Uji Hipotesis Teknik Analisis Data

atau variabilitas nilai pada kelas eksperimen lebih kecil atau lebih homogen daripada kelas kontrol. Nilai maksimum kelas eksperimen menunjukkan nilai yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. Median atau nilai tengah pada kelas eksperimen juga lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut maka secara umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan pada kelas eksperimen secara deskriptif lebih baik daripada kelas kontrol. Deskripsi data post-test secara lebih terperinci dapat dilihat pada Lampiran 8.

2. Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Data hasil observasi kegiatan siswa didapat dari pemberian lembar observasi berupa lembar Penilaian Antar Peserta Didik PAPD setelah pembelajaran. Lembar observasi terdiri atas 15 pernyataan yang berhubungan dengan sikap disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab siswa pada saat pembelajaran. Secara lengkap data hasil observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada Lampiran 9 dan secara ringkas deskripsi disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Aspek Kooperatif Persentase Sikap Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Disiplin 96.40 93.51 Kerjasama 96.61 92.75 Tanggung jawab 90.77 91.67 Rata-rata sikap 94.59 92.64 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata sikap siswa secara umum pada kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Pada aspek disiplin dan kerjasama, kelas eksperimen memiliki nilai sikap rata-rata yang lebih tinggi daripada kelas kontrol, namun pada pada aspek tanggung jawab kelas kontrol memiliki nilai sikap rata-rata lebih tinggi daripada kelas eksperimen. Berdasarkan rata-rata nilai sikap baik secara umum maupun secara spesifik pada aspek disiplin, kerjasama, dan tanggung jawab, kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapatkan nilai lebih dari 90. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas dapat dikategorikan sebagai kelas yang memiliki sikap yang sangat baik di dalam kelas.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian, perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data nilai post-test yang diperoleh dalam penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya data untuk dianalisis dengan menggunakan teknik statistik. 1

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh merupakan data yang terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik uji Liliefors. Pada perhitungan uji normalitas post-test kelas eksperimen diperoleh sebesar 0.16. Nilai ini lebih kecil dari pada taraf signifikansi 0.01, yakni 0.17. Karena lebih kecil dari 0.16 ˂ 0.17 pada taraf signifikansi 0.01, maka Ho yang diajukan dalam uji Liliefors yang menyatakan bahwa sampel berasal dari data yang terdistribusi normal diterima dan Ha yang menyatakan bahwa sampel berasal dari data yang tidak terdistribusi normal ditolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data post-test kelas eksperimen memiliki sebaran data yang terdistribusi normal. Pada perhitungan uji normalitas post-test kelas kontrol diperoleh sebesar 0.10. Nilai ini lebih kecil dari yakni 0.17. Karena kurang dari 0.10 ˂ 0.17, maka Ho yang diajukan dalam uji Liliefors yang menyatakan bahwa sampel terdistribusi normal diterima dan Ha yang menyatakan 1 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 227.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITASBELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 4 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 10 20

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5