Persepsi Masyarakat Terhadap Jangka waktu dan Luasan Usaha HTR

HTR Y2.3 dan persyaratan Perijinan HTR Y2.5. Semakin tinggi pendapatan masyarakat yang diperoleh dari kawasan tersebut akan semakin meningkatkan keterkaitan mereka dengan pembangunan HTR. Sehingga mereka akan berusaha untuk dapat ikut dalam program HTR untuk menjamin pendapatan yang selama ini mereka dapatkan dari kawasan tersebut tetap akan mereka terima. Dalam hal pola pembangunan HTR dan persyaratan HTR, semakin rendahnya persepsi masyarakat yang berpendapatan lebih tinggi tidak terlepas dari latar belakang mereka telah mempunyai kemapanan dalam perekonomian dengan mengusahakan komoditas non kehutanan non kayu sehingga dalam pembangunan HTR persepsi mereka terhadap ketentuan bahwa tanaman HTR harus didominasi dengan tanaman kehutanan 60 kurang mereka terima. Sedangkan terkait masalah persyaratan perijinan pengalaman mereka yang telah berusaha untuk mendapatkan ijin HTR dan mengalami kesulitan dalam memperoleh persyaratan ijin tersebut menyebabkan semakin menurunnya tingkat persepsi mereka. Luas lahan masyarakat berkorelasi positif dengan persepsi masyarakat terhadap alokasi lahan HTR, kegiatan sosialisai HTR dan kegiatan penyuluhan dan pendampingan HTR serta berkorelasi negatif dengan kegiatan pemanfaatan hasil HTR. Hal ini berarti bahwa semakin luas kepemilikan lahan di dalam kawasan maka semakin tinggi pula kesadaran masyarakat terhadap alokasi lahan HTR dilokasi tersebut juga bahwa semakin banyak pula mereka terlibat dalam kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan pendampinga HTR. Namun semakin luas lahan kepemilikan menyebabkan mereka semakin tidak menyetujui ketentuan bahwa pengusahaan HTR hanya untuk menghasilkan kayu hal ini dikarenakan selama ini mereka menggantungkan perekonomian mereka pada hasil komoditas non kayu karet dan padi. Status sosial masyarakat berkorelasi positif dengan persepsi masyarakat terhadap alokasi lahan HTR, hak dan kewajiban pembangunan HTR, pasar komoditas hasil HTR, kegiatan sosialisasi HTR dan kegiatan pendampingan dan penyuluhan HTR serta berkorelasi negatif dengan kegiatan pemanfaatan hasil HTR. Sedangkan Asal domilisi masyarakat berkorelasi positif dengan jangka waktu dan luas pengusahaan HTR. Artinya bahwa semakin dekat asal domisili masyarakat dengan lokasi mereka semakin tinggi persepsi mereka terhadap ketentuan jangka wantu dan luas pengusahaan HTR. Tabel 52 Korelasi karakteristik individu dengan persepsi masyarakat terhadap pembangunan HTR Persepsi masyarakat Karakteristik individu X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Y2.1 0.135 0.315 0.153 0.200 0.128 0.249 0.106 0.355 0.013 0.153 Y2.2 -0.048 0.144 0.066 -0.013 0.103 0.020 -0.147 -0.109 -0.086 0.042 Y2.3 0.091 -0.135 -0.101 - 0.358 -0.065 -0.223 -0.175 -0.203 -0.002 -0.064 Y2.4 0.056 0.011 0.010 -0.010 0.110 -0.021 0.056 0.033 0.170 -0.158 Y2.5 0.007 0.147 0.121 -0.206 0.150 -0.066 -0.061 -0.029 0.110 0.101 Y2.6 0.112 0.083 0.169 -0.019 0.110 0.114 -0.067 0.163 0.022 -0.030 Y2.7 -0.092 -0.004 0.134 0.001 -0.027 0.046 -0.136 -0.134 -0.034 0.231 Y2.8 -0.074 -0.091 0.123 -0.037 -0.087 -0.059 -0.134 -0.021 0.087 -0.054 Y2.9 0.042 0.158 0.018 0.156 -0.056 0.092 0.099 0.285 0.126 -0.019 Y2.10 0.033 0.108 0.071 0.290 -0.076 0.137 0.135 0.188 -0.072 -0.078 Y2.11 0.127 -0.100 0.104 -0.121 0.085 0.002 -0.011 -0.020 -0.100 -0.111 Y2.12 0.111 0.096 0.167 0.101 0.095 0.218 0.044 0.307 0.086 -0.006 Y2.13 0.111 0.132 0.125 0.267 0.083 0.278 0.088 0.231 -0.001 0.074 keterangan Korelasi nyata pada taraf 0.01 Korelasi nyata pada taraf 0.05 X1 : Umur Y2.1 : Alokasi lahan HTR X2 : Pendidikan formal Y2.2 : Pola pembangunan HTR X3 : Pendidikan non formal Y2.3 : Kegiatan pemanfaatan hasil HTR X4 : Tingkat pendapatan Y2.4 : Jenis tanaman HTR X5 : Tingkat kesehatan Y2.5 : Persyaratan perijinan HTR X6 : Luas lahan Y2.6 : Proses perijinan HTR X7 : Lama tinggal Y2.7 : Jangka waktu dan luasan usaha HTR X8 : Status sosial Y2.8 : Pewarisan ijin HTR X9 : Suku Y2.9 : Hak dan kewajiban HTR X10 : Asal domisili Y2.10 : Pasar komoditas hasil HTR Y2.11 : Kelembagaan HTR Y2.12 : Kegiatan sosialisasi HTR Y2.13 : Penyuluhan dan Pendampingan HTR

5.10 Hubungan Antara Modal Sosial Masyarakat Dengan Persepsi Masyarakat Terhadap pembangunan HTR

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan program pembangunan kehutanan termasuk pembangunan HTR adalah faktor kultural masyarakat yang bermanifestasi dalam bentuk modal sosial. Selain itu penelitian tentang program pengelolaan hutan serupa yang melibatkan masyarakat menyebutkan perlunya mengetahui pandangan masyarakat terhadap program yang akan dilaksanakan terutama jika program tersebut merupakan program baru Mehta Kellert 1998. Penelitian Robertson dan Lawes 2005 menyimpulkan bahwa sikap dan pandangan masyarakat sangat mempengaruhi keputusan mereka untuk ikut serta dalam beberapa skema pengelolaan hutan yang ditawarkan di Afrika Selatan. Dengan demikian untuk mengetahui kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka diperlukan pandangan atau kajian terhadap