Tipe -Tipe Pembelajaran Kooperatif

ke kelompok sebelumnya untuk menjelaskan informasi yang mereka diskusikan. 3 Jigsaw III Jigsaw III merupakan pembelajaran kooperti yang khusus diterapkan pada kelas bilingual dengan kelompok yang terdiri dari siswa yang mempelajari bahasa inggris sebagai bahasa nasional, siswa yang bahasa nasionalnya bukan bahasa inggris tetapi terlibat dalam pembelajaran dengan bahasa inggris, dan siswa yang bahasa nasionalnya bukan bahasa inggris namun mahir berbahasa inggris. 4 Cooperative Learning Structures CLS Model ini berisi struktur-struktur yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur ini sebenarnya lebih mirip denga pola pengelolaan kelas pembelajaran koopertif sebagi metode tersendiri. 5 Group Investigation GI Dalam model ini siswa diberi kontrol dan pilihan penuh untuk merencakan apa yang ingin dipelajari dan diinvestigasi. 6 Complex Instruction CI Fokus utama pembelajaran kooperatif ini adalah mengembangkan kepercayaan pada semua kemampuan yang dimiliki siswa. Mereka ditempatkan ke dalam kelompok kooperatif dan guru memberikan keleluasaan pada mereka untuk menentukan proyek yang mereka kerjakan. 7 Team Accelerated Instruction TAI Dalam model ini siswa dikelompokkan berdasaran kemampuannya yang beragam. Kemudian masing-masing kelompok ditugaskan untuk menyelesaikan materi pembelajaran atau PR tertentu. 8 Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC CIRC merupakan model yang dirancang untuk mengakomodasi level kemampuan siswa yang beragam baik melalui pengelompokan yang homogen maupu yang heterogen. 9 Structured Dyadic Methods SDM SDM merupakan pembelajaran koopertif dengan kelompok yang terdiri dari 2 orang dengan satu siswa bertindak sebagai guru dan sisa bertindak sebagai siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Metode-Metode Informal Metode-metode informal meliputi: 1 Spontaneous Group Discussion SGD Pada SGD siswa diminta untuk berdiskusi berkelompok dan berdiskusi tentang sesuatu. Selanjutnya guru akan memanggil kelompok satu per satu untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 2 Numbered Heads Together NHT Pada NHT guru akan meminta siswa untuk duduk berkelompok dan masing-masing anggota kelompok diberi nomor. Selanjutnya guru akan memanggil suatu nomor dan siswa yang nomornya sesuai harus mempresentasikan hasil diskusinya. 3 Team Product TP Pada TP setiap kelompok diminta untuk berkreasi atau menciptakan sesuatu. Namun guru memberikan peran atau tugas yang berbeda-beda pada masing-masing anggota untuk menciptakan satu produk kelompok. 4 Cooperative Review CR Pada CR siswa ditempatkan ke dalam kelompok kecil untuk saling mengajukan pertanyaan yang mencerminkan poin-poin utama dati materi pelajaran. 5 Think Pair Share TPS Pada TPS siswa diminta berpikir sendiri- sendiri dahulu mengenai jawaban pertanyaan kemudian siswa mendiskusikan bersama pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu konsensus yang mewakili jawaban mereka berdua. 6 Discussion Group DG – Group Project GP DGGP dirancang untuk mengerjakan tugas pembelajaran atau proyek tertentu, misalnya membuat laporan. Pada model ini guru memastikan bahwa setiap anggota mendapat tugas mengerjakan masing-masing bagian dari laporan tersebut.

F. Numbered Heads Together NHT

Numbered Heads Together NHT adalah pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagen dalam Abdul Majid, 2013: 192. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dibagi menjadi empat langkah yaitu: 1. Penomoran Pada langkah ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberikan kartu bernomor sesuai jumlah orang dalam kelompok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam pelaksanaannya, peneliti membagi siswa ke dalam lima kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dalam setiap kelompok. Selanjutnya peneliti membuat 21 kartu bernomor yang terdiri dari nomor 1 sampai dengan nomor 4. 2. Mengajukan pertanyaan Pada langkah ini guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan kepada siswa dapat bervariasi. Pemberian pertanyaan yang dilakukan oleh peneliti dimuat dalam LKS. 3. Berpikir bersama Setelah guru mengajukan pertanyaan, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan anggota dalam tim mengetahui jawaban tersebut. 4. Menjawab Pada langkah ini guru menunjuk suatu kelompok kemuian memanggil suatu nomor tertentu. Siswa yang nomornya sesuai harus mengacungkan tangan dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together menurut Donni Juni Priansa 2015: 261 Kelebihan Kekurangan a. Setiap peserta didik menjadi siap semua Kemungkinan nomor yang dipanggil dapat dipanggil lagi oleh guru. b. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. c. Peserta didik yang pandai dapat mengajari peserta didik yang kurang pandai. d. Tidak ada peserta didik yang mendominasi kelompok.

G. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Sementara motivasi diartikan sebagai dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Hamzah B. Uno, 2007: 3 Motivasi diartikan sebagai segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu S. Nasution, 1982: 76. Segala daya yang dimaksud dapat berupa faktor –faktor untuk yang menjadi dorongan dalam melakukan sesuatu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89