LKS menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa tematik integratif
perlu dimunculkan dengan jelas pada skenario pembelajaran.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah diterapkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman yang dimiliki guru
mengenai Kurikulum 2013 sudah cukup baik terkait penggunakan lembar kerja siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Kesulitan yang dihadapi oleh guru hanya berkaitan dengan masalah pengisian rapor, kekurangan sumber buku, kurangnya pendampingan dan
monitoring, kekurangan contoh-contoh lembar kerja siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, serta penyususnan
lembar kerja siswa yang membutuhkan waktu relatif lama, sehingga guru perlu mencari waktu yang tepat untuk membuat Lembar Kerja Siswa.
B. Deskripsi Produk Awal
1. Lembar Kerja Siswa Model PBM
Lembar Kerja Siswa LKS merupakan salah satu perangkat pembelajaran wajib yang harus digunakan oleh para guru selama proses
pembelajaran. Lembar Kerja Siswa ini yang disusun oleh guru bertujuan untuk menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi
dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian
siswa dalam belajar, dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada siswa. Lembar Kerja Siswa ini di buat semenarik mungkin dan dilengkapi dengan gambar-gambar serta menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh siswa. Pada awalnya peneliti merumuskan Kompetensi Inti, dan
Kompetensi Dasar yang dikembangkan menjadi Indikator dan Tujuan Pembelajaran. Melalui Indikator dan Tujuan Pembelajaran yang telah
dikembangkan, peneliti mencoba membuat Lembar Kerja Siswa. Lembar Kerja Siswa yang dibuat juga memuat langkah-langkah pendekatan
saintifik dan langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah, sehingga dalam menyelesaikan soal-soal latihan siswa menggunakan
langkah-langkah yang telah ditetapkan dan yang telah ada. Lembar Kerja Siswa yang memuat langkah pendekatan saintifik
memiliki lima langkah yaitu: a. mengamati, b. menanya, c. menalar, d. mencoba, dan e. mengomunikasikan. Sedangkan, Model Pembelajaran
Berbasis Masalah memuat beberapa langkah kerja sebagai berikut: 1 mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, 2 merumuskan
masalah, 3 menganalisis masalah, 4 merumuskan hipotesis, 5 mengumpulkan data, 6 pengujian hipotesis, dan 7 merumuskan
pemecahan masalah. Berdasarkan kedua langkah tersebut, peneliti mencoba melihat kesamaan yang ada pada kedua langka tersebut.
Kesamaan kedua langkah tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7. Kesamaan Langkah-langkah Pendekatan Saintifik Model PBM
No. Langkah-Langkah
Pendekatan Saintifik Langkah-Langkah
Model PBM 1.
Mengamati Mengklarifikasi istilah dan konsep
yang belum jelas 2.
Menanya Merumuskan masalah
Menganalisis masalah 3.
Menalar Merumuskan hipotesis
4. Mencoba
Mengumpulkan data Pengujian hipotesis
5. Mengomunikasikan
Merumuskan pemecahan masalah
Tahap mengamati sejalan dengan kegiatan mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas karena pada tahap mengamati, siswa dituntut
untuk mengamati beberapa fenomena yang belum dipahami. Fenomena tersebut dapat berupa peristiwa, gambar, kata, dan kalimat yang belum
dimengerti. Tahap menanya sejalan dengan kegiatan merumuskan masalah dan menganalisis karena pada tahap menanya, siswa dituntut untuk
merumuskan dan mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang belum dipahami masalah pada kegiatan mengamati.
Tahap menalar sejalan dengan kegiatan merumuskan hipotesis. Hal demikian diajukan berdasarkan alasan bahwa pada tahap menalar, siswa
dituntut untuk merumuskan satu atau beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan. Tahap mencoba sejalan dengan kegiatan
mengumpulkan data dan menguji hipotesis karena pada tahap ini, siswa menemukan informasi-informasi dari berbagai sumber untuk menguji
kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Tahap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengomunikasikan sejalan dengan kegiatan merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Pada tahap ini, siswa menyampaikan solusi
pemecahan masalah yang sesungguhnya. Unsur-unsur LKS yang menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah mengacu Kurikulum 2013 juga perlu diperhatikan. Meninjau dua pendapat Prastowo 2014: 273 terkait unsur-unsur LKS
yakni secara umum dan secara khusus maka peneliti memilih untuk menyusun LKS dengan unsur-unsur yang lebih khusus atau spesifik yaitu
sebagai berikut. a
Judul b
Kompetensi Dasar yang akan dicapai c
Waktu penyelesaian d
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas e
Informasi singkat f
Langkah kerja g
Tugas yang harus dilakukan h
Laporan yang harus dikerjakan. Adapun jenis LKS yang dikembangkan adalah LKS penemuan
yang bertujuan untuk membantu siswa dalam menemukan suatu kosep. Dengan demikian, Lembar Kerja Siswa ini juga dilengkapi dengan arahan-
arahan atau petunjuk kerja, serta langkah kerja, sehingga dapat mempermudahkan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang telah
disiapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013