Komite Pemantau Risiko Risk Management Committee

Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth

5.2. Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko adalah suatu Komite di bawah Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk melakukan identifikasi, evaluasi, pengendalian dari risiko- risiko yang dihadapi Perusahaan serta melakukan monitoring dari proses manajemen risiko, sehingga potensi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan dapat ditekan pada tingkat terendah yang dapat diterima oleh Perusahaan. Untuk melihat gambaran yang lebih luas tentang risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan, Komite Pemantau Risiko juga telah menyempurnakan peta risiko Risk Landscape yang lebih sesuai dengan peraturan OJK Nomor 1POJK.052015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank LJKNB yang mencakup risiko-risiko sebagai berikut : • Risiko Strategi • Risiko Operasional • Risiko Aset dan Liabilitas • Risiko Kepengurusan • Risiko Tata Kelola • Risiko Dukungan Dana • Risiko Asuransi Komposisi Komite Pemantau Risiko Berdasarkan SK Dewan Komisaris No.S072 Kep-KOMABDAV2015 tertanggal 29 Mei 2015, susunan Komite Pemantau Risiko di tahun 2015 adalah: Ketua : Bpk. Ronni Widjaja Komisaris Independen Wakil Ketua : Bpk. Dody Sjachroerodly Anggota : 1. Ibu Eka Listiani Kartono 2. Ibu Jeni Wirjadinata 3. Ibu Triesje Kiok Hoa Berdasarkan SE OJK No. 16SEOJK.052014 tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Dan Perusahaan Reasuransi Syariah, Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dalam: • Melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan penerapan manajemen risiko; dan • Menilai efektifitas manajemen risiko termasuk menilai toleransi risik. Namun secara spesifik, Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko meliputi: • Memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah berjalan dengan baik pada setiap divisi departemen. • Melakukan penilaian eksposur risiko yang paling penting dalam risk landscape.

5.2. Risk Management Committee

Risk Management Committee is a committee under the Board of Commissioners that answers directly to the Board of Commissioners. The purpose of Risk Management is to identify, evaluate, control risks faced by the Company as well as to monitor risk management process, hence the potential risks faced the Company can be mitigated at the lowest level that can be accepted by the Company. To see the broader picture regarding the risks faced by the Company, the Risk Management Committee also improves Risk Landscape to be more in line with the FSA Regulation No. 1POJK.052015 concerning the Application of Risk Management for Non-bank Financial Services Institutions LJKNB which includes the following risks: • Strategic Risk • Operational Risk • Assets and Liabilities Risk • Management Risk • Governance Risk • Financial Support Risk • Insurance Risk The Composition of Risk Management Committee Based on the Decree of the Board of Commissioners No.S072Kep-KOMABDAV2015 dated May 29, 2015, the composition of the Risk Management Committee in 2015 were: Chairperson : Bpk. Ronni Widjaja Independent Commissioner Vice Chairperson : Bpk. Dody Sjachroerodly Member : 1. Ibu Eka Listiani Kartono 2. Ibu Jeni Wirjadinata 3. Ibu Triesje Kiok Hoa Based on the FSA Circular No. 16SEOJK.052014 on the Committee under the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Company, Reinsurance Company, and Sharia Reinsurance Company, the Risk Management Committee assists the Board of Commissioners in: • Supervising and monitoring the implementation of risk management; and • Assessing the effectiveness of risk management including assessing risk tolerance. Specifically, the duties and responsibilities of the Risk Management Committee includes: • Ensuring that Risk Management function has worked well in each division department. • Conducting assessment on the most important risk exposure in the risk landscape. Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth • Melakukan penilaian eksposur risiko yang paling tinggi untuk setiap lini bisnis dan mendiskusikannya dengan Underwriter dan Direksi. • Melakukan penilaian atas produk-produk yang dipasarkan oleh Perusahaan, produk-produk baru dan ekspansi usaha yang bersifat strategis. • Melakukan penilaian atas compliance Perusahaan terhadap regulasi dan mendiskusikan jalan keluarnya bila terjadi penyimpangan. • Melakukan review atas delegasi wewenang beserta eskalasi yang berlaku dan melakukan monitoring atas delegasi wewenang yang diberikan oleh Direksi tersebut serta mendiskusikan jika terjadi penyimpangan kewenangan tersebut. • Mendiskusikan tentang aktivitas mitigasi risiko- risiko yang berpotensi menimbulkan kerugian keuangan Perusahaan. • Memastikan bahwa sistem pengelolaan klaim telah dilakukan dengan baik dan efisien serta telah berjalannya sistem check and balance yang baik. Frekuensi Pertemuan Tingkat Kehadiran Komite Pemantau Risiko. Pelaksanaan rapat-rapat Komite Pemantau Risiko bertujuan untuk meminimalisasi risiko-risiko yang dihadapi perusaaan dan dapat melakukan tindakan antisipasinya sedini mungkin. Selama tahun 2015 telah dilakukan kajian bersama antara Komite Pemantau Risiko dengan para Kepala Divisi dan telah menghasilkan rekomendasi- rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh Kepala Divisi terkait. Komite Manajemen Risiko melakukan monitoring dan review atas program “Top Exposure “ yang disampaikan oleh Divisi masing-masing. Sesuai dengan SE OJK No. 16SEOJK.052014 tentang Komite Pada Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Dan Perusahaan Reasuransi Syariah, Komite Pemantau Risiko wajib melakukan rapat komite paling sedikit 1 satu kali dalam 1 satu bulan dan selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan 6 enam kali pertemuan dengan tingkat pertemuan sebagai berikut : • Assessing the highest risk exposure for each business line and discussing with the Underwriters and the Board of Directors. • Conducting assessment on the products marketed by the Company, new products and strategic business expansion. • Conducting assessment on the Company’s compliance and discussing solution in case of irregularities occur. • Reviewing the delegation of authority and the escalation and monitoring on the delegation of authority granted by the Board of Directors as well as discussing in the event of irregularity take place. • Discussing the risks mitigation activities that potentially cause financial losses. • Ensuring that the claim management system has bee carried out excellently and efficiently and that the check and balance system performance is work well. Frequency of Meetings Attendance of the Risk Management Committee. Risk Management Committee meetings aims to minimize the risks faced by the Company hence the Company may take anticipation action as early as possible. During 2015, a joint review has been conducted between Risk Management Committee with the Heads of Division and resulted in a number of recommendation that should be followed up by the relevant Head of Division. Risk Management Committee monitors and reviews the “Top Exposure” program presented by each Division. Pursuant tothe FSA SE No. 16SEOJK.05 2014 on the Committees under the Board of Commissioners of Insurance Companies, Sharia Insurance Company, Reinsurance Company, and Sharia Reinsurance Company, the Risk Management Committee shall convene at least 1 one time in 1 one month and in 2015, the Risk Management Committee convened six 6 times with the level of attendance as follows: Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk melakukan identifikasi, evaluasi, pengendalian dari risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan serta melakukan monitoring dari proses manajemen risiko. The purpose of Risk Management is to identify, evaluate, control risks faced by the Company as well as to monitor risk management process Risk Management Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth Dalam rangka membangun “budaya sadar risiko risk culture, maka Komite Pemantau Risiko akan melakukan hal-hal sebagai berikut : • Menyusun pedoman Manajemen Risiko yang akan dimasukkan dalam e-book, sehingga pedoman tersebut dapat diakses oleh seluruh jajaran perusahaan, sehingga semua pegawai dapat memahami dan melaksanakan implementasi Manajemen risiko di lingkungan kerja masing-masing. • Merekomendasikan agar implementasi manajemen risiko akan menjadi bagian dari “job description” para Manajer di lingkungan Perusahaan.

5.3. Komite Kebijakan Tata Kelola Perusahaan