Tujuan dan Manfaat Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Dengan demikian maka permasalah penelitian yang terkait dengan aktivitas alokasi sumber daya air di wilayah hilir DI Jatiluhur, berapakah nilai ekonomi dampak eksternal alokasi sumber daya air ke pengguna terhadap ketersediaan air di waduk dan berapakah nilai ekonomi dampak eksternal alokasi sumber daya air optimal terhadap stok waduk? Bertitiktolak dari fenomena hubungan antara keputusan alokasi sumber daya air maka terdapat permasalahan penelitian: bagaimanakah perilaku optimalisasi intertemporal berkaitan dengan perubahan permintaan air baku PDAM dan Industri serta perubahan harga komoditas dan air baku PDAM dan ketersediaan air di waduk? Kajian ini diharapkan mampu “membangun kerangka kerja ekonomi antar sub-sistem yang terintegrasi pada sistem DI Jatiluhur, serta menganalisis skenario perubahan variabel ekonomi dan teknis terhadap pengelolaan sumberdaya air di wilayah DI Jatiluhur ”. Implikasi yang diharapkan adalah perbaikan pengelolaan DI Jatiluhur di masa yang akan datang, dimana perencana mengetahui hubungan antara perubahan variabel ekonomi dan teknis yang akan merubah stok waduk, serta faktor-faktor yang mempengaruhi biaya eksternal alokasi sumberdaya air.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan permasalahan di atas, secara umum penelitian ini bertujuan membangun model pengelolaan sumberdaya air di Daerah Irigasi Jatiluhur dengan menyatukan bendung- bendung yang ada di wilayah Tarum Barat sebagai satu unit pengambil keputusan, serta menilai benefit yang dihasilkan dari pengelolaan sumberdaya air yang tersedia di wilayah ini. Tujuan khusus penelitian adalah: 1. Membangun model alokasi air di bendung-bendung di DI Jatiluhur Model DIJ, khususnya wilayah Tarum Barat dan membandingkannya dengan alokasi aktual yang dilakukan Perum Jasa Tirta II. 2. Mengevaluasi dampak perubahan variabel teknis dan ekonomi terhadap dinamika alokasi optimum 3. Mengevaluasi dampak alokasi optimum terhadap ketersediaan air dan nilai ekonomi air di waduk. Hasil kajian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sumberdaya air di DI Jatiluhur dan memelihara keberlanjutan operasional serta kelestarian waduk Juanda. 2. Memperkaya khasanah kajian perspektif ekonomi sumberdaya. 3. Melengkapi kajian pengelolaan DI Jatiluhur yang telah dilakukan oleh oleh berbagai pihak, yang lebih menekankan pendekatan hidrolis dan ekologis.

1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mencakup wilayah hilir Daerah Irigasi Jatiluhur, khususnya wilayah Tarum Barat, wilayah yang dialiri saluran induk Tarum Barat, mulai dari Bendung Curug sampai ke Bendung Bekasi. Wilayah yang diamati, wilayah yang berada di utara saluran induk Tarum Barat, yang dilayani Bendung Curug, Cibeet, Cikarang dan Bekasi. Tanaman pangan yang diamati padi karena merupakan komoditi dominan dan mendapat prioritas utama dalam program ketahanan pangan. Sedangkan areal pertanaman hanya areal irigasi teknis dengan klasifikasi lahan yang ditetapkan oleh PJT II. Suplai air yang diperhitungkan berdasarkan pada aliran permukaan yang disuplai dari Bendung Curug sedangkan air tanah tidak termasuk dalam suplai air tersebut, khusus untuk sektor pertanian ditambah dengan curah hujan di wilayah tersebut dan diakumulasikan menjadi sumber setempat. Kebutuhan air meliputi kebutuhan air pertanian, domestik dan industri. Kebutuhan air pertanian khususnya untuk tanaman padi sesuai dengan penetapan kebutuhan air oleh PJT II, berdasarkan periode tanam dan masa tumbuh serta klasifikasi lahan. Kebutuhan air domestik dan industri berdasarkan pada data historis suplai air dari PJT II ke sektor-sektor tersebut dalam 5 tahun sebelumnya, dengan asumsi bahwa semua permintaan dapat dipenuhi oleh PJT II. Sektor industri dan PDAM hanya yang terdaftar dan dilayani oleh PJT II. Perumusan masalah optimasi dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam merangkum fenomena di lapang, beberapa fenomena yang tidak diakomodasikan dalam model analisis, adalah: 1. Benefit sosial air bagi masyarakat di wilayah Tarum Barat pada umumnya. 2. Keragaman kualitas air berdasarkan pada lokasi pengguna hulu –hilir. 3. Keragaman teknologi usahatani yang diterapkan menurut wilayah dan musim. 4. Keragaman investasi dan teknologi pengolahan air bersih PDAM di setiap wilayah. 5. Keragaman jenis industri, variasi produk, fungsi produksi spesifik menurut setiap perusahaan di semua wilayah.

II. PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR DI DAERAH IRIGASI JATILUHUR