Expanding the network of new customers Improving customer service Penunjukan dan Pemberhentian Pengurus Komposisi dan Proporsi Kompetensi dan Integritas Appointment and Dismissal of the Management Composition and Proportion

Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth 2. The Best Insurance company 2015 dari Majalah Investor, untuk kategori Perusahaan Asuransi Umum dengan Aset diatas Rp 1 Triliun- Rp. 3 Triliun. 3. Top 3 Best Financial Performance untuk Perusahaan Asuransi Kerugian kategori Aset Rp 1 Triliun - Rp. 3 Triliun. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan diperolehnya penghargaan atas kinerja kami di tahun sebelumnya. Kami berharap dapat mempertahankan kinerja baik ini di masa yang akan datang. Proyeksi Perusahaan 2016 Tahun 2015 telah kami lalui dengan baik meskipun kondisi ekonomi yang masih melambat akibat dari perlambatan perekonomian global dan berbagai rintangan lainnya. Perusahaan percaya bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2016 akan tumbuh sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah dengan kisaran 5,8 - 6,2 sehingga perusahaan cukup yakin bahwa pendapatan premi tahun 2016 dapat bertumbuh dikisaran 10. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Gaikindo memprediksi penjualan mobil pada tahun 2016 akan dapat mengalami sedikit kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2015 dan memasang target penjualan sebanyak 1,05 juta unit dengan pertimbangan inflasi, nilai tukar, maupun kondisi makro ekonomi lainnya. Sementara itu Asosiasi Asuransi Umum Indonesia AAIU memprediksi bahwa pertumbuhan premi di tahun 2016 adalah berkisar 15 dengan kontribusi dari lini usaha asuransi harta benda, kendaraan, rangka kapal, kesehatan. Memperhatikan beberapa indikator di atas, strategi perusahaan dalam menghadapi tahun 2016 antara lain :

1. Memperluas jaringan pelanggan baru

Perusahaan akan terus berupaya memperluas jaringan bisnis dalam rangka menambah pelanggan baru. Akan tetapi, perusahaan tidak akan mengurangi perhatian terhadap kepentingan pelanggan yang sudah ada.

2. Meningkatkan pelayanan pelanggan

Komitmen perusahaan dalam peningkatan pelayanan pelanggan ditunjukkan dengan beberapa program yang telah diluncurkan pada tahun 2015. Salah satunya adalah layanan customer service 24 jam untuk pelaporan klaim semua lini usaha serta layanan Roadside Assistance yang diberikan kepada pemilik polis kendaraan bermotor.

3. Manajemen resiko terintegrasi

Manajemen resiko terintegrasi diterapkan secara komprehensif dengan menggunakan data dan analisa yang akurat sehingga tercipta keseimbangan 2. The Best Insurance Company in 2015 from Investor Magazine, for the category of General Insurance Company with Asset Rp. 1 Trillion- Rp. 3 Trillion. 3. Top 3 Best Financial Performance for the category of General Insurance Company with asset Rp 1 Trillion - Rp. 3 Trillion. Praise be to the Almighty God for the awards received by the Company for its performance in the previous year. We wish to maintain this achievement in the future. The 2016 Projections We have perform well in 2015 amidst the unfavourable slow economic conditions due to the global economic slowdown and many other obstacles. The Company believes that the Indonesian economy in 2016 will grow in accordance with the government’s target of 5.8 - 6.2. Therefore the Company is quite confident that the premium income in 2016 to grow around 10. Association of Indonesian Automotive Industries Gaikindo predicts that the car sales in 2016 will be slightly increased when compared to 2015 and set a target sales of 1.05 million units by considering the inflation, exchange rates, and other macro economic conditions. On the other hand, the General Insurance Association of Indonesia AAIU predicts that premium growth in 2016 was around 15 with the contribution from property, vehicles, marine hull, health business lines. By taking into consideration the aforementioned indicators, the Company’s strategy in 2016 include:

1. Expanding the network of new customers

The Company will continue to expand its business networking order to gain new customers without compromising its attention to the interests of existing customers.

2. Improving customer service

The Company’s commitment in improving customer service was shown by some of the programs launched in 2015. One of them is 24-hour service customer service for claims of all lines of business and Roadside Assistance services for the holder of motor vehicle policy.

3. The integrated risk management

Integrated risk management is implemented comprehensively by using accurate data and analysis so as to create a balance between the Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Penutup Berbagai pencapaian finansial dan non finansial sepanjang tahun 2015 merupakan bagian penting dari upaya perusahaan membangun masa depan yang lebih baik. Mewakili manajemen, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para pemegang saham, pelanggan, regulator, mitra usaha, karyawan, Dewan Komisaris, serta masyarakat luas yang telah memberikan dukungan kepada kemajuan perusahaan. Saya yakin dengan kerja keras, komitmen, dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami akan mampu memperoleh hasil yang optimal di tahun 2016 Closing Remark Several financial and non-financial accomplishments throughout 2015 are important part of our efforts to build a better future. On behalf of the Management, I would like to express our appreciation and gratitude to our shareholders, customers, regulators, business partners, employees, the Board of Commissioners, as well as public who have supported the Company’s progress. I believe that with hard work, commitment, and the grace of God Almighty, we will be able to obtain optimal results in 2016. Candra Gunawan Direktur Utama President Director Atas Nama Direksi On Behalf of the Directors Manajemen percaya bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat memberikan dampak positif pada pencapaian hasil usaha, peningkatan kredibilitas perusahaan, dan pencapaian visi perusahaan untuk menjadi perusahaan asuransi umum yang handal berlandaskan integritas yang tinggi dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. The Management believes that adopting good corporate governance principles will positively impact the Company in achieving its business objectives, increasing its credibility, and achieving its vision to become a reliable general insurance company based on high integrity and customer satisfaction oriented. antara pertumbuhan produksi, tingkat resiko, rasio klaim, dan profitabilitas. Untuk mewujudkan hal ini, perusahaan melakukan investasi pada sumber daya manusia dan pengembangan system informasi teknologi guna mendukung pengelolaan resiko secara efektif. Kinerja perusahaan yang baik secara berkelanjutan akan dicapai melalui pemilihan sumber bisnis yang baik. Hal ini berkaitan dengan prinsip kehati-hatian perusahaan dalam akseptasi resiko. Aset perusahaan akan dikelola secara bijak agar terpelihara dan memberikan imbal hasil yang optimal. growth of production, level of risk, claims ratios, and profitability. To accomplish this, the Company has invested in human resources and the development of information technology systems to support effective risk management. A continuous excellent performance can be achieved through the thoughtfull selection of sources of business, in conjuction with the Company’s prudent principle in risk acceptance. The Company’s assets will be managed wisely in order to maintain and provide optimal yields. 03 Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Pada tahun 2015, Perusahaan membukukan Laba Bersih sebesar Rp 268,56 miliar atau meningkat sebesar 55,88 dibandingkan dengan tahun 2014. Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan perolehan premi dan peningkatan dari hasil investasi. In 2015, the Company recorded a Net Income of Rp 268,56 billion, an increase of 55.88 compared to 2014. This positive performance was driven by an increase in premium income and investment returns. 35 20 35 12 15 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Tinjauan Keuangan Financial Review Premi Bruto Pada tahun 2015, Perusahaan berhasil membukukan pertumbuhan premi bruto sebesar 6,43 atau meningkat sebesar Rp. 83,11 miliar dari sebesar Rp. 1.292,99 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp. 1.376,10 miliar pada tahun 2015. Seperti tahun sebelumnya peningkatan perolehan premi bruto masih sebagian besar diperoleh dari perusahaan pembiayaan untuk jenis asuransi kendaraan bermotor dan sebagian besar lagi dari pialang asuransi untuk jenis asuransi kesehatan. Pendapatan Premi Neto Perusahaan pada tahun 2015 berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi neto sebesar 8,68 atau meningkat sebesar Rp. 89,14 miliar dari sebesar Rp. 1.027,05 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp. 1.116,19 miliar pada tahun 2015. Kenaikan pendapatan premi neto seiring dengan kenaikan premi bruto perusahaan. Pendapatan premi neto adalah premi bruto dikurangi dengan premi reasuransi dan perubahan bersih liabilitas premi. Hasil Investasi Pada tahun 2015, perolehan hasil investasi mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar Rp. 110,94 miliar atau 76,19 menjadi sebesar Rp. 256,56 miliar dibandingkan tahun 2014 hanya sebesar Rp. 145,62 miliar. Peningkatan hasil investasi ini terutama diperoleh dari keuntungan penjualan saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Buana Finance Tbk masing-masing sebesar Rp. 108,97 miliar dan Rp. 25,64 miliar. Selain dari keuntungan penjulan saham, peningkatan hasil investasi juga diperoleh dari pendapatan bunga deposito dan kenaikan dari pada harga properti investasi. Hasil investasi unit syariah pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing tercatat sebesar Rp. 1,79 miliar dan Rp. 1,99 miliar. Penghasilan Lain-Lain Penghasilan lain-lain pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 6,17 miliar mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 2,24 miliar atau turun sebesar 26,68. Penurunan penghasilan lain-lain ini terutama disebabkan oleh peningkatan dari beban pajak pertambahan nilai dari pembayaran komisi dan dari penurunan perolehan keuntungan dari pelepasan aset Gross Premium In 2015, the Company generated a gross premium growth of 6.43, an increase of Rp 83.11 billion from Rp 1,292.99 billion in 2014 to Rp 1,376.10 billion in 2015. As in previous year, major part of the increased gross premium was obtained from motor vehicle insurance from financing companies and from insurance brokers for health insurance. Net Premium Income The Company managed to record a growth rate of net premium income of 8.68 in 2015, grew by Rp 89.14 billion from Rp 1,027.05 billion in 2014 to Rp 1,116.19 billion in 2015. It was in line with the increase in the Company’s gross premium. The net premium income is the gross premium deducted by the reinsurance premium and the net change in premium liabilities. Investment Income In 2015, the investment income increased significantly by Rp 110,94 billion or 76.19 to Rp. 256,56 billion from Rp 145.62 billion in 2014. Increase in investment income mainly derived from the gain on sale of shares in PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk and PT Buana Finance Tbk amounting to Rp. 108.97 billion and Rp. 25.64 billion. Besides from sale of shares, the increase in investment income was primarily generated from interests of deposits and increase in prices of investment properties. Investment returns from sharia unit in 2015 and 2014 respectively were recorded at Rp. 1.79 billion and Rp. 1.99 billion. Other Income Other income in 2015 was Rp 6.17 billion or decreased by 26.68 from that of 2014. The decrease in other income was primarily due to the increase in value added tax from payment of commission and from the decrease in gain from the disposal of fixed assets, whereas in 2014, gain was generated from the shop house in Medan. Other income from sharia unit in 2015 and 2014 20 35 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth tetap, dimana pada tahun 2014 terdapat keuntungan dari penjualan ruko di Medan. Penghasilan lain-lain dari unit syariah pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing tercatat sebesar Rp. 18,02 juta dan Rp. 49,28 juta. Beban Klaim Neto Perusahaan pada tahun 2015 telah membukukan beban klaim neto sebesar Rp. 708,17 miliar, meningkat sebesar 9,50 atau sebesar Rp. 61,46 miliar jika dibandingkan dengan beban klaim neto pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 646,71 miliar. Peningkatan beban klaim terutama disebabkan oleh peningkatan dari klaim jenis asuransi kendaraan bermotor dan properti yaitu masing-masing sebesar Rp. 76,38 miliar dan Rp. 8,27 miliar. Peningkatan beban klaim ini seiring dengan peningkatan premi yang diperoleh Perusahaan. Beban klaim neto adalah klaim bruto dikurangi dengan klaim reasuransi dan perubahan bersih estimasi liabilitas klaim. Untuk antisipasi meningkatnya beban klaim yang terjadi sehubungan dengan meningkatnya perolehan premi, maka Perusahaan akan lebih meningkatkan pengawasan klaim sehingga proses penyelesaian klaim dapat diselesaikan dengan optimal. Salah satu bentuk tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Perusahaan adalah dengan membentuk Satuan Kerja Klaim Terpadu yang dipusatkan pada satu lokasi. Beban Komisi Neto Beban komisi neto yang dibukukan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 214,95 miliar atau meningkat sebesar 8,47 jika dibandingkan dengan beban komisi neto pada tahun 2014 sebesar Rp. 198,16 miliar. Peningkatan beban komisi neto terutama disebabkan oleh peningkatan dari komisi jenis asuransi kendaraan bermotor yaitu dari sebesar Rp. 171,55 miliar meningkat menjadi sebesar Rp. 185,92 miliar. ICON respectively were recorded at Rp. 18.02 million and Rp. 49.28 million. Net Claim Expense In 2015, the Company recorded a net claim expense of Rp 708.17 billion, grew by 9.50 or Rp 61.46 billion from that of 2014, recorded at Rp 646.71 million. Such increase was primarily due to the increase in claims in motor vehicle and property insurance, namely Rp 76.38 billion and Rp 8.27 billion respectively. The increase in net claim expense was in line with the increase in premium collected by the Company. The net claim expense is the gross claim expense deducted by reinsurance claims and the net change in the estimated claim liabilities. To anticipate the increasing claim expense incurred due to the increasing premium collected, the Company will further strengthen its oversight of claims thus claim process can be settled optimally. One of the follow-up actions undertaken by the Company was establishing a centralized Integrated Claims Tasks Force. Net Commission Expense The net commission expense in 2015 was Rp 214.95 billion or increased by 8.47 compared to that in 2014 of Rp 198.16 billion. Such increase was particularly caused by the increase in commission from motor vehicle insurance from Rp. 171.55 billion to Rp. 185.92 billion. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Hasil Underwriting Hasil underwriting yang dibukukan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 192,09 miliar atau meningkat sebesar 6,68 dibandingkan dengan hasil underwriting tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 180,07 miliar. Kenaikan hasil underwriting terutama disebabkan oleh kenaikan perolehan premi dari jenis asuransi kendaraan bermotor. Hasil underwriting diperoleh dari pendapatan premi neto dikurangi beban Klaim neto dikurangi dengan beban komisi neto dikurangi lagi dengan beban underwriting lainnya. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 20,96 atau sebesar Rp. 30,47 miliar menjadi sebesar Rp. 175,84 miliar dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp. 145,37 miliar. Peningkatan beban umum dan administrasi ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban jasa manajemen dan beban pegawai termasuk beban pendidikan dan pelatihan. Beban umum dan administrasi unit syariah pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing tercatat sebesar Rp. 297,33 juta dan Rp. 957,05 juta. Komposisi Beban Umum dan Administrasi Underwriting Result Underwriting result in 2015 amounted to Rp. 192.09 billion, grew by 6.68 from that of 2014 namely Rp. 180.07 billion. The increase in underwriting result mainly due to the increase in premium from motor vehicle insurance. Underwriting result is the result from net Premium income deducted by net Claim expenses, net commission expenses and other underwriting expenses. General and Administrative Expense In 2015, the general and administrative expense increased by 20.96 or by Rp 30.47 billion to Rp. 175.48 billion from Rp. 145.37 billion in 2014. The increase in general and administrative expenses was mainly due to increases in management and personnel including education and training expenses. General and administrative expenses from sharia unit in 2015 and 2014 respectively were recorded at Rp. 297.33 million and Rp. 957.05 million. Composition of General and Administrative Expense 2014 78 100 50 4 18 2015 Beban Pemasaran | Marketing Expense Beban Umum | General Expense Beban Administrasi | Administrative Expense 75 50 6 19 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 47,82 atau sebesar Rp. 90,25 miliar menjadi sebesar Rp. 278,98 miliar dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp. 188,73 miliar. Pertumbuhan laba sebelum pajak penghasilan ini terutama diperoleh dari peningkatan hasil investasi. Laba Bersih dan Laba Bersih Per Saham Laba bersih Perusahaan pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 55,88 atau sebesar Rp. 96,28 miliar menjadi sebesar Rp. 268,56 miliar dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp. 172,28 miliar. Laba bersih per saham juga mengalami peningkatan dari sebesar Rp. 278,- pada tahun 2014 menjadi Rp. 433,- pada tahun 2015, hal ini seiring dengan peningkatan perolehan premi dan peningkatan dari hasil investasi. Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih Perseoran dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode. Laba bersih unit Syariah pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 1,87 miliar dan Rp. 1,22 miliar. Total Laba Komprehensif Total laba komprehensif Perusahaan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 86,86 atau sebesar Rp. 387,94 miliar menjadi sebesar Rp. 58,69 miliar dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp. 446,63 miliar. Penurunan total laba komprehensif ini terutama disebabkan oleh kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Income before Tax The income before tax in 2015 grew by 47.82 or Rp 90.25 billion to Rp 278.98 billion from Rp 188,73 billion in 2014. This increase was due to increase in investment income. Net Income and Earnings Per Share In 2015, the Company’s net income grew by 55.88 or Rp 96.28 billion to Rp. 268.56 billion from Rp 172.28 billion in the previous year. Earnings per share also increased from Rp 278,- in 2014 to Rp 433,- in 2015, in line with the increase in premium income and investment income. The earnings per share are calculated by dividing the Company’s net income by the weighted number of outstanding ordinary shares in a certain period. Net income from sharia unit in 2015 and 2014 respectively amounting to Rp. 1.87 billion and Rp. 1.22 billion. Total Comprehensive Income The Company’s total comprehensive income In 2015 decreased by 86.86 or Rp 397.94 billion to Rp. 58.69 billion from Rp 446.63 billion in 2014. The decrease mostly came from the unrealized loss on available-for- sale marketable securities. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Jenis Usaha Tahun 2015 Tahun 2014 Ratio Ratio Type of Business Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Kesehatan Aneka Jumlah Fire Motor Vehicle Marine Cargo Accident Health Miscellaneous Total 55.984 1.025.352 5.080 287.193 2.490 1.376.099 37.765 972.189 5.800 275.841 1.397 1.292.992 4,07 74,51 0,37 20,87 0,18 100,00 2,92 75,19 0,45 21,33 0,11 100,00 Jumlah Aset Pada akhir tahun 2015 Perusahaan membukukan pertumbuhan aset sebesar 6,10 menjadi Rp. 2.846,76 miliar dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun 2014 sebesar Rp. 2.683,03 miliar. Pertumbuhan aset ini terutama diperoleh dari pertumbuhan jumlah investasi sebesar 5,45 atau sebesar Rp. 64,31 miliar dan sebagian lagi dari pertumbuhan perolehan premi. Jumlah aset perusahaan unit syariah pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 29,83 miliar dan Rp. 29,49 miliar. Liabilitas dan Ekuitas Jumlah liabilitas Perusahaan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 10,74 menjadi Rp. 1.625,21 miliar dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.467,62 miliar. Peningkatan jumlah liabilitas Perusahaan terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas kontrak asuransi. Jumlah liabilitas perusahaan unit syariah pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 0,57 miliar dan Rp. 2,19 miliar. Disamping itu, pada periode yang sama, jumlah ekuitas Perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 0,49 atau sebesar Rp. 5,92 miliar menjadi Rp. 1.222,40 miliar dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.216,48 miliar. Peningkatan jumlah ekuitas Perusahaan ini diperoleh dari peningkatan laba bersih dan sebagian dipengaruhi dari penurunan laba yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Jumlah ekuitas perusahaan unit syariah pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 29,26 miliar dan Rp. 27,29 miliar. Premi Bruto Gross Premium Total Assets By the end of 2015, the Company recorded an asset growth of 6.10, to Rp 2,846.76 billion from Rp 2,683.03 billion in 2014. The growth of assets was particularly generated by the investment growth of 5.45 or Rp. 64.31 billion, and from increase in Premium income. Total assets of sharia unit in 2015 and 2014 respectively amounting to Rp. 29.83 billion and Rp. 29.49 billion. Liabilities and Equity In 2015, the total liabilities of the Company increased by 10.74, to Rp 1,625.21 billion from Rp 1,467.62 billion. Such an increase was particularly originated from an increase in liabilities of insurance contracts. Total liabilities of sharia unit in 2015 and 2014 respectively amounting to Rp. 0.57 billion and Rp. 2.19 billion. In addition, during the same period, the Company’s total equity also increased by 0.49 or Rp 5.92 billion to Rp 1,222.40 billion from Rp 1,216.48 billion in 2014. This increase was due to the increase in net income, as well as from decrease in unrealized gain on available-for-sale marketable securities. Total equity of sharia unit in 2015 and 2014 respectively amounting to Rp. 29.26 billion and Rp. 27.29 billion. Komposisi Premi Bruto Menurut Jenis Usaha dalam jutaan rupiah Composition of Gross Premium by Business Segment in million rupiah Segmen Usaha Business Segment Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Dilihat dari tabel komposisi premi bruto pada tahun 2015 menurut jenis usaha terlihat bahwa komposisi terbesar premi bruto diperoleh dari jenis usaha kendaraan bermotor yaitu 74,51 atau sebesar Rp. 1.025,35 miliar, diikuti oleh jenis usaha kesehatan 20,87 atau sebesar Rp. 287,19 miliar, jenis usaha kebakaran 4,07 atau sebesar Rp. 55,98 miliar, jenis usaha pengangkutan dan aneka masing-masing 0,37 dan 0,18 atau sebesar Rp.5,08 miliar dan Rp. 2,49 miliar. Dibandingkan dengan tahun 2014, kenaikan nilai premi bruto terbesar diperoleh dari jenis usaha kendaraan bermotor yaitu sebesar Rp. 53,16 miliar dan diikuti oleh jenis usaha kebakaran sebesar Rp. 18,22 miliar dan kesehatan sebesar Rp. 11,35 miliar. Jika dilihat dari pertumbuhan, komposisi terbesar diperoleh dari jenis usaha aneka dan kebakaran yang tumbuh masing- masing sebesar 78,24 dan 48,24. As can be seen in the table of gross premium by type of insurance in 2015, the largest portion of gross premium was from motor vehicle insurance, namely 74.51 or amounting to Rp 1,025.35 billion, followed by health insurance 20.87, or Rp. 287.19 billion,fire insurance of 4.07 or Rp 55.98 billion, cargo insurance and misselaneous insurance of 0.37 and 0.18 respectively, or Rp 5.08 billion and Rp 2.49 billion. Compared with 2014, the increase in gross premium mainly came from motor vehicle insurance of Rp. 53.16 billion,followed by fire insurance of Rp. 18.22 billion and health insurance of Rp. 11.35 billion. In terms of growth, the largest part of the composition was obtained from miscellaneous and fire insurance that grew by 78.24 and 48.24 respectively. Kebakaran | Fire Kendaraan Bermotor | Motor Vehicle Pengangkutan | Marine Cargo Kesehatan | Accident Health Aneka | Miscellaneous 2015 74,51 4,07 0,37 0,18 20,87 2014 75,19 2,92 0,45 0,11 21,33 Beban Klaim Neto Net Claim Expense Jenis Usaha Tahun 2015 Tahun 2014 Ratio Ratio Type of Business Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Kesehatan Aneka Jumlah Fire Motor Vehicle Marine Cargo Accident Health Miscellaneous Total 18.003 493.665 750 195.374 376 708.168 9.730 417.285 55 219.454 187 646.711 2,54 69,71 0,11 27,59 0,05 100,00 1,50 64,53 0,01 33,93 0,03 100,00 Kebakaran | Fire Kendaraan Bermotor | Motor Vehicle Pengangkutan | Marine Cargo Kesehatan | Accident Health Aneka | Miscellaneous 0,05 1,50 0,01 0,03 33,93 2014 2015 69,71 64.53 2,54 0,11 27,59 Komposisi Beban Klaim Neto Menurut Jenis Usaha dalam jutaan rupiah Composition of Net Claim Expense by Business Segment in million rupiah Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Hasil Underwriting Underwriting Result Dilihat dari tabel komposisi klaim neto pada tahun 2015 menurut jenis usaha terlihat bahwa komposisi terbesar dari klaim neto diperoleh dari jenis usaha kendaraan bermotor yaitu 69,71 atau sebesar Rp. 493,66 miliar, diikuti oleh jenis usaha kesehatan 27,59 atau sebesar Rp. 195,37 miliar dan jenis usaha kebakaran 2,54 atau sebesar Rp. 18 miliar. Dibandingkan dengan tahun 2014, kenaikan nilai klaim neto terbesar diperoleh dari jenis usaha dari kendaraan bermotor yaitu sebesar Rp. 76,38 miliar dan diikuti oleh jenis usaha kebakaran sebesar Rp. 8,27 miliar. Sedangkan beban klaim neto dari jenis usaha kesehatan turun sebesar Rp. 24,08 miliar. From the table of net claims by type of insurance in 2015, the largest portion of net claims was those in the motor vehicle insurance amounting to Rp 493.66 billion or 69.71, followed by health insurance of 27.59 or Rp. 195.37 billion and fire insurance of Rp 18 billion or 2.54. Compared with 2014, the largest growth rate of net claims was derived from motor vehicle insurance of Rp. 76.38 billion and followed by fire insurance of Rp. 8.27 billion, while the growth rate of net claims of health insurance down by Rp. 24,08 billion. Komposisi Hasil Underwriting Menurut Jenis Usaha dalam jutaan rupiah Composition of Underwriting Result by Business Segment in million rupiah Dilihat dari tabel komposisi hasil underwriting pada tahun 2015 menurut jenis usaha terlihat bahwa komposisi terbesar hasil underwriting diperoleh dari jenis usaha kendaraan bermotor yaitu 84,54 atau sebesar Rp. 162,38 miliar, diikuti oleh jenis usaha kesehatan 14,59 atau sebesar Rp. 28,03 miliar dan jenis usaha pengangkutan 1 atau sebesar Rp. 1,92 miliar. Dibandingkan dengan tahun 2014, kenaikan nilai hasil underwriting diperoleh dari jenis usaha kendaraan bermotor yaitu sebesar Rp. 21,99 miliar dengan pertumbuhan sebesar 15,66. Judging from the composition of underwriting result by the type of business in 2015, the biggest part of the composition of underwriting result was obtained from motor vehicles insurance, namely 84.54 or Rp. 162.38 billion, followed by health insurance of 14,59 or Rp. 28.03 billion and cargo insurance of 1 or Rp. 1.92 billion. Compared with 2014, the increase in underwriting result obtained from motor vehicles insurance, amounting to Rp. 21.99 billion with a growth of 15.66. Kebakaran | Fire Kendaraan Bermotor | Motor Vehicle Pengangkutan | Marine Cargo Kesehatan | Accident Health Aneka | Miscellaneous 0,15 2014 2015 84,54 -0,28 1,00 2,31 1,40 18,28 0,04 77,97 Jenis Usaha Tahun 2015 Tahun 2014 Ratio Ratio Type of Business Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Kesehatan Aneka Jumlah Fire Motor Vehicle Marine Cargo Accident Health Miscellaneous Total -532 162.385 1.920 28.028 291 192.092 4.156 140.398 2.526 32.923 65 180.068 -0,28 84,54 1,00 14,59 0,15 100,00 2,31 77,97 1,40 18,28 0,04 100,00 14,59 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Segmen Geografis Geographical Segment Premi Bruto Gross Premium Komposisi Premi Bruto Menurut Pasar Geografis dalam jutaan rupiah Composition of Gross Premium by Geographical Market in million rupiah 3,24 Jabodetabek | Jabodetabek Jawa | Java Sumatera+Batam | Sumatra+Batam Makassar | Makassar Kalimantan | Kalimantan Denpasar | Denpasar 2015 48,59 3,23 3,33 1,91 20,63 22,31 2014 46,42 3,46 2,64 21,76 22,48 Dilihat dari tabel komposisi premi bruto pada tahun 2015 menurut pasar geografis terlihat bahwa komposisi terbesar premi bruto diperoleh diwilayah Jabodetabek yaitu 48,59 atau sebesar Rp. 668,56 miliar, diikuti wilayah Jawa 22,31 atau sebesar Rp. 307,05 miliar, wilayah Sumatera dan Batam 20,63 atau sebesar Rp. 283,93 miliar, dan sisanya diwilayah Makassar, Kalimantan dan Denpasar masing-masing 3,33, 3,23 dan 1,91. Dibandingkan dengan tahun 2014, pertumbuhan premi bruto terbesar diperoleh diwilayah Jabodetabek sebesar 11,36 atau sebesar Rp. 68,21 miliar dan diikuti wilayah Kalimantan dan Jawa masing-masing tumbuh sebesar 5,93 dan 5,64. Judging from the table of the composition of gross premium by geographical market in 2015, it is seen that the greatest part of the composition of gross premium earned in the Jabodetabek region, namely 48.59 or Rp. 668.56 billion, followed by Java of 22.31 or Rp. 307.05 billion, Sumatra and Batam 20.63 or Rp. 283.93 billion, and the remaining in the region of Makassar, Kalimantan and Denpasar respectively 3.33, 3.23 and 1.91. Compared with 2014, the largest growth in gross premium earned in the region of Jabodetabek by 11.36 or Rp. 68.21 billion and followed by Kalimantan and Java,by 5.93 and 5.64 respectively. Pasar Geografis Tahun 2015 Tahun 2014 Ratio Ratio Geographical Market Jabodetabek Jawa Sumatera+Batam Makassar Kalimantan Denpasar Jumlah Jabodetabek Java Sumatra+Batam Makassar Kalimantan Denpasar TOTAl 668.560 307.048 283.928 45.886 44.396 26.281 1.376.099 600.348 290.658 281.306 44.700 41.909 34.071 1.292.992 48,59 22,31 20,63 3,33 3,23 1,91 100,00 46,42 22,48 21,76 3,46 3,24 2,64 100,00 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Beban Klaim Neto Net Claim Expense Komposisi Beban Klaim Neto Menurut Pasar Geografis dalam jutaan rupiah Composition of Net Claim Expenses by Geographical Market in million rupiah Dilihat dari tabel komposisi beban klaim neto pada tahun 2015 menurut pasar geografis terlihat bahwa komposisi terbesar beban klaim neto tercatat diwilayah Jabodetabek yaitu 51,78 atau sebesar Rp. 366,69 miliar, diikuti wilayah Sumatera dan Batam 22,12 atau sebesar Rp. 156,63 miliar, wilayah Jawa 18,57 atau sebesar Rp. 131,52 miliar, dan sisanya diwilayah Kalimantan, Makassar dan Denpasar masing-masing 3,54, 2,11 dan 1,88. Dibandingkan dengan tahun 2014, pertumbuhan beban klaim neto terbesar tercatat diwilayah Denpasar sebesar 44,28, diikuti wilayah Jawa sebesar 30,10, Sumatera dan Batam sebesar 23,60, Kalimantan sebesar 22,50 dan wilayah Makassar sebesar 19,49. Sedangkan wilayah Jabodetabek tercatat penurunan beban klaim neto sebesar 2,66. As can be seen in the table of the composition of net claims expenses by geographic market in 2015, the major part of the composition of net claims expenses was recorded at Jabodetabek region, namely 51.78 or Rp. 366.69 billion, followed by Sumatra and Batam by 22.12 or Rp. 156.63 billion, Java, by 18.57 or Rp. 131.52 billion, and the remaining at Kalimantan, Makassar and Denpasar by 3.54, 2.11 and 1.88 respectively. Compared with 2014, the largest growth in net claims expense was recorded in the region of Denpasar at 44.28, followed by 30.10 in Java, Sumatra and Batam amounted to 23.60, Kalimantan at 22.50 and Makassar at 19.49. While the Greater Jakarta area recorded a decrease in net claims expenses by 2.66. Jabodetabek | Jabodetabek Sumatera+Batam | Sumatra+Batam Jawa | Java Kalimantan | Kalimantan Makassar | Makassar Denpasar | Denpasar 2015 51,78 3,54 2,11 1,88 22,12 18,57 2014 58,26 3,16 1,93 1,43 19,59 15,63 Hasil Underwriting Underwriting Result Komposisi Hasil Underwriting Menurut Pasar Geografis dalam jutaan rupiah Composition of Underwriting Result by Geographical Market in million rupiah Pasar Geografis Tahun 2015 Tahun 2014 Ratio Ratio Geographical Market Jabodetabek Sumatera+Batam Jawa Kalimantan Makassar Denpasar Jumlah Jabodetabek Sumatra+Batam Java Kalimantan Makassar Denpasar TOTAl 366.693 156.627 131.524 25.048 14.934 13.342 708.168 376.702 126.718 101.098 20.448 12.498 9.247 646.711 51,78 22,12 18,57 3,54 2,11 1,88 100,00 58,26 19,59 15,63 3,16 1,93 1,43 100,00 Pasar Geografis Tahun 2015 Tahun 2014 Ratio Ratio Geographical Market Jabodetabek Jawa Sumatera+Batam Makassar Kalimantan Denpasar Jumlah Jabodetabek Java Sumatra+Batam Makassar Kalimantan Denpasar TOTAl 90.112 59.463 23.769 11.551 2.866 4.321 192.092 72.886 52.082 25.452 12.143 8.234 9.271 180.068 46,92 30,96 12,37 6,01 1,49 2,25 100,00 40,49 28,92 14,13 6,74 4,57 5,15 100,00 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Jabodetabek | Jabodetabek Jawa | Java Sumatera+Batam | Sumatra+Batam Makassar | Makassar Kalimantan | Kalimantan Denpasar | Denpasar 2015 46,92 1,49 6,01 2,25 12,37 30,96 2014 40,49 28,92 4,57 6,74 5,15 14,13 Dilihat dari tabel komposisi hasil underwriting pada tahun 2015 menurut pasar geografis terlihat bahwa komposisi terbesar hasil underwriting tercatat diwilayah Jabodetabek yaitu 46,92 atau sebesar Rp. 90,12 miliar, diikuti wilayah Jawa 30,95 atau sebesar Rp. 59,46 miliar, wilayah Sumatera dan Batam 12,37 atau sebesar Rp. 23,77 miliar, dan sisanya diwilayah Makassar, Denpasar dan Kalimantan masing-masing 6,01, 2,25 dan 1,49. Dibandingkan dengan tahun 2014, pertumbuhan hasil underwriting terbesar diperoleh diwilayah Jabodetabek sebesar 23,65 dan wilayah Jawa sebesar 14,17, sedangkan wilayah lainnya seperti Kalimantan, Denpasar, Makassar, Sumatera dan Batam mengalami penurunan. Judging from the table of the composition of underwriting result by geographic market in 2015, the biggest part of the composition was recorded at Jabodetabek region, namely 46.92 or Rp. 90.12 billion, followed by Java by 30.95 or Rp. 59.46 billion, Sumatra and Batam by 12.37 or Rp. 23.77 billion, and the remaining at Makassar, Denpasar and Kalimantan by 6.01, 2.25 and 1.49 respectively. Compared with 2014, the largest growth in underwriting result obtained at Jabodetabek region amounted to 23.65 and in Java amounted to 14.17, while other regions such as Kalimantan, Denpasar, Makassar, Sumatra and Batam decreased. Kemampuan Membayar Hutang Dilihat dari rasio likuiditas perusahaan yang mencerminkan kemampuan membayar hutang jangka pendek perusahaan pada tahun 2015 tercatat sebesar 257,09 dan pada tahun 2014 tercatat sebesar 247,60, hal ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya sangat baik, tercermin pada jumlah aset lancar perusahaan sebesar 2,5 kali dari jumlah liabilitas lancar perusahaan. Tingkat Kolektibilitas Piutang Tingkat perputaran piutang perusahaan dihitung dengan membagi premi bruto setahun dengan piutang premi rata-rata. Tingkat perputaran piutang perusahaan pada tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 5 kali dan 6 kali. Tingkat Pencapaian Solvabilitas Tingkat pencapaian solvabilitas perusahaan untuk usaha asuransi konvensional untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 290,55 dan 283,14 yang dihitung berdasarkan SEOJK Nomor 02SEOJK.052013 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 135PMK.052005 yang merupakan perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424KMK.062003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Liquidity Ratio The Company’s liquidity ratio reflects the ability of the Company to pay its short-term debt, in 2015 it stood at 257.09, and in 2014 at 247.60. It shows the Company’s ability to repay short-term liabilities was excellent, as reflected in its total assets that was 2.5 times of its current liabilities. Collectibility of Accounts Receivable Collectibility of Accounts Receivable is calculated by dividing the Company’s gross premium per year with average premium receivables. Collectibility of Accounts Receivable of the Company in 2015 and 2014 respectively was 5 and 6 times. Solvency The Company’s level of solvency for its conventional insurance business in 2015 and 2014 were 290.55 and 283.14 respectively, and were calculated based on SEOJK No. 02SEOJK.052013 and Regulation of the Minister of Finance No. 135PMK.052005, an amendment to the Decree of the Minister of Finance No. 424KMK.062003 on the Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Tahun Buku Fiscal Year Dividen Per Saham Dividend Per Share Jumlah Saham Total Share Jumlah Pembayaran Rp Total Payment Rp Laba Rugi Bersih Rp Net Profit Loss Rp Rasio Pembayaran Payment Ratio 2010 2011 2012 2013 2014 25 30 40 75 85 34,26 17,42 24,99 30,74 30,63 620.806.680 620.806.680 620.806.680 620.806.680 620.806.680 15.520.167.000 18.624.200.400 24.832.267.200 46.560.501.000 52.768.567.800 45.296.577.000 106.934.036.000 99.374.115.000 151.444.623.000 172.282.256.000 Struktur dan Rencana Permodalan Stuktur permodalan konvensional Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Modal dasar Rp. 338.171.616.000 Modal ditempatkan dan Rp. 193.316.724.000 disetor penuh Tambahan modal disetor Rp. 8.109.425.541 Saldo laba Rp. 1.017.284.517.002 Jumlah Modal Rp. 1.218.710.666.543 Capital Structure and Plan The Company’sconventional capital structure as of December 31, 2015 are as follows: The authorized capital of Rp. 338,171,616,000 The issued and fully paid Rp. 193,316,724,000 Additional paid in capital of Rp. 8,109,425,541 Retained Earning Rp. 1,017,284,517,002 Total Capital Rp 1.218.710.666.543 Berdasarkan struktur permodalan Perusahaan, modal sendiri konvensional yang dimiliki Perusahaan adalah sebesar Rp. 1.22 triliun, dengan demikian Perusahaan telah memenuhi ketentuan permodalan yang ditetapkan oleh Pemerintah yaitu paling sedikit harus memiliki modal sendiri sebesar Rp. 100 miliar Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 tentang Penyelengaraan Usaha Perasuransian. Dengan kepemilikan modal sendiri yang Based on the Company’s capital structure, its equity was Rp. 1.22 trillion, therefore the Company has met the capital requirements set by the Government, which at least must have equity of Rp. 100 billion Government Regulation No. 81 Year 2008 concerning the Implementation of Insurance Business. With total equity of Rp. 1.22 trillion, far above the requirement set by the Government, the Company has no plan to raise Berdasarkan tingkat pencapaian solvabilitas sebesar 290,55, perusahaan telah memenuhi ketentuan tingkat solvabilitas yang dipersyaratkan yaitu paling sedikit 120. Kebijakan Dividen Perusahaan merencanakan untuk membagikan dividen sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, dengan tidak mengabaikan tingkat solvabilitas Perusahaan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perusahaan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Besarnya dividen yang akan dibagikan tentunya dikaitkan dengan perolehan laba bersih Perusahaan pada tahun buku yang bersangkutan. Pada tahun 2015 dan 2014, Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen atas laba bersih tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp. 52.768.567.800,- dan Rp. 46.560.501.000,-. Laba bersih, dividen per saham dan rasio pembayaran dividen adalah sebagai berikut : Judging from the level of solvency of 290.55, the Company therefore has complied with the required solvency level of at least 120. Dividend Policy The Company plans to distribute dividends at least once a year, without neglecting the Company’s solvency level and without prejudice to the rights of the General Meeting of the Company to determine otherwise in accordance with the provisions of the Articles of Association of the Company. The amount of dividends to be declared must be associated with the acquisition of the Company’s net profit in the fiscal year concerned. In 2015 and 2014, the Company paid dividend sonnet income in 2014 and 2013 amounting to Rp. 52,768,567,800, -and Rp. 46,560,501,000, - respectively. Net income, dividend per share and the dividend payout ratio is as follows: Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth cukup besar yaitu sebesar Rp. 1,22 triliun jauh diatas kententuan yang ditetapkan oleh Pemerintah, maka Perusahaan tidak memiliki rencana untuk menambah modal. Sedangkan modal sendiri yang dimiliki unit Syariah adalah sebesar Rp. 29,26 miliar dan telah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan sebesar Rp. 25 miliar. Proyeksi dan Realisasi Pendapatan dan Laba di Tahun 2015 Proyeksi perolehan premi bruto pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.405,64 miliar dengan target laba bersih sebesar Rp. 172,24 miliar. Dibandingkan dengan realisasi perolehan premi bruto ditahun 2015 sebesar Rp. 1.376,10 miliar dan realisasi laba bersih sebesar Rp. 268,56 miliar, maka pencapaian premi bruto dan laba bersih Perusahaan adalah masing-masing sebesar 98 dan 156. Tidak tercapainya premi bruto perusahaan karena terjadi penurunan perolehan premi dari beberapa perusahaan pembiayaan dan dari asuransi kesehatan sehubungan dengan adanya program BPJS dari pemerintah. Sedangkan pencapaian laba bersih yang cukup besar diperoleh dari hasil investasi dari keuntungan penjualan saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Buana Finance Tbk. Proyeksi Pendapatan dan Laba di Tahun 2016 Berdasarkan hasil rapat kerja Perusahaan, proyeksi atau target premi bruto yang ingin dicapai Perusahaan di tahun 2016 adalah sebesar Rp. 1.527,58 miliar atau tumbuh sekitar 10-11 dibandingkan dengan perolehan premi bruto tahun 2015. Sedangkan target perolehan laba bersih yang ingin dicapai Perusahaan adalah sebesar Rp. 191,98 miliar atau turun sekitar 27-28 dibandingkan perolehan laba bersih di tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 268,56 miliar. Penurunan ini karena keuntungan dari penjualan saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Buana Finance Tbk tidak akan terjadi lagi pada tahun 2016. Adapun keuntungan dari penjualan saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Buana Finance Tbk yang dibukukan di tahun 2015 adalah masing-masing sebesar Rp. 108,97 miliar dan Rp. 25,64 miliar. capital. While total equity of Syariah unit is Rp. 29.26 billion and has complied with the required Rp. 25 billion. Projected and Actual Revenues and Net Income in 2015 The projected gross premium income in 2015 was Rp. 1,405.64 billion with a net income target of Rp. 172.24 billion. Compared with the realization of the gross premium income in 2015, which was Rp. 1,376.10 billion and a realized net profit of Rp. 268.56 billion, then the attainment of gross premiums and net income was 98 and 156 respectively. The gross premiums was short of target due to a decline in gross premium income from some financing companies and from health insurance in connection with the launching of government’s BPJS program. On the other hand, a sizable attainment of net profit was earned from investment income upon selling the shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk and PT Buana Finance Tbk. Projected Revenue and Net Income in 2016 As stated in the Company’s meeting, the projections or the targets of gross premiums in 2016 was Rp. 1,527.58 billion, or 10 -11 higher when compared with gross premium income in 2015. While the target of net profit is Rp. 191.98 billion, approximately 27-28 lower compared to that of 2015, which was Rp. 268.56 billion. This decrease was expected since the gain from the sale of shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Buana Finance Tbk will not occur in 2016. The gain from the sale of shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk dan PT Buana Finance Tbk in 2015 was Rp. 1,08.97 billion and Rp. 25.64 billion respectively. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Kondisi Perekonomian Indonesia Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan baik global maupun domestik yang menyebabkan tekanan terhadap stabilitas makro. Beberapa paket kebijakan pemerintah telah digulirkan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan reformasi struktural yang diperlukan untuk memperkuat fondasi perekonomian Indonesia. Meskipun tekanan dipasar keuangan global sudah mulai mereda, namun pemulihan ekonomi global masih terbatas dikarenakan pertumbuhan ekonomi emerging market, khususnya Tiongkok yang diperkirakan terus melambat. Disisi lain, beberapa negara maju mengalami perbaikan pertumbuhan ekonomi meskipun belum solid. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipercaya akan membaik terutama didorong dengan meningkatnya belanja modal pemerintah, walaupun aktivitas perekonomian disektor swasta masih berjalan relatif lambat sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Desember 2015 Indonesia Economic Condition 2015 was a year full of global and domestic challenges putting pressure on macroeconomic stability. The Government released a number of policy package in order to drive economic growth and structural reformation needed to strengthen the foundation of Indonesian economy. Despite the pressure of global financial markets began to subside, the global economic recovery progress is still limited due to the economic growth of emerging markets, especially China, which is expected to continue to slow down. On the other hand, a number of developed countries shown improvement on their economic growth even though not a solid one. Indonesia’s economic growth is believed to be improved mainly driven by the increase in government capital spending, although economic activity in private sectors is still running relatively slowly source: Bank Indonesia Monetary Policy Review, December 2015. Tinjauan Operasional Operational Review Pimpinan Cabang Br anch Manager Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto PDB atas dasar harga triwulan III-2015 mencapai Rp. 2.982,6 triliun atau tumbuh 4,73 persen, melambat jika dibandingkan pencapaian triwulan III-2014 yang tumbuh 4,92 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 10,83 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 6,56 persen diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Sumber: Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik No.10111Th.XVIII, 5 November 2015. Nilai tukar rupiah menguat setelah mengalami tekanan depresiasi dibulan September 2015. Penguatan terhadap nilai rupiah terjadi diawal Oktober 2015. Menurunnya ketidak pastian dipasar global setelah kenaikan Fed Fund Rate FFR di AS pada bulan Desember 2015 mendorong kembalinya aliran modal asing ke pasar surat berharga Negara. Membaiknya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilisasi nilai tukar yang dikeluarkan Bank Indonesia. Sementara itu inflasi 2015 tercatat cukup rendah yakni sebesar 3,35 yoy, lebih rendah dari inflasi tahun sebelumnya. sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, January 2016. Kondisi Industri Asuransi di Indonesia Sampai dengan Kuartal II 2015 Industri perasuransian mengalami penurunan aset sebesar 1,3 menjadi Rp. 777,3 triliun. Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai investasi karena iklim pasar modal yang masih fluktuatif. Jumlah investasi asuransi mengalami penurunan sebesar 2,2 atau sebesar Rp. 622,0 triliun. Dari sisi kinerja asuransi, premi bruto dan klaim bruto adalah masing-masing sebesar Rp. 70,45 triliun dan Rp. 45,7 triliun atau meningkat sebesar 23,5 dan 8,8 dibanding dengan triwulan sebelumnya. Komposisi premi bruto industri Perasuransian didominasi Asuransi Jiwa sebesar 40,5, diikuti oleh Asuransi Sosial sebesar 31,6, Asuransi Umum dan Reasuransi sebesar 23,9, dan Asuransi Wajib sebesar 4,0 sumber: Laporan triwulanan OJK Triwulan II-2015. Indonesia’s economic growth in 2015, based on Gross Regional Domestic Product at Current Price of III third quarter of 2015 reached Rp. 2,982.6 trillion or increasedby 4.73 percent, down when compared with that of the third quarter of 2014, which grew 4.92 percent. On the production side, the growth was driven by virtuallyall fields of business, with Information and Communication achieved the highest growth of 10.83 percent. On the expenditure side,the highest growth was the Government Consumption Expenditure of 6.56 percent followed by Consumption Expenditure Component. Source: Press Release Central Statistics Agency 10111 Th .XVIII, November 5, 2015. Rupiah is strengthened after depreciated in September 2015. The strengthening of Rupiah occurred at the beginning of October 2015. With the uncertainty in the global market decreasing following the increase in the US’s Fed Funds Rate FFR in December 2015, the foreign capital flowed back into Indonesia’s securities market. The increasing optimism over Indonesia economic outlook was in line with series of government policy package and package of stabilization of exchange rate issued by Bank Indonesia. Meanwhile, inflation rate was relatively low in 2015 amounted to 3.35 yoy, lower than that of the previous year. Source: Bank Indonesia Monetary Policy, January 2016. Insurance Industry in Indonesia As of Quarter II of 2015, the assets of insurance industry was decreased by 1.3 to Rp. 777.3 trillion due to the decrease in the amount of investment impacted by the volatile climate of capital market. Total insurance investments decreased by 2.2 or by Rp. 622,0 trillion. In terms of insurance performance, gross premiums and gross claims were Rp. 70,45 trillion and Rp. 45,7 trillion respectively, increased by 23.5 and 8.8 compared to that of the previous quarter. The composition of gross premiums in the Insurance industry was dominated by Life Insurance, amounted to 40.5, followed by Social Insurance of 31.6, General Insurance and Reinsurance of 23.9, and Compulsory Insurance of 4.0 source: FSA Quarterly Report Quarter II -2015. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Persaingan Industri Asuransi di Indonesia masih cukup ketat, per Oktober 2015 terdapat 79 Asuransi Umum dan 50 Asuransi Jiwa yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan memiliki izin untuk beroperasi di Indonesia. Dengan jumlah perusahaan Asuransi Umum yang banyak dimana seluruhnya bergerak untuk memperebutkan pangsa pasar yang relatif sama maka kompetisi masih cukup terasa. Namun demikian, kompetisi yang ketat telah bergeser tidak lagi berfokus ke rate premi mengingat OJK telah mengatur rate premi untuk beberapa lini usaha asuransi, tetapi lebih ke arah pelayanan yang ditawarkan dan mampu diberikan oleh perusahaan asuransi. 1. Aspek Pemasaran Ditengah melambatnya perekonomian Indonesia, ABDA berhasil membukukan premi bruto 2015 sebesar Rp. 1.376,10 miliar atau mengalami kenaikan bila dibandingkan pendapatan premi bruto tahun 2014 sebesar Rp. 1.292,99 miliar. Kenaikan jumlah premi juga diikuti dengan kenaikan jumlah klaim dimana klaim neto 2015 sebesar Rp. 708,17 milyar atau mengalami kenaikan bila dibandingkan klaim neto tahun lalu sebesar Rp. 646,71 milyar. Premi yang diperoleh tahun 2015 ini sebagian besar berasal dari lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor, walaupun lini usaha lainnya juga memberikan kontribusi yang meningkat, namun pertumbuhan Asuransi Kendaraan Bermotor berada pada tingkat yang lebih dominan.Tercatat lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor berhasil membukukan Premi bruto sebesar Rp. 1.025,35 milyar atau 74,51 dari total premi diikuti lini usaha asuransi Kesehatan, Kebakaran, Pengangkutan dan Aneka. Secara berkelanjutan lini usaha lainnya akan terus ditingkatkan sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam penyediaan keberagaman produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan sekaligus sebagai upaya penyeimbangan portofolio. Beberapa strategy perusahaan yang terus dilaksanakan meliputi: • Memperluas jaringan Pelanggan baru, Perusahaan akan terus berupaya menambah pelanggan baru tanpa mengurangi perhatian terhadap kepentingan pelanggan yang sudah ada, menjangkau lebih jauh dengan menambah kantor cabang, Kantor Perwakilan dan kantor pelayanan klaim diseluruh wilayah Indonesia sebagai upaya mendekatkan diri dan melayani kepentingan para pelanggan. The competition in Indonesia Insurance Industry is still quite tight, as of October 2015 there were 79 General Insurance companies and 50 Life Insurance companies listed in the Financial Services Authority, which has permission to operate in Indonesia. With a large number of general insurance companies competing for the same market share, consequently the competition in this industry is very tight. However, the focus of competition has from previously on premium rate, given that the FSA has set the premium rate for a number of insurance businesses, to competing on the services offered by the insurance companies. 1. Aspects of Marketing In 2015, in the midst of an economic slowdown in Indonesia, the Company recorded a gross premium of Rp. 1,376.10 billion, an increase when compared to 2014 gross premium income of Rp. 1,292.99 billion. Premium increases is also followed by the increase in the number of claims, which recorded net claims amounting to Rp. 708.17 billion, or an increase when compared to last year’s net claims amounting to Rp. 646.71 billion. The premiums earned in 2015 mostly came from the Motor Vehicle Insurance business line. Although other business lines also have increased contribution, but the growth of the Motor Vehicle Insurance was more dominant. Motor Vehicle Insurance business line recorded a gross premium of Rp. 1,025.35 billion, or 74.51 of the total premium, followed by Health, Fire, Transportation and Miscellaneous insurance. Other business lines will be upgraded on an ongoing basis as evidence to the Company’s commitment in providing diverse products to suit customer needs, as well as part of balancing the Company’s portfolio. Some of the Company’s strategy continuously implemented were: • Expanding the network ofnew customers The Company will continue to expand its business network in order to gain new customers without compromising its attention to the interests of existing customers. To further reach its customers by adding branch offices, representative offices and claims service offices throughout Indonesia, as an effort to get closer to and serve the interests of customers better. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth • Meningkatkan layanan kepada pelanggan Perusahaan terus berupaya memberikan peningkatan layanan kepada pelanggan dengan memberikan akses yang mudah dalam menghubungi perusahaan berupa pelayanan call centre 24 jam untuk kemudahan proses penutupan asuransi dan klaim, serta berbagai akses lainnya seperti Website, SMS gateway, e-mail maupun datang langsung ke kantor ABDA terdekat yang pada akhirnya akan memberikan kemudahan dan kepuasan pada pelanggan. • Manajemen Risiko yang terintegrasi Aset yang berkualitas akan dicapai melalui praktek pengelolaan risiko yang berhati-hati melalui pendekatan kuantitatif dan analisa risiko yang menyeluruh, dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan produksi, tingkat risiko dan profit. Di tahun 2015 Perusahaan kembali berhasil menerima beberapa penghargaan sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbaik berdasarkan aset yang diberikan oleh beberapa lembaga pemeringkatan ternama di Indonesia. Pencapaian ini menjadi bukti nyata penerimaan publik atas keberadaan Perusahaan dan sekaligus menjadi motivasi untuk berbuat yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor Lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor telah menjadi pilar utama dalam pendapatan premi terbesar ABDA selama beberapa tahun terakhir. Masih tingginya kebutuhan masyarakat atas kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat turut berdampak pada tingginya kebutuhan Asuransi Kendaraan Bermotor. • Improving customer service The Company strives to improve its service to customers, among others by providing easy access to contact the Company, in the form of 24 hour call center service, to ease the process of insurance coverage and claims, as well as various other access such Website, SMS gateway, e-mail or come directly to the nearest office, in order to provide convenience and customer satisfaction. • The Integrated Risk Management Quality assets can be owned through prudential risk management using quantitative approach and thorough risk analysis, to maintain balance between the growth of production, the level of risk and profit. In 2015, the Company received several awards, including as the Best General Insurance Company based on assets. The awards were bestowed by well-known rating agencies in Indonesia. This result is a clear evidence of public recognition over the Company’s presence and becomes a motivation to achieve better in the future. Motor Vehicle Insurance Business Line Motor Vehicle Insurance has become ABDA’s main pillar in aquiring premiums over the last few years. Public’s high demand for motor vehicles, both two-wheeled and four-wheeled, led to high demand for Motor Vehicle Insurance. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Penerapan peraturan regulator terkait besaran premi kendaraan bermotor yang diatur berdasarkan Surat Edaran OJK No. 21SEOJK.012015 tentang Penerapan Tarif Premi atau Kontribusi Pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2015, juga telah memberikan dampak menurunnya pada perolehan premi asuransi kendaraan bermotor di ABDA. Hal ini sehubungan dengan harga baru kendaraan bermotor yang mengalami kenaikan di tahun 2015 sehingga mengakibatkan pergeseran kategori jenis kendaraan mengikuti kenaikan harga kendaraan tersebut. Beberapa jenis kendaraan yang sebelumnya termasuk pada kategori 2 dimana range harga mulai dari Rp. 125 juta sampai dengan Rp. 200 juta dengan rate premi batas atas dan batas bawah sebesar 2,72 dan 2,47 mengalami perubahan kategori menjadi kategori 3 dimana range harganya mulai dari Rp. 200 juta sampai dengan Rp. 400 juta. Hal ini mengakibatkan terkoreksinya rate premi kendaraan tersebut turun menjadi 1,88 untuk tarif batas atas dan 1,71 untuk tarif batas bawah. Namun demikian ditengah kondisi perekonomian yang menurun dan pengetatan peraturan regulator, ABDA mampu mempertahankan trend positif dan berhasil membukukan pendapatan premi bruto dari lini usaha Kendaraan Bermotor di tahun 2015 sebesar Rp. 1.025,35 miliar atau naik 5,47 jika dibandingkan dengan perolehan premi periode yang sama tahun 2014. The enactment of the regulation on premium rate for motor vehicles, as stipulated in the FSA Circular Letter No. 21SEOJK.012015 on the Application of Premium Rate or Contributions on Property Insurance and Motor Vehicle Insurance in 2015, also has decreased impacted ABDA’s motor vehicle insurance premium income. With the increase in the prices of motor vehicles in 2015, the category of vehicle was shifted along with the increase in prices. Some types of vehicles that previously were included in category 2, price range of Rp. 125 million up to Rp. 200 million, with upper limit and lower limit premium rate of 2.72 and 2.47 respectively was changed to category 3 with prices ranging from Rp. 200 million up to Rp. 400 million. This resulted in the correction of the vehicle premium rate, which was dropped to 1.88 for the upper limit rate and 1.71 for the lower limit. Amid the deteriorating economic situation and the tightening of regulations by the regulator, ABDA managed to maintain a positive trend and recorded a gross premium income from Motor Vehicles insurance amounted to Rp. 1.025.35 billion, up 5.47 when compared to 2014. Merek Brand 2013 FY 2014 FY 2015 Jan-Oct Toyota Daihatsu Honda Suzuki Mitsubishi Lainnya Total Unit Unit Unit Market Share Market Share Market Share 438,854 185,942 91,493 164,006 157,353 196,253 1,229,901 399,121 185,226 159,147 154,923 141,969 167,951 1,208,337 270,672 140,723 132,458 101,933 97,227 109,995 853,008 35,4 15,1 7,4 13,3 12,8 16,0 100,0 33,0 15,3 13,2 12,8 11,7 13,9 100,0 31,7 16,5 15,5 11,9 11,4 12,9 100,0 Kondisi perekonomian yang melambat di tahun 2015 menyebabkan penurunan jumlah kendaraan roda empat yang dijual dipasaran. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Gaikindo menyebutkan bahwa dalam periode January – October 2015, tercatat penjualan kendaraan roda empat sebanyak 853 ribu unit atau turun sekitar 18 dari periode yang sama tahun 2014 sebanyak 1,03 juta. The slow economic growth in 2015 led to a decrease in total sales of four-wheeled vehicles in the market. The Association of Indonesian Automotive Industries GAIKINDO reported that during the period of January - October 2015, the sales of four-wheel vehicles was 853.000 units, down about 18 from the same period in 2014 which was 1.03 million units. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Beberapa langkah strategis dilakukan untuk tetap mempertahankan dominasi pencapaian premi dari lini usaha kendaraan bermotor ini antara lain: • Menambah jaringan kerjasama dengan beberapa perusahaan multi finance. • Meningkatkan portfolio asuransi kendaraan bermotor pada rekanan bisnis seperti bank baik bank swasta maupun bank pemerintah. • Meningkatkan pelayanan untuk melampaui harapan dari Tertanggung dengan membuka akses 24 jam untuk call centre dan layanan Roadside Assistance bagi pemilik polis kendaraan bermotor. Pelayanan Road Side Assistance ABDA Terhitung mulai tanggal 1 Desember 2015, ABDA memberikan fasilitas tambahan berupa layanan Roadside Assistance yang akan memberikan nilai lebih terhadap produk asuransi kendaraan bermotor yang ditawarkan ABDA. Fasilitas ini diberikan kepada seluruh polis kendaraan bermotor roda empat yang ditutup dengan jaminan comprehensive setelah tanggal 1 Desember 2015 dengan layanan yang meliputi: • Derek 24 jam akibat kecelakaan. • Derek 24 jam akibat kendaraan mogok. • Layanan Fuel Delivery, memberikan bantuan pengiriman 5 liter bensin jika kendaraan Tertanggung mengalami mogok akibat kehabisan bensin di perjalanan. • Layanan Flat Tire, memberikan bantuan pemasangan ban serep jika terjadi ban kempes. • Layanan Battery Boosting, memberikan bantuan menghidupkan kendaraan Tertanggung yang mogok akibat akiaccu yang rusak. • Layanan Locksmith, memberikan bantuan untuk membuka pintu jika kendaraan Tertanggung terkunci karena kunci tertinggal didalam kendaraan. • Layanan call centre 24 jam yang dapat diakses dengan mudah oleh Tertanggung guna pelaporan klaim maupun permintaan layanan Roadside Assistance. Dengan pelayanan yang prima dan terpadu akan memberikan kepuasan tersendiri bagi nasabah dalam berinteraksi dengan ABDA yang pada akhirnya akan menjadi faktor penentu bagi kelangsungan kerjasama yang langgeng. Several strategic undertakings were made in order to maintain the domination of premium achievement from motor vehicle insurance, among others by: • Expanding cooperation network with a number of multi finance companies. • Increasing motor vehicle portfolio on business partners, such as private or government banks. • Improving services to exceed the expectations of the insured by opening a 24-hour access to call centers and Roadside Assistance service for holders of motor vehicle policy. ABDA Roadside Assistance Services Commencing December 1, 2015, ABDA provides additional facilities namely Roadside Assistance services adding value to the motor vehicle insurance products offered by ABDA. This facility is provided to all policy holders of four wheeled vehicles insurance covered with comprehensive guarantee after December 1, 2015. And the services of which include: • 24-hour towing service due to accident. • 24-hour towing service due to machinery break down. • Fuel Delivery Services, providing the delivery of 5 liters gasoline if the insured vehicle ran out of gas. • Flat Tire Service, provide assistance to replace flat tire with spare. • Battery Boosting Service, providing assistance when the insured vehicle won’t start due to battery problem. • Locksmith Service, providing assitance to open the door when the insured vehicle is accidentally locked out. • A conveniently accessible 24-hour Call Centre Service for reporting claim or requestingRoadside Assistance services. With such an excellent and integrated service, ABDA gives customers ultimate satisfaction that ultimately will be the key factor for a long lasting partnership. Lini Usaha Asuransi Kebakaran Pada lini usaha ini mencakup jenis asuransi Property All Risk dan asuransi kebakaran PSAKI dimana pada tahun 2015 ini berhasil membukukan premi sebesar Rp. 55,98 miliar atau mengalami kenaikan premi yang cukup besar yakni 48,24 jika dibandingkan perolehan premi tahun 2014 sebesar Rp. 37,76 Milyar. Hal ini tidak lepas dari dampak positif pengaturan tarif premi yang dikeluarkan oleh Regulator berdasarkan Surat Edaran OJK No. 21SEOJK.012015 tentang Penerapan Tarif Premi atau Kontribusi Pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2015. Fire Insurance Business Line This line of business includes Property All Risk insurance and fire insurance PSAKI, and in 2015 it recorded a premium of Rp. 55.98 billion or increased considerably by 48.24 when compared to premium income in 2014, which was Rp. 37.76 billion. It is part of the positive impact of the new regulation that set the premium rates, issued by the Regulator based on the FSA Circular Letter No. 21SEOJK.012015 regarding the Premium Rate or Contributions On Property Insurance and Motor Vehicle Insurance in 2015. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Lini Usaha Asuransi Kesehatan Lini usaha Asuransi yang juga menjadi andalan dan memiliki kontribusi pendapatan premi terbesar kedua bagi perusahaan adalah Asuransi Kesehatan. Namun pada tahun 2015 sektor usaha ini mengalami tekanan yang berat dengan berlakunya aturan Pemerintah berupa kewajiban bagi seluruh perusahaan untuk mengikutkan karyawan ke program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Kesehatan. Health Insurance Business Line Health Insurance business lines is also the mainstay of the Company contributing the second largest premium income. However, in 2015 this business sector was under heavy pressure due to the enactment of the Government’s regulation requiring all companies to include their employees in the health care program implemented by the Social Security Agency of Health BPJS Health. Beberapa inisiatif telah diambil dalam rangka meningkatkan hasil dari lini usaha asuransi kebakaran dimana salah satu diantaranya adalah dengan meningkatkan kerjasama dengan mitra bisnis pialang asuransi. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan saat ini terdapat 163 perusahaan pialang asuransi. Banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang pialang asuransi ini merupakan partner bisnis yang sangat potential dalam rangka penetrasi pasar di Industri Asuransi terutama untuk lini usaha asuransi kebakaran. Several initiatives have been taken in order to improve the results of fire insurance business line, one of them is to increase cooperation with business partners,namely insurance brokers. Based on data from the Financial Services Authority, currently there were 163 insurance brokers. The large number of companies engaging in the business of insurance brokerage is a highly potential business partner in order to penetrate the market of insurance industry, especially for fire insurance business line. Divisi A c cident Health A c cident Health Division Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Dampak dari program BPJS Kesehatan terhadap asuransi kesehatan yang ditawarkan perusahaan Asuransi cukup besar dimana terdapat banyak Tertanggung terutama yang berasal dari perusahaan mengalihkan kepesertaan asuransi kesehatannya ke BPJS Kesehatan untuk memenuhi peraturan Pemerintah tersebut. Beberapa Tertanggung yang masih memiliki kemampuan untuk memberikan fasilitas asuransi kesehatan kepada karyawannya terpaksa melakukan pemilihan peserta sehingga mengurangi jumlah peserta maupun manfaat yang dipilih dari asuransi kesehatan konvensional. Hal yang sama dialami lini usaha Asuransi Kesehatan ABDA sehingga perusahaan berupaya dengan keras melakukan berbagai terobosan guna mempertahankan pelanggan dan memastikan pelanggan tetap mendapatkan pelayanan terbaik sebagai value added dan pembeda dari progam lainnya. Hasilnya, pendapatan premi yang berhasil dibukukan sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 287,19 miliar atau naik sebesar 4,12 dari pendapatan premi periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp. 275,84 miliar. Seiring dengan tantangan atas program jaminan kesehatan tersebut, muncul momentum berupa kesadaran masyarakat atas pentingnya asuransi yang dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh Industri Asuransi di Indonesia dan khususnya oleh perusahaan. Lini Usaha Asuransi Aneka Pada tahun 2015 ini, lini usaha asuransi aneka membukukan premi sebesar Rp. 2,49 miliar atau mengalami kenaikan 78,24 bila dibandingkan pencapailan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 1,39 miliar. Walaupun secara keseluruhan kontribusi lini usaha ini relatif masih kecil namun hasil positif tahun ini dapat menjadi modal untuk terus meningkatkan pencapaiannya pada tahun-tahun mendatang. BPJS health program has a considerable impact on healt insurance offered by insurance companies, since many customers, especially corporate customers, changed their health insurance program to BPJS Health to comply with the government regulations. Some of the customers who still provide health insurance facility for their employees were forced to make a selection of participants, thereby reducing the number of participants and the benefits from conventional health insurance. Such circumstance was experienced by ABDA Health Insurance business lines forcing the Company tocome up with breakthroughs in order to retain its customers and to ensure that its existing customers get enjoy the best services as value added and differentiation from competitors programs. As a result, in 2015 the Company successfully recorded a premium income of Rp. 287.19 billion or an increase of 4.12 from the same period in 2014, which was Rp. 275.84 billion. Emerging along with the challenges on health insurance program was the public awareness on the importance of insurance. It is a momentum of opportunity waiting to be leveraged on by the Insurance Industry in Indonesia and in particular by the Company. Miscellaneous Insurance Business Line In 2015, miscellaneous insurance business lines posted a premium of Rp. 2.49 billion, an increase of 78.24 from that of 2014 of Rp. 1.39 billion. Although the contribution of this business line is still relatively small, but this year’s positive results may encourage better achievements for years to come. Lini Usaha Asuransi Pengangkutan Pada tahun 2015 kontribusi lini usaha Asuransi Pengangkutan masih tidak terlalu besar dengan pencapaian premi sebesar Rp. 5,08 miliar atau masih dibawah catatan premi yang dibukukan tahun 2014 sebesar Rp. 5,80 miliar. Lini usaha ini akan terus ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan akan asuransi di sektor maritim yang saat ini sedang digiatkan oleh pemerintah. 2. Aspek Sumber Daya Manusia Bergerak dalam bidang pengelolaan risiko Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berdedikasi, dan kompeten merupakan aset Cargo Insurance Business Line In 2015, the contribution of Cargo Insurance still looks quite modest with premium income of Rp. 5.08 billion, still below the premiums recorded in 2014 amounted to Rp. 5.80 billion. The Company continues to develop this business line to meet the growing demand for insurance in maritime sector inline with the government policy intensifying development of this sector. 2. Human Resources Engaging in the business of risk management, the Company understands very well the need to have quality, dedicated, and competent Human Resources Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Seleksi karyawan yang ketat Perusahaan melakukan seleksi yang ketat dan adil berdasarkan prinsip penempatan bakat pada posisi yang tepat, baik pada waktu penerimaan karyawan, maupun ketika mempertimbangkan promosi dan rotasi. Perusahaan memberikan remunerasi yang kompetitif bagi karyawan yang berprestasi dan memiliki sertifikasi keahlian di bidangnya. Perusahaan juga mengadopsi sistem rotasi sehingga karyawan dapat memperkaya pengalaman di berbagai bidang. Sejak tahun 2013 ABDA menerapkan analisa psikologis yang umum digunakan dalam industri keuangan. • Rigorous employee selection The Company implements a rigorous yet fair employee selection, based on the principle of placing the right talent at the right position, from the time of recruitment as well as during the promotion and rotation. The Company provides competitive remunerations for top performing employees whom were certified in their respective areas. The Company also adopts a rotation system to enrich employees’ experience in various areas. Commencing in 2014, ABDA adopts psychological analysis as commonly used in any financial industry. yang sangat berharga bagi pengembangan usaha dan pencapaian tujuan Perusahaan. Melalui INSAN ABDA, total karyawan yang mencapai 578 orang dengan latar belakang pendidikan, budaya dan pengalaman yang beragam dipersatukan dalam hal pemahaman dan kesepakatan akan nilai nilai yang dianut bersama yang tercermin dalam Budaya Perusahaan. Perusahaan senantiasa berusaha membangun lingkungan kerja yang positif agar setiap individu dapat mengembangkan seluruh potensinya. Dalam mengembangkan potensi SDM, Perusahaan melaksanakan beberapa program dan kebijakan utama, yaitu: as valuable asset for its business development and for achieving the objectives of the Company. Through INSAN ABDA, a total of 578 employees with diverse educational backgrounds, cultures and experiences are united under common understanding and values which are reflected in the Corporate Culture. The Company constantly strives to build positive working environment to encourage every individual to develop their full potential. In developing human resource potential, the Company conducts several major policies and programs, namely: K epala Divisi Division Heads Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Sistem Key Performance Indicator KPI Penerapan sistem KPI telah menilai kinerja karyawan lebih terukur dalam berbagai aspek untuk seluruh karyawan. Performance tidak hanya diukur dari efisiensi Divisi dan pencapaian target, tapi juga dari Laporan Audit Internal sebagai hasil dari pemeriksaan team audit terhadap Divisicabang di Perusahaan. Penilaian yang jelas, terukur dan objektif ini memungkinkan Perusahaan dapat menerapkan sistem reward dan consequences yang adil sehingga meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan. • Peningkatan kemampuan dan ketrampilan Perusahaan memberikan kesempatan dan fasilitas kepada setiap karyawannya untuk berkembang seluas-luasnya sesuai kemampuan, minat dan potensi yang dimilikinya, melalui program training internal maupun external. Program Training Internal meliputi program : 1. Pengembangan Budaya Perusahaan yang diberikan pada karyawan baru maupun disisipkan disetiap training internal yang diberikan yakni INSAN ABDA. Materi yang disampaikan dalam training adalah pengenalan akan Asuransi ABDA secara umum, penyampaian Visi-Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan, serta Budaya yang dianut Perusahaan. Orientasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada karyawan agar terbentuk “ INSAN ABDA”. 2. Managerial yakni : • ADP ABDA Development Program sebagai program pengembangan kader pimpinan dasar. ADP merupakan program training 5 hari yang harus diikuti oleh setiap karyawan sebagai calon kader pemimpin dasar supervisor, yang mengajarkan materi dasar bidang asuransi Underwriting, Reasuransi, Klaim dan bidang bidang pendukung lainnya misalnya: Finance, Accounting, Product Knowledge. • AMP ABDA Management Program program pengembangan kader pimpinan menengah. Program training 10 hari sebagai kelanjutan dari ADP yang mengajarkan bidang yang sama namun dalam materi yang lebih advance. Training ini ditujukan selain bagi perserta ADP yang telah lulus, dapat juga diberikan kepada karyawan senior yang berpengalaman yang dicalonkan sebagai kader pimpinan menengah. 3. Pengkayaan pengetahuan akan pekerjaan yakni ADP Fungsional yang meliputi bidang : • Pemasaran dan Penjualan • Teknikal yang meliputi bidang Underwriting dan Klaim • Penunjang Operasi yang meliputi Keuangan , Akutansi , SDM, IT dan corporate Affairs. • Key Performance Indicator KPI System By implementing KPI system, employees performance is assessed in a more measurable manner in all aspects.The performance was not only assessed in terms of the Division’s efficiency and target achievement, but also from the Internal Audit Report as a result of the auditing team’s audit to each DivisionBranch of the Company. Aclear, measurable, and objective assessment allowed the Company to implement a fair reward-and-consequence system and thereby enhance employees’ motivation and loyalty. • Improving capability and skills The Company provides opportunities and facilities to all employees to develop optimally according to their ability, interest, and potential, through internal and external training programs. Internal Training Program covered: 1. The Corporate Culture Institutionalization of what so-called “INSAN ABDA” for new employees and incorporated in any internal training. Materials provided included: the introduction of ABDA Insurance in general, Vision, Mission, Corporate Values, and Corporate Culture. This orientation aimed at providing an insight to employees to be “INSAN ABDA”. 2. Managerial, namely: • ADP ABDA Development Program, as a basic level leadership development program. ADP is a 5-day training program obliged to attend by each employee as a candidate of working level leader supervisor. In this ADP, the material on basic insurance Underwriting, Reinsurance, Claims and other supporting areas such as Finance, Accounting, and Product Knowledge was provided. • AMP ABDA Management Program, as a mid level leadership development program. AMP is a10-day training program, as continuation of ADP. In this AMP, the same material is provided but of more advanced. This training was intended to the already passed ADP participants and senior experienced employees whom would be promoted as middle-level leaders. 3. Knowledge enrichment about the work, namely Functional ADP Training covering areas : • Marketing and Sales; • Technical, covering Underwriting and Claims; • Operational Support, covering Finance, Accounting, HR, IT, and Corporate Affairs. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Selain itu, Perusahaan juga mengikutsertakan karyawannya untuk mengikuti berbagai kegiatan pelatihan eksternal, antara lain: • Asean Young Insurance Manager AYIM oleh ScI Limited • Bedah Polis Klausula Heavy Equipment oleh WDA • Broad Executive Development Program For Insurance oleh ISEA Apart of that, the Company also sent its employee to attend the following external trainings: • Asean Young Insurance Manager AYIM by SCI Limited • Study on Policy Clausal of Heavy Equipment by WDA • Broad Executive Development Program For Insurance by ISEA Orientasi Karyawan Baru diselenggarakan pada tgl. 10 Agustus 2015 dengan peserta 20 orang. Pelaksanaan batch ke-1 dari program ADP Fungsional Support, diselenggarakan pada tanggal 15 April sampai dengan 17 April 2015. Pelatihan ini diikuti oleh 34 peserta yang terdiri dari karyawan Kantor Pusat dan berbagai Kantor cabang di seluruh Indonesia. Pelaksanaan batch ke-1 dari program ADP Fungsional Marketing, diselenggarakan pada tanggal 4 November sampai dengan 6 November 2015. Pelatihan ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari karyawan berbagai Kantor cabang di seluruh Indonesia. Induction for New Employees - held on August 10, 2015 with 20 participants. The Technical Function ADP, batch 1 - held on April 15 - 17, 2015. This training was attended by 34 participants consisting of employees in the Head Officeand Branch Offices throughout Indonesia. The Marketing Function ADP, batch 1 - held on November 4 - 6, 2015. This training was attended by 32 participants consisting of employees in the Head Office and Branch Offices throughout Indonesia. Keterangan Note Sosialisasi Prinsip Pengenalan Nasabah untuk periode tahun 2015 dilakukan pada tanggal 17 April 4 November dihadiri oleh 66 peserta yang terdiri dari karyawan Kantor Pusat dan berbagai Kantor cabang di seluruh Indonesia. Formula dan Fungsi Excel adalah pelatihan tentang peningkatan efektivitas kerja dengan menggunakan Microsoft Office Excel untuk Karyawan dari Kantor Pusat dan cabang, dibagi menjadi 2 batch pada tanggal 22 Desember 29 Desember 2015. Dibawakan secara Inhouse Training, dihadiri oleh 31 peserta. Pelaksanaan Training Agency “Business Opportunity Sharing with ABDA” diselenggarakan pada tanggal 20 November 2015. Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 10 Agen Terdaftar. The dissemination of the Principles of Know Your Customers in 2015 was held on April 17 and November 4 attended by 66 employees from the Head Office and Branch Offices throughout Indonesia. Excel Formula and Functions,a training to improve the effectiveness in the workplace by using Microsoft Office Excel for employees from the Head Office and Branches, divided into two batches on December 22 and December 29, 2015. held by Inhouse Training, attended by 31 participants. Training of agencies on “Business Opportunity Sharing with ABDA” - held on November 20, 2014; attended by 10 Registered Agents. Internal training was organized by ABDA with the participation and commitment of all senior officers as instructors. External Training Program The external training provided included the certification on profession and management, held in the country and abroad. The Company also always encourages and supports employees to obtain certificates of AAAIK Indonesian Adjunct Expert in Loss Insurance, AAIK Indonesian Expert in Loss Insurance, and AAAK Indonesian Adjunct Expert in Health Insurance, particularly for the health insurance segment, and Actuary Training Program. Training Performance in 2015 During 2015, the Company has organized attended 71 trainings and attended by more than 100 employees, including the executive level. The main activities in the training program included: Training Internal ini diselenggarakan sendiri oleh ABDA dengan partisipasi dan komitmen dari seluruh jajaran pejabat senior sebagai pengajarnya. Program Training Eksternal Pelatihan eksternal yang diberikan mencakup dalam sertifikasi keahlian dan bidang manajerial yang dilaksanakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Perusahaan juga senantiasa mendorong dan mendukung agar para karyawan memperoleh sertifikasi tenaga ahli AAAIK Ajun Ahli Asuransi Indonesia - Kerugian dan AAIK Ahli Asuransi Indonesia – Kerugian serta AAAK Ajun Ahli Asuransi Kesehatan khusus untuk Jenis Asuransi Kesehatan, serta program pendidikan Aktuaria. Kinerja Pelatihan Tahun 2015 Sepanjang periode tahun 2015 ini, Perusahaan telah menyelenggarakanmengikuti training sebanyak 71 topik bahasan dan telah di ikuti oleh lebih dari 100 karyawan termasuk level eksekutif. Beberapa kegiatan utama dalam program pelatihan tersebut antara lain: Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth • certified Risk Governance Professional oleh BNSP LSPMR • Ethical Hacking oleh eNetwoQ • GA Officer Development Program oleh Kaizen consulting • How To Recruit, Interview, Select Place Employee oleh M-Knows consulting • I’m Lifetime Learner oleh VADS • Insurance Infrastructure Project Development oleh AAUI • International Seminar New Oppotunities Welcoming 2016 oleh APPI • Launching Sistem Pelaporan Keuangan XBRL oleh BEI • Memahami Seluk Beluk Informasi orang dalam Inside Information Menuju Penegakan Prinsip transparasi dalam GcG oleh IcSA • Partnering Your Boss oleh Secretary Network • Pedoman Pembentukan Penyisihan Kontribusi Metode Perhitungan Penyisihan Klaim Pada Usaha Asuransi Syariah Usaha Reasuransi Syariah oleh AASI OJK • Pelatihan Pasar Modal oleh Batavia Prosperindo • Pelatihan Survey Risiko oleh STMA Trisakti • Penyusunan GcG BOD - BOc charter oleh LM FEUI • PPh WHT Thn 2015 oleh LM Formasi • Program Mencetak 1000 Aktuaris oleh Literasi Prima • The 6th Real cSR oleh Intipesan • Training ccNA oleh eNetwoQ • Workshop Sertifikasi Management Risiko oleh DAI • Certified Risk Governance Professional by BNSP LSPMR • Ethical Hacking by eNetwoQ • GA Officer Development Program by Kaizen Consulting • How To Recruit, Interview, Select Place Employee by M-Knows Consulting • I’m Lifetime Learner by VADS • Insurance Infrastructure Project Development by AAUI • International Seminar New Oppotunities Welcoming 2016 by APPI • Launching of XBRL Financial Reporting System by IdX • Understanding Insider information Towards Enforcement of Principles of Transparency in Corporate Governance by ICSA • Partnering Your Boss by Secretary Network • Guidelines for the Establishment of Allowance Method for Claims Allowance Calculation In Sharia Insurance Claims Reinsurance by AASI FSA • Capital Markets Training by Batavia Prosperindo • Risk Survey Training by STMA Trisakti • Preparation of GCG BOD - BOC Charter by LM FEUI • Witholding Income Tax Year 2015 by LM Formation • Delivering 1000 Actuaries Program by Prima Literacy • The 6th Real CSR by Core Message • Training CCNA by eNetwoQ • Risk Management Certification Workshop by DAI TOTAL EMPLOYEE in 2015 = 578 people Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Direksi | Directors Adapun training yang diikuti oleh level eksekutif: Dewan Komisaris | Board of Commissioners Trainings attended by the executives were as follow: No Nama Name Jabatan Position Workshop Training Seminar Penyelenggara Organizer Tempat Place Tanggal Date International Seminar New Oppotunities Welcoming 2016 Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification 3rd Indonesia Risk Management Summit Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification Broad Exe Dev Prog For Insurance Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification Tjan Soen Eng Murniaty Kartono Herlani Sunardi Ronni Widjaja APPI DAI DAI Inti Pesan DAI ISEA DAI 22 Sept 2015 Sept 22, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 12-13 Agt 2015 Aug 12-13, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 22-23 Mei 2015 May 22-23, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 Bogor Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner 1 2 3 4 No Nama Name Jabatan Position Workshop Training Seminar Penyelenggara Organizer Tempat Place Tanggal Date Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko | Risk Management Profession Certification certified Risk Governance Professional 21st Indonesia Rendezvous Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification 21st Indonesia Rendezvous Indonesia Ready To Embrace The Next Wave of change Insurance Infrastructure Project Development Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification 21st Indonesia Rendezvous Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification 1 2 3 4 candra Gunawan Eka Listiani Kartono Dody Sjachroerodly Jeni Wirjadinata AAUI BNSP LSPMR AAUI DAI AAUI AM Best AAUI DAI AAUI DAI Jakarta Jakarta Bali Jakarta Bali Jakarta Jakarta Jakarta Bali Jakarta 8 - 10 Jun 2015 June 8-10, 2015 8-10 Jun 2015 June 8-10, 2015 21-24 Okt 2015 Oct 21-24, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 21-24 Okt 2015 Oct 21-24, 2015 09 Apr 2015 Apr 09, 2015 11 Agt 2015 Aug 11, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 21-24 Okt 2015 Oct 21-24, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 Direktur Utama President Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Benefit dan Fasilitas dalam Bekerja Selain menyelenggarakan berbagai pelatihan guna memperkuat dan meningkatkan keahlian dan kompetensi karyawan, ABDA juga sangat peduli akan kebutuhan ketenangan bekerja dan kesejahteraan karyawan. Fasilitas dan sarana lainnya dalam hal meningkatkan ketenangan bekerja dan kesejahteraan karyawan antara lain: • Lingkungan kerja yang nyaman, bersih dan indah • Break out area sebagai ruang rekreasi dan makan bersama • Training Room yang memiliki fasilitas yang memadai • Perpustakaan yang lengkap • Sarana Olah Raga, seperti Futsal, Gym dan Badminton • Family GatheringOuting • Bonus dan Tunjangan Hari Raya • BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan • Program Tunjangan Pensiun • Jaminan Kesehatan dan Rumah Sakit Komposisi Karyawan ABDA per 31 Desember 2015 Komposisi Karyawan menurut jenjang Pangkat Employee Composition by Level Beneits and Working Facilities In adition to organize various training in order to strengthen and enhance employees’ skills and competence, ABDA is also highly concerned with their needs in occupational comfort and welfare. Facilities and other amenities to improve employees’ occupational comfort and welfare among others were: • Comfortable, clean, and beautiful premises • Break-out area for lounge and lunch room • Training room with adequate facilities • Comprehensive library • Sport facilities, such as futsal, gym, and badminton courts • Family gatheringouting • Bonuses and allowances • Health BPJS and Manpower BPJS • Retirement benefit program • Health and medical insurance ABDA’s Employee composition as of December 31, 2015 Komisaris Dewan Pengawas Syariah Direktur Asisten Direktur Manager Asisten Manajer Senior Staf Staf Non Staf TOTAL Commissioner Shariah Supervisory Board Director Assistant Director Manager Assistant Manager Senior Staff Staff Non Staff TOTAl 4 2 4 15 61 56 87 315 34 578 Pangkat Number level Komisaris | Commissioner Dewan Pengawas Syariah | Shariah Supervisory Board Direktur | Director Asisten Direktur | Assistant Director Manager | Manager Asisten Manager | Assistant Manager Senior Staf | Senior Staff Staf | Staff Non Staf | Non Staff 61 56 87 2 4 15 315 34 4 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Komposisi Karyawan menurut jenjang Pendidikan Employee Composition by Education Level Tabel Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan Table of Employee Composition by Education Level Direktorat Directorate SMU High School Diploma Associate Degree S1 Bachelor Degree S2 Master Degree S3 Doctorate Degree Jumlah Total BOc BOD Marketing Technical Financial Accounting Operational Non Operational Accident Health Grand Total - - 16 64 4 15 29 13 141 - 1 19 51 13 10 1 34 129 2 3 68 112 48 32 - 30 295 2 - 3 - - 5 - 1 11 2 - - - - - - - 2 6 4 106 227 65 62 30 78 578 SMU | High School Diploma | Associate Degree S1 | Bachelor Degree S2 | Master Degree S3 | Doctorate Degree BOC BOD Marketing Technical Fin AccO perational Non OpsA H 20 40 60 80 100 120 Produktivitas Karyawan Keberhasilan program Sumber Daya Manusia ini terlihat dari meningkatnya Produktivitas Karyawan dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan usaha dan pertumbuhan produksi yang berhasil dicapai Perusahaan. Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berdedikasi, dan kompeten merupakan aset yang sangat berharga bagi pengembangan usaha dan pencapaian tujuan Perusahaan. Employee Productivity The success of human resource program is evidenced by the increasing productivity year by year, in line with the Company’s business progress and production growth. Qualified, dedicated, and competent human resources are very valuable assets for the Company’s business development and goal achievement. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Setiap Karyawan wajib mengetahui tugas dan tanggung jawab di Perusahaan dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, serta selalu berusaha meningkatkan efisiensi kerja, bersikap hemat dan cermat. Setiap Karyawan wajib menjaga nama baik Perusahaan dan mencegah hal-hal yang dapat merugikan Perusahaan. Karyawan wajib menyimpan dan menjaga segala macam rahasia Perusahaan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, termasuk menjaga informasi data nasabah kepada pihak lain tanpa persetujuan dari nasabah tersebut. Karyawan dilarang untuk bekerja dan mengikatkan diri pada pihak ketiga, baik perorangan maupun badan usaha atau lembaga lainnya untuk mendapatkan imbalan, kecuali telah mendapat ijin direksi atau pejabat yang diberi kuasa oleh Direksi. Karyawan diwajibkan selalu menjaga agar tidak terjadi pertentangan antara kepentingan pribadinya dengan kepentingan Perusahaan. Dalam melaksanakan kegiatan untuk Perusahaan, Karyawan tidak boleh melandasi tindakannya dengan niat untuk mengutamakan kepentingan pribadi. Each employee must understand their duties and responsibilities in the Company and perform them to the utmost, as well as strive to enhance their work efficiency, and behave economically and prudently. Each employee must protect the Company’s reputation and prevent anything thatmay disserve the Company. Employees must keep and protect the confidentiality of the Company’s data inboth written and verbal forms, including protect customer information from beingused by other parties without the customers’ approval. Employees are not allowed to work and make any contract with any third party, either individual or business entity or other institutions, to receive honorarium, except under the permission from the Board of Directors or an official appointed and authorized by the Board of Directors. Employees must always strive to prevent conflict of interest between theirs and the Company’s. While performing the Company’s duties, employees are not allowed to place their own interest as the main priority. 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan No Note Kode Etik Perusahaan mengatur perilaku seluruh karyawan termasuk Komisaris dan Direksi untuk bertindak dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai moral yang merupakan bagian dari budaya Perusahaan. Manajemen Perusahaan memastikan penerapan pelaksanaan kode etik Perusahaan dengan melakukan sosialisasi kepada karyawan dan mencantumkan dalam situs web Perusahaan. Setiap karyawan menandatangani Surat Pernyataan bahwa mereka telah membaca dan memahami serta bersedia mentaati kode etik yang berlaku. Company’s Code of Ethics regulate the behavior of all employees, including Commissioners and Directors to act and behave accordance with moral values which are part of Corporate culture. Management ensure the implementation of Company’s code of ethics by socialize to employees and publish in Company’s website. Each employee sign a statement that they have read and understand also willing to obey the code of ethics. KODE ETIK PT ASURANSI BINA DANA ARTA, Tbk Code of Ethics of PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. Kode Etik Code of Ethics a s u r a n s i Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Keterangan No Note Karyawan dilarang meminta imbalan dalam bentuk apapun atau menerima hadiah untuk dirinya sendiri di luar batas kewajaran untuk pelayanan yang diberikan atas nama Perusahaan. Karyawan diwajibkan selalu menjunjung tinggi kesusilaan dan menghindarkan diri dari skandal di antara Karyawan dan keluarganya. Karyawan dilarang melakukan bisnis pribadi selama jam kerja. Karyawan dilarang menggunakan aset Perusahaan untuk keuntungan pribadi atau para Karyawan atau teman atau keluarga atau orang lain yang tidak berkepentingan. Karyawan dilarang untuk membuat perubahan, pemalsuan atau manipulasi pada pencatatan atau pelaporan dengan alasan apapun. Karyawan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk memperkaya diri sendiri Karyawan wajib berperilaku sopan dan santun, jujur, bertanggung jawab, tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, gender, golongan, dan saling menghargai antara atasan, bawahan serta sesama rekan kerja. Saling mendorong dan memotivasi untuk mencapai sasaran kinerja yang telah diatur dan ditetapkan. Karyawan dilarang mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, judi, melakukan tindakan asusila, memakai dan atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya serta menonton situs porno di lingkungan kerja. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Employees are not allowed to request honorarium in any form, or receive any gift for themselves beyond the reasonable limit, for all the services given for the Company’s sake. Employees must always uphold the morality and avoid any scandal between themselves and their families. Employees are not allowed to perform their personal business during working hours. Employees are not allowed to use the Company’s asset for their personal interest or for the sake of other employees, friends, family members, as well as other persons who are not related with the Company. Employees are not allowed to make any changes, forgeries, or manipulations to the documents or reports for any reasons. Employees are not allowed to misuse their position to graft or enrich themselves. Employees must behave properly, politely, honestly, responsibly, not discriminate against any ethnicity, race, gender, and class; and respect each other including the superiors, subordinates as well as colleagues. Employees must support and motivate each other to achieve the performance targets managed and established by the Company. Employees are not allowed to be drunk, or drink alcohol, gamble, perform immoral action, use and or distribute drugs, psychotropical substances, and other addictive substances as well as watching porn site at work. 04 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Untuk menjadi sebuah organisasi yang sehat dan terus berkembang, ABDA menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam operasional perusahaan. ABDA melanjutkan komitmennya untuk menyempurnakan penerapan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan secara berkesinambungan. To become a sound and sustainably growing organization, ABDA is aware of the importance on implementing Good Corporate Governance GCG principles in managing the Company. ABDA continued its commitment to continuosly strengthen the implementation of the Corporate Governance. a s u r a n s i a s u r a n s i as ur an si Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Peran aktif dan dukungan penuh Dewan Komisaris dan Direksi ABDA memastikan implementasi penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola pada setiap aspek bisnis dan semua jajaran organisasi. Manajemen percaya bahwa penerapan GCG yang benar dan konsisten akan memberikan manfaat yang besar bagi Perusahaan. Active participation and full support from ABDA’s Board of Commissioners and Directors ensures the implementation of GCG principles in all business aspects at all levels of organization. The management believes that a consistent GCG implementation provides great beneits to the Company. Untuk menjadi sebuah organisasi yang sehat dan terus berkembang, ABDA menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dalam operasional perusahaan. Di tahun 2015 ini ABDA To become a sound and sustainably growing organization, ABDA is aware of the importance on implementing Good Corporate Governance GCG principles in managing the Company. In 2015, ABDA K epala Bidang Department Heads Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth melanjutkan komitmennya untuk menyempurnakan penerapan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan secara berkesinambungan, terutama dalam menjalankan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan baru dari regulator yang keluar di tahun 2015 ini. Peran aktif dan dukungan penuh Dewan Komisaris dan Direksi ABDA memastikan implementasi penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola pada setiap aspek bisnis dan semua jajaran organisasi. Manajemen percaya bahwa penerapan GcG yang benar dan konsisten akan memberikan manfaat yang besar bagi Perusahaan antara lain: meningkatkan pencapaian hasil usaha, mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan, meningkatkan kredibilitas Perusahaan dan pada akhirnya akan mewujudkan ABDA sebagai Perusahaan Asuransi yang sehat, dapat diandalkan, dapat dipercaya dan kompetitif. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Selama tahun 2015, ABDA telah melakukan beberapa penyempurnaan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2POJK.052014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian. Beberapa Standar Operation Procedure dan Memorandum Direksi dibuat dan disempurnakan. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik di ABDA dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan tetap mempertimbangkan kesetaraan dan kewajaran. Selanjutnya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan itu juga telah dilaporkan penerapannya kepada Regulator sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17SEOJK.052014 tentang Laporan Penerapan TataKelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan perusahaan Reasuransi Syariah. continued its commitment to continuously strengthen the implementation of the Corporate Governance, especially incomplying with the new regulations launched in 2015 by the regulator. Active participation and full support from ABDA’s Board of Commissioners and Directors ensures the implementation of GCG principles in all business aspects at all levels of organization. The Management believes that a consistent GCG implementation provides great benefits to the Company, among others: enhancing business achievements, optimizing the Company’s values for all stakeholders, enhancing the Company’s credibility, and ultimately, actualizing ABDA as a healthy, reliable, trustworthy, and competitive Insurance Company. Implementation of Good Corporate Governance In 2015, ABDA undertook several improvement on the GCG implementation following up the Regulation of OJK No.2POJK.052014 on the Good Corporate Governance for Insurance Companies. A number of Standard Operation Procedure and Memoranda of the Board of Directors were made and improved as a follow-up to the regulation and circular from the FSA. The GCG was implemented in ABDA by upholding the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and equality and fairness. Furthermore, the GCG implementation has been reported to the regulator pursuant to the Circular of OJK No.17 SEOJK.052014 on the Report on Implementation of Good Corporate Governance for Insurance Companies, Shariah Insurance Companies, Reinsurance Companies, and Shariah Reinsurance Companies. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth 1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RUPS Pada tahun 2015 ini Perusahaan telah melaksanakan 2 dua kali RUPS, yaitu:

1.1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan:

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST yang diadakan di Jakarta pada tanggal 27 April 2015 menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2014 b. Mengesahkan : i. Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, ADE FATMA DAN REKAN sesuai dengan Laporannya Nomor PHHAAF206AHRDA2014 tertanggal 13 Maret 2015. ii. Laporan Tugas Pengawasan dari Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014. c. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari segala tanggung jawab acquit et de charge atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama Tahun Buku 2014, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercantum dalam catatan dan pembukuan Perseroan serta tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014. 2. Menyetujui Penggunaan Laba Bersih sebagai berikut: i. Sejumlah Rp. 250.000.000,- disisihkan sebagai cadangan sesuai dengan ketentuan pasal 70 ayat 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007. ii. Sebesar Rp 52.768.567.800,- ditetapkan sebagai dividen final untuk Tahun Buku 2014 dan dibagikan dalam bentuk dividen tunai sebesar Rp. 85,- per saham. iii. Sisa laba sebesar Rp. 119.228.151.200,- dicatat sebagai saldo laba yang akan digunakan untuk keperluan modal kerja serta keperluan pengembangan usaha Perseroan. iv. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai tersebut dengan memperhatikan tata cara pembayaran dividen sesuai dengan ketentuan di bidang pasar modal. v. Dividen setelah dikurangi pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku akan dibayarkan kepada pemegang saham sesuai dengan jadwal dan tata cara pembayaran dividen. 1. GENERAL MEETING OF SHAREHOLDER GMS In 2015, the Company held 2 two GMS, namely:

1.1. Annual General Meeting of Shareholders GMS:

The General Meeting of Shareholders AGM held in Jakarta on 27 April 2015 resulted in the following decisions: 1. a. Approved the Annual Report for Fiscal Year 2014 b. Ratified: i. The Company’s Financial Statements for the Fiscal Year ended December 31, 2014 audited by the Public Accounting Firm PAUL HADIWINATA, HIDAJAT, ARSONO, ADE FATMA AND ASSOCIATES according to the Report No. PHHAAF206AHRDA2014 dated March 13, 2015. ii. The Supervisory Report of the Board of Commissioners for the fiscal year 2014 c. Granted full release and discharges acquit et de charge to the members of the Board of Directors and Board of Commissioners of any responsibility for the actions of management and supervision in Fiscal Year 2014, provided that all such actions were reported in the records and accounts of the Company and were reflected in the Annual report and Financial statements for the Financial Year 2014. 2. Approve the Use of Net Income as follows: i. A sum of Rp. 250.000.000, - was set aside as reserves in accordance with the provision of Article 70 Paragraph 1 of the Limited Liability Company Act No. 40 of 2007. ii. A sum of Rp 52,768,567,800, - was set as final dividend for Fiscal Year 2014 and shall be distributed in form of cash dividends of Rp. 85, - per share. iii. The remaining Rp. 119,228,151,200, - was recorded as retained earnings to be used for the purpose of working capital and business development. iv. Granting power and authority to the Board of Directors to regulate the procedures for the payment of cash dividends with due regard to the provisions of the capital market. v. Dividends, net of taxes, in accordance with applicable regulations will be paid to the shareholders in accordance with the timetable and procedures for the payment of dividends. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth 3. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium dan ketentuan lain untuk jasa audit. 4. Melimpahkan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris, untuk menetapkan besarnya gaji danatau honorarium serta tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan, untuk tahun 2015. 5. Menyetujui Rencana Korporasi Perseroan tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dan Rencana Bisnis Perseroan tahun 2015.

1.2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB

Diadakan di Jakarta pada tanggal 27 April 2015 dan telah menghasilkan keputusan keputusan yaitu: 1. Mengangkat Bapak Ronni Widjaja sebagai Komisaris Independen Perseroan, dengan masa jabatan sama dengan masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya, yang akan berakhir pada tanggal 30 April 2018. Sehingga susunan Pengurus Perseroan periode sampai dengan tanggal 30 April 2018 menjadi sebagai berikut : 3. Authorized the Company’s Directors to appoint a Public Accountant to audit the Company’s Financial Statements for fiscal year ended on December 31, 2015, and authorized Directors to decide the fee and other provisions for auditing services. 4. Approved the authorization Board of Commissioners meeting to decide salaries and allowances of the Company’s Directors and Commissioners members for 2015. 5. Approved the Company’s Corporate Plan from 2015 to 2019 and the 2015 Business Plan.

1.2. Extraordinary General Meeting of Shareholders EGM

Held in Jakarta on April 27, 2015 and resulted in following decisions: 1. Appointed Mr. Ronni Widjaja as Independent Commissioner, whom term of office will end on April 30, 2018 like that of other members of the Board of Commissioners. Thus, the composition of the Company’s Board for the period up to the date of 30 April 2018 will be as follows: Divisi Klaim T erpadu Claim Division Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Susunan Direksi Members of Board of Directors Direktur Utama Direktur Independen President Director Independent Director Direktur Independen Independent Director Direktur Director Direktur Director candra Gunawan Eka Listiani Kartono Dody Sjachroerodly Jeni Wirjadinata Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Commissioner Susunan Dewan Komisaris Members of Board of Commissioners Tjan Soen Eng Herlani Sunardi Ronni Widjaja Murniaty Kartono 2. a. Menyesuaikan dan merubah ketentuan- ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan rancangan perubahan anggaran dasar dan sekaligus menyusun kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. b. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk menyatakan keputusan Rapat mengenai perubahan Anggaran Dasar dan penyusunan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan serta pengubahan Susunan Pengurus Perseroan tersebut dalam Agenda Pertama, dan memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dan atau Notaris baik bersama-sama maupun masing-masing untuk memohon persetujuan pemerintah atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut dan membuat segala Perubahan dan atau tambahan yang mungkin dirubah atau dipertimbangkan oleh yang berwajib untuk mendapat persetujuan itu dan untuk melaporkan dan mendaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahaan. 2. DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan memastikan efektifitas penerapan Tata Kelola Perusahaan pada seluruh jenjang dan tingkatan organisasi. Dewan Komisaris menjamin bahwa pengambilan keputusan akan dilaksanakan dengan cara-cara yang efektif, tepat dan cepat serta bahwa setiap tindakan akan dilaksanakan secara independen, tidak berbenturan kepentingan yang berpotensi mengganggu kemampuannya dalam melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis. Selain melaksanakan 2. a. Adjusted and amended the Articles of Association in accordance with the draft of the amendment to the Articles of Association and at the same time reprepare the Articles of Association. b. Granted power and authority to the Board of Directors to declare the decision of Meeting regarding amendment of Articles of Association and repreparation of the entire Articles of Association of Company as well as the change of composition of the Company’s board in the First Agenda, and to authorize the Board of Directors and or Notary either jointly or separately to appeal for the government’s approval on the amendments to the Articles of Association of the Company and make any changes andor additions that may be subject to change or to be considered by the authorities for approval and to report and register in the Compulsory Enterprise Registration. 2. BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners is in charge of and collectively responsible for overseeing,in general andor specific, in accordance with the Compan’sy Articles of Association and to ensure an effective implementation of corporate governance at all levels of the organization. The Board of Commissioners ensured that decisions were made in an effective, appropriate, and fast, and that any action will be taken independently, without any conflict ofinterest that could potentially interfere with its ability toperform its tasks independently and critically.Besides discharging the duty of supervising, the Board of Commissioners is also tasked with Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth tugas pengawasan Dewan Komisaris juga bertugas memberikan nasihat kepada Direksi terutama dalam menjaga keseimbangan kepentingan semua pihak, khususnya kepentingan pemegang polis, tertanggung, dan para pemangku kepentingan lainnya. Dewan Komisaris juga memantau efektifitas penerapan Tata Kelola Perusahaan.

2.1. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugas pengawasannya Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. Mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan dan Pedoman Kerja Dewan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris antara lain : • Melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan, petunjuk serta masukan kepada Direksi dalam pelaksanaan tugasnya mengurus Perusahaan yang mencakup aspek bisnis dan aspek operasional Perusahaan. • Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. • Memantau efektifitas penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. • Dewan Komisaris dapat meminta Direksi dan atau jajaran manajemen untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai Perseroan sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka. • Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris wajib membentuk Komite antara lain : Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Tata Kelola serta melakukan evaluasi terhadap kinerja komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

a. Komite Audit

Membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas pelaksanaan fungsi Direksi dalam pengelolaan Perusahaan sesuai dengan Pedoman Kerja, Undang Undang dan Anggaran Dasar Perusahaan.

b. Komite Pemantau Risiko

Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan identifikasi, evaluasi, pengendalian dari risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan serta melakukan monitoring dari proses manajemen risiko, sehingga potensi risiko- risiko yang dihadapi. Perusahaan dapat ditekan pada tingkat terendah yang dapat diterima oleh Perusahaan. providing advices to the Board of Directors, especially in balancing the interests of all parties, especially the interests of policyholders, insured, and other stakeholders. The Board also monitors the effectiveness of the implementation of Corporate Governance.

2.1. The Tasks and Responsibilities of the Board of Commissioners

In carrying out its supervisory duties, the Board of Commissioners must discharge their duties and responsibilities in good faith, in full of responsibility and in prudent manner. Upholding the legislation in force, the Articles of Association and the Manual of the Board of Commissioners. Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners, among others: • To supervise and provide direction, guidance and advice to help the Board of Directors in managing the Company which include business and operational aspects. • To monitor and evaluate the implementation of the Company’s strategic policy and supervising the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors. • To monitor the effectiveness of the implementation of Good Corporate Governance in each business activity at all levels of the organization. • BOC the right to request the Board of Directors or the management to provide an explanation regarding any aspects of the Company as required by BOC part of their duties. • To support the effective discharge of their duties and responsibilities, BOC is required to establish BOC Committees, among others: the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Corporate Governance Committee, as well as to evaluate the performance of the said committees in carrying out their duties and responsibilities.

a. The Audit Committee

Assisting the Board of Commissionersin supervising the implementation of the functions of the Board of Directors in managing the Company in accordance with the Code of Conduct, the Law and the Articles of Association of the Company.

b. Risk Management Committee

To assist the Board of Commissioners in the identification, evaluation, control of risks faced by the Company as well as the monitoring of the risk management process, so that the potential risks facing the Company can be mitigated according to the risk appetite of the Company. The Company’s risks are mitigated at the lowest level that can be accepted by the Company. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

c. Komite Nominasi dan Remunerasi

Fungsi dari Komite nominasi dan remunerasi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris.

d. Komite Tata Kelola Perusahaan

Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan Tata Kelola Perusahaan dapat diimplementasikan dengan baik, benar dan konsisten sesuai aturan yang berlaku.

2.2. Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Memuat pedoman kerja bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini mengikat bagi setiap anggota Dewan komisaris. Berbagai ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar, Hasil Rapat Umum Pemegang Saham dan berbagai ketentuan hukum lainnya tetap mengikat walaupun tidak secara spesifik diuraikan didalam Pedoman Kerja ini. Penyusunan Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini mengacu kepada : • Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. • Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian. • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4 POJK.05 2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan Penjaminan. • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2 POJK.05 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian. • Anggaran Dasar PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. Isi Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini mencakup : • Keanggotaan • Komisaris Independen • Tugas, tanggung jawab dan wewenang. • Waktu Kerja • Aspek Transparansi dan Larangan bagi Dewan Komisaris • Rapat Dewan Komisaris • Orientasi dan Pelatihan Dewan Komisaris. • Pelaporan dan pertanggung jawaban.

2.3. Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris

Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris ini dimuat dalam Pedoman Kerja pada sub judul keanggotaan yang menentukan antara lain : • Komposisi Dewan Komisaris sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan Keputusan yang efektif, tepat, cepat dan independen. • Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari 3 orang.

c. Nomination and Remuneration Committee

The function of the nomination and remuneration Committee were undertook by the Board of Commissioners to be decided in the meeting.

d. Corporate Governance Committee

Assisting the Board of Commissioners in ensuring that corporate governance have be implemented properly, correctly and consistently in accordance with the applicable rules.

2.2. Board of Commissioners’ Charter

Contains guidelines for the Board of Commissioners in carrying out their duties and responsibilities in accordance with the applicable legislation. This Board Charterbinds every member of BoC. Various provisions stipulated in the Articles of Association, Decisions from the General Meeting of Shareholders and various other legal provisions remain binding even if not specifically described in this Charter. The preparation of this Board Charer refers to: • Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies. • Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2014 on Insurance. • Regulation from the Financial Services Authority No. 4 POJK.05 2013 concerning Fit and Proper Test For Primary Parties On Insurance Companies, Pension Funds, Financial Services and Insurance Companies. • Regulation of the Financial Services Authority No. 2 POJK.05 2014 onGood Corporate Governance for Insurance Company. • Articles of Association of PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. This Board Charter stipulates the following: • Membership • Independent Commissioner • Duties, responsibilities and authority. • Working Time • Aspects of Transparency and Prohibition for BOC • BoC Meeting • Orientation and Training for the Board of Commissioners. • Reporting and accountability.

2.3. The Diversity of Board of Commissioners’ Composition

The policy on the Board of Commissioners diversity is stipulated in the Guidelines under the subtitles of membership, among others: • Composition of the Board of Commissioners in such a way so as to enable effective, precise, fast and independent decision making. • BoC consists of at least three persons. • 1 satu diantara anggota Dewan Komisaris diangkat sebagai Komisaris Utama. • Paling sedikit separuh dari jumlah anggota Dewan merupakan Komisaris Independen. • Sekurang-kurangnya separuh dari jumlah anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia. • Komisaris utama mengetuai Dewan Komisaris dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa fungsi Komisaris dapat berjalan efektif. Sedangkan kualitas kompetensi Dewan Komisaris ditentukan sebagai berikut : • Lulus Penilaian kemampuan dan kepatutan. • Mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik. • cakap melakukan perbuatan hukum. • Pengetahuan dan pengalaman di bidang perasuransian dan atau lembaga keuangan lainnya yang memadai dan relevan dengan jabatannya meliputi peraturan dan sistem operasional. • Mengetahui dan mengerti Peraturan Pasar Modal dan Hukum Perundang-undangan yang berkaitan dengan Asuransi dan atau lembaga keuangan. • Peningkatan pengetahuan dan kompetensi Dewan Komisaris dibuktikan dengan tercapainya peningkatan kinerja Perusahaan sesuai harapan para pemangku kepentingan stakeholder .

2.4. Uji Kemampuan dan Kepatutan

Setiap anggota Dewan Komisaris ABDA memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik, hal mana dibuktikan dengan seluruh Anggota Dewan Komisaris ABDA telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test oleh OJK.

2.5. Komisaris Independen

Komisaris Independen Perusahaan telah memenuhi kriteria Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2 POJK.05 2014. Jumlah Komisaris Perusahaan saat ini adalah 4 orang dan 2 orang diantaranya atau sejumlah 50 adalah Komisaris Independen. Ke- dua orang Komisaris Independen tersebut : Herlani Sunardi dan Ronni Widjaja merupakan anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perusahaan, yang tidak memiliki saham Perusahaan dan hubungan afiliasi dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau pemegang saham pengendali Perusahaan. Komisaris independen juga tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas pengawasan yang dilakukan, Komisaris Independen membuat Laporan Tahunan mengenai pelaksanaan tugasnya, terutama dalam menyuarakan kepentingan pemegang polis dan pemangku kepentingan lainnya yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Kepala Biro Pengawasan OJK. • 1 one among members of the Board of Commissioners shall be appointed as Chairman. • At least half of the members of the Board of Commissioneris Independent Commissioner. • At least half of the members of the Board of Commissioners domicile in Indonesia. • President Commissioner chaired the Board of Commissioners and is responsible for ensuring effective functions of the Commissioners. The competence of the Board of Commissioners is determined as follows: • Passed the fit and proper test. • Demonstrating high moral and integrity. • Legally competent. • Having knowledge and experience in the area of insurance and other financial institutions that are adequate and relevant to the position include regulatory and operational systems. • Knowing and understanding the regulations of Capital Market Law and Regulations relating to insurance or financial institutions. • Improved knowledge and competence of the Board of Commissioners is evidenced by the increasing achievement in the Company’s performance according to expectations of stakeholders stakeholders.

2.4. Fit and Proper Test

Each member of ABDA’s Board of Commissioners demonstrate high integrity, competence and good financial reputation, which was proved with the fact that all Members of ABDA’s Board of Commissioners have passed Fit and Proper Test by the FSA Financial Service Authority.

2.5. Independent Commissioner

The Company’s Independent Commissioner has met the criteria stipulated in the Financial Services Authority Regulation No. 2 POJK.05 2014. Current number of Commissioners is 4 persons and 2 of them, or 50, are Independent Commissioners, namely: Herlani Sunardi and Ronni Widjaja, members of the Board of Commissioners from outside the Company, which has no shares in the Company nor any affiliate relationship with the Company, Commissioners, Directors or controlling shareholders of the Company. The independent commissioner has no business relationship, either directly or indirectly, which is related to our business. As a form of accountability for supervisory duties, Independent Commissioner is required to prepare the Annual Report on the implementation of their duties, particularly in voicing the interests of policyholders and other stakeholders to be submitted to the Board of Commissioners and Supervision Bureau Chief of FSA. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

2.6. Komposisi dan Kriteria Anggota Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Perusahaan berjumlah 4 orang terdiri dari 1 orang Komisaris Utama, 1 orang Komisaris dan 2 orang Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Perusahaan. Seluruh anggota Komisaris adalah independen, tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan, dan hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Selama periode tahun 2015 telah terjadi Perubahan susunan pengurus Perseroan yang dilakukan melalui mekanisme RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 April 2015, sehingga Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 2.6.The Composition and Criteria of the Member of the Board of Commissioners Board of Commissioners consists of 4 persons, consisting of 1 Chairman, 1 Commissioner and 2 Independent Commissioners. All members of Board of Commissioners are domiciled in the working area of Corporate Headquarters. All members of the Commissioner are independent, none of them has financial, management, ownership, and family ties with other Commissioners, Directors and controlling shareholders which may affect the ability to act independently. In 2015 there was a change in the composition of the Company’s board of management which was done through the mechanism of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 27 April 2015, thus the composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2015 are as follows:

2.7. Kepemilikan Saham ABDA oleh Dewan Komisaris

Perusahaan mewajibkan setiap Anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya yang mencapai 5 lima persen atau lebih pada Asuransi ABDA atau pada Perusahaan Perasuransian atau pada Perusahaan lain yang berkedudukan didalam dan diluar negeri. Melaporkan kepada Perusahaan setiap perubahan kepemilikan saham Perseroan dalam waktu 3 hari kerja sejak terjadinya transaksi, selanjutnya Perusahaan melalui corporate Secretary akan melaporkannya kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia. Pada posisi per 31 Desember 2015, tidak ada kepemilikan saham ABDA atau Perusahaan lainnya yang mencapai 5 atau lebih oleh anggota Dewan Komisaris Perusahaan.

2.8. Fokus Dewan Komisaris di Tahun 2015

Dalam melakukan fungsi pengawasan selama tahun 2015 Dewan Komisaris memfokuskan pada aspek- aspek operasional Perusahaan antara lain: • Bekerja sama dengan Direksi terus melanjutkan pembenahan, perbaikan, dan peningkatan kinerja

2.7 ABDA Share Ownership by BOC

The Company requires each Member of BOC to disclose their share ownership of 5 five percent or more on ABDA Insurance or other Insurance Company or other companies domiciled in and outside the country. Report to the Company, any change of ownership of Company’s shares within 3 business days of the transaction, and then the Company through its Corporate Secretary shall report to FSA and the Indonesia Stock Exchange. As of December 31, 2015, no stock ownership by members of the Board of Commissioners at ABDA or other Company reached 5 or more.

2.8. Focus of the Board of Commissioners in 2015

In implementing its supervisory function in 2015, the Board of Commissioners focused on the Company’s operational aspects, including: • In cooperation with the Board of Directors, continuing the ongoing process of consolidation, Susunan Dewan Komisaris | Composition of The Board of Commissioners Sebelum RUPS Prior to GMS Setelah RUPS Following GMS Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Tjan Soen Eng Murniaty Kartono Herlani Sunardi - Tjan Soen Eng Murniaty Kartono Herlani Sunardi Ronni Widjaja Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Board of Commissioners In carrying out its supervisory duties, the Board of Commissioners must discharge their duties and responsibilities in good faith, in full of responsibility and in prudent manner. Dalam menjalankan tugas pengawasannya Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. dalam berbagai bidang secara berkesinambungan, menyusun strategi dan rencana kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang berlandaskan asas tata kelola perusahaan yang baik. • Pemberdayaan dan pengawasan organisasi terus ditingkatkan agar pemilihan orang yang tepat untuk suatu tugas dan tanggung jawab yang sesuai kemampuannya. • Pelatihan dalam berbagai bidang sesuai tuntutan persaingan juga terus ditingkatkan termasuk pelatihan pada perusahaan di negara lain yang memiliki pengalaman panjang baik dalam bidang manajemen risiko maupun untuk teknis underwriting. • Dalam bidang teknologi informasi, Perusahaan terus melakukan langkah-langkah pemantapan agar dapat terus meningkatkan kualitas informasi, inovasi dan keamanan sistem informasi. • Mengoptimalkan kinerja Komite-Komite dibawah pengawasan Dewan Komisaris untuk membantu tugas pengawasan dan antisipasi permasalahan yang mungkin timbul. improvements, and enhancement of performance in all areas and functions of the Company and prepared the short, middle and long-term strategy and the work plan in accordance with the GCG principles. • Continued to enhance the empowering and supervising of the organization in order to select the right personnel for the right tasks and responsibilities suiting their respective capability. • To answer the demands of competition, training in various fields also continue to be improved, including in overseas companies that have long experience both in the field of risk management, and technical underwriting. • Regarding the information technology, the Company continue to consolidate to enhance the quality, innovations, and security of the information system. • Optimized the performance of committees under the Board of Commissioners to assist its oversight duties and anticipate potential problems.

2.9. Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris sebagaimana diatur didalam Anggaran Dasar dan tercantum pada Board of commissioner charter, mengatur mengenai penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris. Rapat diadakan sedikitnya satu kali dalam sebulan, paling sedikit 4 kali rapat diantaranya dilakukan dengan mengundang Direksi dan paling sedikit 1 kali rapat diantaranya dilakukan dengan Auditor Eksternal. Pengambilan Keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Keputusan Rapat dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik. Risalah Rapat ditanda tangani oleh seluruh anggota Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris. Segala keputusan Dewan Komisaris yang diambil bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab

2.9. Board of Commissioners Meeting

Meetings of the Board of Commissioners as stipulated in the Articles of Association and in the Board of Commissioner Charter, governing the organization of meetings of the Board of Commissioners. Meetings are held at least once a month, at least four meetings of which is done by inviting the Board of Directors and at least 1 meeting of which is done by inviting the External Auditor. Decisions shall be made by unanomously. In the event that decision cannot be reached by consensus, the nit shall be taken by majority vote. Meeting resolutions shall be set forth in the Minutes of Meeting and properly documented. Meeting Minutes shall be signed by all Commissioners presented at the meeting and delivered to all members of BOC. All decisions taken during the meeting are binding and are of the responsibility of all members of a s u r a n s i Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth bagi seluruh anggota Dewan Komisaris. Keputusan Rapat dan progress tindak lanjut hasil pengawasan ini dilaporkan setiap tahun oleh Dewan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris ABDA telah menyelenggarakan 12 dua belas kali Rapat. Sepuluh kali rapat diantaranya dilakukan dengan mengundang Direksi, dan satu kali rapat dilakukan dengan mengundang Auditor Eksternal serta 6 enam kali rapat dengan mengundang Anggota Komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi. Tingkat kehadiran masing-masing personil adalah sebagai berikut : BOC. Meeting decisions and the follow-up of any supervisory action shall be reported on annual basis by the Board of Commissioners at the Annual General Meeting of Shareholders AGM. During 2015, the BOC of ABDA convened 12 twelve times. Ten meetings of which were done by inviting the Board of Directors, and one was by inviting the External Auditor and 6 six others by inviting members of the Committees under the Board of Commissioners and Board of Directors. Attendance of each personnel are as follows: Tabel Rapat Komisaris | Table of Meeting of the Board of Commissioners Rapat Dewan Direksi BOD Meeting Jumlah Kehadiran Total Attendance Persentase Percentage 29- Jan- 15 11- Jun- 15 30- Sep- 15 27- Mar- 15 31- Jul- 15 26- Nov- 15 26- Feb- 15 26- Jun- 15 2- Nov- 15 24- Apr- 15 28- Aug- 15 16- Dec- 15 Tjan Soen Eng Murniaty Kartono Herlani Sunardi Ronni Widjaja candra Gunawan Eka Listiani Kartono Doddy Sjachroerodly Jeni Wirjadinata Auditor Eksternal | External Audit Komite Audit | Audit Committee Komite Pemantau Risiko | Risk Monitoring Committee Komite Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance Policy Committee Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi | Advisory Committee on insurance Product Development Komite Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Pelanggan Customer Services and Claim Settlement Committee Komite Investasi Investment Committee 100 91.6 91.6 66.7 75 75 58.7 58.7 8.3 8.3 8.3 8.3 8.3 8.3 8.3 12 11 11 8 9 9 7 7 1 1 1 1 1 1 1 o o o - o o o o - - - - - - - o - o - o - - o - - - - o - - o o o - - o o - - - - - - o - o o o - o o o o - - - - - - - o o o o - - - - o - - - - - - o o o o - - - - - o - - - - - o o o o o o o o - - - - - - - o o o o o o - - - - - o - - - o o - o o o o o - - o - - - - o o o o o o o o - - - - - - - o o o o o o o o - - - - - - - o o o o o o - - - - - - - - o Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

2.10. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan Secara kolegial oleh Pemegang Saham melalui RUPS Tahunan dengan Laporan Pertanggung Jawaban Kinerja Dewan Komisaris, Laporan Pertanggung Jawaban Kinerja Perseroan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Audited tahun 2015.

2.11. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris

Prosedur penetapan dan besarnya Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan berdasarkan sistim penilaian kinerja individu dengan mempertimbangkan juga kinerja dan keuntungan Perusahaan. Besarannya dibicarakan pada rapat Komisaris dan diputuskan dalam RUPS Tahunan. Jumlah remunerasi Dewan Komisaris pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 3, 92 Miliar.

2.12. Struktur Remunerasi Dewan Komisaris

Komponen remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari Honorarium dan benefit lainnya sesuai dengan kebijakan Perusahaan seperti kendaraan dinas, Asuransi kesehatan dan tantiem gratifikasi yang besarnya sesuai dengan kinerja Perusahaan. 2.13.Pelatihan Anggota Dewan Komisaris Dalam rangka meningkatkan wawasan dan kompetensi anggota Dewan Komisaris, maka selama tahun 2015 beberapa program pelatihan, konferensi, seminar danatau workshop baik didalam maupun di luar negeri telah diikuti sebagai berikut :

2.10. Assessing the Performance of the Board of Commissioners

Assessment on the performance of the Board of Commissioners is Collegially by Shareholders during the Annual General Meeting of Shareholders based on the Performance Accountability Report of the Board of Commissioners, Accountability Report on the Company Performance and Validation on Audited Annual Financial Statement 2015.

2.11. Remuneration Policy for The Board of Commissioners

The procedure for the determination and the amount of remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors are based on individual performance and by also considering the Company’s performance and profits. The amount of which is to be discussed at the BoC Meeting and decided in the Annual General Meeting. Total remuneration for the Board of Commissioners in 2015 was Rp 3.92 bln.

2.12. Structure of Remuneration of the Board of Commissioners

Components of the remuneration of the Board of Commissioners consists of honorarium and other benefits in accordance with the Company policies, such as vehicles, health insurance and tantiem gratuities, in accordance with the Company’s performance. 2.13.Training Attended by Members of the Board of Commissioners In 2014, in order to improve their knowledge and competence, members of the Board of Commissioners attended several training programs, conferences, seminars andor workshops, both in the country and abroad, as follow: No Nama Name Jabatan Position Workshop Training Seminar Penyelenggara Organizer Tempat Place Tanggal Date International Seminar New Oppotunities Welcoming 2016 Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification 3rd Indonesia Risk Management Summit Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification Broad Exe Dev Prog For Insurance Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification Tjan Soen Eng Murniaty Kartono Herlani Sunardi Ronni Widjaja APPI DAI DAI Inti Pesan DAI ISEA DAI 22 Sept 2015 Sept 22, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 12-13 Agt 2015 Aug 12-13, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 22-23 Mei 2015 May 22-23, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 Bogor Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner 1 2 3 4 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Pelatihan yang telah diikuti oleh Dewan Komisaris ini telah dilaporkan kepada OJK untuk memenuhi syarat keberlanjutan atas penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Pihak Utama Perusahaan. 3. DIREKSI Direksi memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan yang merujuk kepada Undang-Undang Perusahaan Terbatas, Peraturan OJK serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi Director’s charter. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengurusan dan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan eksistensi Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

3.1. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

• Direksi menjalankan pengelolaan operasional Perusahaan sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian dan tanggung jawab pelaksanaan sesuai Tata Kelola yang baik. • Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran perseroan. • Menyelenggarakan RUPST dan memberikan penjelasan dan pertanggung-jawaban atas hasil yang dicapai Perusahaan. • Memastikan agar kepentingan semua pihak, khususnya kepentingan pemegang polis, tertanggung, peserta danatau pihak yang berhak memperoleh manfaat terakomodasi dengan The training attended by members of the Board ofCommissioners has been reported to FSA in orderto meet the requirement on the sustainable of fit-andproper test of the Company’s Primary Parties.

3. DIRECTOR

Directors has clear authority and responsibility inaccordance with the Articles of Association which refers to the Law on Limited Liability Companies, OJK Regulation and Guidelines and Charter for the Directors. The Directors is fully responsible for the Company’s operations pursuant to the Company’s purpose and objectives in order to gain profits and ensure the Company’s existence sustainability, as well as representing the Company both in and outside the court of law in accordance with the Articles of Association and legislation in force.

3.1. Tasks and Responsibilities of the Board of Directors

• Performing the Company’s operational management in accordance with the respective tasks and authority by always upholding the principles of prudence and responsibility of the conduct in accordance with the good governance. • Preparing the Company’s annual business plans and budgets. • Organizing the Annual GMS and providing explanations and accountability report on the Company’s achievements. • Ensuring that all parties’ interests, especially those of policyholders, the insured, members andor beneficiaries, are well accommodated through the Company’s procedures continuously Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth baik melalui Sistim Prosedur Perusahaan yang ditelaah dan diperbarui secara kontinyu sesuai perkembangan usaha. • Membentuk Komite-komite untuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain: 1. Komite Investasi yang tugasnya membantu Direksi merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan. 2. Komite Human capital yang tugasnya memastikan kebijakan dan proses pengelolaan SDM telah dijalankan secara konsisten dan sesuai nilai-nilai dan tujuan Perusahaan. 3. Komite Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Pelanggan yang tugasnya memastikan terjaganya kualitas standar pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen. 4. Komite Pengembangan Produk dibentuk dalam rangka menjalankan tata kelola pengembangan dan pemasaran produk Asuransi. 5. Satuan Kerja Audit Internal yang tugasnya membantu Manajemen mengawasi pelaksanaan dan efektivitas system pengendalian internal dan manajemen risiko.

3.2. Pedoman Kerja Direksi

Memuat pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap anggota Direksi. Berbagai ketentuan yang terdapat pada Anggaran Dasar, Hasil Rapat Umum Pemegang Saham dan berbagai ketentuan hukum lainnya tetap mengikat walaupun tidak secara spesifik diuraikan didalam Pedoman Kerja. Penyusunan Pedoman Kerja Direksi ini mengacu kepada : • Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. • Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian. • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4 POJK.05 2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan Penjaminan. • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2 POJK.05 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian. • Anggaran Dasar PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. Isi Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mencakup : • Keanggotaan • Tugas, tanggung jawab dan wewenang. • Aspek Transparansi dan Larangan bagi Direksi • Rapat Direksi • Orientasi dan Pelatihan Direksi reviewed and updated suiting the business conditions. • Establishing committees to support effective implementation of tasks and responsibilities of the Board of Directors including: 1. Investment Committee responsible for assisting the Board of Directors in formulating investment policies and monitoring the implementation of those policies. 2. Human Capital Committee - responsible for ensuring that HR policies and management processes are implemented consistently and in accordance with the Company’s values and objectives. 3. Claim Service and Settlement Committee- responsible for ensuring the provision of standard quality in customers’ claim service and settlement. 4. Product Development Committee-responsible for implementing the governance of development and marketing of insurance products. 5. Internal Audit Unit - responsible for assisting the Management in overseeing the effective internal control and risk management systems.

3.2. Directors’ Charter

Contains guidelines for the Board of Directors in carrying out their duties and responsibilities in accordance the applicable legislation. This guidelines binds every member of the Board of Directors. Various provisions contained in the Articles of Association, Resolutions from the General Meeting of Shareholders and various other legal provisions remain binding even if not specifically described in this Guidelines. The preparation of this Board Charer refers to: • Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies. • Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2014 on Insurance. • Regulation from the Financial Services Authority No. 4 POJK.05 2013 concerning Fit and Proper Test For Primary Parties On Insurance Companies, Pension Funds, Financial Services and Insurance Companies. • Regulation of the Financial Services Authority No. 2 POJK.05 2014 on Good Corporate Governance for Insurance Company. • Articles of Association of PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk. This Board Charterstipulates the following: • Membership • Duties, responsibilities and authority • Aspects of Transparency and Prohibition for BOD • BOD Meeting • Orientation and Training for BOD Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

3.3. Kebijakan keberagaman Komposisi Direksi

Kebijakan Keberagaman Komposisi Direksi ini dimuat dalam Pedoman Kerja pada sub judul keanggotaan yang menentukan antara lain : • Komposisi Direksi sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan Keputusan yang efektif, tepat, cepat dan independen. • Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia • Direksi terdiri dari 4 orang dan salah satunya adalah Direktur Utama. • Paling sedikit 1 orang Direktur diangkat sebagai Direktur Independen dan 1 orang lagi sebagai Direktur Kepatuhan. • Direktur Utama pengambil keputusan tertinggi dan bertanggung jawab atas jalannya keseluruhan aktivitas Perusahaan. Sedangkan kualitas kompetensi Direksi ditentukan sebagai berikut : • Lulus Penilaian kemampuan dan kepatutan. • Mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik. • cakap melakukan perbuatan hukum. • Pengetahuan dan pengalaman di bidang perasuransian dan atau lembaga keuangan lainnya yang memadai dan relevan dengan jabatannya meliputi peraturan dan system operasional. • Mengetahui dan mengerti Peraturan Pasar Modal dan Hukum Perundang-undangan yang berkaitan dengan Asuransi dan atau lembaga keuangan.

3.4. Pembidangan Tugas Direksi

Pengangkatan Direksi dilakukan melalui RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 April 2013. Per 31 Desember 2015, anggota Direksi Perusahaan berjumlah 4 empat orang, yang terdiri dari 1 satu orang Direktur Utama dan 3 tiga orang Direktur yang semuanya berdomisili di Indonesia. Susunan Direksi 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

3.3. The Diversity of the composition of the Directors

The Policy on the Board of Directors diversity isstipulated in the Guidelines under the subtitles of membership, among others: • The composition of the Board of Directors was made in such a way so as to enable effective, precise, fast and independent decision making. • All members of the Board of Directors reside in Indonesia • The Board of Directors consists of 4 person including one President Director. • At least one person is appointed as Independent Director and 1 person as Compliance Director. • President Director is the highest decision making person and is responsible for the whole operations of the Company. The competence of the Board of Directors is determined as follows: • Passed fit and proper test. • Demonstrating high moral and integrity. • Legally competent. • Having knowledge and experience in the area of insurance and other financial institutions that are adequate and relevant to the position include regulatory and operational systems. • Knowing and understanding the regulations of the Capital Market Law and Regulations relating to insurance or financial institutions.

3.4. Duties Division of the Board of Directors

Board of Directors is appointed by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on April 30, 2013. As of December 31, 2015, members of Company Board of Directors comprises of 4 four persons, consisting of 1 one President Director and three 3 Directors who all reside in Indonesia. The Composition of the Directors December 31, 2014 is as follows: Candra Gunawan Direktur Utama Direktur Utama memimpin Perusahaan dengan dibantu oleh 3 orang Direktur lainnya. Beliau pengambil keputusan tertinggi dan bertanggung jawab atas jalannya keseluruhan aktivitas Perusahaan Candra Gunawan President Director President Director leads the Company, and is assisted by three other Directors. He is the highest decision maker and is responsible for overall operations of the Company’s activities. He Susunan Direksi Composition of the Directors Direktur Utama Direktur Independen President Director Independent Director Direktur Independen Independent Director Direktur Director Direktur Director candra Gunawan Eka Listiani Kartono Dody Sjachroerodly Jeni Wirjadinata Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Beliau bertanggung jawab membuat rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang serta implementasinya melalui penentuan kebijakan, memberikan pengarahan dan menentukan pula strategi yang akan diambil dan pada akhirnya melakukan evaluasi apakah tercapai profitabilitas usaha dan tujuan tujuan Perusahaan lainnya. Dalam hal tanggung jawabnya terkait bidang pemasaran, beliau bertanggungjawab mempertahankan dan meningkatkan perolehan produksi Perusahaan, tanpa mengabaikan kualitas dari produksi tersebut. Untuk itu beliau berkewajiban menjalin hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan sumber-sumber bisnis seperti; Direct, Bank Finance, Broker dan Agen bahkan konsumen retail agar pada akhirnya dapat memenuhi target produksi tahunan. Eka Listiani Kartono Direktur Finance dan HR Direktur Finance dan Human Resource membawahi Finance, Akuntansi, MIS, HR dan corporate Affair. Beliau bertanggung jawab atas terselenggaranya penyusunan Laporan Keuangan yang akurat dan tepat waktu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Beliau bertanggung jawab pula atas kelancaran layanan pendukung bagi aktivitas Perusahaan berkaitan dengan teknologi MIS, penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia dan penyediaan datainformasi tentang Perusahaan yang akurat dan transparan bagi seluruh pemangku kepentingan. Dody Sjachroerodly Direktur Teknik Direktur Teknik membidangi Bidang Underwriting, Reasuransi dan Klaim. Beliau bertanggung jawab membuat kebijakan-kebijakan yang menjamin dilaksanakannya pengelolaan portofolio asuransi dengan baik, utamanya melalui proses underwriting yang prudent, penyelesaian klaim yang cepat dan akurat serta membangun kerja sama reasuransi yang baik dan saling menguntungkan dengan Perusahaan Reasuransi dengan kredibilitas baik di dalam maupun di luar negeri. Di lain pihak dia juga harus dapat menyeimbangkan kebijakan-kebijakan teknik dengan situasi yang dialami pasar, agar Perusahaan mampu bersaing secara sehat. Jeni Wirjadinata Direktur Accident Health Direktur Accident Health bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan bisnis Accident Health, mempertahankan dan meningkatkan perolehan produksi sesuai target Perusahaan, melaksanakan proses underwriting yang prudent, meyakinkan fungsi administrasi berjalan baik dan akurat sehingga proses pembayaran klaim berjalan lancar sesuai waktu yang ditentukan. is responsible for preparing short-term and long- term action plans as well as their implementation by making policies, providing guidance, setting strategies to be taken, and finally, evaluating whether business profitability and Company’s other objectives are achieved. In terms of marketing responsibilities, President Director is responsible for maintaining and enhancing Company’s production without compromising quality of the production. Therefore, he is obliged to establish good and mutually beneficial relationships with business sources such as direct sales, banksfinancing companies, brokers and agents as well as retail consumers so that in the end will be able to meet annual production targets. Eka listiani Kartono Director of Finance and Human Resources Director of Finance and Human Resources is in charge of Finance, Accounting, MIS, HR and Corporate Affairs. She is responsible for the accurate, timely preparation of Financial Statements in accordance with accepted accounting principles. She is also responsible for the seamless implementation of support services for the Company’s activities in the MIS technology, supply and development of human resources, supply of accurate, transparent datainformation of Company for all stakeholders benefit. Dody Sjachroerodly Director of Technics Technical Director is in charge of the Underwriting, Reinsurance, and Claims. He is responsible for making policies to ensure a sound management of the insurance portfolio, particularly through a prudent underwriting process, prompt and accurate settlements of claims, as well as good and mutually beneficial reinsurance cooperation with credible domestic and international reinsurance companies. On the other hand, he is also required to balance technical policy with market situations, thus the Company can compete effectively. Jeni Wirjadinata Director of Accident Health Director of Accident Health is responsible for managing and developing the Accident Health insurance business, maintaining and increasing production in accordance with the Company’s targets, implementing a prudent underwriting process, and ensuring good, accurate administrative functions and thus, the claim payment process runs well within the given time frames. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

3.5. Uji Kemampuan dan Kepatutan

Setiap anggota Direksi ABDA memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik. Hal mana dibuktikan dengan seluruh Anggota Direksi ABDA telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test oleh OJK.

3.6. Independensi Direksi

Anggota Direksi Perusahaan tidak memiliki hubungan Keuangan dan keluarga dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, danatau pemegang saham lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

3.7. Rangkap jabatan Anggota Direksi

Anggota Direksi Perusahaan tidak ada yang merangkap jabatan sebagai Direksi atau Komisaris pada Perusahaan asuransi lainnya.

3.8. Pelaksanaan Tugas Direksi

Selama tahun 2015 Direksi telah melaksanakan tugas kepengurusan Perusahaan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar, antara lain: • Penyusunan Rencana Bisnis Perusahaan baik Revisi RBB 2015 dan RBB 2016 • Pengelolaan asset dan keuangan serta pemenuhan target perusahaan. • Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Direksi • Pengawasan dan perbaikan proses bisnis melalui sistim prosedur yang selalu disempurnakan.

3.9. Kepemilikan Saham ABDA oleh Direksi

Posisi 31 Desember 2015, tidak ada kepemilikan saham ABDA baik sebanyak 5 atau lebih oleh anggota Direksi Perusahaan.

3.10. Rapat Direksi

Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu, namun sedikitnya dilakukan secara berkala paling kurang 1 kali dalam sebulan dan Rapat dilakukan dengan mengundang Komisaris sedikitnya 4 kali dalam periode 1 tahun. Keputusan Rapat dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik. Risalah Rapat ditanda tangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi sedangkan Hasil Rapat bersama Dewan Komisaris dituangkan dalam Risalah Rapat ditanda tangani oleh seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Selama periode tahun 2015, Direksi ABDA telah menyelenggarakan 15 lima belas kali Rapat. Tingkat kehadiran Direksi pada Rapat Direksi tersebut adalah sebagai berikut:

3.5. Fit and Proper Test

Each member of ABDA’s Board of Directors has integrity, competence, and sound financial reputationas proven that all members have passed the Fit and Proper Tests by the FSA Financial Service Authority.

3.6. Independence of Directors Members

All members of the Company’s Board of Directors have no financial or family relationship with other members Board of Directors, members of the Board of Commissioners, andor other shareholders, which may affect hisher ability to act independently.

3.7. Concurrent Post of Members of the Directors

No member of the Company’s Board of Directors hold concurrent positions as director or commissioner in another insurance company.

3.8. Duties of the Board of Directors

In 2015, the Board of Directors has undertaken the task of management of the Company in accordance with the legislation in force and the Articles of Association, among others: • Prepared Business Plan, both the Revised RBB 2015 and 2016 • Managed asset and financial affairs as well as meeting the target. • Held the Annual General Meeting of Shareholders and Board of Directors Meetings • Monitoring and improvement of business processes through a procedures that is continuously improving.

3.9. ABDA Share Ownership by BOD

As of December 31, 2015, no share ownership by members of the Board of Commissioners at ABDA or other Company reached 5 or more.

3.10. BOD Meeting

Meeting of Board of Directors can be held at any time whenever deemed necessary, but at least shall be carried out periodically 1 time a month and meetings with BoC shall be conducted at least 4 times in a period of 1 year. Meeting resolutions shall be recorded in the Minutes of Meeting and properly documented. Minutes of Meeting shall be signed by all members of the Board of Directors in attendance and delivered to all members of the Board of Directors, while the results of the Meeting with the Board of Commissioners shall be recorded in in the Minutes of the Meeting and signed by all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners in attendance and delivered to all members of Directors and Board of Commissioners. During 2015, Board of Directors of ABDA convened 15 fifteen times. The attendance of Directors at Board of Directors meetings are as follows: Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

3.11. Penilaian Kinerja Direksi

Penilaian Kinerja Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan Direktur Utama dapat menilai kinerja Direksi lainnya. Penilaian kinerja Direksi Berdasarkan indikator umum, sebagai berikut : • Kompetensi yang baik melalui terlaksananya fungsi kepemimpinan, kerjasama dan komunikasi. • Penerapan Tata Kelola Good corporate Governance yang baik dalam setiap aspek operasioanal Perusahaan. • Pencapaian Anggaran dan Rencana Bisnis Perusahaan. • Tindak lanjut yang telah dilakukan dalam upaya merespon hasil temuan audit internal. Auditor eksternal dan hasil pengawasan OJK.

3.12. Kebijakan Remunerasi Direksi

Anggota Direksi Perusahaan mendapatkan sejumlah remunerasi dan fasilitas lainnya. Kebijakan penetapan dan besarnya Remunerasi Direksi dengan mempertimbangkan hasil penilaian kinerja individu yang obyektif dan mempertimbangkan juga kinerja dan keuntungan Perusahaan, ditetapkan oleh Komisaris dan diajukan persetujuannya kepada Pemegang Saham melalui RUPS.

3.13. Struktur Remunerasi Direksi

Komponen remunerasi bagi Direksi terdiri dari Gaji dan Benefit sesuai dengan kebijakan Perusahaan antara lain : Asuransi Purna Bakti, Asuransi Kesehatan, BPJS Tenaga Kerja, Kendaraan Dinas, THR dan Tantiem Gratifikasi yang besarannya diberikan sesuai dengan kemampuan Perusahaan. Jumlah remunerasi Direksi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 12,796 miliar.

3.11. Performance Assessment of the Directors

BOD Performance Assessment was carried out by Board of Commissioners and the President Director may assess the performance of other Directors. The performance of Directors is assessed based on common indicators, as follows: • Having good competence as shown in hisher leadership, teamwork and communication. • Implementing Good Corporate Governance in every aspect of Company operational. • Achievement of the Company’s Budget and Business Plan. • Follow-up on the findings of internal audit,external auditors and the results of FSA supervision.

3.12. Remuneration Policy for the Directors

Members of the Board of Directors receives a number of remuneration and other facilities. The policies on the determination and the amount of remuneration of Board of Directors shall take into account the objective assessment on individual performance as well as the performance and the profit of the Company, and is determined by the Board of Commissioner to be approved by the shareholdersduring the GMS.

3.13. Structure of Directors Remuneration

The components of remuneration of the Board of Directors consists of Salary and Benefit in accordance with the Company’s policies, among others: Retirement Insurance, Health Insurance, BPJS, Official Vehicles, THR and performance bonus Gratuities with the amount given in accordance with the Company’s capability. Total remuneration of the Board of Directors in 2015 was Rp 12.796 billion. Rapat Dewan Direksi BOD Meeting 20- Jan- 15 27- Mar- 15 29- Jul- 15 20- Aug- 15 26- Feb- 15 11- May- 15 12- Feb- 15 14- Apr- 15 13- Mar- 15 16- Jun- 15 candra Gunawan Eka Listiani Kartono Doddy Sjachroerodly Jeni Wirjadinata Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi Advisory Committee on Insurance Product Development Komite Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Pelanggan Customer Services and Claim Settlement Committee Komite Investasi Investment Committee o o o o - - - - o o o - - - - o o - - o - o o o o - - - o o o o - - - o o o o - - - o o o o - - - o o o o - - - 15- Sep- 15 27- Okt- 15 o o o o - - - o o o o - - - Jumlah Kehadiran Total Attendance Persentase Persentage 26- Nov- 15 17- Nov- 15 15- Dec- 15 o o o o - - - o - o o - - 14 13 12 13 1 1 1 93.3 80.8 64.7 80.8 4.3 4.3 4.3 o o - - - - o o o - o - - - o - - o o - - Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

3.14. Pelatihan Anggota Direksi

Dalam rangka meningkatkan wawasan dan kompetensi, selama tahun 2015 Direksi ABDA telah mengikuti beberapa program pelatihan, konferensi, seminar danatau workshop baik yang diadakan didalam negeri maupun di luar negeri antara lain:

3.14. Training for Directors Member

In order to improve the knowledge and competence of Directors, during 2015 ABDA’s Directors attended several training programs, conferences, seminars and or workshops both in the country and abroad, among others: No Nama Name Jabatan Position Workshop Training Seminar Penyelenggara Organizer Tempat Place Tanggal Date Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko | Risk Management Profession Certification certified Risk Governance Professional 21st Indonesia Rendezvous Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification 21st Indonesia Rendezvous Indonesia Ready To Embrace The Next Wave of change Insurance Infrastructure Project Development Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification 21st Indonesia Rendezvous Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko | Workshop on Risk Management Certification 1 2 3 4 candra Gunawan Eka Listiani Kartono Dody Sjachroerodly Jeni Wirjadinata AAUI BNSP LSPMR AAUI DAI AAUI AM Best AAUI DAI AAUI DAI Jakarta Jakarta Bali Jakarta Bali Jakarta Jakarta Jakarta Bali Jakarta 8 - 10 Jun 2015 June 8-10, 2015 8-10 Jun 2015 June 8-10, 2015 21-24 Okt 2015 Oct 21-24, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 21-24 Okt 2015 Oct 21-24, 2015 09 Apr 2015 Apr 09, 2015 11 Agt 2015 Aug 11, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 21-24 Okt 2015 Oct 21-24, 2015 5-6 Okt 2015 Oct 5-6, 2015 Direktur Utama President Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director 4. PENGAWAS SYARIAH Dewan Pengawas Syariah terdiri dari Ketua dan 1 anggota yang memiliki keahlian dalam bidang fiqih muamalat dan pengetahuan bidang perasuransian. Pengangkatan Dewan Pengawas Syariah dilaksanakan melalui Rapat Umum Luar Biasa yang diadakan Perusahaan pada tanggal 15 April 2014 di Jakarta. Adapun Susunan Dewan Pengawas Syariah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

4. SHARIAH SUPERVISORY

The Shariah Supervisory Board consists of Chairperson and one member having expertise in fiqih muamalat and knowledge in insurance. The Shariah Supervisory Board was appointed by the EGMS held in Jakarta on April 15,2014. The composition of Shariah Supervisory Board as of December 31, 2015 was as follow: Berlaku Efektif Sejak RUPSLB Effective starting EGMS Berakhir Pada Ended Nama Name Drs. H. Safruddin Rozali, M.M. Dr. H. Jaenal Aripin, M. Ag. Ketua Chairperson Anggota Member 15 April 2014 April 15, 2014 15 April 2014 April 15, 2014 15 April 2016 April 15, 2016 15 April 2016 April 15, 2016 Jabatan Position Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Dewan Pengawas Syariah memiliki tugas-tugas yaitu: • Memberikan nasehat dan saran kepada Direksi dan Kepala Operasioanal Unit Syariah agar kegiatan operasional yang dilakukan sesuai dengan prinsip Syariah. • Melakukan pengawasan dan pengarahan, baik secara aktif maupun pasif terutama dalam pelaksanaan fatwa Dewan Syariah Nasional DSN. • Memberikan pengarahan atas produkjasa dan kegiatan usaha Perseroan agar sesuai dengan prinsip Syariah. • Melakukan tugas-tugas lainnya sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. • Merumuskan permasalahan yang memerlukan pembahasan dengan Dewan Syariah Nasional DSN. Dewan Pengawas Syariah memiliki kewenangan dalam memberikan pengesahan atas beberapa hal sebagai berikut: • Sumber Modal Kerja Bidang Usaha Asuransi Kerugian berdasarkan Prinsip Syariah. • Sistem Akuntansi yang terpisah atau tersendiri, khusus untuk cabangUnit Kerja dengan Prinsip Syariah. • Produk Asuransi Kerugian berdasarkan Prinsip Syariah yang akan dipasarkan. • Dasar perhitungan tarif premi, cadangan premi dan proyeksi underwriting. • cara Pemasaran. • Rencana dan dukungan Reasuransi otomatis. • contoh polis, surat permohonan penutupan Asuransi SPPA dan brosur. • Kewenangan lainnya sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. 5. KOMITE DI BAWAH PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS

5.1. Komite Audit

Dalam rangka memenuhi Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-643BL2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Ketua : Herlani Sunardi Anggota : 1. Buntoro 2. Kuswandi Tamin Profil Komite Audit Herlani Sunardi sebagai Komisaris Independen dan merangkap sebagai Ketua Komite Audit, sedangkan Buntoro dan Kuswandi Tamin keduanya sebagai Tasks of the Shariah Supervisory Board are as follows: • Providing advice and suggestions to the Directors and the Operational Chief of Shariah Unit in order to perform operational activities in accordance with Shariah principles. • Performing supervision and giving guidance, either actively or passively, in the implementation of fatwas of the National Shariah Board DSN. • Providing guidance on productservice and operational business of the Company in accordance with the Shariah principles. • Performing other tasks in accordance with applicable laws and regulations. • Identifying issues requiring discussions with the National Shariah Board DSN. The Shariah Supervisory Board has the authority to endorse several issues as follow: • Working capital sources in the general insurance business in accordance with Shariah Principles. • A distinct and separate accounting system, especially for branchesbusiness units in accordance with Shariah Principles. • Shariah-based general insurance products to be marketed. • The calculating method for premium tariffs, premium reserves and underwriting projections. • Marketing methods. • Plan and support for automatic reinsurance. • Samples of insurance policy contract, application letters for insurance closing SPPA, and brochures. • The other authority pursuant to applicable laws and regulations. 5. COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

5.1. Audit Committee

In compliance with the Bapepam Regulation No. IX.I.5, Attachment to the Decision of the Head of Bapepam-LK No. Kep-643BL2012 dated December 7, 2012 on the Establishment and Guidelines on Working Mechanism of Audit Committees, the Board of Commissioners has established the Audit Committee with the composistion as follows: Chairperson : Herlani Sunardi Member : 1. Buntoro 2. Kuswandi Tamin Profiles of the Audit Committee’s Members Herlani Sunardi is an Independent Commissioner and also the Chairperson of the Audit Committee whereas Buntoro and Kuswandi Tamin are Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Meeting of Audit Committee Report on the implementation of the Audit Committee’s workin 2015 Activities carried out by the Audit Committee in 2015 are as follows: 1. Independent Auditor In 2015, the Company appointed KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli Partners as the independent auditor that conduct financial audit for the fiscal year 2015. The appointment of the KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli Partners as an independent auditor has been approved by the Annual GMS on 27 April 2015. Study and discussion of the Audit Committee also concerning matters based on audit standards regarding the communication with the Audit Committee. 2. Internal Auditor • The Audit Committee studied the draft of Annual Audit Program of Internal Audit Unit in 2015 which was based on the Company’s risk level. • Reviewed the management report, and evaluate the effectiveness of internal control over financial reporting, findings during audit process and follow up of the findings from the previous period. • The Audit Committee studied and discussed the findings or results from internal consultation, including its recommendations on the implementation of Annual Audit Program and monitoring the follow- up of the management on internal audit recommendations. 3. Whistleblower • The Audit Committee has prepared the procedures for receiving and handling complaints related to issuess on accounting, internal controls, auditing including procedures to maintain the confidentiality of whistleblower and anonymous report by the employee according to the FSA Regulation No. IX.1.5. Rapat Komite Audit Laporan pelaksanaan kerja Komite Audit tahun 2015 Kegiatan yang telah dilakukan Komite Audit dalam tahun 2015 sebagai berikut : 1. Auditor Independen Pada tahun 2015, telah ditunjuk KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli Rekan sebagai auditor independen untuk melaksanakan financial audit tahun buku 2015. Penunjukan KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli Rekan sebagai auditor independen telah disetujui oleh RUPS tahunan pada tanggal 27 April 2015. Penelaahan dan pembahasan Komite Audit juga menyangkut hal-hal yang berdasarkan standar audit mengenai komunikasi dengan Komite Audit. 2. Auditor Internal • Komite Audit menelaah rancangan Program Kerja Audit tahunan Unit Internal Audit tahun 2015 yang disusun berdasarkan tingkat risiko perusahaan. • Menelaah laporan manajemen, dan evaluasi mengenaI efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan perusahaan, temuan selama proses audit dan tindak lanjut temuan periode sebelumnya. • Komite Audit menelaah dan membahas hasil temuan atau konsultasi internal termasuk rekomendasinya terhadap pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan serta monitoring tindak lanjut manajemen atas rekomendasi Internal Audit. 3. Whistleblower • Komite Audit telah menyusun prosedur untuk menerima dan menangani pengaduan yang berkaitan dengan masalah akuntansi, pengendalian internal, auditing termasuk prosedur untuk menjaga kerahasiaan pelapor dan pengaduan tanpa nama yang disampaikan karyawan sesuai Peraturan OJK No. IX.1.5. 1 2 3 Herlani Sunardi Buntoro KuswandiTamin Ketua | Chairperson Anggota | Member Anggota | Member 12 12 12 Jumlah Kehadiran Total Attendance No. Komite Audit Audit Committee Jabatan Position pihak independen yang mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan sebagai anggota Komite Audit. independent auditors having educational backgrounds in accounting and finance, serving as the Audit Committee’s members. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

5.2. Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko adalah suatu Komite di bawah Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk melakukan identifikasi, evaluasi, pengendalian dari risiko- risiko yang dihadapi Perusahaan serta melakukan monitoring dari proses manajemen risiko, sehingga potensi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan dapat ditekan pada tingkat terendah yang dapat diterima oleh Perusahaan. Untuk melihat gambaran yang lebih luas tentang risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan, Komite Pemantau Risiko juga telah menyempurnakan peta risiko Risk Landscape yang lebih sesuai dengan peraturan OJK Nomor 1POJK.052015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank LJKNB yang mencakup risiko-risiko sebagai berikut : • Risiko Strategi • Risiko Operasional • Risiko Aset dan Liabilitas • Risiko Kepengurusan • Risiko Tata Kelola • Risiko Dukungan Dana • Risiko Asuransi Komposisi Komite Pemantau Risiko Berdasarkan SK Dewan Komisaris No.S072 Kep-KOMABDAV2015 tertanggal 29 Mei 2015, susunan Komite Pemantau Risiko di tahun 2015 adalah: Ketua : Bpk. Ronni Widjaja Komisaris Independen Wakil Ketua : Bpk. Dody Sjachroerodly Anggota : 1. Ibu Eka Listiani Kartono 2. Ibu Jeni Wirjadinata 3. Ibu Triesje Kiok Hoa Berdasarkan SE OJK No. 16SEOJK.052014 tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Dan Perusahaan Reasuransi Syariah, Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam: • Melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan penerapan manajemen risiko; dan • Menilai efektifitas manajemen risiko termasuk menilai toleransi risik. Namun secara spesifik, Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko meliputi: • Memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah berjalan dengan baik pada setiap divisi departemen. • Melakukan penilaian eksposur risiko yang paling penting dalam risk landscape.

5.2. Risk Management Committee

Risk Management Committee is a committee under the Board of Commissioners that answers directly to the Board of Commissioners. The purpose of Risk Management is to identify, evaluate, control risks faced by the Company as well as to monitor risk management process, hence the potential risks faced the Company can be mitigated at the lowest level that can be accepted by the Company. To see the broader picture regarding the risks faced by the Company, the Risk Management Committee also improves Risk Landscape to be more in line with the FSA Regulation No. 1POJK.052015 concerning the Application of Risk Management for Non-bank Financial Services Institutions LJKNB which includes the following risks: • Strategic Risk • Operational Risk • Assets and Liabilities Risk • Management Risk • Governance Risk • Financial Support Risk • Insurance Risk The Composition of Risk Management Committee Based on the Decree of the Board of Commissioners No.S072Kep-KOMABDAV2015 dated May 29, 2015, the composition of the Risk Management Committee in 2015 were: Chairperson : Bpk. Ronni Widjaja Independent Commissioner Vice Chairperson : Bpk. Dody Sjachroerodly Member : 1. Ibu Eka Listiani Kartono 2. Ibu Jeni Wirjadinata 3. Ibu Triesje Kiok Hoa Based on the FSA Circular No. 16SEOJK.052014 on the Committee under the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Company, Reinsurance Company, and Sharia Reinsurance Company, the Risk Management Committee assists the Board of Commissioners in: • Supervising and monitoring the implementation of risk management; and • Assessing the effectiveness of risk management including assessing risk tolerance. Specifically, the duties and responsibilities of the Risk Management Committee includes: • Ensuring that Risk Management function has worked well in each division department. • Conducting assessment on the most important risk exposure in the risk landscape. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth • Melakukan penilaian eksposur risiko yang paling tinggi untuk setiap lini bisnis dan mendiskusikannya dengan Underwriter dan Direksi. • Melakukan penilaian atas produk-produk yang dipasarkan oleh Perusahaan, produk-produk baru dan ekspansi usaha yang bersifat strategis. • Melakukan penilaian atas compliance Perusahaan terhadap regulasi dan mendiskusikan jalan keluarnya bila terjadi penyimpangan. • Melakukan review atas delegasi wewenang beserta eskalasi yang berlaku dan melakukan monitoring atas delegasi wewenang yang diberikan oleh Direksi tersebut serta mendiskusikan jika terjadi penyimpangan kewenangan tersebut. • Mendiskusikan tentang aktivitas mitigasi risiko- risiko yang berpotensi menimbulkan kerugian keuangan Perusahaan. • Memastikan bahwa sistem pengelolaan klaim telah dilakukan dengan baik dan efisien serta telah berjalannya sistem check and balance yang baik. Frekuensi Pertemuan Tingkat Kehadiran Komite Pemantau Risiko. Pelaksanaan rapat-rapat Komite Pemantau Risiko bertujuan untuk meminimalisasi risiko-risiko yang dihadapi perusaaan dan dapat melakukan tindakan antisipasinya sedini mungkin. Selama tahun 2015 telah dilakukan kajian bersama antara Komite Pemantau Risiko dengan para Kepala Divisi dan telah menghasilkan rekomendasi- rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh Kepala Divisi terkait. Komite Manajemen Risiko melakukan monitoring dan review atas program “Top Exposure “ yang disampaikan oleh Divisi masing-masing. Sesuai dengan SE OJK No. 16SEOJK.052014 tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Dan Perusahaan Reasuransi Syariah, Komite Pemantau Risiko wajib melakukan rapat komite paling sedikit 1 satu kali dalam 1 satu bulan dan selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan 6 enam kali pertemuan dengan tingkat pertemuan sebagai berikut : • Assessing the highest risk exposure for each business line and discussing with the Underwriters and the Board of Directors. • Conducting assessment on the products marketed by the Company, new products and strategic business expansion. • Conducting assessment on the Company’s compliance and discussing solution in case of irregularities occur. • Reviewing the delegation of authority and the escalation and monitoring on the delegation of authority granted by the Board of Directors as well as discussing in the event of irregularity take place. • Discussing the risks mitigation activities that potentially cause financial losses. • Ensuring that the claim management system has bee carried out excellently and efficiently and that the check and balance system performance is work well. Frequency of Meetings Attendance of the Risk Management Committee. Risk Management Committee meetings aims to minimize the risks faced by the Company hence the Company may take anticipation action as early as possible. During 2015, a joint review has been conducted between Risk Management Committee with the Heads of Division and resulted in a number of recommendation that should be followed up by the relevant Head of Division. Risk Management Committee monitors and reviews the “Top Exposure” program presented by each Division. Pursuant tothe FSA SE No. 16SEOJK.05 2014 on the Committees under the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Company, Reinsurance Company, and Sharia Reinsurance Company, the Risk Management Committee shall convene at least 1 one time in 1 one month and in 2015, the Risk Management Committee convened six 6 times with the level of attendance as follows: Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk melakukan identifikasi, evaluasi, pengendalian dari risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan serta melakukan monitoring dari proses manajemen risiko. The purpose of Risk Management is to identify, evaluate, control risks faced by the Company as well as to monitor risk management process Risk Management Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Dalam rangka membangun “budaya sadar risiko risk culture, maka Komite Pemantau Risiko akan melakukan hal-hal sebagai berikut : • Menyusun pedoman Manajemen Risiko yang akan dimasukkan dalam e-book, sehingga pedoman tersebut dapat diakses oleh seluruh jajaran perusahaan, sehingga semua pegawai dapat memahami dan melaksanakan implementasi Manajemen risiko di lingkungan kerja masing-masing. • Merekomendasikan agar implementasi manajemen risiko akan menjadi bagian dari “job description” para Manajer di lingkungan Perusahaan.

5.3. Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan

Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan adalah satu komite yang dibentuk di bawah pengawasan Dewan Komisaris yang bertugas untuk memastikan agar Prinsip Tata Kelola Perusahaan dapat diimplementasikan dengan baik, benar dan konsisten sesuai aturan yang berlaku. Pembentukan komite ini dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan Regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan OJK melalui Peraturan Nomor 02POJK.052014 yang mewajibkan seluruh perusahaan asuransi menjalankan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Perusahaan 1. Memastikan bahwa pelaksanaan Tata Kelola yang baik telah berjalan baik sedikitnya pada fungsi – fungsi sebagai berkut : • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris. • Pelaksanaan tugas satuan kerja dan komite yang menjalankan fungsi pengendalian intern Perusahaan Perasuransian. • Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal. • Penerapan manajemen risiko termasuk system pengendalian intern • Penerapan kebijakan remunerasi. • Rencana strategis Perusahaan Perasuransian. • Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perusahaan. In order to build a “culture of risk awareness risk culture, the Risk Management Committee shall do the following: • Preparing guidelines for Risk Management to be included in the e-book, thus these guidelines can be accessed by all employees of the Company, for them to understand and to implement risk management in their respective working environments. • Providing recommendation hence risk management will be implemented as part of the “job description” of the Company’s Managers.

5.3. Corporate Governance Committee

The Committee of Corporate Governance is established under the Board of Commissioners and is tasked to ensure that the Company implements Good Corporate Governance GCG principles in a consistent manner in accordance with the applicable laws and regulations. This Committee was established to comply with the OJK the regulator Regulation No. 02POJK.052014 requiring all insurance companies to implement the Good Corporate Governance. Task and Responsibilities of the Corporate Governance Committee 1. Ensuring that the GCG has been implemented well, at least in terms of these following functions: • The implementation of task and responsibilities of Directors and Board of Commissioners. • The implementation of tasks and responsibilities of working units and committees assigned for an internal control function in the insurance company. • The implementation of the compliance function, internal auditors, and external auditors. • The implementation of risk management, including internal control system. • The implementation of remuneration policies. • Strategic plan of the insurance company. • The transparency on the Company’s financial and non-financial conditions. Ronni Widjaja Dody Sjahroerodly Eka Listiani Kartono Jeni Wirjadinata Triesje Kiok Hoa Ketua | Chairperson Wakil Ketua | Vice Chairperson Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member 9 9 8 9 9 100 100 89 100 100 Tingkat Kehadiran Attendance Persentase Percentage Komite Pemantau Resiko Risk Management Committee Jabatan Position Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth • Memantau penelaahan dan pengkajian ulang Anggaran Dasar Perseroan dan merekomendasikan perubahan bila dianggap perlu serta memantau tindaklanjut perubahan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan keputusan RUPS 2. Memberi masukan kepada Direksi dan Komisaris untuk memastikan jalannya operasional telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang perasuransian dan pasar modal 3. Berkoordinasi dengan Komite-Komite lainnya dalam melakukan assesment penerapan tata kelola perusahaan dan pembuatan Laporan Tahunan Perusahaan 4. Melaporkan hasil Assessment Penerapan Tata Kelola Perusahaan kepada OJK tepat waktu. Struktur dan Keanggotaan Komite Sejak dibentuknya pada tahun 2014, Struktur dan keanggotaan Komite Tata Kelola adalah sebagai berikut : Ketua : Murniaty Kartono Wakil Ketua : candra Gunawan Anggota : 1. Eka Listiani Kartono 2. Marianty Ningsih Santoso 3. Ratih P. Kusumadilaga 4. Widiastini Kramadijanti 5. Indri Rozalina Rapat Komite Tata Kelola Perusahaan Rapat Komite Tata Kelola diselenggarakan sedikitnya setiap 3 tiga bulan. Jika dipandang perlu, Komite Tata Kelola dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan materi atau bidang penilaian Tata Kelola Perusahaan. Rapat Komite membahas dan memastikan proses tindak lanjut penerapan tata kelola sudah terlaksana baik. Selama tahun 2015 Rapat Komite Tata Kelola Perusahaan telah mengadakan 5 lima kali pertemuan. Dalam setiap rapatnya Komite GcG membahas dan melakukan penelaahan peraturan- peraturan baru yang diterbitkan oleh Regulator dan membuat rekomendasi kepada Direksi untuk melakukan penyesuaian terhadap operasional jalannya perusahaan. Tingkat kehadiran Rapat Komite Tata Kelola Perusahaan adalah sebagai berikut: • Monitor the review of Articles of Association and recommend any amendment as necessary and monitor the follow-up of suchamendment pursuant to decisions of the GMS. 2. Provide feedback to Boards of Directors and Commissioners for ensuring that the Company’s operations comply with the applicable laws and regulations in insurance and capital market. 3. Coordinate with other committees in assessing the implementation of the corporate governance and preparing the Company’s Annual Report. 4. Report timely the assessment results of the Implementation of Corporate Governance to OJK. Structure and Composition of the Committee Since its establishment in 2014, the structure and composition of the Corporate Governance Committee is as the following: Chairperson : Murniaty Kartono Vice Chairperson : Candra Gunawan Member : 1. Eka Listiani Kartono 2. Marianty Ningsih Santoso 3. Ratih P. Kusumadilaga 4. Widiastini Kramadijanti 5. Indri Rozalina Meetings of the Corporate Governance Committee The Corporate Governance Committee convenes at least once in 3 three months. If deemed necessary, the Committee can invite other parties relating to corporate governance assessments. The meeting discusses and ensures that the follow-up in corporate governance was implemented properly. In 2015, the Committee of Corporate Governance convened 5 five times. In each meeting, the Committee discussed and reviewed new regulations from FSA and gave recommendations to the Board of Directors about adjustments on the Company’s operations. The attendance of members of the Corporate Governance Committee is as follows: Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth 6. KOMITE DI BAWAH PENGAWASAN DIREKSI

6.1. Komite Investasi

Komite Investasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Direksi merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan. Tujuan dari investasi itu sendiri antara lain: • Mendapatkan keuntungan untuk mendanai semua kewajiban terhadap pemegang polis • Dapat memberikan tingkat pendapatan yang tinggi untuk dapat mendukung harga kompetitif produk ABDA • Memberikan kontribusi pertumbuhan surplus melalui apresiasi modal • Memenuhi proyeksi pendapatan investasi Dari uraian tujuan investasi seperti di atas, diharapkan penerapan Tata Kelola Investasi yang baik akan berkontribusi pada profitabilitas, nilai tambah bagi stakeholder, dan kelangsungan pertumbuhan bisnis jangka panjang bagi PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk selaku perusahaan publik. Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Dalam tahun 2015 pada rapat Komite Investasi yang pertama, susunan keanggotaan Komite Investasi mengalami perubahan yaitu penggantian Ketua Komite Investasi beserta wakilnya. Susunan keanggotaan Komite Investasi yang lama adalah sebagai berikut: Ketua : candra Gunawan Wakil Ketua : Eka Listiani Kartono Anggota : 1. Mona Djajasaputra 2. Marianty N. Santoso 3. Andy c. 4. SS Ekawati 5. Indri Rozalina Susunan keanggotaan Komite Investasi tersebut di atas berubah menjadi sebagai berikut: Ketua : Eka Listiani Kartono Wakil Ketua : Mona Djajasaputra Anggota : 1. Marianty N. Santoso 2. Andy c. 3. SS Ekawati 4. Indri Rozalina 6. COMMITTEES UNDER THE DIRECTORS

6.1. Investment Committee

The Investment Committee is established to assist the Board of Directors in formulating the investment policies and in monitoring the implementation of those policies. The purpose of the investment, among others: • Obtaining profits to fund all obligations to policyholders. • Providing high incomes to support the competitively priced ABDA products. • Contributing to surplus growth through capital appreciation. • Addressing the projected investment income. As explained above, the implementation of investment governance will contribute to profitability, added-value to stakeholders, and long- term business growth sustainability of PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk asa public company. Structure, Composition, and Expertise In 2015,during the first meeting of the Investment Committee, the membership of the Investment Committee was changed with the replacement of the Chairperson of Investment Committee along with Vice Chairperson. The previous composition of the Committee of Investment of time was: Chairperson : Candra Gunawan Vice Chairperson : Eka Listiani Kartono Member : 1. Mona Djajasaputra 2. Marianty N. Santoso 3. Andy C. 4. SS Ekawati 5. Indri Rozalina The aforementioned composition of the Investment Committee changed to the following: Chairperson : Eka Listiani Kartono Vice Chairperson : Mona Djajasaputra Member : 1. Marianty N. Santoso 2. Andy C. 3. SS Ekawati 4. Indri Rozalina Murniaty Kartono candra Gunawan Eka Listiani Kartono Marianty N. Santoso Ratih Purwanti Kusumadilaga Widiastini Kramadijanti Indri Rozalina Ketua | Chairperson Wakil Ketua | Vice Chairperson Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member 100 60 100 100 100 80 50 5 3 5 5 5 4 5 Jumlah Kehadiran Attendance Persentase Percentage Nama Anggota Komite Member of the Committee Jabatan Position Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Investasi adalah: • Merumuskan Kebijakan dan Strategi Investasi • Meninjau kembali Kebijakan dan Strategi Investasi • Mengusulkan perubahan Kebijakan dan Strategi Investasi • Mengevaluasi secara periodik kinerja investasi dan kepatuhan terhadap Kebijakan dan Strategi Investasi. Komite menjalankan tugas dan tanggung jawab secara professional dalam mengelola investasi, dan mengoptimalkan nilai Perusahaan Asuransi bagi pemangku kepentingan khususnya pemegang polis, tertanggung, pesertaatau pihak yang berhak memperoleh manfaat. Rapat Komite Investasi Komite Investasi melangsungkan rapat sebanyak 3 kali dalam tahun 2015 dan 1 kali pelaporan kepada pihak Dewan Komisaris. Tasks And Responsibilities The tasks and responsibilities of the Investment Committee are as follows: • Formulating Investment Policies and Strategies. • Reviewing those Investment Policies and Strategies. • Proposing changes in Investment Policies and Strategies. • Evaluating the investment performance and their compliance with the Investment Policies and Strategies on regular basis. The Committee undertakes its tasks and responsibilities in a professional manner in managing investments and optimizing the Insurance Company’s values to stakeholders, especially policy holders, the insured, membersbeneficiaries. Meetings of the Investment Committee The Investment Committee convened three times in 2015 and provided 1 report to the Board of Commissioners. Tingkat Kehadiran dalam Rapat Tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Investasi dalam Rapat adalah sebagai berikut: The Attendance The attendance of each member of the Investment Committee in meetings is as follows: Kebijakan dan Strategi Investasi Strategi investasi yang dijalankan adalah memilih instrumen investasi dengan hasil yang optimal tanpa mengabaikan faktor keamanan investasi, dengan cara melaksanakan: • Diversifikasi portofolio investasi sesuai dengan kebijakan investasi perusahaan serta regulasi. Dalam memilih suatu instrumen investasi tersebut, haruslah selektif dan hati-hati dengan cara menganalisa serta mengkaji kondite bank, emiten yang mengeluarkan obligasi serta perusahaan aset manajemen terkait. Kebijakan yang dapat menunjang pelaksanaan di atas adalah adanya batasan kualitatif serta dasar penilaian terhadap setiap jenis instrumen investasi yang dipilih. Investment Policies and Strategies The investment strategies applied were to select optimum-resulting investment instruments without disregarding the investment security, by: • Diversifying the investment portfolio pursuant to the Company’s investment policies and the government regulations. Deciding of the investment instruments needs to be selective and prudent by analyzing and reviewing the reputation of banks, bond issuers, and their asset management companies. Policies supporting such implementation are qualitative limitations and a basis of assessment on each selected investment instrument. Anggota Komite Investasi Member of the Invesment Committee candra Gunawan Eka Listiani Kartono Mona Djajasaputra Marianty N. Santoso Andy c. SS Ekawati Indri Rozalina Ketua | Chairperson Wakil Ketua | Vice Chairperson Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member 25- Mar- 15 o o o o o o o 23- Jun- 15 09- Nov- 15 26- Nov- 15 Total Rapat Total Number Persentase Persentage 3 4 4 4 4 4 4 75 100 100 100 100 100 100 Jabatan Position - o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o • Komite Investasi mereview portofolio yang sesuai dengan strategi dan kebijakan perusahaan. Dalam hal ini Komite Investasi akan mengadakan rapat setidaknya 3 kali dalam setahun untuk memonitor investasi perusahaan.

6.2. Komite Human Capital

Komite Human capital adalah suatu komite yang tugasnya memastikan kebijakan dan proses pengelolaan SDM telah dijalankan secara konsisten dan sesuai nilai-nilai dan tujuan Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Komite Human capital meliputi: • Melakukan tinjauan atas kebijakan HRD mencakup fungsi: Personel, Pelatihan dan compensation Benefit. • Melakukan tinjauan atas hal-hal lain dalam hubungannya dengan karyawan Industrial Relation. • Sebagai wadah untuk penyaluran aspirasi karyawan berkaitan dengan lingkungan dan fasilitas kerja. Adapun keanggotaan Komite Human capital ini diambil dari berbagai level dan bidangcabang yang ada di Perusahaan dengan harapan mereka dapat mewakili aspirasi seluruh karyawan ABDA. Struktur keanggotaan Komite Human capital pada saat meeting tanggal 30 Juli 2015 adalah sebagai berikut : Ketua Komite : Ruslim Muljadi Sekretaris : Dian Andiani Anggota : 1. Marianty N. Santoso 2. Andy c 3. Triesje Kiok Hoa 4. Nilawati Sondhi 5. Suhandi Sumatri 6. Riva Abu Mafahil Perubahan struktur keanggotaan Komite Human capital efektif 7 Agustus 2016, menjadi sebagai berikut : Ketua : Eka Listiani kartono Wakil Ketua : Dian Andiani Anggota : 1. Marianty N. Santoso 2. Andy c 3. Suryanto Lim 4. Bimo chondro 5. Nilawati Sondhi 6. Herru Widjaya Komite Human capital bekerja sesuai dengan Pedoman Kerja yang telah disusun sedemikan rupa agar memenuhi kriteria yang dikehendaki manajemen Perusahaan. Selama tahun 2015, Komite melaksanakan pertemuan sebanyak 1 satu kali yakni pada tanggal 30 Juli 2015. • The Investment Committee reviews the portfolio pursuant to the Company’s strategies and policies. In this regard, the Investment Committee expects to hold meetings at least three times in a year to monitor the Company’s investment.

6.2. Human Capital Committee

The Human Capital Committee is a committee responsible for ensuring that HR policies and management are consistent and in accordance with the Company’s values and objectives. The Human Capital Committee’s tasks and responsibilities include: • Reviewing HR policies, including personnel, training and compensation benefits. • Reviewing other employee-related issues Industrial Relations. • Accomodating employees’ aspirations relating to occupational environment and facilities. Members of the Human Capital Committee were recruited from all levels, units and branches of the Company, and they are expected to represent aspirations of all ABDA’s employees. The composition of the Human Capital Committee at the meeting on July 30, 2015 was as follows: Chairperson : Ruslim Muljadi Secretary : Dian Andiani Member : 1. Marianty N. Santoso 2. Andy C 3. Triesje Kiok Hoa 4. Nilawati Sondhi 5. Suhandi Sumatri 6. Riva Abu Mafahil The new composition of the Human Capital Committee as of August 7, 2016, as follows: Chairperson : Eka Listiani kartono Vice Chairperson : Dian Andiani Member : 1. Marianty N. Santoso 2. Andy C 3. Suryanto Lim 4. Bimo Chondro 5. Nilawati Sondhi 6. Herru Widjaya The Human Capital discharges their duties based on Job Guidelines which were prepared to fulfil criteria set by the Company’s Management. During 2015, the Committee convened 1 one times on July 30, 2015. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Risalah rapat Komite Human capital disampaikan kepada Direksi dan merupakan suatu kajianusulan kebijakan manajemen SDM sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan.

6.3. Satuan Kerja Internal Audit Kesesuaian Sistem Pengendalian Intern

dengan COSO Internal Control Framework Dalam mengembangkan Sistem Pengendalian Intern, ABDA mengacu pada cOSO Internal control Framework. Menurut cOSO, Internal control secara luas didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh Dewan Direksi suatu entitas, manajemen, dan para karyawan, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan-tujuan yang terkait dengan operasi, pelaporan dan kepatuhan. Melalui Program Aktivitas Audit Intern Tahunan, tujuan-tujuan Pengendalian Intern, yang terdiri dari: • Tujuan operasi, yaitu hal-hal yang terkait dengan efektivitas dan efisiensi operasi entitas, termasuk sasaran operasional dan finansial dan perlindungan aset dari kerugian. • Tujuan pelaporan, yaitu hal-hal yang terkait dengan pelaporan keuangan dan non keuangan, baik eksternal maupun internal terutama pada keandalan, ketepatan waktu, transparansi, atau aspek-aspek lain yang ditetapkan oleh regulator, standar yang berlaku umum atau kebijakan perusahaan. • Tujuan kepatuhan, yaitu hal-hal yang terkait dengan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dimana perusahaan menyelenggarakan operasinya dimonitor dan dievaluasi secara berkala. Unsur-unsur Pengendalian Intern yang terintegrasi baik yang terbagi secara divisi-divisi, fungsi-fungsi, cabang-cabang dan unit kerja tertentu yang tersebar berdasar wilayah geografis, terdiri dari: • Lingkungan pengendalian, yaitu himpunan standar-standar, struktur-struktur yang menjadi dasar pijakan untuk menjalankan pengendalian intern di organisasi secara keseluruhan. Dewan Direksi dan Manajemen Senior memberikan arahan mengenai pentingnya pengendalian intern termasuk kinerja yang diharapkan. • Penilaian risiko, merupakan proses yang dinamis dan dilaksanakan secara terus menerus untuk mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko yang terkait dengan pencapaian tujuan-tujuan organisasi dengan mempertimbangkan toleransi risiko yang ditetapkan. Melalui penilaian risiko, manajemen mempertimbangkan dampak dari potensi perubahan-perubahan yang dapat terjadi, Minutes of Meetings of Human Capital Committee are submitted to Directors as assessments proposals on HR management policy for further decision making.

6.3. Internal Audit Work Unit Compatibility of the Internal Control System

with COSO Internal Control Framework In developing Internal Control System, ABDA refer to COSO Internal Control Framework. According to COSO, Internal Control is broadly defined as a process, effected by an entity’s Board of Directors, management, and other personel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting and compliance. Through Annual Internal Audit Activity Program, Internal Control objectives, which are comprised of: • Operations objectives, which are pertain to effectiveness and efficiency of the entity operations, including operational and financial goals, and safeguarding assets against loss. • Reporting objectives, which are pertain to internal and external financial and non-financial reporting and may encompass reability, timeliness, transparancy, or other terms as set forth by regulators, recognized standard setters, or the entity’s policies. • Compliance objectives, which are pertain to adherence to laws and regulations to which the entity is subject are monitored and evaluated regularly. The Internal Control integrated components across divisions, functions, branches and working units spread over geographycal regions, consist of: • Control environment, is set of standards, process and structures that provide basis for carrying out internal control across organization. The Board of Directors and Senior Management established tone at the top regarding the importance of the internal control including expected standards of conduct. Management reinforces expectations at the various levels of organization. • Risk assessment, which involve a dynamic and interactive process for identifying and assessing risks to the achievement of objectives across the organization, relative to established risk tolerance. With risk assessment, management consider the impact of possible changes in Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth baik pada lingkungan eksternal maupun pada model bisnis yang dijalankan, yang mungkin dapat mengakibatkan pengendalian intern menjadi tidak efektif. • Aktivitas pengendalian, Dewan Direksi menetapkan kebijakan dan prosedur operasi standar untuk memastikan bahwa arahan mitigasi risiko untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh manajemen dapat terlaksana sebagaimana diharapkan. Aktivitas pengendalian intern dilaksanakan pada setiap tingkatan organisasi, pada berbagai tahapan proses bisnis dan lingkungan yang memanfaatkan teknologi. Pengendalian intern dapat berupa upaya pencegahan dan pendeteksian yang mencakup serangkaian aktivitas yang dijalankan secara manual maupun otomatis, antara lain prosedur otorisasi dan persetujuan, verifikasi, rekonsiliasi dan review terhadap kinerja bisnis. • Informasi dan komunikasi, untuk menunjang berfungsinya unsur-unsur pengendalian intern lainnya, manajemen mendapatkan dan menghasilkan informasi yang relevan dan berkualitas baik dari sumber-sumber eksternal maupun internal. • Aktivitas pemantauan, evaluasi berkesi- nambungan yang diterapkan pada setiap proses bisnis di berbagai tingkatan organisasi dilaporkan pada waktunya. Evaluasi yang dilaksanakan secara terpisah, antara lain melalui aktivitas audit intern, dilaksanakan secara periodik dengan cakupan dan frekuensi yang ditentukan berdasarkan pada penilaian risiko, efektivitas evaluasi berkesinambungan dan pertimbangan manajemen lainnya. Temuan-temuan dievaluasi berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh regulator, standar-standar yang ditetapkan oleh institusi tertentu atau kebijakan yang ditetapkan oleh manejemen dan Dewan Direksi. Setiap kekurangan dikomunikasikan kepada manajemen dan Dewan Direksi sebagaimana mestinya. the external environment and within its own business model that may render internal control ineffective. • Control activities, Board of Directors established policies and standard operating procedures that help ensure that management’s directives to mitigate risks to the achievement of objectives are carried out. Control activities are performed at all levels of the entity, at various stages within business process and over technology environment. They may be preventive and detective in nature, and may encompass a range of manual and automated activities such as authorizations and approvals, verifications, reconciliations and business performance reviews. • Information and communication, in order to support the functioning of other components of internal control, management obtains or generates relevant and quality information from both external and internal sources. • Monitoring activities, on going evaluations, built into business process at differrent level of entity, provide timely information. Separate evaluations, including internal audit activities, conducted periodically, will vary in scope and frequency depending on assessment of risks, effectiveness of on going evaluations, and other management considerations. Findings are evaluated against criteria established by regulators, recognized standard-setting bodies, or management and the Board of Directors. Deficiencies are communicated to management and Board of Directors as appropriate. Internal Audit Internal Audit Unit directly responsible to President Director and functionally responsible to Audit Committee. Unit Audit Internal bertanggungjawab secara langsung kepada Direktur Utama dan mempunyai hubungan fungsional dengan Komite Audit. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Fungsi Audit Internal Dalam mengembangkan Sistem Pengendalian Pembentukan Audit Internal mengacu pada Peraturan Bapepam LK Nomor IX.I.7 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Audit Internal yang dibentuk oleh Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan dibangun untuk melaksanakan aktivitas asuransi dan konsultansi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola. Unit Audit Internal bertanggungjawab secara langsung kepada Direktur Utama dan mempunyai hubungan fungsional dengan Komite Audit. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Audit Internal mengacu pada pedoman The Institute of Internal Auditors, termasuk Definisi Audit Internal, Prinsip- Prinsip Utama, Kode Etik dan Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal Standar. Pedoman tersebut merupakan suatu suplemen terhadap Piagam Audit Internal. Pedoman Implementasi dan Pedoman Tambahan yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors harus dipatuhi jika sesuai dan dapat diterapkan. Sebagai tambahan, Audit Internal juga tunduk pada kebijakan dan prosedur yang berlaku di Perusahaan dan standar prosedur operasional Unit Audit Internal. Piagam Audit Internal Tugas, wewenang dan tanggungjawab fungsi Audit Internal dicantumkan pada Piagam Audit Internal yang ditandatangani oleh Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan, terakhir pada tanggal 30 Oktober 2015. Piagam Audit Internal dievaluasi dan direview setidaknya setahun sekali agar tetap relevan dengan perkembangan organisasi, visi dan misi Perusahaan. Piagam Audit Internal terus disosialisasikan dan dapat diakses agar diketahui oleh karyawan dan para pemangku kepentingan, agar dapat tercapai saling pengertian dan kerja sama yang baik. Internal Audit Function The development of Internal Audit function refer to Bapepam LK Regulation Number IX.I.7 dated Nopember 28, 2008 regarding of Establishing Internal Audit function and Developing Internal Audit Charter. Internal Audit function established by Board of Directors and Commissioners in order to perform an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes. Internal Audit Unit directly responsible to President Director and functionally responsible to Audit Committee. In performing their duties, The Internal Auditor will govern themselves by adhering to The Institute of Internal Auditors’ mandatory guidance, comprised of the Definition of Internal Auditing, Core Principles, Code of Ethics and the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing Standards. This mandatory guidance constitutes an addendum to this Internal Audit Charter. The Institute of Internal Auditors’ Implementation Guidance and Supplemental Guidance will be adhered to as applicable. In addition, Internal Audit Unit will adhere to Company’s policies and procedures, and Internal Audit Unit’s standard operating procedures. Internal Audit Charter The duties, authoties and responsibilities of Internal Audit function are declared on Internal Audit Charter which signed by Board of Directors and Commissioners, latest on October 30, 2015. The Internal Audit Charter should be evaluated and reviewed at least annually in order to maintain its relevancy with development of organization, vision and mision of the Company. Internal Audit Charter shall be disseminated and accessible to all of employees and other stakeholders in order to achieve good mutual understanding and cooperation. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Pelatihan dan Pendidikan Sebagai bentuk komitmen pada peningkatan kompetensi dan keahlian profesional secara berkelanjutan, selama tahun 2015 Divisi Audit Internal ABDA telah mengirimkan perwakilannya ke beberapa seminar, pelatihan dan pendidikan antara lain: • Tutorial Persiapan Sertifikasi AAAIK, oleh Widya Dharma Artha, Jakarta, Maret 2015. • Profesi Audit Internal dan Kontribusi yang Diberikan kepada Organisasi, The IIA-Indonesia chapter, Jakarta, Mei 2015. • AuditMap dan continuous Auditing, MAPFRE SA, Madrid, Spanyol, Juni 2015. • Konferensi Nasional The IIA-Indonesia chapter, Yogyakarta, Agustus 2015. • Forensic Accounting Fraud Auditing, IAI, Jakarta, Desember 2015. • Berbagai diskusi bulanan Round Table Discussion dengan topik-topik khusus terkait dengan praktik audit dan investigasi, yang diselenggarakan oleh AcFE dan The IIA-Indonesia chapter di Jakarta.

6.4. Komite Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Pelanggan

Bermula dari inisiatif manajemen untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen terutama dalam hal menanggapi keluhan dan pengaduan, maka pada tanggal 28 Oktober 2014 dibentuk Komite Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Pelanggan. Komite ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dengan menumbuhkan kesadaran Perusahaan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menghormati hak-hak konsumen sehingga mampu meningkatkan kepuasan konsumen dan pada akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat pada sektor jasa keuangan. Komite ini bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Keanggotaan Komite terdiri dari Ketua dan anggota yang semuanya adalah karyawan Perusahaan yang berasal dari berbagai Bidang Kerja dengan kriteria sebagai berikut : • Memiliki pengetahuan yang beragam sehingga keputusan dapat diambil berdasarkan berbagai masukan yang memiliki sudut pandang yang berbeda independen. • Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai produk yang dijual Perusahaan. • Memiliki pengalaman yang memadai di bidang pelayanan konsumen. Keanggotaan Komite : Ketua : Dody Sjachroerodly Wakil Ketua : Freddy Wijaya Anggota : 1. cipto Hartono 2. Marianty N. Santoso 3. Didi Hartono 4. Suhandi Sumantri 5. Sofia I. Horatio 6. Anastasia Santi Widyastuti Training and Education As part of committment to continuous improvement in professional compentence and skills, in 2015 ABDA Internal Audit Division had sent its delegations to attend some seminars, training and education events as below: • AAAIK Certification preparation and tutorial, Widya Dharma Artha, Jakarta, March 2015. • Internal Audit Profession and Its Contributions to Organization, The IIA-Indonesia Chapter, Jakarta, Mei 2015. • AuditMap and Continuous Auditing, MAPFRE SA, Madrid, Spain, June 2015. • The IIA-Indonesia Chapter National Conference, Yogyakarta, August 2015. • Forensic Accounting Fraud Auditing, IAI, Jakarta, December 2015. • Various monthly Round Table Discussion RTD with special topics related to auditing and investigation, held by ACFE and The IIA-Indonesia Chapter in Jakarta.

6.4. Customer Services and Claim Settlement Committee

It was the Management’s initiative to provide good services to consumers, particularly in responding to complaints and claims, thus the Customer Claim Service and Settlement was established on October 28, 2014. This Committee aims at giving protection to consumers by encouraging the Company’s awareness to give its best services and respect the customer rights so that the Company is able to increase customer satisfaction and, eventually, enhance the public trust in the financial service sector. This Committee reports to President Director. It consists of Chairman and member, all are the Company’s employees from various sections who meet the following criteria: • Having diverse knowledge so that decisions taken are based on opinions of different independent views. • Having adequate knowledge on products offered by the Company. • Having adequate experience in customer services. Composition of the Committee: Chairperson : Dody Sjachroerodly Vice Chairperson : Freddy Wijaya Member : 1. Cipto Hartono 2. Marianty N. Santoso 3. Didi Hartono 4. Suhandi Sumantri 5. Sofia I. Horatio 6. Anastasia Santi Widyastuti Profil Fungsi Audit Internal Satuan Kerja Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Audit Internal, yang diangkat melalui SK Direksi No: 003Kep-DIRABDA 2011. Saat ini Satuan Kerja Audit Internal terdiri dari 7 personil, termasuk 1 satu Kepala Divisi. Internal Audit Function Profile Internal Audit function lead by a Head of Internal Audit Division, who appointed based on Board of Directors Decision Letter No: 003Kep-DIRABDA 2011. Currently the Internal Audit function comprised of 7 personnel, including 1 Division Head. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Tugas dan Tanggung Jawab Komite antara lain : • Memberikan arahan kepada setiap unit kerja dan cabang tentang komitmen dan proses pelayanan yang berlaku di Perusahaan. • Menentukan strategi pelayanan yang sesuai dengan nilai-nilai Perusahaan. • Mengawasi jalannya proses pelayanan disetiap unit kerja dan cabang Perusahaan. • Memastikan standar pelayanan terjaga kualitasnya. • Menyelesaikan permasalahan pelayanan pengaduan konsumen. Hasil Rapat Komite memiliki kewenangan untuk membuat keputusan terhadap pelayanan dan penyelesaian pengaduan. Penyelesaian Keluhan Pelanggan yang memiliki dampak yang material bagi Reputasi dan kelangsungan hidup Perusahaan, akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi. Selama tahun 2015 Komite telah mengadakan 6 enam kali Rapat yang membahas : • Komplain masukan dari tertanggung yang datang langsung ke Kantor cabang, melalui surat dan melalui email Perusahaan, Setiap complain telah ditindak lanjuti dan dilaporkan kepada OJK melalui sarana Laporan Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen. • Sosialisasi pelaporan Pengaduan Konsumen kepada seluruh cabang ABDA. • Panduan pembuatan Laporan Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen. Selama tahun 2015, Komite ini telah menyampaikan kepada OJK sebanyak 4 kali laporan yaitu untuk periode pelaporan : 1. Januari - Maret 2015 2. April - Juni 2015 3. Juli - September 2015 4. Oktober - Desember 2015 Tasks and Responsibilities of the Committee include: • Providing guidance to all units and branches on commitments and the applicable service process in the Company. • Set the strategy of service provision suiting corporate values. • Oversee the actual implementation of the service process in each unit and branch of the Company. • Ensure the quality of service standard is maintained. • Settle customer serviceclaim issues. The Committee has the authority regarding customer service and claim settlement. Customer complaint settlement that has a material impact on the Company’s reputation and business continuity shall be consulted to the Board of Directors first. In 2015, the Committee convened 6 six times to discus the following: • Complaintsfeedback from the insured who visit Branch Offices, or send mails and emails to the Company. Every complaint has been followed up and reported to FSA through Customer Services and Claim Settlement Reports. • Dissemination on Customer Complaint reporting to all ABDA branch offices. • The guidelines for the reporting of Costumer Service and Claim Settlement. During 2015, this Committee has submitted four reports to the FSA, which is for the reporting period: 1. January-March, 2015 2. April-June, 2015 3. July-September, 2015 4. October-December, 2015 Dody Sjachroerodly Freddy Wijaya cipto Hartono Marianty Santoso Didi Hartono Suhandi Sumantri Sofia I. Horatio Anastasia Santi W. Ketua | Chairperson Wakil Ketua | Vice Chairperson Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member Anggota | Member 100 100 83 100 33 67 100 100 6 6 5 6 2 4 6 6 Jumlah Kehadiran Attendance Persentase Percentage Nama Anggota Komite Member of the Committee Jabatan Position Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Pelanggan The Attendance of Customer Service and Claim Settlement Committee Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

6.5. Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi

Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi yang disingkat KP3A adalah suatu Komite yang dibentuk Perusahaan dalam rangka menjalankan tata kelola Pengembangan dan pemasaran produk asuransi. Komite ini berada dibawah Dewan Direksi dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Keanggotaan KP3A Susunan keanggotaan KP3A pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : Ketua : candra Gunawan Anggota : 1. Dody Sjachroerodly 2. Triesje Kiok Hoa 3. Widiastini Kramadijanti 4. Ratih Lestarini 5. Ronald Sayuti Tugas dan Tanggung Jawab • Menyusun Rencana Strategis Pengembangan dan Pemasaran Produk Asuransi sebagai bagian dari rencana strategis kegiatan usaha perusahaan. 1. Memastikan bahwa kajian Pengembangan produk asuransi menghasilkan: i. Rancang bangun produk asuransi ii. Perhitungan tariff premi; iii. Rancangan polis asuransi; iv. Uraian cara pemasaran dan target pasar; v. Uraian mengenai dampak pemasaran produk terhadap kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan tindakan yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi dampak tersebut; dan vi. Penyusunan Standard Operational Procedures SOP yang terkait produk tersebut. 2. Memastikan Pengembangan dan pemasaran Produk Asuransi didukung dengan ketersediaan sumbe rdaya manusia yang memiliki kualifikasi yang diperoleh dari lembaga sertifikasi profesi terkait dari fungsi: underwriting, penanganan klaim, aktuaria, reasuransi, pemasaran, pelayanan nasabah, penanganan keluhan, pengelolaan system informasi termasuk pemeliharaan portofolio pertanggungan dan investasi. 3. Memastikan pengembangan dan pemasaran Produk Asuransi didukung dengan system teknologi informasi yang mampu menunjang pelaksanaan kebijakan dan prosedur secara terintegrasi serta sekurang-kurangnya mampu: i. Memberikan informasi terkini dan akurat mengenai portofolio pertanggungan serta profil risiko dan kerugian; dan

6.5. Advisory Committee on Insurance Product Development

The Advisory Committee on Insurance Product Development KP3A is established by the Company to implement insurance product development and marketing governance. This Committee is under the Board of Directors and reports to President Director. Membership of KP3A KP3A’s composition in 2015 is as follows: Chairperson : Candra Gunawan Member : 1. Dody Sjachroerodly 2. Triesje Kiok Hoa 3. Widiastini Kramadijanti 4. Ratih Lestarini 5. Ronald Sayuti Task and Responsibilities • Prepare a Strategic Plan on Insurance Product Development and Marketing as part of the Company’s business strategic plan. 1. Ensure that studies on insurance product development produce the following: i. Insurance product design; ii. Calculation of premium tariff; iii. Insurance policy design; iv. Description of marketing methods and market target; v. Description of product marketing impacton the Company’s financial condition and possible actions to anticipate theimpact; and vi. The Standard Operating Procedures SOP on the products. 2. Ensure that the insurance product development and marketing is supported by the existing human resources having qualifications from the relevant professional certification authorities in the following functions: underwriting, claim handling, actuarial work, reinsurance, marketing, customer services, and complaint handling, information system management, including maintenance of guarantees and investments. 3. Ensure that the insurance product development and marketing is supported by IT system in implementing integrated policies and procedures and at least isable to: i. Provide the current accurate informationon the guarantee portfolio and risk-and loss profiles; and Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth ii. Mendukung Pelaporan terkait produk kepada lembaga pengawas perasuransian. 4. Memastikan Perusahaan melaporkan rencana memasarkan Produk Asuransi baru dan perubahan atas Produk Asuransi yang sudah ada kepada Regulator. 5. Memastikan saluran distribusi dan bahan pemasaran yang dipilih untuk memasarkan Produk Asuransi memenuhi ketentuan yang berlaku. • Mengevaluasi kesesuaian Produk Asuransi baru yang akan dipasarkan dengan Rencana Strategis Pengembangan dan Pemasaran Produk Asuransi. • Mengevaluasi kinerja Produk Asuransi dan mengusulkan perubahan atau penghentian pemasarannya. • Memastikan bahwa Perusahaan melaporkan penghentian pemasaran Produk Asuransi kepada regulator sesuai ketentuan yang berlaku. • Memberikan rekomendasi atas setiap Produk Asuransi yang akan dipasarkan. Rapat KP3A membahas issue penting sesuai dengan kebutuhan Perusahaaan. Sepanjang tahun 2015, KP3A telah mengadakan rapat sebanyak 2 dua kali yang membicarakan antara lain : • Persiapan Produk Asuransi Mikro dalam rangka memenuhi ketentuan Regulator sesuai Peraturan OJK Nomor 23POJK.052015. • Antisipasi peluang dan tantangan yang dihadapi perusahaan terutama produk Asuransi Kesehatan dalam kaitan dengan bergulirnya jaminan kesehatan BPJS. candra Gunawan Dody Sjachroerodly Triesje Kiok Hoa Widiastini Kramadijanti Ratih Lestarini Ronald Sajuti x x x x x x x - x - - x 2 1 2 1 1 2 Rapat Komite Pengarah Pengembangan Produk Asuransi Meeting of Advisory Committee on Insurance Product Development Jumlah Kehadiran Number of Attendance Persentase Percentage 11-Feb-15 26-Feb-15 ii. Assist with product-related reporting to the regulator the insurance oversight authority. 4. Ensure that the Company reports its marketing plan of new insurance products and changes on insurance products to the regulator. 5. Ensure that the selected distribution channel and marketing collateral of insurance products comply with the applicable regulations. • Evaluate the conformity of new insurance products to be marketed with the Strategic Plan on Insurance Product Development and Marketing. • Evaluate performance of the insurance products and suggest changes or termination of their marketing. • Ensure that the Company reports the marketing termination of insurance products to the regulator pursuant to the applicable regulations. • Provide recommend on each insurance product to be marketed. KP3A Meeting Discussing Important Issues According to The Needs of the Company. In 2015, KP3A convened 2 two times to discuss the following issues: • Preparation of Micro Insurance products to comply with the FSA Regulation No. 23 POJK.052015. • Anticipating the opportunities and challenges faced by the Company, mainly Health Insurance, in conjunction with the enactment of BPJS health insurance. 100 50 100 50 50 100 Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth 7. SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan ditunjuk dalam rangka mendorong kinerja Perusahaan, melindungi kepentingan setiap pemangku kepentingan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, sehingga penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat terlaksana secara konsisten. Sekretaris Perusahaan berkewajiban memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan merupakan penghubung antara Perusahaan dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah : • Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. • Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: 1. Keterbukaan Informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs Web milik Perusahaan. 2. Penyampaian Laporan kepada OJK dengan tepat waktu. 3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi dan atau Dewan Komisaris. 5. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan atau Dewan Komisaris. Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Marianty N. Santoso di bawah supervisi Direksi. 8. AUDIT EKSTERNAL Laporan Keuangan ABDA telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli Rekan dengan biaya sebesar Rp 275.000.000 termasuk PPN 10 . • Penunjukan Kantor Akuntan Publik ini telah mendapat persetujuan RUPS Tahunan Perusahaan pada tanggal 27 April 2015. • Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli Rekan tidak memberikan jasa konsultasi manajemen bagi ABDA selama tahun laporan. 9. RISIKO DAN PENGELOLAAN RISIKO Penilaian tingkat risiko perusahaan terhadap probabilitas kegagalan dalam memenuhi kewajibannya relatif rendah. Perusahaan diindikasikan sangat sehat dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajibannya kepada pemegang polistertanggung. 7. CORPORATE SECRETARY Corporate Secretary is appointed to promote the Company’s performance, protect stakeholder’s interest, and enhance the compliance with laws and regulations, so that the GCG can be implemented consistently. The Corporate Secretary is obliged to provide inputs to the Board of Directors and Commissioners in order to comply with laws and regulations on capital market, and as aliaison between the Company and shareholders, OJK and other stakeholders. Tasks and responsibilities of the Corporate Secretary are: • Updating the information on Capital Market, particularly of laws and regulations on the capitalmarket. • Assisting the Board of Directors and Commissionersin implementing the good governance, including: 1. The public information transparency, including information availability on the Company’s website. 2. The timely report submission to OJK. 3. Preparing and documenting the GMS. 4. Preparing and documenting meetings of the Board of Directors andor Commissioners. 5. Organizing the Company’s induction training programs for members of the Board of Directors andor Commissioners. The position of Corporate Secretary was held by, Mrs. Marianty N. Santoso, under supervision of Board of Directors. 8. EXTERNAL AUDIT The ABDA’s Financial Statement has been audited by the Public Accountant Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli Partners, with fee amounted Rp 275,000,000 including 10 VAT. • The appointment of Public Accounting Office was approved by the Company’s AGMS on April 27, 2015. • The Public Accountant Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Achmad, Suharli Partners did not provide management consulting services for ABDA during the year under review. 9. RISK AND RISK MANAGEMENT Risk assessment against the probability of failure to meet the obligation is relatively low, indicating that the Company is ascertained to be in a sound condition, with means abundant to meet all its obligations to policy holdersthe insured. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Hasil penilaian dari jenis risiko yang telah ditentukan dapat digambarkan sebagai berikut : • Indikasi perusahaan dengan risiko kepengurusan rendah • Kriteria perusahaan dengan risiko tata kelola rendah • Risiko strategi perusahaan masuk dalam kriteria rendah • Risiko Operasional perusahaan masuk dalam kriteria sedang rendah • Risiko aset dan liabilitas perusahaan masuk dalam kriteria rendah • Risiko Asuransi perusahaan masuk dalam kriteria rendah • Risiko Dukungan Dana Permodalan perusahaan masuk dalam kriteria sangat kuat

9.1. Risiko Kepengurusan

Risiko Kepengurusan adalah risiko kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan akibat kegagalan perusahaan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang meliputi Direksi dan Dewan Komisaris atau yang setara, yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.

1. Penunjukan dan Pemberhentian Pengurus

Kebijakan Perusahaan untuk menunjuk dan memberhentikan Pengurus dilaksanakan berdasarkan Pedoman Kerja tentang Penerimaan dan Pengangkatan Komisaris dan Direksi. dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Komposisi dan Proporsi

Komisaris Perusahaan berjumlah 4 orang dan 50 diantaranya adalah Komisaris Independen. Direksi terdiri dari 4 orang . Baik Komisaris maupun Direksi adalah independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota komisaris lainnya, Direksi atau pemegang saham pengendali yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

3. Kompetensi dan Integritas

Kompetensi dan integritas pengurus sangat memadai dan menunjang tugas dan wewenang pengurus. Setiap pengurus telah lulus fit proper test oleh OJK Setiap pengurus mengikuti seminar training secara kontinyu baik dalam hal menambah wawasan secara makro maupun meningkatkan skill dan kompetensi sesuai bidang yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Kepemimpinan

Kepemimpinan dilakukan sesuai prinsip GcG setiap pemimpin memberikan contoh yang baik dan konsisten, menjaga nilai nilai Perusahaan sesuai visi, misi dan tujuan Perusahaan. The assessment results on types of risks that have been determined, can be described as follows: • Indications that the company has a low risk management. • Meet the criterion as a company with low risk governance • The risk strategy of the Company is low • Operational Risk of the Company is middle low. • Risk assets and liabilities of the Companyis low • Risk Insurance of the Company is low • Supporting Fund Risk Capital of the Company is very strong

9.1. Management Risks

Management Risk is a risk of Company’s failure in achieving the objective due to its failure in maintaining the best management composition, including BoD and BoC, that has competence and high integrity.

1. Appointment and Dismissal of the Management

The Company’s policy to appoint and dismiss members of the Board is carried out based on the Working Guidelines on Acceptance and Appointment of Commissioners and Directors and approved by the General Meeting of Shareholders

2. Composition and Proportion

The Company Board of Commissioners consists of 4 persons and 50 of whom are Independent Commissioners. The Board of Directors consists of 4 person. Commissioners and Directors are independent with no financial, ownership and family relationship with the other commissioner, director, or controlling shareholders that may affect its ability to act independently.

3. Competence and Integrity