Risiko Tata Kelola leadership

Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

9.2. Risiko Tata Kelola

Risiko Tata Keloa adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik, ketidak tepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan. Menyikapi Risiko Tata Kelola, Perusahaan telah membuat Pedoman Tata Kelola yang isinya mengatur antara lain etika bisnis dalam menjalankan operasi Perusahaan yang nantinya tercermin dalam setiap Prosedur Kerja masing masing Divisi yang ada di dalam Perusahaan. Seluruh jajaran operasional Perusahaan mentaati Pedoman dan Prosedur Kerja yang telah ditetapkan Perusahaan. Pedoman dan Prosedur Kerja ini dievaluasi secara periodik oleh setiap Kepala Divisi dan menyempurnakannya berdasarkan Peraturan Ketentuan Undang-Undang baru yang dikeluarkan oleh Regulator maupun melalui masukan dari hasil Audit Internal. Prinsip prinsip Tata Kelola tercakup dalam setiap Pedoman dan Prosedur Kerja serta dijalankan dengan baik, konsisten dan konsekwen antara lain : Keterbukaan : Pengambilan Keputusan oleh Dewan Komisaris Direksi diatur dalam Piagam Kerja Dewan Komisaris Direksi. Sedangkan Penyediaan data dan Informasi tentang Perusahaan yang penting dan relevan tersedia di website Perusahaan yang senantiasa diperbarui. Akuntabilitas : Pedoman Kerja Perusahaan diatur sedemikian rupa sehingga menjamin proses internal control dalam setiap aspek operasional. Penugasan kepada setiap individu ditempatkan pada fungsi yang sesuai dengan kompetensinya dan dinilai dengan menggunakan sistim KPI. Reward dan Konsekuensi diterapkan secara adil dan konsisten. Responsibilitas : Perusahaan memiliki Pedoman tentang perlindungan konsumen yang menjamin hak pemegang polis. Perusahaan juga turut berkontribusi dalam peran menjalankan tanggung jawab Sosial Perusahaan melalui program social baik dalam bidang sosial, kesehatan dan pendidikan. Independensi : Dewan Komisaris Direksi maupun level manajemen lainnya tidak memiliki hubungan keluarga maupun keuangan dengan sesama Komisaris Direksi dan pemegang saham lainnya.

9.2. Governance Risk