Penugasan Survei Pendahuluan kepada Badan Usaha Menyempurnakan pengaturan pengembangan panas bumi termasuk Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap kesiapan steam field Koordinasi dan fasilitasi dengan Pemda serta instansi terkait yang Koordinasi
6. Penugasan Survei Pendahuluan kepada Badan Usaha
untuk mempercepat pengembangan panas bumi pada wilayah terbuka. Wilayah terbuka yang ditetapkan menjadi Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan harus memiliki kriteria: • Wilayah tersebut mempunyai potensi panas bumi yang besar danatau kebutuhan listrik di daerah tersebut tinggi; • Wilayah tersebut mempunyai infrastruktur serta jaringan transmisi nasional yang memadai; • Wilayah tertinggal frontierremote area yang secara potensi dan teknis apabila dikembangkan potensi panas bumi di daerah tersebut akan membawa multiplier effect yang signifikan.7. Menyempurnakan pengaturan pengembangan panas bumi termasuk
menyiapkan peraturan pelaksana turunan dari UU Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi, antara lain: • RPP Bonus Produksi Pengusahaan Panas Bumi; • RPP Pengusahaan Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung; • RPP Pengusahaan Panas Bumi untuk Pemanfaatan Langsung; • Revisi Permen ESDM No. 11 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Panas Bumi, dengan pokok substansi memperjelas metode evaluasi pada pelaksanaan pelelangan WKP Panas Bumi sebagaimana tertuang pada Perubahan kedua PP No. 59 Tahun 2007; dan • Revisi Permen ESDM No. 2 tahun 2009 tentang Pedoman Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi.8. Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap kesiapan steam field
facilities dan pembangkit untuk memastikan tercapainya target produksi uap panas bumi.9. Koordinasi dan fasilitasi dengan Pemda serta instansi terkait yang
menangani infrastruktur pendukung untuk pembangunan infrastruktur bidang panas bumi.10. Koordinasi pembinaan dan pengawasan usaha mencakup penyerdahaan
perzinan, percepatan waktu perizinan, koordinasi dengan Pemda dan instansi terkait. 11. Promosi, penyerbarluasan informasi dan kerjasama bidang panas bumi. 12. Memberikan insentif untuk pengembangan energi panas bumi.13. Menyiapkan skenario penerapan teknologi binary
Parts
» Rencana Strategis KESDM 2015-2019 | Buku Utama
» KONDISI UMUM DAN CAPAIAN SEKTOR ESDM
» Penyiapan Wilayah Kerja dan Eksplorasi Migas Alokasi Gas Bumi untuk Domestik dan Infrastruktur Gas
» Penyediaan Bahan Bakar Minyak
» Produksi Kilang, Impor Minyak Mentah dan Impor BBM Penyediaan LPG
» Jaringan Gas Kota Konversi BBM ke BBG untuk Transportasi
» Produksi dan Domestic Market Obligation DMO Batubara
» Peningkatan Nilai Tambah Mineral
» Renegosiasi Kontrak Pertambangan PENDAHULUAN
» Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
» 60 bangunan gedung dan 108 industri telah diaudit.
» Penerimaan Sektor ESDM Subsidi dan Harga Energi
» Penurunan produksi minyak bumi
» Akses energi terbatas Ketergantungan impor BBMLPG
» Pemanfaatan energi belum efisien Nilai Tambah dan Pengawasan Pertambangan
» VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
» Penambahan penawaran Wilayah Kerj Ditjen Migas menawarkan Peningkatan kualitas Wilayah Kerja
» d. Tahun ke- 20 d. Tahun ke-20
» Pilot project wilayah energi bersih, yang dilakukan melalui:
» Pengendalian volume dan subsidi BBM: Kegiatan diversifikasi energi, antara lain:
» Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi,
» Sekeratariat Jenderal Inspektorat Jenderal
» Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
» Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
» Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
» Badan Geologi Badan Penelitian dan Pengembangan
» Badan Pendidikan dan Pelatihan BPH Migas
» Ketenagalistrikan miliar US Mineral dan Batubara EBTKE
» PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK Sekretariat Jenderal
» Inspektorat Jenderal Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
» Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Badan Geologi
» Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM
Show more