Hipotesis Penelitian KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

C. Populasi dan Sampel

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. 3 Populasi yang menjadi fokus peneliti adalah seluruh siswa di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan. Sampel adalah subset atau perwakilan dari populasi yang ingin peneliti generalisasi hasilnya. 4 Pemilihan sampel yang akan menjadi kelas eksperimen dan kontrol dilakukan dengan cara purposive atau bertujuan. Hal ini untuk mendapatkan kelompok pengendali yang karakteristik kognitif keduanya relatif sama dan karakter afektif dalam diskusi kurang terkontrol. 5 Sementara itu, pemilihan kedua kelas tersebut untuk menjadi kelas eksperimen ditentukan dengan cara pengacakan sesuai dengan desain penelitian yang telah diambil. Berdasarkan hasil sampling ditentukan bahwa kelas X MIA 3 menjadi kelas eksperimen sementara kelas X MIA 4 ditentukan menjadi kelas kontrol.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi dan observasi. Tes prestasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam menguasai materi Archaebacteria dan Eubacteria setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan teknik kooperatif TSTS dengan GNT. 6 Tes dilakukan di akhir pembelajaran setelah perlakuan dicobakan pada siswa sesuai dengan desain penelitian yang ditentukan sebelumnya. Tes akhir atau disebut juga post-test digunakan untuk mengukur kompetensi apa yang telah siswa kuasai sesuai dengan indikator pembelajaran yang telah ditetapkan 3 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 117. 4 William Wiersma dan Stephen G. Jurs, Research Methods in Education Ninth Edition, Boston: Allyn and Bacon, 2009, p. 325. 5 W. Lawrence Neuman, Basics of Socia Research Qualitative and Quantitative Approach Second Edition, Boston, Allyn and Bacon, 2007, p. 142-144. 6 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 194. sebelumnya. 7 Data post-test dari kelas eksperimen kemudian dibandingkan dengan kelas kontrol untuk melihat perbedaan hasil belajar keduanya. Observasi digunakan untuk mengetahui sikap siswa dalam beraktivitas di kelas saat pembelajaran berlangsung. 8 Aspek kegiatan yang diobservasi oleh peneliti adalah kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerjasama siswa saat belajar. Ketiga aspek sikap tersebut diambil karena berhubungan langsung penggunaan teknik TSTS yang bersifat kooperatif. Aktivitas siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol selanjutnya akan dibandingkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap aktivitas siswa di dalam kelas.

E. Instrumen Penelitian

Alat bantu atau instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada dua jenis, yakni soal-soal tes objektif tertulis dan lembar observasi.

1. Tes Penguasaan Konsep Archaebacteria dan Eubacteria

Instrumen tes digunakan untuk mengukur perubahan penguasaan konsep siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan teknik kooperatif TSTS dengan GNT pada kelas eksperimen. Instrumen tersebut juga digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol. Instrumen tes diberikan dalam bentuk soal-soal tes objektif tertulis berupa soal pilihan ganda PG dengan lima pilihan jawaban, yaitu; a, b, c, d, dan e sebanyak 50 soal. Ranah kognitif penguasaan konsep Archaebacteria dan Eubacteria yang digunakan dalam tes ini meliputi aspek pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6. Instrumen penguasaan konsep secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 dan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 3.3. 7 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2011 , h. 236. 8 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 78.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITASBELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 4 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 10 20

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5