Kelayakan Analisis Regresi Linier

Tabel 4.3 Statistik Skor Kuesioner Fakta dan Kuesioner Opini Kecenderungan memusat Ukuran penyebaran Rata-Rata = 140.27 Standar Deviasi = 19.60 Modus = 140.28 - Median = 145.5 Interkuartil = 32.5 b. Data Mentah Keaktifan Belajar Data keaktifan belajar diperoleh berdasarkan lembar observasi keaktifan belajar yang diisi oleh tiga orang observer. Berikut merupakan hasil rekapitulasi keaktifan belajar siswa. Tabel 4.4 Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Siswa hari pertama hari kedua Jumlah Observer Observer 1 2 3 1 2 3 S2 7 5 5 11 16 14 58 S3 6 6 6 13 14 14 59 S4 7 7 6 15 16 14 65 S5 8 8 6 19 16 16 73 S6 6 6 6 14 13 14 59 S7 9 9 9 21 20 19 87 S9 5 6 6 16 14 14 61 S10 6 6 7 13 12 14 58 S11 7 8 5 17 17 17 71 S12 9 8 7 15 14 16 69 S13 7 7 7 15 14 15 65 S14 6 6 6 19 15 14 66 S15 7 6 5 18 17 17 70 S16 8 8 7 16 17 16 72 S17 8 7 7 16 16 14 68 S18 7 6 6 14 15 13 61 S20 8 8 7 19 18 17 77 S21 7 6 6 16 16 14 65 Karena data keaktifan merupakan data dengan skala interval maka dihitung kecenderungan data memusat dan ukuran penyebaran data. Tabel 4.5 Statistik Keaktifan Siswa Kecenderungan memusat Ukuran penyebaran Rata-Rata = 66.88889 Standar Deviasi = 7.537271 Modus = 65 - Median = 65.5 Interkuartil = 9.75 c. Data Mentah Hasil Belajar Siswa Data tes hasil belajar adalah skor yang diperoleh siswa setelah mengerjakan tes hasil belajar. berikut adalah rekapitulasi data hasil belajar siswa. Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa No Soal 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai S2 3 6 1 1 1 12 40 S3 3 6 4 8 21 70 S4 3 6 4 8 4 25 83.3 S5 3 6 4 1 9 23 76.7 S6 3 6 4 4 4 21 70 S7 3 5 4 8 9 29 96.7 S9 3 5 4 12 40 S10 1 1 4 1 7 23.3 S11 2 6 4 3 4 19 63.3 S12 3 6 4 2 4 19 63.3 S13 2 4 4 8 4 22 73.3 S14 3 5 4 1 13 43.3 S15 3 4 4 11 36.7 S16 2 6 4 3 9 24 80 S17 2 6 4 3 4 19 63.3 S18 3 5 4 12 40 S20 3 5 4 5 9 26 86.7 S21 2 2 4 2.5 1 11.5 38.3 Karena data hasil belajar merupakan data dengan skala interval maka dihitung kecenderungan data memusat dan ukuran penyebaran data. Tabel 4.7 Statistik Hasil Belajar Kecenderungan memusat Ukuran penyebaran Rata-rata = 60.46 Standar deviasi = 21.03 Modus = 40 - Median = 63.33 Interkuartil = 36.37

2. Deskripsi Grafik

Data yang akan dideskripsikan dengan deskripsi grafik yaitu : a. Data Motivasi Belajar Data mentah yang telah diperoleh akan dideskripsikan menjadi data berkelompok dengan klasifikasi sebagai berikut: Skor Tertinggi = 171 Skor Terendah = 108 ̅ Setelah dilakukan perhitungan ̅ dan , diperoleh kriteria seperti di bawah ini: Tabel 4.8 Tinggi Sekali X 159 Tinggi 146 X ≤ 159 Sedang 133 X ≤ 146 Rendah 120 X ≤ 133 Rendah Sekali X ≤ 120 Berdasarkan kriteria di atas, dapat dibuat histogram untuk menunjukkan banyak siswa yang berada dalam masing-masing kriteria. Pembuatan histogram didasarkan pada tabel distribusi di bawah ini. Tabel 4.9 Interval Turus F Titik Tengah L B L A F 108-120 E 5 114 107.5 120.5 5 121-133 A 1 127 120.5 133.5 6 134-146 C 3 140 133.5 146.5 9 147-159 E a 6 153 146.5 159.5 15 160-172 B a 3 166 159.5 172.5 18 Selanjutnya tabel distribusi di atas dibuat histogram seperti di bawah ini: Histogram motivasi belajar yang telah dibuat digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Selanjutnya data akan dianalisis untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan hasil belajar. Hubungan yang dimaksud adalah untuk mengetahui Histogram 4.1 Motivasi Belajar 1 2 3 4 5 6 7 - 114 127 140 153 166 - X Y apakah kelompok siswa dengan motivasi belajar yang tergolong tinggi akan memiliki skor hasil belajar yang tinggi dan siswa dengan motivasi belajar yang tergolong rendah akan memiliki skor hasil belajar yang rendah. Selain untuk mengetahui hubungan, juga akan dilakukan analisis untuk mengetahui seberapa besar kontribusi motivasi terhadap hasil belajar. Namun hubungan yang dimaksud hanya berlaku untuk siswa di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 20152016. b. Data Keaktifan Siswa Data mentah yang telah diperoleh akan dideskripsikan menjadi data berkelompok dengan klasifikasi sebagai berikut. Skor Tertinggi = 87 Skor Terendah = 58 ̅ ̅̅̅̅ Setelah dilakukan perhitungan ̅ dan ̅̅̅̅ diperoleh kriteria seperti di bawah ini. Tabel 4.10 Rendah Sekali X ≤ 63 Rendah 63 X ≤ 69 Sedang 69 X ≤ 75 Tinggi 75 X ≤ 81 Tinggi Sekali X 81 Berdasarkan kriteria di atas, dapat dibuat histogram untuk menunjukkan banyak siswa yang berada dalam masing-masing kriteria. Pembuatan histogram didasarkan pada tabel distribusi di bawah ini. Tabel 4.11 Interval Turus F Titik Tengah L B L A F 58 – 63 A a 6 60.5 57.5 63.5 6 64 – 69 E c 5 66.5 63.5 68.5 11 70 – 75 C 4 72.5 69.5 74.5 16 76 – 81 C 2 78.5 75.5 81.5 1 82 – 87 B 1 84. 5 81.5 87.5 18 Selanjutnya berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dibuat histogram seperti di bawah ini: Berdasarkan histogram di atas dapat diketahui kelompok siswa yang aktif dalam pembelajaran maupun siswa yang kurang aktif. Selanjutnya akan dianalisis hubungan antara keaktifan belajar dan hasil belajar. Hubungan yang dimaksud adalah untuk mengetahui apakah siswa yang aktif selama pembelajaran akan memiliki skor hasil belajar yang tinggi sementara dan siswa yang 1 2 3 4 5 6 7 - 60.5 66.5 72.5 78.5 84.5 - Histogram 4.2 Keaktifan Belajar X Y kurang aktif akan memiliki skor hasil belajar yang rendah. Selain untuk mengetahui hubungan, akan dianalis juga kontribusi keaktifan belajar terhadap hasil belajar. Namun hubungan yang dimaksud hanya berlaku di kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 20152016. c. Data Tes Hasil Belajar Siswa Data mentah yang telah diperoleh akan dideskripsikan menjadi data berkelompok dengan klasifikasi sebagai berikut. Skor Tertinggi = 96.67 Skor Terendah = 23.33 ̅ ̅̅̅̅ Setelah dilakukan perhitungan ̅ dan ̅̅̅̅ maka diperoleh kateori sebagai berikut. Tabel 4.12 Rendah Sekali X ≤ 37 Rendah 37 X ≤ 52 Sedang 53 X ≤ 67 Tinggi 67 X ≤ 82 Tinggi Sekali 82 ≤ x 97 Berdasarkan kriteria di atas, dapat dibuat histogram untuk menunjukkan banyak siswa yang berada dalam masing-masing kriteria. Pembuatan histogram didasarkan pada tabel distribusi di bawah ini: Tabel 4.13 Interval Turus F Titik Tengah L B L A F 23 – 37 B 2 30 22.5 37.5 2 38 – 52 E 5 45 37.85 52.5 7 53 – 67 D 3 60 53.5 67.5 10 68 – 82 E a 6 75 68.5 82.5 16 83 – 97 B 2 90 83.5 93.5 18 Selanjutnya berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dibuat histogram seperti di bawah ini: Berdasarkan histogram di atas dapat diketahui kelompok siswa yang memiliki skor hasil belajar yang tinggi dan siswa yang memiliki skor hasil belajar yang rendah. Selanjutnya akan dianalisis mengenai hubungan antara motivasi belajar siswa dan perolehan skor hasil belajar serta keaktifan belajar siswa dengan perolehan skor hasil belajar. Hubungan yang dimaksud adalah untuk mengetahui apakah perolehan skor hasil belajar dipengaruhi oleh perolehan skor motivasi dan keaktifan belajar. Histogram 4.3 Hasil Belajar Siswa 1 2 3 4 5 6 7 - 30 45 60 75 90 - x y Namun hubungan yang dimaksud hanya berlaku untuk kelas VIII B SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 20152016.

C. Inferensia

Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar, dan hasil belajar, maka dilakukan uji korelasi dan regresi linier. Namun sebelum melakukan uji korelasi dan regresi linier, dibuat diagram terserak dan dilakukan uji normalitas.

1. Diagram Terserak

Pada penelitian ini, diagram terserak digunakan untuk mempredikasi korelasi antara dua buah variabel yaitu korelasi antara tes hasil belajar dan motivasi belajar serta korelasi antara tes hasil belajar dan keaktifan siswa. a. Diagram terserak untuk tes hasil belajar dan motivasi belajar Berdasarkan digram terserak di atas, diperkirakan bahwa ada korelasi positif antara hasil belajar dan motivasi belajar. Apabila motivasi belajar siswa semakin tinggi maka hasil belajar siswa juga akan semakin tinggi. y = 0.424x + 1.0293 50 100 150 50 100 150 200 h asi l b e lajar motivasi Gambar 4.1 Diagram Terserak Hasil Belajar dan Motivasi Belajar b. Diagram terserak untuk tes hasil belajar dan keaktifan B erdasarkan digram terserak di atas, diperkirakan bahwa ada korelasi positif antara keaktifan belajar dan hasil belajar. Apabila siswa semakin aktif maka hasil belajar belajar siswa akan semakin tinggi.

c. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji korelasi dari kedua variabel, dilakukan uji normalitas untuk mengetahui distribusi pada masing-masing variabel. a. Uji Normalitas Motivasi Belajar Hipotesis : data motivasi belajar berdistribusi normal data motivasi belajar tidak berdistribusi normal Taraf signifikasi α = 5 Daerah penolakan : ditolak apabila Gambar 4.2 Diagram Terserak Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar y = 1.8147x - 60.874 50 100 150 20 40 60 80 100 H asi l B e lajar Keaktifan Karena nilai maka diterima sehingga data motivasi berdistribusi normal. Perhitungan Terlampir b. Uji Normalitas Keaktifan Belajar Hipotesis : data keaktifan siswa berdistribusi normal data keaktifan siswa tidak berdistribusi normal Taraf signifikasi α = 5 Daerah penolakan : ditolak apabila Karena nilai maka diterima sehingga data motivasi berdistribusi normal. Perhitungan Terlampir c. Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Hipotesis : data tes hasil belajar berdistribusi normal data tes hasil belajar tidak berdistribusi normal Taraf signifikasi α = 5 Daerah penolakan : ditolak apabila Karena nilai maka diterima sehingga data motivasi berdistribusi normal. Perhitungan Terlampir Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Data motivasi belajar siswa berdistribusi normal b. Data keaktifan siswa berdistribusi normal c. Data tes hasil belajar berdistribusi normal

d. Uji Korelasi

a. Korelasi Antara Motivasi Belajar Siswa dan Tes Hasil Belajar Data motivasi dan hasil belajar yang telah diperoleh sealnjutnya digunakan sebagai variabel untuk melakukan uji korelasi.. Tujuan dari dialkukannya uji korelasi adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar siswa dengan tes hasil belajar dilakukan uji korelasi. Berdasarkan uji normalitas dengan menggunaan uji Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa data motivasi belajar berdistribusi normal. Karena data motivasi belajar merupakan data interval maka penelitian uji korelasi yang digunakan adalah product moment . Hipotesis : tidak ada korelasi antara motivasi belajar dan tes hasil belajar ada korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar Taraf signifikasi α = 5 Daerah Penolakan : ditolak apabila yaitu Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai r = maka diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara motivasi belajar dan tes hasil belajar. Perhitungan Terlampir Untuk mengetahui kontribusi motivasi terhadap hasil belajar dilakukan perhitungan numerik sebagai berikut: b. Korelasi Antara Keaktifan Belajar dan Tes Hasil Belajar Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan belajar siswa dengan tes hasil belajar dilakukan uji korelasi. Berdasarkan uji normalitas dengan menggunaan uji Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa data motivasi belajar berdistribusi normal. Karena data motivasi belajar merupakan data interval maka penelitian uji korelasi yang digunakan adalah product moment. Hipotesis : tidak ada korelasi antara keaktifan dan tes hasil belajar ada korelasi antara keaktifan dan tes hasil belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Taraf signifikasi α = 5 Daerah Penolakan : ditolak apabila yaitu Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien maka ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara keaktifan belajar dan tes hasil belajar. Perhitungan Terlampir Untuk mengetahui kontribusi keaktifan belajar terhadap hasil belaajar dilakukan perhitungan numerik sebagai berikut:

e. Uji Regresi

a. Regresi Linear Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar Berdasarkan data mentah keaktifan dan hasil belajar diperoleh hasil sebagai berikut. ∑ 1024 ∑ 81500 ∑ 1089.2 ̅ 66.8889 ∑ 74608 ̅ Dengan menggunakan perhitungan regresi linier ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ̅ ̅ Sehingga persamaan regresi yang diperoleh menjadi ̂ ̂ Grafik 4.1 Regresi Linear Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar

D. Pembahasan

1. Korelasi Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dan hasil belajar dengan koefisien korelasi yang diperoleh adalah Kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar yang diperoleh adalah atau 15.44 sedangkan sisanya yaitu 84.56 dipengaruhi oleh faktor lain seperti minat, bakat, intelegensi, keterampilan, maupun faktor lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

2. Korelasi Antara Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat hubungan antara keaktifan belajar dan hasil belajar dengan koefisien r sebesar 0.646892506. Persamaan regresi antara keaktifan belajar dan hasil belajar yang diperoleh adalah ̂ dengan ̂ adalah hasil belajar dan x adalah keaktifan belajar. Persamaan regresi menunjukkan bahwa kenaikan satu poin keaktifan belajar akan menyebabkan kenaikan hasil belajarsebesar 1.81417. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi keaktifan belajar terhadap hasil belajar dilakukan perhitungan dengan kontribusi = sedangkan sisanya yaitu 58.85 dipengaruhi oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI faktor lain seperti minat, bakat, inetelegensi, keterampilan maupun faktor lingkungan.

E. Regresi Linier

Berdasarkan perhitungan regresi linear, diperoleh persamaan regresi ̂ untuk keaktifan belajar terhadap hasil belajar . Persamaan regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa setiap satu kenaikan motivasi belajar terdapat kenaikan hasil belajar sebesar 1.8147x.

F. Pendalaman Melalui Wawancara

Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi seperti motivasi belajar, keaktifan siswa, waktu belajar siswa di luar sekolah, serta hasil belajar siswa. Selanjutnya wawancara dianalisis dan dibuat penggolongan berdasarkan diskonkordan motivasi belajar terhadap hasil belajar dan keaktifan belajar terhadap hasil belajar. Penggolongan tersebut memuat empat kriteria yaitu motivasi belajar tetapi hasil belajar rendah, motivasi belajar rendah tetapi hasil belajar tinggi, keaktifan belajar tinggi tetapi hasil belajar rendah, dan keaktifan belajar rendah tetapi hasil belajar tinggi. 1. Motivasi belajar tinggi tetapi hasil belajar rendah a. Siswa 9 Siswa 9 menunjukkan bahwa dia aktif dalam diskusi kelompok seperti bertanya dan mengungkapkan pendapatnya namun hasil ulangan yang diperoleh berada dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam menghitung angka. Berikut merupakan transkrip wawancara dari siswa 9. P : kalo ada pelajaran ada pelajaran matematika, perasaan kamu gimana? Males, seneng, sedih, atau biasa aja? S9 : yaaaaa kadang seneng kadang sedih. Tapi banyaknya sedihnya. P : lho… sedihnya kenapa kalo itu? S9 : ya… mungkin pelajarannya itu.. sulit P : sulit.. sulitnya dimananya? S9 : yaa… ngitung-ngitung P : ngitung-ngitungnya? Berarti cara ngitungnya ya? S9 : ya.. P : lebih bingung cara ngitung atau pakai rumusnya? S9 : cara ngitung. P : kalo senengnya? S9 : senengnya itu kalo udah dong. P : tapi lebih sering udah dongnya atau lebih sering masih bingungnya? S9 : ya.. setengah-setengah P : setengah-setengah? Kalo pas masih bingung kayak gitu biasanya tanya ke siapa? S9 : temen mbak. Temen yang lebih dong. P : nggak pernah tanya guru? S9 : ya.. jarang. P : jarang? Kenapa? S9 : haha.. ya… lebih enak temen mbak. P : bahasanya lebih enak temen atau takut tanya guru? S9 : jelasinya.. lebih memahami temen. Lebih paham. P : kalo dijelasin sama guru berarti nggak pernah tanya, misalnya nggak ngerti? S9 : ya… kadang juga tanya. Kadang-kadang. P : tapi lebih sering tanyanya atau lebih sering enggaknya? S9 : enggak. P : kalo di kelas, rajin nyatet nggak? S9 : nyatet. P : terus kalo dijelasin guru, kamu lebih sering dengerin, atau ngobrol sama temen, atau ngerjain tugas lain? S9 : dengerin. P : nggak ngerjain tugas lain? S9 : kalo matematika ya dengerin. P : soalnya nggak bisa ngerjain tugas lain ya? S9 : hehe.. enggak. P : kalo dikasih soal, kamu lebih sering inisiatif maju ke depan atau nunggu ditunjuk guru dulu? S9 : nunggu ditunjuk. Hehe.. P : nunggu ditunjuk? Kenapa kok nggak nyoba ngerjain di depan? S9 : nggak.. yakin. P : kan di belakang dikerjain duluan, bisa diskusi. S9 : nggak yakin,hehe. P : kalo ada PR biasanya dikerjain dimana? Di rumah atau di sekolah? S9 : kadang di rumah, kadang di sekolah. P : kadang di sekolah? S9 : ya kalo dong di rumah kalo kurang dong ya tanya temen di sekolah. P : tanya temen, itu pas sebelum pelajaran?

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89