disarankan mengembagkan aspek sikap afektif dan religius dibuat lebih lengkap dan lebih rinci.
2. Pembahasan
Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar Sukmadinata, 2007: 5. Orientasi
kurikulum 2013 akan ada terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap attitude, keterampilan skill, dan pengetahuan
knowledge. Pembelajaran
berbasis masalah
merupakan suatu
model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada
siswa. Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-
tahap metode ilmiah, sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut, sekaligus memiliki keterampilan
untuk memecahkan masalah Ward dalam Ngalimun, 2012: 89. Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan cetak yang berupa
lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat
teoritis atau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain
Prastowo, 2014: 69. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan Lembar Kerja Siswa model Pembelajaran Berbasis Masalah yang telah divalidasi oleh dua pakar validasi kurikulum SD 2013
dan dua guru SD kelas V pelaksanan kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa Lembar Kerja Siswa Model Pembelajaran Berbasis Masalah
termasuk dalam kategori “Baik” dngan skor rerata akhir yaitu 4,14. Hasil tersebut peneliti paparkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 11. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas V Pelaksana Kurikulum SD 2013
NO. Validasi
Lembar Kerja Siswa Model PBL
Skor Kategori
1. Pakar Model PBM A
4,68 Sangat Baik
2. Pakar Model PBM B
4,09 Baik
3. Guru SD KelasV A
4,13 Baik
4. Guru SD KelasV B
3,68 Baik
Jumlah 16,58
Rerata Total skor : Jumlah responden
4,14
Kategori Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada validasi produk lembar Kerja Siswa LKS pakar Model PBM A memberikan skor 4,68
dengan kategori “Sangan Baik”. Pakar Model PBM B memberikan skor 4.09 dengan kategori “Baik”. Guru kelas V SD A1 memberikan skor
4,13 dengan kategori “Baik”. Guru kelas V SD A2 memberikan skor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3,68 dengan kategori “Baik”. Lembar Kerja Siswa model Pembelajaran Berbasis Masalah
dikategorikan “Baik”, karena sudah memebuhi semua aspek Lembar Kerja Siswa menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah. Hasil validasi ini berpedoman pada LKS Model PBM sebagai berikut:
Lembar Kerja siswa LKS meliputi beberapa komponen yaitu pertama, judul LKS yang sudah lengkap dan sesuai kelengkapan judul
yang meliputi: nama pembelajaran, satuan pendidikan, kelassemester, muatan pembelajaran, temasubtema, alokasi waktu, dan identitas siswa.
Kedua, kelengkapan kompetensi dasar yang sudah mencakup beberapa muatan pelajaran dan sudah mencakup aspek afektif, kognitif,
psikomotorik serta sudah dirumuskan secara lebih spesifik dalam tujuan pembelajaran.
Ketiga, waktu pengerjaan LKS sudah disesuaikan dengan standar alokasi waktu yang telah ditentukan untuk siswa kelas V SD dan sudah
menyesuaikan waktu antara pengerjaan LKS dengan kualitas berat atau ringannya tugas yan diberikan serta alokasi waktu dibuat per aktivitas.
Keempat, LKS sudah dilengkapi dengan alatbahan yang dibutuhkan dan sudah sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan pada saat itu. Kelima,
LKS sudah memberikan informasi singkat dan jelas terkait materi pelajaran yang termuat di dalam pembelajran. Keenam, LKS sudah ada
rumusan petunjuk langkah kerja yang singkat dan jelas serta memasukan tugas individu ke dalam kerja kelompok.
Ketujuh, LKS sudah dilengkapi dengan rumusan tugas singkat, detail, mudah dipahami dan rumusan tugas mencakup aspek afektif,
kognitif, dan psikomotorik serta memuat langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah yang dipadukan dengan langkah-langkah
pendekatan saintifik. Kedelapan, LKS sudah memuat petunjukperintah yang jelas pada bagian laporan yang harus dikerjakan agar memudahkan
siswa untuk mengerjakan tugasnya. Kesembilan, masalah yang ditampilkan dalam LKS model pembelajaran berbasis masalah berupa
masalah yang sering dialami oleh siswa atau masalah nyata yang sering dihadapi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari dan masalah dalam LKS
sudah memotivasi keaktifan siswa untuk mencari tahu dan merumuskan solusi pemecahannya.
Kesepuluh, LKS sudah mencakup seluruh aspek perkembangan siswa yakni aspek sikap pribadisosial dan religius, aspek pengetahuan,
dan aspek keterampilan yang dikembangkan melalui kegiatan pembelajran. Kesebelas, LKS sudah menggunakan EYD yang baik dan benar,
kesesuaian tata cara penulisan huruf dalam LKS dengan aturan Ejaan yang Disempurnakan EYD. Keduabelas tampilan LKS sudah menarik dilihat
dari kemenarikan warna, kerapian tulisan, dan keseimbangan ukuran huruf dan gambar.
113
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Lembar Kerja Siswa LKS Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan hasil modifikasi antara model
pengembangan lembar kerja siswa model Sugiyono dan prosedur penelitian R D model Borg dan Gall. Dalam penelitian tersebut
memiliki 10 langkah pengembangan, namun dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada lima langkah pengembangan, karena
keterbatasan waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan lembar kerja siswa ini disusun sebagai pegangan guru. Kelima langkah
prosedur pengembangan antara lain, 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi
desain sampai dihasilkan desain produk akhir berupa Lembar Kerja Siswa LKS menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah
subtema Indonesiaku, Bangsa yang Cinta Damai mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.