111
pembelajaran kooperatif yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, saran yang diberikan oleh siswa adalah sebaiknya waktu pembelajaran kooperatif think pair
and share dengan media majalah dinding diperpanjang. Sebagaiman diungkapkan oleh siswa R.4 “kepada kakak-kakak Unnes lebih banyak memberikan waktunya
agar bisa lebih berkreasi”.
1.1.2.2.3 Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan setelah pembelajaran siklus I selesai. Wawancara dilakukan hanya pada eman siswa, yaitu dua siswa yang mendapat
nilai tertinggi, dua sedang, dan dua rendah. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan yang diberikan siswa dalam pembelajaran menulis
artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share menggunakan majalah dinding. Pertanyaan yang diajukan dalam kegiatan
wawancara ini adalah 1 apakah Anda berminat dengan pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan
media majalah dinding? Coba jelaskan pendapat Anda mengenai hal ini, 2 bagaimana tanggapan Anda terhadap gaya mengajar yang dilakukan oleh guru
dalam pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding?, 3 bagaimana tanggapan Anda
terhadap pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding?, 4 kesulitan apa yang Anda
hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding?, 5
apakah manfaat yang Anda peroleh setelah mengikuti pembelajaran menulis
112
artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding?, 6 bagaimana perasaan Anda saat mengikuti
pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding?, dan 7 bagaimana saran Anda untuk
menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding?
Pertanyaan pertama adalah apakah Anda berminat dengan pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share
dengan media majalah dinding? Coba jelaskan pendapat Anda mengenai hal ini Siswa yang mendapat nilai tertinggi, yaitu salah satunya R.24 menjawab ”saya
sangat senang mengikuti pembelajaran menulis artikel kali ini, karena disertai dengan kerja kelompok dan menghias majalah dinding”. Mereka semangat dan
berminat mengikuti pembelajaran menulis artikel, karena mereka merasa tertarik dan tidak bosan. Dengan kerja kelompok dan mengkreasikan majalah dinding
mereka menjadi senang, tidak mengantuk, dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Untuk siswa yang mendapat nilai sedang, salah satunya R..20
menjawab ”saya kurang senang dengan pembelajaran kali ini, karena saya tidak suka kerja kelompok. Dalam kerja kelompok tidak semuanya aktif”. Mereka
merasa kurang tertarik dengan pembelajaran. Menurut mereka, dalam belajar kelompok tidak semua siswa bisa bekerja dengan baik. Hanya siswa-siswa yang
rajin saja yang mengerjakan tugas kelompok, sedangkan siswa yang biasa-biasa saja atau nakal mereka malah mengganggu dan tidak mengerjakan tugas tersebut..
Sementara itu, untuk siswa yang mendapat nilai rendah, salah satunya R.25
113
mengungkapkan bahwa ”saya tidak bisa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh ibu, sehingga saya merasa bosan”. Mereka merasa tidak tertarik untuk
mengikuti pembelajaran, karena mereka merasa bosan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, seperti mengamati artikel, menulis artikel, dan
mengkreasikan mading. Pekerjaan itu tidak bisa mereka kerjakan dengan baik, sehingga mereka tidak tertarik dengan pembelajaran.
Pertanyaan kedua adalah bagaimana tanggapan Anda terhadap gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menulis artikel melalui
metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding? Untuk siswa yang mendapat nilai tertinggi, salah satunya R.1
berpendapat bahwa ”cara mengajar guru sudah bagus dan sudah jelas”. Mereka bisa mencerna cara mengajar guru dengan baik. Penjelasan yang diberikan oleh
guru pun jelas. Untuk siswa yang mendapat nilai sedang, salah satunya R.2 menjawab ”Gaya mengajar guru kurang bagus, masih terlihat grogi dan tergesa-
gesa”. Cara mengajar guru masih membosankan, karena cara mengajarnya masih terlalu serius dan tidak santai, sehingga siswa selalu tegang. Adapun pendapat
siswa yang memperoleh nilai rendah, yaitu R.18 bahwa cara mengajar guru masih kurang bagus. Guru dalam mengajarkannya kurang jelas dan kurang menjurus,
sehingga siswa tidak paham dengan apa yang dijelaskan oleh guru. Pertanyaan ketiga adalah bagaimana tanggapan Anda terhadap
pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding? Untuk siswa yang mendapatkan nilai
tertinggi berpendapat bahwa pembelajaran menulis artikel melalui metode
114
pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding sudah bagus dan sangat menyenangkan, karena mereka bisa bekerja secara
kelompok dan berkreativitas. Pernyataan tersebut seperti yang diungkapkan oleh siswa dengan inisial R.24 bahwa ”pembelajaran sangat menyenangkan karena
saya bisa bekerja bersama-sama dan berkreasi”. Untuk siswa yang mendapat nilai sedang beranggapan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti masih
kurang menyenangkan, karena waktu yang diberikan untuk mengerjakan setiap tugas terlalu sempit dan tergesa-gesa, sehingga mereka tidak dapat
mengerjakannya dengan serius. Sebagaimana yang diungkapkan R.2 bahwa ”waktu yang diberikan sedikit, sehingga saya tidak konsentrasi”. Sementara siswa
yang mendapat nilai rendah masih tidak bisa dan tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis artikel. Menurut mereka, pembelajaran dengan metode ini
membosankan, karena bnyak tugas yang harus mereka kerjakan. R.25 mengungkapkan ”saya pusing dengan tugas-tugasnya bu, jadi saya tidak senang”.
Pertanyaan keempat adalah kesulitan apa yang Anda hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif
think pair and share dengan media majalah dinding? Siswa yang mendapat nilai tertinggi hanya menemukan beberapa kesulitan dalam menulis artikel. R.1 dan R.24
mengungkapkan bahwa ”saya mengalami kesulitan dibagian mencari judul, Bu”. Siswa yang mendapat nilai sedang mengalami kesulitan dalam hal menemukan
judul dan mengembangkan kalimat menjadi paragraf. R.2 dan R.20 mengungkapkan ”saya sulit mencari judul dan mengembangkan judul itu”. Adapun
siswa yang mendapat nilai rendah, yaitu R.25 dan R.18 mengalami kesulitan dalam hal menemukan judul, mengembangkan ide, dan mengolah kata-kata.
115
Pertanyaan kelima adalah apakah manfaat yang Anda peroleh setelah mengikuti pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif
think pair and share dengan media majalah dinding? Siswa yang memperoleh nilai tertinggi mengungkapkan memperoleh banyak manfaat yang diperoleh dari
pembelajaran menulis artikel tersebut. ”Manfaat yang saya peroleh adalah saya menjadi tau tentang artikel, menulis artikel, dan menghias majalah dinding”, hal
itu diungkapkan oleh siswa dengan inisial R.24. Siswa yang mendapat nilai sedang, yaitu R.2 dan R.20 tidak mendapatkan banyak manfaat dari pembelajaran
menulis artikel. Mereka hanya bisa menghias majalah dinding saja dan sedikit pengetahuan tentang menulis artikel. Hal ini disebabkan karena mereka kurang
serius dalam mengikuti pembelajaran. Sementara itu, siswa yang mendapat nilai rendah mengaku tidak memperoleh manfaat apapun dalam pembelajaran hari itu.
Mereka justru merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran menulis artikel. ”Saya tidak bisa apa-apa dan tidak tahu apa-apa”, hal itu diungkapkan oleh
siswa dengan inisial R.18. Pertanyaan keenam adalah bagaimana perasaan Anda saat mengikuti
pembelajaran menulis artikel melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding? Siswa yang mendapat nilai tertinggi
merasa senang mengikuti pembelajaran menulis artikel. ”Saya senang karena media dan metode pembelajaran berbeda”, hal itu diungkapkan oleh R.1. Siswa
yang mendapat nilai sedang merasa kurang senang terhadap pembelajaran menulis artikel. Hal ini disebabkan karena mereka tidak serius dan bersungguh-sungguh
dalam mengikuti pembelajaran menulis artikel. Sementara itu, untuk siswa yang
116
mendapat nilai rendah merasa tidak senang dengan pembelajaran menulis artikel, karena mereka mengantuk dan jenuh dalam pembelajaran tersebut. R.25
mengungkapkan ”saya ngantuk Bu, jadi tidak konsentrasi”. Pertanyaan terakhir adalah bagaimana saran Anda untuk menulis artikel
melalui metode pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding? Siswa yang mendapat nilai tertinggi memberikan saran agar metode tersebut
tetap berjalan dan digunakan dalam pembelajaran. R.1 mengungkapkan ”lanjutkan, Bu”. Siswa yang mendapat nilai sedang memberikan saran agar pembelajarannya
dibuat seasyik mungkin dan diselinggi dengan permainan. R.2 mengungkapkan ”kurang seru, Bu pembelajarannya”. Sementara siswa yang mendapat nilai rendah
memberikan saran agar metode tersebut tidak digunakan, lebih baik dengan metode konvensional yang dilakukan guru mereka selama ini.
Dari hasil wawancara terhadap siswa tersebut dapat ditarik simpulan bahwa siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis artikel melalui metode
pembelajaran kooperatif think pair and share dengan media majalah dinding, karena selain pembelajaran lebih santai, guru juga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berkriatifitas dalam membuat majalah dinding, sehingga kelas menjadi hidup.
1.1.2.2.4 Sosiometri