Pembelajaran Kooperatif Deskripsi Teoretik

2. Teknik Kooperatif Two Stay Two Stray

Two Stay Two Stray TSTS merupakan bagian dari teknik pembelajaran kooperatif. TSTS dipelopori oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. 12 Model pembelajaran ini memiliki keunggulan, yakni memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. 13 Aktivitas TSTS ini mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan analitis dalam kelompok. 14 Teknik kooperatif TSTS dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini. Pertama, siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa. Guru kemudian memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Setelah selesai, dua anggota dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua anggota dari kelompok lain. Dua orang yang “tinggal” dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.“Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua. 15

3. Strategi Guided Note Taking

Catatan terbimbing Guided Note Taking berasal dari kata catatan dan terbimbing. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata catatan berasal dari kata catat. Kata catatan merujuk pada 1 hasil mencatat, 2 peringatan; syarat, dan 3 kata-kata di dalam sebuah buku yang masih perlu dijelaskan. Sementara kata terbimbing memiliki kata dasar bimbing yang artinya 1 pimpin; 12 Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: Grasindo, 2002, h. 60. 13 Tukiran, op. cit., h. 121. 14 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, h. 235. 15 Miftahul Huda, Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, h. 141. asuh dan 2 tuntun. 16 Jika digabungkan, kata catatan terbimbing merujuk pada hasil mencatat seseorang yang diambil dengan cara dituntun oleh orang lain. Dalam pembelajaran di kelas, seseorang yang dimaksud biasanya adalah siswa, sementara orang lain yang membimbing adalah guru. Catatan terbimbing merupakan catatan atau slide dalam versi yang sudah dimodifikasi oleh guru yang menghendaki agar siswa mengisi informasi-informasi yang hilang ketika ceramah sedang berlangsung. 17 Informasi yang hilang merupakan poin-poin kunci, sehingga siswa harus mendengarkan secara serius ceramah yang guru sampaikan untuk mengisi poin kunci tersebut. Informasi- informasi yang hilang menentukan kapan dan dimana siswa harus mencatat. Dengan demikian, siswa membuat catatan secara khusus di tempat dan topik yang guru harapkan. Mencatat merupakan kunci keberhasilan dalam belajar. 18 Saat ujian akan berlangsung, catatan yang telah dibuat siswa saat pembelajaran berlangsung biasa dijadikan sebagai referensi utama untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari di kelas. Oleh karena itu, mencatat secara efektif perlu dilakukan oleh siswa karena memiliki dampak yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar. Tidak setiap catatan yang dibuat oleh seseorang merupakan catatan yang dapat mewakili kebutuhannya mencatat. Banyak orang gagal dalam mencatat karena tidak mencatat secara efektif apa yang seharusya dicatat. Kesalahan yang paling umum dilakukan adalah mencatat semua yang dibahas oleh pembicara. Hal ini sangat tidak efektif, karena pada kenyataannya pencatat tidak mendengarkan informasi dan tidak membuat koneksi dengan pengetahuan dan subjek yang ada. 19 Akhirnya, pencatat bagaikan tape recorder yang hanya merekam semua pembicaraan tanpa ada makna yang didapatkan. 16 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1988. 17 Jennifer L. Austin, Melissa Lee, dan Jeffrey P. Carr, The Effect of Guided Note on Undergraduate Student s’ Recording the Lecture Content, Journal of Instructional Psychology, Vol 31: 4, t.t, h. 314. 18 Paryati Sudarman, Belajar Efektif di Perguruan Tinggi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004, h. 100. 19 Shelley O`Hara, Improving Your Study Skills, Canada: Wiley, 2011, p. 56. Tujuan utama dari mencatat adalah mendapatkan poin-poin kunci, konsep- konsep utama, dan kaitan antar keduanya. 20 Seseorang yang melakukan kegiatan mencatat perlu terdapat poin-poin kunci, konsep-konsep utama, dan kaitan antara keduanya dalam catatan yang ia buat. Dengan demikian, ia dapat disebut sebagai orang yang benar dalam membuat catatan. Seseorang perlu mengetahui teknik-teknik yang tepat untuk mendapatkan poin-poin penting dalam membuat catatan. Agar catatan yang dibuat bersifat efektif, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk membantu siswa seperti diungkapkan oleh Bobbi DePorter Mike Hernacki. Pertama, dengarkan secara aktif informasi kunci. Kedua, perhatikan dengan cermat petunjuk-petunjuk mengenai informasi kunci yang ada pada buku catatan atau melalui pembicara. Ketiga, ikuti dan berpartisipasilah dalam forum dengan cara bertanya atau berpendapat. Keempat, tinjaulah terlebih dahulu topik pembicaraan yang akan dibahas, sehingga saat mendengar dan mencatat dapat lebih tepat mengaitkan pembahasan. Kelima, buatlah pembicaraan yang auditorial menjadi visual pada informasi yang mesti diingat dengan membuat simbol-simbol. Kenam, buatlah catatan itu mudah dilihat. 21 “Begitu pikiran bekerja, tangan bergerak”. 22 Hal ini pula yang harus dilakukan dalam kegiatan mencatat. Sebelum kegiatan mencatat dilakukan, siswa atau peserta dalam sebuah pembicaraan harus mendengarkan terlebih dahulu poin- poin penting, ide, dan fakta yang disampaikan. Memperhatikan apa saja yang dijelaskan oleh pembicara adalah satu-satunya jalan agar otak pendengar dapat memikirkan apa yang dijelaskan oleh pembicara. Setelah mengetahui poin penting apa yang pembicara sampaikan, barulah membuat catatan. Catatan yang berguna adalah catatan yang memuat ide-ide pokok suatu bahasan. 23 Siswa perlu mengetahui dan membedakan antara ide pokok dengan 20 Bobby DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung: Kaifa, 1999, h. 150. 21 Ibid, h. 166-170. 22 Sukino, Menulis itu Mudah Panduan Praktis Menjadi Penulis Handal, Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS, 2010, h. 1. 23 Jeanne Ellice Ormrod, Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, Jakarta: Erlangga, 2009, h. 375. ide-ide penjelas. Ide-ide pokok yang disampaikan dalam bentuk ceramah dapat diketahui dari beberapa indikasi seperti saat pembicara mengulang-ulang ide atau tema tertentu, atau jika terdapat informasi yang dicatat di papan tulis, sementara hal lainnya tidak. Indikasi adanya ide-ide pokok juga bisa didapat saat pembicara membicarakan konsep-konsep dasar dan step-step yang menjadi pijakan bagi informasi lainnya. Namun selain itu, poin inti juga dapat diambil dengan mudah saat pembicara menyatakan poin-poin utama secara eksplisit. 24 Mencatat akan memiliki manfaat jika dilakukan dengan benar. Beberapa manfaat dari mencatat adalah dapat meningkatkan daya ingat untuk memahami konsep dan menguatkan pemahaman terhadap pelajaran, membantu untuk mencari makna, pola, koneksi, dan hubungan antar konsep, serta membantu konsentrasi Catatan yang baik juga dapat memperbaiki kesempatan siswa untuk mendapatkan nilai yang bagus dalam tes atau tugas-tugas. 25 Guru dapat membantu siswa untuk membuat catatan secara efektif. Di dalam kelas, guru dapat membantu dengan menggunakan strategi pembelajaran tertentu. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah Guided Note Taking GNT atau catatan terbimbing. GNT atau mengambil catatan secara terbimbing merupakan bagian dari strategi pembelajaran aktif. Dalam strategi ini, pengajar bertugas untuk menyediakan handout berupa bagan, skema, atau yang lainnya yang dapat membimbing peserta didik untuk membuat catatan selama pengajar menyampaikan materi pelajaran. 26 Penggunaan strategi ini dalam pembelajaran dapat mengoptimalkan potensi siswa sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan, serta dapat menjaga perhatian siswa dalam proses pembelajaran. 27 Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan GNT sebagai strategi pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, guru membuat handout 24 Shelley O`Hara, op. cit., h. 58. 25 Ibid., h. 68-69. 26 Hisyam Zaini, Barmawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008, h. 32. 27 Umi Machmudah dan Abdul Wahab Risyidi, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008, h. 63.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITASBELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 4 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 10 20

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5