar yaitu: Kilang Balikpapan, Kilang Cilacap, Kilang Dumai, Kilang Plaju dan Kilang Balongan. Pengembangan kilang minyak tersebut akan meningkatkan produksi 2 kali lipat dari saat ini menjadi 1,6 juta bpd. RDMP tidak akan selesai dalam waktu 5 tahun, tetapi memiliki time frame proyek hingga tahun 2025. Untuk tahap pertama akan dimulai pada tahun 2018 yaitu modernisasi untuk 4 kilang yaitu Kilang Plaju, Balikpapan, Cilacap dan Balongan. Sementara Kilang Dumai akan dimulai tahun 2021. Calon investor proyek RDMP yang telah melakukan MoU dengan Pertamina antara lain Saudi Aramco, Sinopec dan JX Nippon dengan investasi sekitar 25 miliar US. • Residual Fluid Catalytic Cracking RFCC di kilang Cilacap yang dapat mulai beroperasi tahun 2015. RFCC akan memberikan tambahan produk gasoline sekitar 2 juta KL per tahun. • Proyek Langit Biru Cilacap PLBC. 2. Pembelian minyak mentah secara langsung dari produsen minyak dengan kontrak jangka menengah. 3. Promosi investasi market consultation pembangunan kilang minyak. 4. Mengganti bensin RON 88 dengan bensin RON 92 secara bertahap dengan target penyelesaian 2 tahun, antara lain melalui perbaikan sarana dan prasarana pengolahan dan pendistribusian BBM.

5. Mengupayakan cadangan stok BBM Nasional sekitar 21 hari dan

membangun infrastruktur penyimpan BBM maupun minyak mentah, utamanya disaat harga minyak sedang turun.

6. Pemanfaatan bersama infrastruktur BBM

Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Pemanfaatan bersama infrastruktur BBM Propinsi 1 3 6 7 12

7. Menyiapkan insentif dan skema bisnis yang menarik untuk kilang

minyak dan depot.

8. Pengendalian volume dan subsidi BBM:

• Peningkatan penegakan implementasi Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan BBM, agar penggunaan BBM bersubsidi lebih tepat sasaran. • Meningkatkan program konversi BBM ke gas konversi mitan ke LPG, pembangunan jargas, dan pembangunan SPBG. • Meningkatkan pengawasan penyaluran BBM bersubsidi, antara lain dengan penggunaan teknologi alat kendali dan war room, peningkatan peran pemda dan kerjasama dengan instansi terkait, MOU dengan instansi lain. BAB TIG A RENSTRA KESDM 2015-2019 122 • Kebijakan baru terkait harga BBM, mulai 1 Januari 2015, yaitu: - Bensin Premium BBM Khusus Penugasan tidak diberikan subsidi. Harga jualnya fluktuatif dengan mempertimbangkan harga keekonomian dan dapat ditetapkan paling banyak 2 kali sebulan. Sehingga energi lebih memiliki nilai yang berharga dan penghematan konsumsi secara alami akan terjadi. - Solar diberikan subsidi tetap Rp. 1.000 per liter. Harga jualnya fluktuatif dengan mempertimbangkan harga keekonomian dan dapat ditetapkan paling banyak 2 kali sebulan. - Minyak Tanah, tetap diberikan subsidi penuh. • Sosialisasi penghematan energi, dilakukan secara terus menerus baik ke sektor rumah tangga, transportasi, industri dan komersil. Liquified Petroleum Gas LPG Strategi dan rencana aksi tahun 2015-2019 dalam mendukung kebijakan peningkatan akses dan infrastruktur energi, terkait LPG, antara lain:

1. Penyediaan dan pendistribusian LPG 3 kg

Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Penyediaan LPG 3 kg Juta ton 5,77 6,11 6,48 6,87 7,28 Pendistribusian paket perdana LPG 3 kg Ribu paket 812,51 - - - -

2. Penerapan Sistem Monitoring LPG 3 kg SIMOL3K yang merupakan