Kajian Produk Akhir HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
112 Tahap kedua adalah design perencanaan yang terbagi menjadi tiga bagian
yaitu pemilihan materi, pembuatan flowchart, dan pembuatan storyboard. Pengembangan produk ini memperhatikan aspek materi dan aspek media. Pada
tahap ini dihasilkan rancangan produk berupa materi, flowchart alur program, dan storyboard pengembangan alur program yang kemudian akan
dikembangkan pada tahap selanjutnya. Tahap ketiga adalah development pengembangan yang terdiri dari proses
pembuatan produk, validasi ahli materi dan validasi ahli media. Proses pembuatan produk memperhatikan komponen-komponen pada multimedia interaktif. Setelah
melakukan validasi, maka saran dari validator dicantumkan untuk revisi. Validasi materi dan media dilakukan secara dua tahap. Hasil akhir pada proses validasi
adalah termasuk ke dalam kategori “sangat baik” sehingga produk Multimedia Interaktif dapat digunakan untuk ujicoba di lapangan.
Tahap ketiga adalah implementation implementasi yang terdiri dari dua tahap yaitu ujicoba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Dikarenakan jumlah
siswa yang terbatas, maka peneliti memilih dua orang siswa dengan kemampuan tinggi dan rendah sebagai objek penelitian ujicoba kelompok kecil sedangkan
siswa lainnya termasuk ke dalam objek penelitian ujicoba kelompok besar. Hasil uji coba awal adalah 4,4 atau masuk ke dalam kategori “sangat baik” dan hasil uji
coba lapangan adalah 4,32 atau masuk ke dalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan pengamatan selama proses uji coba dapat diketahui bahwa
siswa sangat antusias belajar dengan Multimedia Interaktif Panca Indra yang
113 dikembangkan. Siswa tampak antusias dengan bertanya kepada peneliti
bagaimana cara kerja media tersebut. Selain itu, mereka sangat semangat ketika menggunakan komputerlaptop selama proses pembelajaran, terlebih ketika siswa
mengerjakan soal latihan yang ada di media tersebut. Pada saat mengerjakan soal latihan, siswa berusaha dengan keras menjawab soal agar benar dan mendapat
skor baik. Ketika siswa mendapatkan skor jelek, siswa ingin mencoba kembali mengerjakan soal tersebut.
Melalui serangkaian validasi hingga uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dihasilkan Multimedia Interaktif Panca Indra yang berisi
materi Panca Indra dengan Standar Kompetensi 1.3 dan 1.4. Masing-masing Standar Kompetensi dijabarkan menjadi tiga buah indikator sehingga
menghasilkan enam buah indikator. Selain tampilan yang menarik, penggunaan yang mudah, dan materi yang lengkap, media ini dilelengkapi pula dengan video
dan soal latihan yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut.
Multimedia Interaktif Panca Indra yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai media hasil gabungan. Menurut Kustandi Sudjipto
2011: 34 media hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi dengan menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media
yang dikendalikan oleh komputer. Keuntungan media hasil gabungan adalah penggunaan tergantung pada user sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Multimedia Interaktif Panca Indra dapat menambah motivasi siswa dalam belajar
114 dan mempermudah siswa dalam memahami materi ajar. Bahasa yang
komunikatif, audio yang mendukung serta tampilan yang menarik disajikan dalam media tersebut. Media ini dirancang sesuai dengan tahap berpikir siswa kelas IV
yaitu operasional konkret. Karena siswa pada tahap ini paling baik belajar melalui hands-onlearning yaitu pendekatan kurikulum yang melibatkan keaktifan siswa,
mendorong untuk mengubah, menyelidiki, bereksperimen, dan memecahkan masalah Allen Marotz, 2010: 197.
Pengembangan produk ini menggunakan penelitian pengembangan yaitu suatu metode untuk mengembangkan suatu produk, baik yang sudah ada maupun
yang belum ada, melalui suatu proses yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah mengembangkan multimedia interaktif IPA pada materi Panca Indra bagi siswa kelas IV SD. Pengembangan media ini didasarkan adanya masalah
keterbatasan media dalam proses pembelajaran IPA khususnya pada materi Panca Indra.
Multimedia interaktif ini dirasa cocok untuk membantu siswa dalam memperoleh materi karena tampilannya yang lebih bervariasi seperti teks,
animasi, audio, video dan gambar. Sehingga siswa akan lebih tertarik untuk belajar melalui media ini dibanding dengan menggunakan buku teks. Hal ini
sesuai dengan kelebihan multimedia interaktif menurut Fenrich Pramana, 2007: 13-14 yaitu dapat memotivasi siswa siswa untuk mengejar pengetahuan dan
memperoleh umpan balik dengan cepat.
115 Selama ujicoba di lapangan, siswa tampak antusias menggunakan
multimedia interaktif dan tampak serius saat mengoperasionalkannya. Siswa tampak bersemangat menyelesaikan latihan soal yang ada di multimedia interaktif
tersebut. Meskipun kebanyakan siswa belum bisa mendapatkan nilai di atas 60 namun, semangat untuk belajar dan menyelesaikan soal latihan tersebut nampak
terlihat dari raut muka siswa-siswa tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rata- rata skor indikator kemenarikan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif
yaitu 4,40 Sangat Baik pada uji coba awal dan 4,32 Sangat baik pada uji coba lapangan. Kemenarikan media ini sesuai dengan manfaat media yang disampaikan
oleh Sanaky 2013: 6 yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi siswa, merangsang untuk
berpikir dan beranalisis, dapat memudahkan siswa dalam proses belajar, dapat belajar dalam situasi yang menyenangkan tanpa tekanan, dan membantu
memahami materi yang disajikan secara sistematis. Materi pada multimedia interaktif Panca Indra ini telah disesuaikan dengan
ruang lingkup IPA di SD. Peneliti mengembangkan indikator berdasarkan pada kompetensi dasar yang ada di silabus KTSP. Dengan adanya media ini diharapkan
siswa dapat belajar secara mandiri dengan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi secara tepat. Melalui multimedia interaktif siswa dapat memilih sendiri
materi yang ingin dipelajari. Siswa dapat belajar sesuai keinginan dan kebutuhan masing-masing tanpa harus mempelajari materi secara urut. Hal ini sesuai dengan
kelebihan multimedia interaktif yang dikemukakan oleh Smaldino, E.Sharon
116 2011: 173-174 yaitu siswa dapat mengendalikan laju dan urutan pembelajaran
yang memberikan banyak kontrol atas hasil belajar. Selama proses pelaksanaan penelitian di lapangan, peneliti tidak mengalami
kendala teknis. Namun, ada beberapa kendala yang menjadi perhatian peneliti yaitu:
1. pada saat uji coba awal salah satu siswa belum bisa menggunakan komputer sehingga perlu bantuan dan bimbingan dari peneliti. Selain itu, adanya
petunjuk penggunaan multimedia interaktif belum dibaca secara keseluruhan oleh siswa sehingga, masih sering untuk bertanya tanpa mencoba sendiri
terlebih dahulu, dan 2. pada saat uji coba lapangan, peneliti mengalami kendala yaitu kurangnya
perangkat komputer yang akan digunakan oleh siswa. Sekolah memiliki lima buah komputer dan empat laptop namun, yang bisa digunakan hanya empat
buah komputer, sehingga peneliti harus membawa laptop milik pribadi. Karena jumlah perangkat komputer dan laptop tidak setara dengan jumlah siswa, maka
peneliti meminta siswa untuk menggunakan komputer dan laptop secara berpasangan dan bergantian secara kelompok. Kelompok pertama terdiri dari
tujuh siswa, selanjutnya bergantian dengan tujuh siswa lainnya. Pengembangan media multimedia interaktif IPA merupakan suatu inovasi
untuk melengkapi media pembelajaran berbasis teknologi yang ada di sekolah. Dalam proses pengembangan, produk yang dihasilkan dapat memiliki keunggulan
dibandingkan produk sejenis yang telah ada. Berdasarkan hasil validasi dan
117 ujicoba, maka dapat diketahui bahwa keunggulan produk multimedia interaktif
IPA pada materi Panca Indra dengan produk yang telah ada sebelumnya adalah sebagai berikut.
Tabel 20. Keunggulan Multimedia Interaktif IPA Panca Indra No.
Multimedia Interaktif IPA Panca Indra yang Dikembangkan
Multimedia Interaktif IPA Panca Indra yang Telah Ada
Sebelumnya
1. Media yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan, pemahaman, dan materi ajar di kelas IV sehingga dapat mengurangi
kesalahpahaman pada siswa. Media yang telah ada tidak
disesuaikan dengan kebutuhan siswa
sehingga masih
membutuhkan bantuan guru untuk menjelaskan materi tersebut.
2. Materi
Panca Indra
lebih luas
dan mendalam, yakni memuat bagian-bagian
panca indra beserta fungsinya, cara kerja panca indra, cara merawat panca indra,
gangguan panca indra, soal latihan dan pengetahuan tambahan.
Materi Panca
Indra hanya
berfokus pada bagian inti materi seperti bagian-bagian panca indra
dan fungsinya.
3. Proporsi antarkomponen media seperti
penggunaan teks, gambar, ilustrasi, video, dan audio seimbang sehingga kemampuan
siswa dalam memahami materi melalui audiovisual lebih besar.
Terjadi tumpang
tindih antarkomponen seperti teks dan
narator, dalam satu layout terdapat teks dan rekaman dari narator. Hal
itu
dapat menyebabkan
terpecahnya konsentrasi siswa. 4.
Tema background pada tampilan media menyesuaikan karakter siswa SD yang ceria
sehingga tidak membutuhkan background gambar yang beragam.
Tema background pada tampilan media
beragam dan
tidak menyesuaikan karakter siswa SD
serta kepaduan antarwarna layout.
5. Pemilihan backsound disesuaikan dengan
kebutuhan siswa yaitu instrumen musik yang ceria.
Backsound kurang cocok untuk anak
SD karena
tidak meumbuhkan semangat belajar.
Materi Panca Indra dalam multimedia interaktif yang dikembangkan oleh peneliti telah disesuaikan dengan kebutuhan, pemahaman dan materi ajar untuk
118 siswa kelas IV SD. Peneliti menyesuaikan materi, kebutuhan dan pemahaman
siswa untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa dalam memahami materi Panca Indra. Kebutuhan dan pemahaman siswa lebih utama untuk dijadikan
pedoman dalam pemilihan bahasa yang lebih komunikatif sehingga siswa akan lebih mudah memahami makna kalimat yang disampaikan. Pemilihan kalimat
yang efektif dapat mengurangi kesalahpahaman siswa dalam belajarsehingga siswa memperoleh pemahaman yang sama.
Selain memperhatikan pemilihan kalimat yang efektif, pemilihan materi juga diperhatikan dalam proses pengembangan media ini. Materi dalam
multimedia interaktif disusun dengan ruang lingkup yang luas dan mendalam. Tujuan adanya keluasan dan kedalaman materi tersebut adalah untuk menambah
pengetahuan siswa dan daya berpikir kritis siswa. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya materi tambahan berupa pengetahuan umum, yang secara tidak langsung
dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada siswa. Selain itu, penyusunan materi diperoleh dari berbagai referensi untuk saling mendukung dan terkait satu
sama lain sehingga siswa dapat memeproleh informasi secara luas dan mandiri melalui multimedia interaktif yang dikembangkan oleh peneliti.
Pengembangan proporsi multimedia interaktif berpedoman pada ukuran yang ideal agar tampilan tidak monoton dan menarik. Penempatan antara audio
dan visual diposisikan secara seimbang untuk mencegah kebingungan siswa dan mengatasi gaya belajar siswa yang beragam. Pada produk sebelumnya,
pengembangan sudah menggunakan variasi media yang beragam namun untuk
119 penempatan penggunaan media tersebut terlalu monoton karena didominasi oleh
audio berupa rekaman narator dan teks dalam narator. Tampilan yang menarik juga diperlukan dalam proses pengembangan produk ini. Peneliti memilih warna-
warna yang padu dan tidak membutuhkan gambar backgorund lain dengan tujuan untuk memfokuskan konsentrasi siswa pada materi ajar, bukan pada tampilannya
saja. Tampilan layout yang sederhana dapat menarik perhatian siswa pada ruang lingkup pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru melalui multimedia
interaktif tersebut. Tampilan background produk pengembangan yang sudah ada telah menggunakan gambar yang bervariasi namun sayangnya, pemilihan gambar
tidak sesuai dengan tema dan cenderung mempengaruhi cara pandang siswa. Selain mempertimbangkan pemilihan background, hal lain yang perlu
diperhatikan adalah pemilihan backsound. Dalam pengembangan media ini peneliti memilih instrumen lagu yang gembira sehingga, pada saat siswa
mengoperasionalkan media dapat menambah semangat dan gairah mengikuti pembelajaran. Peneliti memilih untuk tidak menggunakan instrumen lagu yang
mendayu-dayu agar suasana belajar siswa tetap terjaga. Bagian akhir multimedia interaktif terdapat soal latihan sebanyak 20 soal.
Tujuan adanya soal latihan adalah untuk mengukur kemampuan siswa setelah menggunakan media tersebut. Masing-masing siswa dapat mengetahui sejauh
mana kemampuan belajar dan pemahaman materi IPA khususnya pada materi Panca Indra. Setelah siswa mengerjakan soal, maka akan muncul skor hasil
pekerjaan siswa. Hal ini sejalan dengan karakteristik pembelajaran multimedia
120 interaktif yang diungkapkan Darmawan 2012: 55 yaitu mengembangkan prinsip
self evaluation dalam mengukur proses dan hasil belajarnya.