Tahapan Analisis Strategi Pembangunan HTR di Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang

Lampiran 1 pokok penelitian, jenis data, sumberdata dan metode pengumpulan data No . Pokok Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpuilan Data 1 Kondisi Umum • Keadaan geografis, iklim dsb. • Data Monografi dsb. Pemerintah daerah, Dinas terkait, BPPHP Wilayah V, BPKH Wilayah II, Badan penyuluh, LSM Studi pustaka dan wawancara 2 Karakteristik sosial ekonomi dan budaya masyarakat komunitas a. Karakteristik sosial ekonomi komunits • Kependudukan • Aksesibilitas • Pendapatan • Lapangan pekerjaan • Ketersediaan sarana produksi • Ketersediaan sarana ekonomi • Penerangan • Air minum • Budaya dan adat istiadat setempat b. Isu lingkungan c. Unsur modal sosial komunitas • Kepercayaan • Jaringan sosialkerja • Norma • Tindakan proaktif • Kepedulian terhadap sesama d. Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat e. Partisipasi dalam pembangunan Hutan Tanaman rakyat Pemerintah daerah, tokoh masyarakatadat agama, kelompok- kelompok pada komunitas dan instansilembaga terkait. Studi pustaka, wawancara dan observasi 3 Karakteristik Individu petani • Umur • Pendidikan formal • Pendidikan non-formal • Pendapatan • Kondisi kesehatan • Luas lahan • Lama tinggal • Status sosial • Suku • Asal Responden rumah tangga survey rumah tangga dengan dafar pertanyaan terstruktur 4 Unsur Modal sosial • Kepercayaan • Jaringan sosial • Norma-norma sosial • Tindakan yang proaktif • Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan Responden rumah tangga survey rumah tangga dengan dafar pertanyaan terstruktur Lanjutan No . Pokok Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data 5. Persepsi terhadap pembangunan HTR • Alokasi lahan • Pola pembangunan HTR • Pemanfaatan hasil HTR • Jenis tanaman • Persyaratan Perijinan • Proses perijinan • Jangka waktu dan luas pengusahaan • Pewarisan ijin • Hak dan kewajiban • Pasar • Kelembagaan • Sosialisasi • Tenaga pendamping • Dukungan Responden rumah tangga, aparat pemerintahan, LSM survey rumah tangga dengan dafar pertanyaan terstruktur 5 Dukungan infrastrukltur • Ketersediaan sarana produksi HTR • Ketersediaan sarana transportasi • Ketersediaan sarana komunikasi • Ketersediaan sarana informasi • Ketersediaan sarana kesehatan • Ketersediaan sarana pendidikan • Ketersediaan sarana pelatihan, penyuluhan, pendampingan dan bimbingan teknis HTR • Ketersediaan sarana penyedia modal HTR Responden rumah tangga Wawancara mendalam dan observasi lapangan 6 Kondisi pembangunan HTR • Kebijakan pembangunan HTR • Dukungan pembangunan HTR dari pihak-pihak terkait BPPHP Wilayah V, Dinas terkait dan pemerintah daerah Aparat desa, Tokoh masyarakat , pendamping HTR, LSM Wawancara mendalam dan studi pustaka Lampiran 2 Variabel dan definisi operasional dari modal sosial Y1 Variabel Definisi perasional UkuranIndikator Kategori 1. Kepercayaan Y 1.1 Anggapan atau keyakinan yang dimiliki seseorang untuk persepsikan seseorang atau suatu keadaan berdasarkan perasaan dan kondisi yang dialami Tingkat kepercayaan terhadap: 1 Orang dengan latar belakangetnis yang sama 2 Orang dengan latar belakangetnis yang berbeda 3 Aparat pemerintahan 4 Aparat kehutanan 5 Aparat kepolisian 6 Tokoh masyarakatadat 7 Tokoh agama 8 Pendamping HTRLSM 9 Pinjam meminjam Menggunakan empat tingkatan modal sosial Uphoff 2000: 1 minimum 2 rendah 3 sedang 4 tinggi 2. Jaringan Sosial Y 1.2 Hubungan yang saling berkaitan antar individu dan kelompok yang bersifat sukarela dan memakai asas persamaan Tingkat : 1 Kepadatan dan karakteristik jaringan 2 Keragaman anggota organisasi 3 Partisipasi 4 Kerelaan membangun jaringan 5 Kerjasama kelompok dengan kelompok lain dalam komunitas 6 Kerjasama kelompok dengan kelompok lain di luar komunitas 7 Kebersamaan dalam organisasi Menggunakan empat tingkatan modal sosial Uphoff 2000: 1 minimum 2 rendah 3 sedang 4 tinggi 3. Norma Sosial Y 1.3 Bentuk kontrol sosial informal tetapi dimengerti secara umum sebagai suatu formula untuk dapat menentukan pola tingkah laku yang diharapkan Tingkat ketaatan terhadap: 1 Aturan tidak tertulis 2 Aturan pemerintah 3 Aturan agama 4 Kejujuran 5 Kesopanan 6 Kerukunan Menggunakan empat tingkatan modal sosial Uphoff 2000: 1 minimum 2 rendah 3 sedang 4 tinggi 4. Tindakan yang proaktif Y 1.4 Peran aktif dan kerelaan warga selaku subyek pembangunan Tingkat: 1 Keinginan berbagi informasi 2 Keinginan berbagi pengetahuan dan pengalaman 3 Kerelaan melakukan hal-hal yang terpuji dalam kehidupan memungut sampah, membersihkan lingkungan, menjaga keamanan 4 Partisipasi warga untuk mendukung pembangunan 5 Keinginan untuk saling mengunjungi dalam rangka mencari informasi 6 Keaktifan dalam menyelesaikan konflik Menggunakan empat tingkatan modal sosial Uphoff 2000: 1 minimum 2 rendah 3 sedang 4 tinggi 5. Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan Y 1.5 Sikap yang menunjukkan perhatian, solidaritas dan empati Tingkat kepedulian terhadap sesama dan lingkungan untuk membantu orang lain dan melestarikan lingkungan Menggunakan empat tingkatan modal sosial Uphoff 2000: 1 minimum 2 rendah 3 sedang 4 tinggi Lampiran 2 Variabel dan definisi operasional dari karakteristik individu X Variabel Definisi Operasional UkuranIndikator Kategori 1. Umur X 1 Jumlah usia responden sejak lahir sampai dengan menjadi responden dinyatakan dalam tahun • 30 tahun • 30 – 50 tahun • 50 tahun 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 2. Pendidikan Formal X 2 Jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh responden • Tidak sekolah atau tamat SD • Tamat SLTP • Tamat SLTA, Akademi, Perguruan Tinggi 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 3. Pendidikan Non-Formal X 3 Frekuensi keikutsertaan responden dalam pendidikan non-formal seperti pelatihan, penyuluhan atau kursus • Tidak pernah • 1 – 3 kali • 3 kali 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 4. Tingkat pendapatan X 4 Penghasilan responden yang diperoleh dari berbagai sumber baik dari pekerjaan tetap maupun sampingan dalam satu bulan yang dihitung berdasarkan nilai tukar mata uang Rpbulan • Rp500 000 • Rp500 000 – Rp1 000 000 • Rp1 000 000 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 5. Tingkat kesehatan X 5 Kondisi kesehatan responden berdasarkan frekuensi terjangkit penyakit sehingga responden tidak bekerja dalam kurun waktu 1 tahun terakhir sampai menjadi responden • Sering tidak bekerja karena sakit atau menderita penyakit menahun atau sakit parah sehingga tidak mampu beraktifitas • Kadang-kadang • Tidak pernah 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 6. Luas lahan garapan X 6 Luas lahan yang digarap responden baik milik sendiri maupun sewa untuk tujuan produksi pertanian atau yang lainnya yang dinyatakan dalam hektar • 1 ha • 1 – 2 ha • 2 ha 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 7. Lama tinggal X 7 Masa mukim responden yang dihitung dari awal masa mukim di desa tersebut • 5 tahun • 5 – 10 tahun • 10 tahun 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 8. Status sosial X 8 Kedudukan masyarakat dilihat dari aspek ekonomi dan aspek sosial • Skor 2 • Skor 2 – 3 • Skor 3 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 9. Suku X9 Latar belakang suku responden • Minoritas • Setempat • Mayoritas 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 10. Asal X10 Asal domisili responden sebelum bertempat tinggal di kawasan tersebut • Provinsi lain • Kabupaten lain • Penduduk sekitar 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi Lampiran 2 Variabel dan definisi operasional dari Persepsi masyarakat Y2 Variabel Definisi Operasional UkuranIndikator Kategori 1. Alokasi lahan Y 2.1 Perspektif responden terhadap ketentuan penetapan dan kondisi lahan yang dicadangkan untuk HTR di wilayah mereka 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 2. Pola HTR Y 2.2 Perspektif responden terhadap ketengtuan pola pemanfaatan HTR 1. tidak setuju 2. kurang setuju 3. setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 3. Pemanfaatan Hasil HTRY 2.3 Perspektif responden terhadap tujuan, keuntungan dan manfaat yang akan diperoleh dengan mengikuti HTR. 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 4. Jenis tanaman Y 2.5 Perspektif responden terhadap ketentuan jenis tanaman yang boleh diusahakan dalam areal HTR 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 5. Persyaratan perijinan Y 2.6 Perspektif responden terhadap ketentuan pembentukan kelompok dan kemudahan syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk pengajuan ijin usaha pengelolaan HTR 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 6. Proses perijinan Y 2.7 Perspektif responden terhadap tata cara permohonan ijin, waktu dan biaya yang dikeluarkan 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 7. Jangka waktu dan luas ijin Y 2.8 Perspektif responden terhadap ketentuan jangka waktu ijin pengelolaan HTR dan luasan yang diberikan 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 8. Pewarisan ijin Y 2.9 Perspektif responden terhadap ketentuan bahwa ijin pengelolaan HTR tidak dapat diwariskan 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 9. Hak dan kewajiban Y 2.10 Perspektif responden terhadap kemudahan pemenuhan hak dan kewajiban pemegang ijin HTR yaitu hak mendapatkan pinjaman, pendampingan dan penyusunan RKU dan RKT 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 10. Kelembagaan Y 2.11 Perspektif responden tentang manfaat dan peranan kelompok tani hutan KTH dalam tukar menukar informasi dan memudahkan proses perijinan 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 11. Pasar Y 2.12 Perspektif responden terhadap potensi dan keberadaan pasar hasil tanaman HTR terutama getah karet dan kayu hutan lainnya 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 12. Sosialisasi Y 2.13 Perspektif responden tentang kegiatan sosialisasi atau penyebaran informasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh pemenrintah daerah, perangkat desa, tokoh masyarakat atau LSM 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi 13. Penyuluhan dan Pendampingan Y 2.13 Perspektif responden tentang kegiatan penyuluhan dan pendampingan dilakukan oleh instansi pemerintah, pendamping atau LSM 1 tidak setuju 2 kurang setuju 3 setuju 1 Rendah 2 Sedang 3 Tinggi