Produksi dan Domestic Market Obligation DMO Batubara

RENSTRA KESDM 2015-2019 25 Tabel I-9 Penyediaan Konverter Kit Gambar I-18 Pemasangan Konverter Kit Untuk mendukung kesuksesan program ini, telah dialokasikan gas untuk transportasi per tahunnya yaitu sebesar 35,5 mmscfd pada tahun 2012 dan meningkat 1 mmscfd tiap tahun menjadi 37,5 mmscfd pada tahun 2014.

9. Produksi dan Domestic Market Obligation DMO Batubara

Batubara sebagai salah satu energi fosil selain migas, selama periode 2010-2014 produksinya selalu meningkat tiap tahun. Pada tahun 2014 produksi batubara sebesar 435 juta ton, meningkat sebesar 158 dibandingkan produksi tahun 2010 sebesar 275 juta ton. Berbeda dengan subsektor migas, dimana Pemerintah cenderung untuk mendorong para kontraktor untuk meningkatkan produksi migas. Sebaliknya, untuk BAB SA TU RENSTRA KESDM 2015-2019 26 batubara, Pemerintah justru mengendalikan agar produksinya optimal tidak berlebihan dengan menetapkan batasacuan produksi, namun tetap memperhatikan upaya optimalisasi penerimaan negara dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Dalam menjamin kebutuhan penyediaan batubara dalam negeri, Pemerintah menetapkan kebijakan Domestic Market Obligation DMO. Melalui Peraturan Menteri ESDM No 342009 tentang Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri. Kebijakan ini mewajibkan kepada perusahaan pertambangan batubara untuk terlebih dahulu menjual dan mengutamakan batubara kepada pengguna dalam negeri, baru kemudian dapat melakukan ekspor. Pada tahun 2010-2014, Menteri ESDM menerbitkan Keputusan Menteri ESDM setiap tahun tentang batas minimum kewajiban penjualan batubara untuk kebutuhan dalam negeri bagi para perusahaan pertambangan batubara. Gambar I-19 Produksi Batubara Tahun 2010-2014 Kebijakan DMO ini sangat efektif menjamin tersedianya batubara untuk kebutuhan pembangkit listrik, bahan bakar pabrik semen, pupuk, pulp serta untuk industri metalurgi dalam negeri. Adapun pemanfaatan batubara domestik pada umumnya adalah batubara kalori rendah dengan kalori sekitar 4.000-6.500 Kkalkg GAR. Rata-rata pemanfaatan batubara domestik sebesar 20-25 dan volumenya meningkat setiap tahun. Pemanfaatan batubara domestik terbesar yaitu untuk pembangkit listrik sekitar 80 dari total pemanfaatan domestik. RENSTRA KESDM 2015-2019 27 Pemanfaatan batubara domestik tahun 2014 sebesar 76 juta ton atau 17 dari produksi nasional dan meningkat 17 dibandingkan tahun 2010 sebesar 65 juta ton. Adapun ekspor batubara memberikan kontribusi positif pada neraca perdagangan nasional dan dapat mengurangi defisit neraca perdagangan yang diakibatkan oleh impor kebutuhan lain seperti BBM. Gambar I-20 Pemanfaatan Batubara Domestik 10. Produksi mineral Produksi mineral utama pada tahun 2014 secara umum mengalami peningkatan dari tahun 2010 kecuali untuk komoditi logam tembaga dan emas. Penurunan tersebut disebabkan karena kewajiban peningkatan nilai tambah mineral, dimana perusahaan pertambangan mineral yang belum mengolah dan memurnikan mineral mulai menghentikan produksi. Tabel I-10 Produksi Mineral Utama Tahun 2010-2014 BAB SA TU RENSTRA KESDM 2015-2019 28

11. Peningkatan Nilai Tambah Mineral