40
dan penyelesaian masalah akan lebih tepat jika dikerjakan secara kelompok dibanding dengan cara individu. Hubungan dengan teman sebaya membuat
mereka merasa menikmati proses belajar. Kerja kelompok dapat meningkatkan kepercayaan diri karena tiap anggota kelompok dapat menyumbangkan
pendapatnya. Apabila salah anggota kelompok kurang jelas dalam memahami materi maka anggota yang lain dapat menjadi tutor. Sehingga dalam pembelajaran
ini ditemukan kebutuhan saling memiliki.
2.2.4 Metode Pembelajaran Think Pair And Share
Metode pembelajaran think pair and share dapat mengubah pola pembelajaran diskusi di dalam kelas, karena metode pembelajaran ini mempunyai
asumsi bahwa seluruh pembelajaran diskusi harus dilakukan secara berkelompok. Siswa disuruh untuk bekerjasama secara berkelompok untuk berdiskusi mengenai
materi yang diberikan oleh guru. Masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk berpikir dan merespon serta bekerjasama satu sama lain. Setelah kegiatan
berdiskusi selesai dilakukan kegiatan presentasi kelompok share. Dalam kegiatan presentasi kelompok, siswa bisa mengungkapkan segala sesuatu yang
ada dalam pikirannya sebagai hasil dari diskusi kelompok tadi. Metode pembelajaran think pair and share tergolong tipe pembelajaran
kooperatif. Guru menyuruh siswa untuk berpikir, berpasangan kelompok, dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Menurut Suherman 2008 bahwa
langkah-langkah pembelajaran kooperatif think pair and share adalah: Pertama, guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, siswa
41
diminta untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru. Ketiga
, siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebelahnya dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing. Keempat, guru memimpin pleno
kecil diskusi, tiap kelompok mengutarakan hasil diskusinya. Kelima, berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan
menambah materi yang belum diungkapkan para siswa. Keenam, guru memberi simpulan pembelajaran, dan langkah terakhir adalah penutup.
Hampir sama dengan pendapat Suherman tentang langkah-langkah pembelajaran kooperatif think pair and share, Suprijono 2009:91
mengungkapkan bahwa pembelajaran think pair and share diawali dengan “thinking” yaitu guru menyampaikan pertanyaan terkait dengan pelajaran untuk
dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawabannya. Langkah selanjutnya adalah “Pairing” yaitu guru
meminta siswa untuk berkelompok dan berdiskusi tentang hasil pemikirannya. Langkah ketiga adalah “Sharing” yaitu tiap kelompok mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya kepada kelompok lain dengan tujuan siswa dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya.
Metode pembelajaran think pair and share sebagai struktur kegiatan pembelajaran gotong royong, memberikan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja
dengan orang lain. Metode pembelajaran think pair and share memberikan waktu yang lebih banyak kepada siswa untuk berpikir, menjawab pertanyaan, aktif
dalam pembelajaran, dan saling membantu satu sama lain.
42
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode pembelajaran think pair and share adalah
sebagai berikut.
1 Thinkig berpikir
Pada tahap ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang akan dibahas pada hari itu. Siswa disuruh untuk berpikir
secara individu tentang pertanyaan-pertanyaan tersebut dan berusaha untuk menemukan jawabannya.
2 Pairing berpasangan
Setelah siswa berpikir dan menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut, siswa diminta untuk berkelompok untuk berdiskusi. Dalam kegiatan berdiskusi
siswa mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing. Pada tahap ini siswa membandingkan hasil pemikirannya dengan anggota kelompok dan
mengidentifikasikan dari setiap jawaban yang dianggap benar atau meyakinkan.
3 Sharing berbagi
Pada tahap akhir ini, guru meminta kepada setiap kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya. Guru hanya berperan sebagai pemimpin
dalam pleno kecil diskusi tersebut. Dari persentasi ini setiap kelompok bisa mendiskusikan dan menyimpulkan tentang materi yang dibahas. Selain itu dapat
menambah materi yang belum diungkapkan oleh siswa. Pada tahap ini guru dan siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah dibahas dan memberikan
simpulan terhadap materi. Untuk mengasah dan menambah pemahaman siswa guru memberikan penugasan yang berkaitan dengan materi.
43
Metode pembelajaran think pair and share ini diterapkan untuk membantu siswa dalam mengungkapkan pikiran yang ada dalam otaknya,
meningkatkan sikap kerjasama, siswa dapat mengembangkan pikirannya, serta dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.
2.2.5 Majalah Dinding mading