Kajian potensi energi arus laut. Kegiatan dilakukan di Selat Peningkatan kadar dan pemrosesan bauksit, serta pemanfaatan Penelitian logam tanah jarang LTJ dari mineral monasit. Penelitian dan Pengembangan Migas di Laut dengan mengambil

RENSTRA KESDM 2015-2019 58 literjam untuk skala UKM . Uji kinerja “mini gasifier” telah dilakukan untuk pengovenancuring tembakau di NTB. • Pengembangan pembakar siklon menghasilkan rancang bangun pembakar siklon berbahan bakar batubara rendah emisi dan partikulat, sehingga dapat diaplikasikan ke boiler PLTU khususnya PLTU skala kecil 10 MW. Pembakar siklon tersebut telah di ujicoba pada boiler PT. Kertas Leces, Probolinggo, Jatim yang semula menggunakan gas. Boiler tersebut mampu menghasilkan listrik hingga 20 MW dan dilengkapi blower kapasitas 103.000 m3jam. Pada tahap awal pembakar siklon yang dipasang berkapasitas sekitar 6 ton batubarajam. Uji coba baru mencapai 4,5 ton batubarajam ± 30 kapasitas boiler. • Pengembangan pembakar siklon untuk IKM telah diaplikasikan di Lembaga Pemasyarakatan LAPAS Kuningan dan Indramayu. Pembakar siklon mini berjenis vertikal ini dapat membakar batubara dengan stabil sampai serendah-rendahnya sejumlah 6-8 kgjam. 15. Pengembangan aplikasi teknologi Underground Coal Gasification UCG, telah dilakukan kajian pendahuluan. Potensi sumber daya batubara Indonesia diperkirakan mencapai 280 milyar ton dan sekitar 119 miliar ton tidak layak ditambang secara konvensional baik tambang terbuka maupun tambang dalam.

16. Kajian potensi energi arus laut. Kegiatan dilakukan di Selat

Riau, Selat Sunda, Selat Toyapakeh, Selat Lombok, Selat Alas, Selat Molo, Selat Larantuka, Selat Pantar, Selat Boleng, dan Selat Mansuar Raja Ampat. Di samping itu, pada Maret 2014 telah diselesaikan peta potensi energi arus laut di 10 selat berpotensi yang terdiri atas Peta Potensi Energi Arus Laut, Energi Panas Laut, dan Energi Gelombang Laut.

B. Litbang dalam upaya mendukung peningkatan nilai tambah,

dengan kegiatan:

1. Peningkatan kadar dan pemrosesan bauksit, serta pemanfaatan

tailingnya, dengan cara pencucian dan atau flotasi, sekaligus memanfaatkan tailing hasil pencucian endapan bauksit menjadi alumina hidrat dan fero sulfat, menghasilkan kadar alumina meningkat hingga 7. Sebagai contoh bauksit asal Toho dapat ditingkatkan kadar aluminanya dari 41,4 menjadi 48,61, dan bauksit asal Mentonyek naik dari 37,05 menjadi 41,84.

2. Penelitian logam tanah jarang LTJ dari mineral monasit.

Hasil yang dicapai, yaitu dikuasainya teknologi proses reduksi oksida Logam Tanah Jarang LTJ khususnya untuk Y, Gd, dan RENSTRA KESDM 2015-2019 59 Nd dengan recovery 90 dan diketahuinya profil investasi pembangunan smelter pengolahan dan pemurnian LTJ serta upaya penangananan limbah proses ekstraksi LTJ untuk diolah menjadi pupuk super fosfat.

3. Penelitian dan Pengembangan Migas di Laut dengan mengambil

data seismik di cekungan migas prospek menggunakan Kapal Penelitian Geomarin III. Hingga saat ini, hasil penelitian geologi kelautan telah berhasil mengakuisisi seismik dengan panjang lintasan 30.000 hingga 36.000 km. Lokasi penelitian di beberapa cekungan prospek antara lain: Cekungan Pati Laut Jawa, Cekungan Gorontalo Teluk Tomini, Cekungan Bone Teluk Bone, Cekungan Banggai Sula Teluk Tolo dan Laut Banda Bagian Barat, Cekungan Tarakan Selat Makassar, serta Cekungan Semai-Misool dan Cekungan Akimeugah Laut Arafura bagian utara.

4. Pemetaan Geologi Kelautan Sistematik; sampai dengan tahun