152
dinding. Siswa sangat antusias dan tertarik untuk membuat majalah dinding. Mereka mengerjakannya dengan tenang dan serius. Namun, pada menit-menit
terakhir pembelajaran, ketika guru memberitahukan bahwa waktu untuk mengkreasikan majalah dinding tinggal sebentar, beberapa siswa berjalan-jalan
sendiri untuk meminjam gunting, spidol, dan lain sebagainya. Mereka juga mengeluh dengan mengucapkan “lah, belum jadi, Bu. Nanti sih, Bu”. Namun guru
tetap menyuruh siswa untuk segera menyelesaikan hasil pekerjaannya. Kegiatan mengkreasikan majalah dinding sudah selesai. Setiap kelompok
mengumpulkan majalah dinding kepada guru. Pada akhir pembelajaran, guru menutupnya dengan mengemukakan simpulan atas pembelajaran tentang menulis
artikel pada hari itu. Lalu diikuti dengan refleksi.
4.1.3.2.2 Catatan Harian
Catatan harian pada siklus II ini sama dengan pada siklsu I. catatan harian diambil setelah pembelajaran selesai. Catatan harian ini berfungsi sebagai alat
untuk mencurahkan perasaan dan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran. Catatan harian ini masih sama berisi empat pertanyaan yang berkenaan dengan 1
kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis artikel, 2 pendapat siswa tentang metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, 3 manfaat yang
diperoleh siswa dalam kegiatan diskusi, dan 4 pesan, kesan, dan saran siswa terhadap pembelajaran.
Pada saat pembelajaran selesai dan siswa ditugasi untuk mengisi catatan harian dan sosiometri beberapa siswa mengeluh. Sebagaimana diungkapkan oleh
153
salah satu siswa, yaitu “lah, ngisi itu lagi, Bu?”. Namun, sebagian besar siswa antusias dan semangat. Guru memberikan arahan untuk mengisi catatan harian.
Berdasarkan hasil catatan harian siswa pada siklus II diketahui sebagian besar siswa mengungkapkan kesulitan mereka aalah dibagian menentukan pokok-
poko isi untuk artikel dan menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh siswa dengan inisial R.11 dan R.5. R.11
mengungkapkan bahwa “kesulitan saya adalah saat mencari pokok-pokok atau isi dalam artikel”, sedangkan R.5 mengungkapkan bahwa “kesulitan saya adalah saat
menempatkan koma, titik dengan pas dan benar pada menulis artikel dan membedakan kata ‘di’ pada sambungannya”.
Beberapa siswa juga mengungkapkan bahwa dalam menulis artikel sudah tidak mengalami kesulitan. Mereka hanya mengalami kesulitan pada saat
menghias majalah dinding. Siswa dengan inisial R.4 mengungkapkan “kami kurang cepat dalam pemikiran atau kekreatifan untuk membuat dan kurang
terpenuhi waktu”. Dari berbagai pendapat siswa dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang mereka alami adalah dibagian menentukan pokok-pokok isi untuk
membuat artikel. Metode pembelajaran kooperatif think pair and share menggunakan media
majalah dinding menurut siswa sangat menyenangkan dan membantu mereka untuk menulis artikel. R.20 mengungkapkan bahwa “pembelajarannya
mempermudah saya dan saya bisa tahu apa itu artikel dan bagian-bagiannya, jadi menambah ilmu saya”. Hal ini diungkapkan oleh sebagian besar siswa, mereka
berpendapat bahwa metode pembelajaran yang diberikan oleh guru sangat
154
menyenangkandan mempermudah. Mereka belajar dengan penuh semangat dan dapat bekerja secara kelompok dengan baik. Namun, ada 2 siswa, yaitu R.16 dan
R14. Mereka mengungkapkan bahwa “pembelajaran tidak begitu jelas, karena terburu-buru dan waktunya terbatas”.
Kegiatan diskusi sangat membantu siswa untuk mengorganisasikan pemikiran mereka mengenai materi pembelajaran. R.10 mengungkapkan “manfaat
yang diperoleh adalah bisa berunding, memahami teman-teman kita, dan bisa belajar cara-cara membuat artikel dengan benar”. Siswa mengungkapkan bahwa
dengan belajar secara kelompok memberikan banyak manfaat bagi mereka. Manfaat yang diperoleh antara lain adalah dengan belajar kelompok mereka bisa
lebih paham tentang artikel, paham tentang majalah dinding, lebih bisa bekerjasama, dan bertukar pendapat dengan teman.
Perasaan dan kesan siswa terhadap pembelajaran menulis artikel yang telah dilaksanakan, sebagian siswa berpendapat sangat senang, tertarik, dan sangat
terbantu dengan contoh artikel dan penjelasan materi yang diberikan oleh guru. Mereka juga sangat terhibur dan senang dengan aktivitas membuat majalah
dinding. Mereka bisa menyalurkan kreativitas mereka dengan bebas. Sebagaiman diungkapkan oleh siswa R.24 “saya senang karena bisa menambah kreativitas dan
pengalaman menulis artikel ”. Pesan dan saran yang diberikan oleh siswa adalah sebagian besar dari
mereka memberikan pesan agar pembelajaran menulis artikel dengan metode kooperatif think pair and share lebih sering dilaksanakan. Sebagaimana
diungkapkan oleh siswa R.24 bahwa “pembelajaran ini harusnya lebih sering dan
155
lebih giat belajar supaya lebih bisa menulis artikel”. Selain itu, saran yang diberikan oleh siswa adalah sebaiknya waktu pembelajaran kooperatif think pair
and share dengan media majalah dinding diperpanjang. Sebagaiman diungkapkan oleh siswa R.10 “saran saya agar waktunya lebih panjang dan lebih lama lagi”.
4.1.3.2.3 Wawancara