Audit energi pada gedung bangunan Pemerintah Penerapan pilot project sistem monitoring penggunaan listrik di bangunangedung Implementasi investasi konservasi dan efisiensi energi Penerapan penerangan jalan umum hemat energi Labelisasi hemat energi, pa

RENSTRA KESDM 2015-2019 138 KEBIJAKAN-5: KONSERVASI ENERGI DAN PENGURANGAN EMISI Konservasi energi Arah Kebijakan Energi Nasional terkait konservasi energi adalah mewujudkan penurunan intensitas energi primer sebesar 1 per tahun sampai tahun 2025 dan primary energy mix yang optimal pada tahun 2025 yang juga diakomodir pada Rencana Induk Konservasi Energi Nasional. Upaya konservasi juga telah dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi dan penerbitan Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air. Inpres tersebut menginstruksikan pimpinan lembaga Pemerintahan, baik di pusat dan daerah untuk: • Melakukan langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air meliputi penerangan dan alat pendingin ruangan AC, peralatan yang menggunakan energi listrik, dan bahan bakar minyak atau gas; • Melaksanakan program dan kegiatan penghematan energi dan air sesuai Kebijakan Penghematan Energi dan Air yang telah ditetapkan; • Melakukan sosialisasi dan mendorong masyarakat melakukan penghematan energi dan air; dan • Membentuk gugus tugas di lingkungan masing-masing untuk mengawasi pelaksanaan penghematan energi dan air. Strategi dan rencana aksi tahun 2015-2019 dalam rangka mendukung kebijakan konservasi energi, antara lain:

1. Audit energi pada gedung bangunan Pemerintah

Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Obyek audit energi Obyek 10 10 10 10 10 Monitoring implementasi hasil audit energi Obyek 30 10 10 10 10

2. Penerapan pilot project sistem monitoring penggunaan listrik di bangunangedung

Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Pilot project sistem monitoring penggunaan listrik Obyek 4 4 4 4 4

3. Implementasi investasi konservasi dan efisiensi energi

Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Implementasi investasi konservasi dan efisiensi energi Obyek - 2 4 6 8

4. Penerapan penerangan jalan umum hemat energi

Rencana aksi Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Penerapan penerangan jalan umum hemat energi Kota - 2 3 4 5 RENSTRA KESDM 2015-2019 139

5. Labelisasi hemat energi, pada peralatan listrik rumah tangga, seperti

lampu dan AC. Kegiatan ini sebagai upaya smart konsumen untuk memilih produk yang efisien dan memicu produsen agar menghasilkan peralatan listrik yang efisien.

6. Penerapan SNI: ISO 50001 Sistem Manajemen Energi, yang telah

terbukti menghemat energi 37 GWh atau setara 3,17 juta USDtahun dan penurunan emisi 31 ribu ton CO 2 tahun.

7. Implementasi Pilot project cogeneration sebanyak 2 pilot pada 2015-

2019.

8. Menyiapkan regulasi pelaksanaan konservasi energi. 9. Sosialisasi

penghematan energi untuk meningkatkan kesadaran pengguna energi. Pengurangan emisi Kegiatan usaha hulu, hilir dan pemanfaatan energi memiliki dampak lingkungan, baik air, tanah maupun udara, sehingga perlu memperhatikan kelestarian lingkungan hidup termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berpotensi menyebabkan perubahan iklim global. Komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 pada 2020 membutuhkan langkah tegas dalam mengurangi emisi, khususnya di sektor ESDM. Kebijakan perlindungan lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca, mencakup: 1. Memastikan terjaminnya daya dukung lingkungan untuk menjamin ketersediaan sumber energi air dan panas bumi; 2. Mengutamakan penyediaan energi dari sumber daya energi yang lebih berkelanjutan; 3. Menyelaraskan pengelolaan energi nasional dengan arah pembangunan nasional berkelanjutan, pelestarian sumber daya alam, konservasi sumber daya energi dan pengendalian pencemaran lingkungan; 4. Melaksanakan kegiatan penyediaan dan pemanfaatan energi dengan kewajiban memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup dan wajib mengutamakan teknologi yang ramah lingkungan; 5. Kegiatan pengelolaan energi termasuk dan tidak terbatas pada kegiatan eksplorasi, produksi, transportasi, transmisi dan pemanfaatan energi wajib memperhatikan faktor-faktor kesehatan, keselamatan kerja, dan dampak sosial dengan tetap mempertahankan fungsi lingkungan hidup; BAB TIG A RENSTRA KESDM 2015-2019 140 6. Setiap kegiatan penyediaan dan pemanfaatan energi wajib melaksanakan pencegahan, pengurangan, penanggulangan dan pemulihan dampak, serta ganti rugi yang adil bagi para pihak yang terkena dampak; dan 7. Kegiatan penyediaan dan pemanfaatan energi wajib meminimalkan produksi limbah, penggunaan kembali limbah dalam proses produksi, penggunaan limbah untuk manfaat lain, dan mengekstrak unsur yang masih memiliki manfaat yang terkandung dalam limbah, dengan tetap mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan dan keekonomiannya. Strategi dan rencana aksi tahun 2015-2019 dalam rangka mendukung kebijakan menciptakan perlindungan lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca, antara lain melalui

1. Pilot project wilayah energi bersih, yang dilakukan melalui: