31 melintasi background untuk menciptakan suatu efek yang diinginkan dalam
menyampaikan suatu informasi.
e. Video
Video menjadi elemen multimedia yang paling penting, menarik, dan powerfull dalam membawa pengguna lebih dekat dengan dunia nyata. Ada 4
macam video yang dapat digunakan dalam aplikasi multimedia yaitu: live video feeds, videotape, videodise, dan digital video.
Gabungan komponen-komponen dipadukan menjadi satu kemudian memuat karakteristik dalam multimedia interaktif. Warsito 2008: 36-37 menyebutkan
beberapa karakteristik multimedia interaktif sebagai berikut. a.
Dapat digunakan secara acak dan linear. Pengguna dapat mengoperasionalkan program sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
b. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan penggunanya selain menggunakan
cara yang dirancang oleh pengembangnya. Multimedia interaktif diberikan pilihan alternatif sehingga pengguna dapat memilih untuk melanjutkan
pembelajaran atau tidak. c.
Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dan di bawah kendali pengguna user.
d. Fokus pada suatu materi pembelajaran.
e. Membantu siswa untuk belajar secara mandiri atau menunjukkan
interaktivitas siswa yang tinggi.
32 f.
Memuat komponen-komponen yang kolaboratif, misalnya dengan mengintegrasikan kata-kata dan contoh yang banyak dari beberapa sumber
media. Berdasarkan pemaparan komponen dan karakteristik multimedia di atas
dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran menggabungkan komponen- komponen media pembelajaran dan menjadikannya satu kesatuan yang saling
mendukung. Komponen dan karakteristik multimedia tersebut menjadi dasar dalam pembuatan multimedia interaktif.
4. Prinsip Desain Pengembangan Multimedia
Menurut Mayer 2009: 267-268 ada 12 prinsip dalam mendesain pengembangan multimedia pembelajaran, yaitu:
a. coherence principle, yaitusiswa dapat belajar lebih baik ketika menggunakan
kata-kata, gambar, dan suara yang bermakna, b.
signaling principle, yaitusiswa dapat belajar lebih baik ketika isi materi ditambahkan secara spesifik,
c. redudancy principle, yaitu siswa dapat belajar lebih baik dari animasi, narasi,
dan teks on-screen, d.
spatial contiguity principle, yaitusiswa dapat belajar lebih baik jika penyajian teks dan gambar disajikan secara berdampingan,
e. temporal contiguity principle, yaitusiswa dapat belajar lebih baik jika
diberikan stimulus berupa tampilan gambar dan teks,