Lembar Kerja Siswa Kajian Pustaka

3. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa atau lebih dikenal dengan sebutan LKS merupakan salah satu bahan ajar dalam pembelajaran. Majid 2009: 176 Lembar kerja siswa student work sheet adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja siswa ini berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa tugas teori dan atau tugas praktik. Belawati 2003: 322 juga mengungkapkan Lembar Kerja Siswa bukan merupakan lembar kegiatan siswa, akan tetapi lembar kerja siswa. Lembar Kerja Siswa merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Prastowo 2014: 69 juga mengatakan LKS merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis atau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain. LKS disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari pada hari itu dan diberikan kepada setiap siswa ataupun kelompok. Guru yang menyusun LKS hendaknya memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup luas agar dalam pemberian LKS siswa dapat mengerjakan dan dapat memahami. b. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Lembar Kerja Siswa Sebelum guru menyusun lembar kerja siswa seharusnya mengetahui dulu fungsi, tujuan, dan manfaatnya masing-masing. Menurut Durri Andriani dalam Prastowo 2014: 270 menyatakan bahwa Lembar Kerja Siswa memiliki fungsi, tujuan, dan manfaat yang berbeda-beda selama pembelajaran. Di bawah ini akan diuraikan fungsi, tujuan, dan manfaat dari adanya Lembar Kerja Siswa. 1 Fungsi Lembar Kerja Siswa a LKS sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan siswa. b LKS sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan. c LKS sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas untuk berlatih. d LKS memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa. 2 Tujuan penggunaan Lembar Kerja Siswa a Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan. b Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan. c Melatih kemandirian belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa. 3 Manfaat Lembar Kerja Siswa a Guru mendapat kesempatan untuk memancing siswa agar secara aktif terlibat di dalam materi yang dibahas. c. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa terdiri dari berbagai jenis. Perbedaan jenis Lembar Kerja Siswa dipengaruhi oleh perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi. Menurut Prastowo 2014: 272, terdapat lima jenis Lembar Kerja Siswa yaitu: 1 LKS yang Penemuan Membantu Siswa Menemukan Suatu Konsep LKS ini memuat hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa, meliputi: melakukan, mengamati, dan menganalisis. Guru merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh siswa kemudian siswa mengamati fenomena dari hasil kegiatannya. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan analisis yang membantu siswa untuk mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang dibangun oleh siswa di dalam pikirannya. 2 LKS yang Aplikatif-Integratif Membantu Siswa Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang telah Ditemukan LKS ini membantu siswa untuk menerapkan berbagai konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. LKS ini dapat didahului dengan kegiatan menonton video yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengandung nilai-nilai pelajaran. Setelah itu, siswa langsung mempraktekkannya dalam kesehariannya. 3 LKS yang Penuntun Berfungsi sebagai Penuntun Belajar LKS ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. LKS ini lebih cocok jika diterapkan dalam remedial. Sebelum mengerjakan LKS ini, siswa diminta untuk membaca buku pelajaran. Siswa dituntut untuk mencari, menghafal, dan memahami materi pelajaran yang terdapat di dalam buku. 4 LKS yang Penguatan Berfungsi sebagai Penguatan LKS penguatan diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi yang dikemas di dalam LKS lebih menekankan pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku ajar. LKS ini lebih tepat jika digunakan dalam pengayaan. 5 LKS yang Praktikum Berfungsi sebagai Petunjuk Praktikum Alih-alih memisahkan petunjuk praktikum ke dalam buku tersendiri, kita dapat menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan demikian, dalam bentuk LKS ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu konten dari LKS. d. Unsur-unsur Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa memiliki beberapa unsur dalam penyusunannya dan akan lebih kompleks jika dibandingkan dengan unsur- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI unsur buku ajar. Menurut Prastowo 2014: 273 LKS terdiri dari beberapa unsur utama yang meliputi: 1 Judul 2 Petunjuk belajar 3 Kompetensi dasar atau materi pokok 4 Informasi pendukung 5 Tugas atau langkah kerja 6 Penilaian. Namun demikian, beliau juga mengatakan lagi bahwa yang lebih spesifiknya itu format Lembar Kerja Siswa memiliki delapan unsur yaitu: a Judul b Kompetensi Dasar yang akan dicapai c Waktu penyelesaian d Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas e Informasi singkat f Langkah kerja g Tugas yang harus dilakukan h Laporan yang harus dikerjakan. e. Langkah-langkah Lembar Kerja Siswa Sering kita pertanyakan bagaimana membuat LKS dalam suatu pelajaran di kelas. Lembar Kerja Siswa yang baik harus dirancang melalui langkah-langkah yang jelas dan berurutan. Menurut Prastowo 2014: 274 mengungkapkan beberapa langkah membuat Lembar Kerja Siswa antara lain: 1 Melakukan Analisis Kurikulum Tematik Analisis Kurikulum Tematik bertujuan untuk menentukan materi pokok dan pengalaman belajar yang membutuhkan bahan ajar berbentuk LKS. Adapun caranya adalah dengan melihat materi pokok dan pengalaman belajar serta pokok bahasan yang akan diajarkan. 2 Menyusun Peta Kebutuhan LKS Peta ini sangat diperlukan untuk mengetahui materi apa saja yang harus ditulis dalam LKS. Peta Kebutuhan LKS dibuat untuk mengetahui materi-materi yang harus ditulis dalam LKS. 3 Menentukan Judul LKS Judul LKS yang mengacu Kurikulum 2013 disesuaikan dengan tema utama dan pokok bahasan yang diperoleh dari pemetaan Kompetensi Dasar dan materi pokok atau pengalaman belajar antarmata pelajaran di Sekolah Dasar. 4 Penulisan LKS Penulisan LKS juga dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. a Merumuskan indikator dan atau pengalaman belajar antarmata pelajaran dari tema sentral yang telah disepakati. b Menentukan alat penilaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Menyusun materi d Menyusun materi berdasarkan struktur LKS 5 Mengembangkan LKS Bermakna LKS yang bermakna dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang menarik bagi siswa. Hal ini mendorong siswa agar lebih tertarik dan belajar lebih giat. Beberapa langkah pengembangan LKS, yaitu: a Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dimasukkan ke dalam LKS b Mengumpulkan materi c Menyusun elemen atau unsur-unsur LKS d Pemeriksaan dan penyempurnaan

B. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema gemar membaca untuk siswa kelas 1 SD.

0 0 2

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema perubahan wujud benda mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) Sekolah Dasar.

0 2 393

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema manusia dan lingkungan mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) sekolah dasar.

0 3 348

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum sd 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 256

Pengembangan lembar kerja siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema cara menjaga kerukunan untuk kelas V Sekolah Dasar.

0 5 310

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada subtema pola hidup sehat mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas lima (V) Sekolah Dasar.

0 5 438

Pengembangan Lks menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema Indonesiaku bangsa yang berbudaya untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 3 412

Pengembangan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema manusia dan peristiwa alam untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 325

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema gemar berolahraga untuk siswa kelas 1 SD.

0 0 156

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema jenis-jenis pekerjaan untuk siswa kelas IV SD.

0 0 150