Mengendalikan produksi batubara dalam rangka konservasi dimana trend Menyiapkan rekomendasi wilayah pengusahaan batubara, oleh Badan Peningkatan recovery penambangan batuara. Koordinasi pembinaan, pengaturan dan pengawasan usaha dalam Pengawasan produk

RENSTRA KESDM 2015-2019 117 Strategi dan rencana aksi tahun 2015-2019 dalam rangka mendukung kebijakan optimalisasi produksi energi terkait batubara, antara lain:

1. Mengendalikan produksi batubara dalam rangka konservasi dimana trend

produksi menuju tahun 2019 dibatasi namun penyediaan untuk dalam negeri ditingkatkan.

2. Menyiapkan rekomendasi wilayah pengusahaan batubara, oleh Badan

Geologi dalam rangka penyiapan IUPPKP2B. Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Menyiapkan rekomendasi Wilayah Kerja Batubara Wilayah 12 12 12 12 12

3. Peningkatan recovery penambangan batuara.

Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Konservasi batubara dengan tingkat recovery pengolahan 96 96 97 97 97

4. Koordinasi pembinaan, pengaturan dan pengawasan usaha dalam

rangka menyelesaikan permasalahan antara lain tumpang tindih lahan, perizinan, keselamatan dan lingkungan.

5. Pengawasan produksi perusahaan PKP2B di sejumlah 73 perusahaan per

tahun.

6. Evaluasi neraca cadangan dan sumber daya batubara di 73 perusahaan

per tahun.

7. Peningkatan keselamatan dan lindungan lingkungan, dengan target:

Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Menurunkan tingkat kekerapan kekerapan kecelakaan tambang Frekwensi 0,50 0,49 0,48 0,47 0,46 Menurunkan tingkat keparahan kecelakaan tambang Keparahan 400 375 350 325 300 Melakukan reklamasi tambang Hektar 6.600 6.700 6.800 6.900 7.000 KEBIJAKAN-2: PENINGKATAN ALOKASI ENERGI DOMESTIK Pemanfaatan energi harus lebih mengutamakan bagi pemanfaatan dalam negeri. Pemanfaatan untuk ekspor mulai dikurangi secara bertahan dengan tetap memperhatikan kontrak dan penerimaan negara. GAS BUMI . Saat ini kebijakan alokasi gas lebih diutamakan untuk pasokan domestik. Cadangan besar dapat digunakan baik untuk domestik maupun ekspor dan cadangan kecil untuk domestik. Sesuai Pasal 22 ayat 1 UU Migas, badan usaha atau badan usaha tetap wajib menyerahkan 25 bagiannya dari hasil produksi minyak bumi dan atau gas bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dari tahun ke tahun, ekspor gas sudah mulai dikurangi, sebaliknya pemanfaatan domestik terus diintensifkan. Hal ini menunjukkan bahwa pada tataran kebijakan dan perencanaan, upaya pengutamaan pasokan gas bumi domestik sudah berjalan dengan baik. BAB TIG A RENSTRA KESDM 2015-2019 118 Berdasarkan Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan dalam Negeri, pemanfaatan gas bumi diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri dengan tetap mempertimbangkan keekonomian pengembangan lapangan. Strategi dan rencana aksi tahun 2015-2019 dalam rangka mendukung kebijakan peningkatan alokasi energi domestik, terkait gas bumi, antara lain:

1. Menyelesaikan pembangunan LNG terminal, antara lain: