Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi SKK Migas

RENSTRA KESDM 2015-2019 163 Sekretariat dan Direktorat pada BPH Migas diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat pada Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.

2. Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional

Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional dibentuk dalam rangka memberikan dukungan teknis dan administratif kepada Dewan Energi Nasional. Pengaturan mengenai tugas, fungsi, dan organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Tabel III-10 Jumlah Jabatan Organisasi BPH Migas dan Setjen DEN NO UNIT UTAMA ES. I ES. II ES. III ES. IV JUMLAH 1. BPH MIGAS 3 9 21 33 2. SEKRETARIAT JENDERAL DEN 1 3 8 18 30 JUMLAH 1 6 17 39 63

3. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi SKK Migas

SKK Migas mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerjasama agar pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. SKK Migas merupakan organisasi yang dibentuk sebagai tindaklanjut pengalihan pelaksanaan tugas, fungsi dan organisasi Badan Pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi BPMIGAS, yang sebelumnya dibentuk sesuai amanah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. BAB TIG A RENSTRA KESDM 2015-2019 164 Tabel III-11 Jumlah Jabatan pada Organisasi SKK Migas NO UNIT ORGANISASI DEPU- TI DIVI- SI DINAS SUB- BAGIAN SUB- DINAS URUSAN JUML- AH 1 KA. SKK MIGAS 1 2 WAKA. SKK MIGAS 1 3 TENAGA AHLI 5 4 DEPUTI PENGENDALIAN PERENCANAAN 1 4 11 26 42 5 DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI 1 4 10 26 41 6 DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN 1 4 11 27 43 7 DEPUTI PENGENDALIAN KOMERSIAL 1 3 6 14 24 8 DEPUTI PENGENDALIAN DUKUNGAN BISNIS 1 4 7 17 29 9 PENGAWAS INTERNAL 1 1 10 SEKRETARIS 1 3 10 28 42 JUMLAH 7 22 55 138 229 ARAH KE DEPAN. Setiap Kementerian ke depan dituntut untuk selalu melakukan penataan kelembagaan agar menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran right sizing. Penataan kelembagaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi serta menghindari potensi tumpang tindih dan ketidaksesuaian pada pelaksanaan tugas dan fungsi. KESDM akan secara terus menerus melakukan penataan organisasi sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan maupun adanya perubahan lingkungan strategis dengan tetap memperhatikan kesesuaian postur organisasi dengan ketentuan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, arah penataan organisasi KESDM juga akan disesuaikan dengan arah penataan kelembagaan maupun sumber daya manusia sebagaimana diatur dalam UU No. 52014 tentang Aparatur Sipil Negara. Penataan organisasi yang keberadaannya terkait langsung dengan Kementerian ESDM dilakukan dengan tetap memperhatikan dasar hukum yang mengamanatkan atau mengatur keberadaan suatu organisasi, sebagai berikut:

1. Penataan organisasi SKK Migas dan BPH Migas akan disesuaikan dengan