Karakteristik Siswa kelas IV Sekolah Dasar

47 atau nyata dan belum dapat memikirkan hal yang bersifat abstrak, sehingga perhatian siswa fokus pada kehidupan yang praktis, konkret, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta gemar melakukan berbagai kegiatan yang bersifat praktis Wiyani, 2013: 73. Ciri khusus yang sedang dialami siswa usia sembilan dan sepuluh tahun menurut Allen dan Marotz 2010: 197-198 dalam perkembangan perseptual- kognitifnya adalah sebagai berikut. a. Mengembangkan kemampuan untuk membuat penalaran lebih berdasarkan logika daripada transisi. b. Menyukai tantangan aritmatika, namun tidak selalu memahami hubungan matematis yang rumit. c. Paling baik belajar melalui hands-onlearning yaitu pendekatan kurikulum yang melibatkan keaktifan siswa, mendorong untuk mengubah, menyelidiki, bereksperimen, dan memecahkan masalah. d. Lebih suka mencari informasi dari buku atau internet, melakukan eksperimen sains, membangun sesuatu dengan ukuran yang kecil, atau mendengarkan rekaman daripada mendengarkan penjelasan dari guru untuk memperoleh suatu informasi. e. Menyukai saat-saat di sekolah, sulit untuk duduk lebih dari 30 menit, melupakan segala sesuatu mengenai sekolah ketika sekolah telah usai. f. Senang menggunakan keterampilan membaca dan menulis untuk kegiatan non-akademis. 48 g. Menunjukkan pemahaman yang lebih baik mengenai hukum sebab-akibat. h. Menguasai konsep waktu, berat, isi, dan jarak. i. Menelusuri kejadian berdasarkan ingatan, mampu berpikir sebaliknya, mengikuti serangkaian kejadian mulai dari awal. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas IV termasuk dalam kelas atas dan berada pada tahap berpikir operasional konkret. Hal ini memberi petunjuk pada guru bahwa program dan proses pembelajaran hendaknya dirancang sesuai dengan standar pemikiran siswa yang masih berpikir secara realistis. Selanjutnya dijelaskan bahwa siswa pada usia ini paling baik belajar menggunakan hands-on learning, multimedia interaktif dapat menjadi salah satu alternatif untuk melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, tampilan yang menarik juga mendorong siswa untuk mencoba dan menyelidiki lebih lanjut.

E. Kajian Mengenai Penelitian yang Relevan

1. “Pengembangan Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Koperasi bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Tegalpanggung Yogyakarta” yang dilakukan oleh Nugraheni Dinasari Haryono pada tahun 2014 menunjukkan angka validasi media 4,54 sangat baik, validasi materi 4,08 baik, dan hasil uji lapangan 3,79 baik. Penelitian ini menggunakanAdobe Flash Professional CS6.Siswa tampak antusias dan serius belajar karena pembelajaran menggunakan multimedia interaktif menarik. Format media sudah sesuai dengan sistem operasi linux . 49 2. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Lectora pada Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Kelas IV Semester I” yang dilakukan oleh Fitri Damarsasi pada tahun 2014 menunjukkan angka validasi ahli materi 4,23 sangat baik, validasi ahli media 4,64 sangat baik, dan hasil uji lapangan 4,64 sangat baik. Penelitian ini menggunakan software Lectora yang memang didesain untuk membuat multimedia pembelajaran. Materi yang dikaji adalah peninggalan sejarah yang dilengkapi dengan narasi, teks, video, latihan soal, dan permainan. 3. “Pengembangan Multimedia dalam Pembelajaran Sains Kelas V di SDIT Luqman Al Hakim Internasional Banguntapan Kabupaten Bantul” yang dilakukan Wahyu Nugroho pada tahun 2014 menunjukkan angka validasi ahli materi 4,54 Sangat Baik, validasi ahli media 4,23 Baik, dan hasil uji lapangan operasional 4,21 Sangat Baik. Penelitian ini menggunakan software Adobe Flash Cs 5.5. Multimedia interaktif yang dihasilkan dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman materi siswa karena menampilkan konsep yang cukup rumit yaitu struktur bumi. Format program multimedia ini belum dapat digunakan di OS Linux.

F. Kerangka Pikir

Perkembangan teknologi saat ini terjadi sangat cepat hingga mampu mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Untuk itu, dunia pendidikan harus mampu menanggapi perkembangan tersebut, terlebih bagi siswa SD agar tidak gagap teknologi. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah memadukan