Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Norma-norma ini biasanya tidak tertulis tetapi dipahami oleh setiap anggota masyarakat dan menentukan tingkah laku dalam konteks hubungan sosial.
Hasbullah 2006 menyatakan bahwa norma merupakan salah satu unsur modal sosial yang akan merangsang berlangsungnya kohesifitas sosial yang
hidup dan kuat. Fukuyama 2007 menyatakan bahwa modal sosial dibentuk dari norma-norma informal yang medukung kerjasama antar individu. Lawang 2005
juga memandang bahwa norma merupakan bagian penting dari modal sosial. 5. Nilai-nilai
values Menurut Hasbullah 2006 nilai adalah “suatu ide yang telah turun menurun
dianggap benar dan penting oleh anggota kelompok”. Dalam kebudayaan manusia terdapat nilai-nilai yang akan mendominasi ide-ide yang berkembang.
Ide-ide tersebut akan mempengaruhi aturan-aturan bertindak dalam masyarakat the rules of conducts dan aturan-aturan bertingkah laku the rules of behavior
yang secara bersama-sama akan membentuk pola-pola kultural cultural pattern. Kekuatan modal sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh konfigurasi
nilai yang yang ada di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan oleh karena sifat nilai yang memiliki konsekuensi ambivalen, misalnya nilai harmoni yang dianggap
menciptakan kerukunan akan menghalang kompetisi. Padahal nilai-nilai kompetisi dalam masyarakat dapat memicu perkembangan dan kemajuan yang
lebih cepat pada bidang-bidang tertentu Hasbullah 2006. 6.
Tindakan yang proaktif Salah satu unsur penting modal sosial adalah keinginan yang kuat dari
anggota kelompok untuk tidak saja berpartisipasi tetapi mencari senantiasa jalan bagi keterlibatan mereka dalam kegiatan masyarakat Hasbullah 2006. Lawang
2005 menyatakan bahwa keberadaan modal sosial baik yang bersifat proses, pelumas maupun perekat tidak akan terjadi tanpa ada tindakan dari masyarakat.
Lenggono 2004 menyebutkan bahwa proaktif sebagai bagian dari modal sosial merupakan kerelaan warga sebagai subyek dalam suatu pembangunan.
2.2 Persepsi 2.2.1 Pengertian Persepsi
Sarwono 2003 mengemukakan bahwa persepsi adalah suatu proses kategorisasi. Organisme dirangsang oleh suatu masukan tertentu obyek-obyek
di luar, peristiwa, dan lain-lain dan organisme itu berespons dengan menghubungkan masukan itu dengan salah satu kategori golongan obyek-
obyek atau peristiwa-peristiwa. Proses menghubungkan ini adalah proses yang aktif di mana individu yang bersangkutan dengan sengaja mencari kategori yang
tepat sehingga ia dapat mengenali atau memberi arti kepada masukan tersebut. Dengan demikian, persepsi juga bersifat inferensial menarik kesimpulan.
Dalam terminologi psikologi Lindsay dan Norman 1977 menyebutkan bahwa “Perception is the process by which organisms interpret and organize
sensation to produce a meaningful experience of the world”. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa persepsi merupakan pandangan akhir seseorang
setelah memproses semua input dan sensasi yang diperolehnya melalui panca indera. Vredentbergt 1974 dalam Sattar 1985 memiliki pendapat bahwa
persepsi adalah sebagai proses selektif untuk membangun kesan dan membuat penilaian.
Persepsi perception juga diartikan sebagai penglihatan atau tanggapan daya memahamimenanggapi Echols Shadily 1989. Persepsi merupakan cara
bagaimana seseorang melihat dan menaksirkan suatu obyek atau kejadian. Seseorang akan melakukan tindakan sesuai persepsinya, sehingga persepsi
memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang Chartrand Bargh 1999. Beberapa definisi persepsi menurut para ahli, antara
lain: 1. Menurut Grice 1964, persepsi merupakan proses sebab akibat. Proses
pemberian arti oleh seseorang sebagai akibat atas berbagai rangsangan atau stimulus yang diterimanya, dan dari proses tersebut seseorang
mempunyai opini tertentu mengenai apa yang diamatinya. 2. Menurut Krech 1962, persepsi merupakan integrasi dari individu dan
rangsangan yang diterimanya. Apa yang dipersepsikan individu dalam suatu saat tertentu tidak hanya dipengaruhi oleh rangsangan yang diterima, namun
dipengaruhi juga oleh apa yang ada dalam diri individu tersebut, misalnya pengalaman, perasaan, prasangka, keinginan, sikap dan tujuan.