177
Gambar 17. menunjukkan kegiatan peneliti saat membimbing siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembimbingan ini bertujuan untuk mempermudah
siswa dalam mengerjakan tugas. Siswa bebas bertanya kepada guru tentang kesulitan-kesulitan yang mereka temukan dalam menulis artikel. Pada siklus II ini
hanya beberapa siswa yang bertanya. Sebagian besar siswa sudah tidak mengalami kesulitan dan jelas dengan pembelajaran menulis artikel.
Gambar a menunjukkan kegiatan pada saat guru memberikan bimbingan kepada siswa ketika diskusi kelompok. Gambar b juga menunjukkan kegiatan
pada saat guru membimbing siswa ketika bekerja kelompok. Gambar c menunjukkan kegiatan pada saat guru membimbing kegiatan menulis artikel.
Gambar d juga menunjukkan kegiatan guru pada saat memberikan bimbingan untuk menulis artikel. Mereka semangat dan bersungguh-sungguh mengerjakan
setiap tugas yang diberikan oleh guru. Perilaku negatif yang ditunjukkan oleh siswa sudah berkurang.
4.1.3.3 Refleksi
Refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk merefleksi hasil evaluasi belajar siswa dalam menulis artikel. Selain itu, kegiatan refleksi pada siklus II ini juga
untuk mengetahui keefektifan metode think pair and share melalui media majalah dinding dalam pembelajaran menulis artikel, serta untuk mengetahui perubahan
perilaku siswa selama proses pembelajaran. Refleksi kegiatan ini diperoleh dari hasil olahan data tes dan nontes.
Pembelajaran menulis artikel pada siklus II sudah dapat diikuti oleh siswa dengan baik. Ha ini dikarenakan tindakan pembelajaran dengan metode
pembelajaran think pair and share melalui majalah dinding untuk meningkatkan
178
keterampilan menulis artikel sudah tercapai sesuai dengan tujuan. Salah satu indikatornya adalah hasil tes keterampilan siswa dalam menulis artikel siklus II
menunjukkan peningkatan dari siklus I. Hasil pada siklus II ini tidak ada siswa yang berada dalam kategori kurang. Nilai rata-rata pada siklus II ini mencapai
75,61. Nilai rata-rata tersebut masuk dalam kategori baik. Pada siklus I nilai rata- rata hasil tes keterampilan siswa sebesar 64,5 dan berada dalam kategori cukup.
Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan peneliti mengalami peningkatan sebesar 11,11 atau sebesar 17,22. Rata-rata kelas pada siklus I ini
sudah mencapai nilai klasikal yang ingin dicapai, yaitu sebesar 70. Hasil tes pada siklus II masih terdapat satu siswa yang berada dalam
kategori cukup atau berada dibawah kriteria ketuntasan minimal. Hal ini disebabkan karena hasil tulisan yang ia buat bukan artikel, tetapi cerpen. Namun,
peneliti tidak melakukan tindak lanjut pada siswa tersebut, karena keterbatasan waktu. Penelitian yang dilakukan peneliti mengalami peningkatan, karena
sebagian besar siswa memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan.
Perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran juga sudah menunjukkan ke arah yang lebih positif. Pengamatan perilaku siswa ini diambil dari data deskripsi
perilaku positif, catatan harian, wawancara, sosiometri, dan dokumentasi video dan foto. Berdasarkan deskripsi perilaku ekologis dapat disimpulkan bahwa
dalam pembelajaran siklus II ini perilaku siswa lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. Sebagian besar siswa sudah semangat dan berkonsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran. Mereka juga sudah aktif dalam pembelajaran. Sebagian
179
besar sudah berani mengangkat tangannya untuk bertanya. Hal ini menunjukkan pembelajaran siklus II meningkat disbanding pembelajaran pada siklus I.
Hasil catatan harian menunjukkan sebagian besar siswa sudah tidak mengalami kesulitan. Mereka tertarik dan semangat mengikuti pembelajaran.
Namun, mereka merasa tergesa-gesa dalam menghias artikel pada majalah dinding. Hal ini disebabkan karena waktu yang diberikan oleh guru terbatas.
Namun, sebagian siswa mengaku sudah memperoleh banyak manfaat dari pembelajaran pada siklus II. Mereka memperoleh ilmu mengenai menulis artikel
dan menghias majalah dinding. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian siswa sudah paham dan
senang dalam mengikiti pembelajaran. Dua siswa yang memperoleh nilai tinggi menyatakan bahwa mereka sudah tidak mengalami kesulitan dalam menulis
artikel dan menghias majalah dinding. Dua siswa yang memperoleh nilai sedang mengaku masih mengalami sedikit kesulitann tetapi mereka senang dalam
mengikuti pembelajaran. Sedangkan dua siswa yang mendapat nilai rendah merasa bahwa menulis artikel itu sulit. Pernyataan eman siswa tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran menulis artikel menyenangkan dan mudah dipahami oleh sebagian besar siswa.
Hasil sosiometri menunjukkan bahwa siswa yang pasif dan suka mengganggu teman dalam satu kelompoknya masih tetap seperti pada siklus I.
Hal ini dikarenakan mereka kurang tertarik dengan pembelajaran. Perilaku negatif tersebut hanya dilakukan oleh beberapa siswa. Sebagian besar siswa sudah aktif
180
dalam pembelajaran. Selain itu, mereka juga tertarik dan semangat untuk mengikuti pembelajaran pada siklus II ini.
Hasil dokumentasi video dan foto menunjukkan bahwa perilaku siswa dalam pembelajaran menulis artikel sudah menunjukkan perilaku positif.
Misalnya, dalam presentasi kelompok sudah banyak siswa yang berani berpendapat dan berkomentar. Hal ini menunjukkan bahwa peneliti sudah berhasil
menunjukkan keberanian mereka dalam mengungkapkan pendapatnya. Namun, masih terdapat siswa yang berperilaku negatif, misalnya mengobrol sendiri disaat
pembelajaran dan membuat kegaduhan kelas. Berdasarkan uraian data tes dan nontes tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menulis artikel yang dilakukan peneliti mengalami peningkatan. Peningkatan hasil tes sebesar 11,11 atau sebesar 17,22. Adapun hasil nontes,
sebagian siswa sudah menunjukkan perilaku yang positif. Dengan demikian perbaikan yang dilakukan pada siklus II sangat bermanfaat dan berpengaruh pada
siswa. Nilai rata-rata mereka meningkat dan perilaku mereka berubah ke arah yang positif.
4.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada hasil tes maupun nontes pada siklus I dan siklus II. Pemerolehan hasil tes yang dicapai siswa dalam
menulis artikel diperoleh berdasarkan lima aspek, yaitu 1 aspek kelengkapan bagian artikel, 2 ide orisinil, 3 penggunaan ejaan dan tanda baca, 4 kerapian
tulisan, dan 5 kreatifitas majalah dinding. Adapun pembahasan nontes