Hasil Belajar KAJIAN PUSTAKA

berkaitan dengan fakta misalnya guru memberikan pernyataan seperti “guru sedang menulis”. b. Pemahaman Pemahaman dalam taksonomi Bloom dibedakan menjadi tiga kategori yaitu tingkat terendah, tingkat kedua, dan tingkat ketiga. Pemahaman pada tingkat terendah merupakan pemahaman terjemahan yang menerjemahkan ke dalam arti sebenarnya misalnya menerjemahkan kata dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa inggris. Pemahaman tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu menghubungkan beberapa bagian yang diketahui kemudian membedakan yang pokok dan tidak pokok. Contoh pemahaman tingkat dua adalah menyusun kalimat dalam bahasa inggris. Pemahaman tingkat ketiga adalah pemahaman ekstrapolasi yaitu kemampuan untuk melihat dibalik yang tertulis dan membuat ramalan tentang konsekuensi. c. Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus Sudjana, 1990: 25. Abstraksi yang dimaksud dapat berupa ide atau teori. Contohnya adalah memecahkan masalah matematika dengan menggunakan rumus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Analisis Analisis merupakan usaha untuk memilah suatu integritas unsur-unsur sehingga susunannya menjadi jelas. Kemampuan analisis perlu dikembangkan sehingga seseorang dapat mengaplikasikannya pada suatu situasi sehingga menjadi lebih kreatif. e. Sintesis Sistesis merupakan penyatuan unsur-unsur untuk membentuk bagian secara menyeluruh. Berpikir secara sintesis adalah berpikir divergen Sudjana, 1990: 28. Berpikir divergen berarti berpikir dengan jawaban yang belum dapat dipastikan sehingga jawaban yang diperoleh tidak hanya berorientasi pada satu jawaban saja. f. Evaluasi. Evaluasi merupakan pemberian keputusan tentang nilai sesuatu. Pemberian evaluasi ini dapat dilihat dari beberapa segi misalnya tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, maupun metode. Selain melihat dari beberapa segi, dalam pelaksanaan evaluasi juga harus dibuat kriteria tertentu. 2. Ranah Afektif Ranah afektif merupakan ranah yang berkenaan dengan nilai dan sikap. Nilai yang dimaksud merupakan nilai sosial sementara sikap merupakan sikap siswa sdalam mengikuti proses pembelajaran. Ranah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI afektif hasil belajar dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu Sudjana, 1990: 30 : a. Recivingattending Reciving merupakan kepekaan siswa dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa. Rangsangan yang diterima dapat berupa masalah, situasi, atau gejala. Misalnya ketika guru memberi situasi dengan memanggil nama siswa. b. Responding Responding merupakan reaksi yang diberikan ketika seseorang diberi rangsangan dari luar. Misalnya seorang siswa menjawab panggilan dari guru. c. Valuing Valuing merupakan penilaian dan kepercayaan terhadap rangsangan yang diberikan. Kesediaan menerima nilai dan latar belakang juga termasuk dalam evaluasi dari valuing. Misalnya ketika seorang siswa mempertimbangkan untuk menjawab soal ketika guru memberi pertanyaan. d. Organisasi Organisasi merupakan pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan antar nilai, pemantapan, dan prioritasnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Karakteristik Karakteristik merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki oleh seseorang yang mempengaruhi kepribadian dan tingkah lakunya. 3. Ranah Psikomotor Hasil belajar ranah psikomotor merupakan keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Terdapat enam tingkatan keterampilan yaitu gerakan refleks, keterampilan pada gerakan- gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampun di bidang fisik, gerakan-gerakan skill, dan kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresi dan interpretatif Sudjana, 1990: 30-31. Sementara Gagne Kurniawan, 2015: 14-15 mengajukan lima kategori hasil belajar yang ingin dibentuk dari proses pembelajaran yaitu: 1. Keterampilan intelektual Keterampilan kognitif merupakan pengetahuan mengenai cara melakukan sesuatu. 2. Strategi kognitif Strategi kognitif merupakan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikan perilaku belajar diri sendiri dalam mengingat dan berpikir. Contohnya belajar dengan orientasi tujuan yang ditetapkan. 3. Informasi verbal Informasi verbal adalah hasil pengetahuan tentang sesuatu yang bisa disebut pengetahuan verbal. Hasil pengetahuan dalam informasi verbal berupa hafalan, istilah, atau fakta. 4. Keterampilan gerak Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan menggunakan tangan-kaki dan lata tubuh lainnya. Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil perubahan perilaku baik berupa kognitif, motorik, maupun sikap yang diuji dengan menggunakan suatu tes.

D. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Menurut Corey 1986 dalam Syaiful Sagala 2014: 61 pembelajaran adalah adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Berdasarkan tujuannya, pembelajaran dimaksudkan utnuk terciptanya suasana sehingga siswa belajar. Oleh karena itu pembelajaran terdapat keterkaitan antara belajar dan pembelajaran sehingga aktivitas belajar siswa harus dijadikan titik tolak dalam merancang pembelajaran. Ali Imron, 1996: 43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang sengaja diciptakan sehingga tercipta suasan belajar dan menghasilkan respon dalam siatuasi tertentu.

E. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar Sugiyanto, 2009: 37. Menurut Khoe Yao Tung 2015: 248 pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang memberikan peran terstruktur ke para murid dengan menekankan strategi mengajar yang memberikan interaksi pada diri murid-muridnya. Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud dapat terjadi apabila dilakukan dalam kelompok kecil sehingga murid dapat saling membantu dalam belajar. Pendapat lain dikemukakan oleh Ngalimun 2014: 161 yang mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut Ngalimun, sintaks dari pembelajaran kooperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan laporan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Johnson and Johnson dalam Isjoni dan Ismail, 2008: 152 pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-kelompok kecil. Di dalam kelompok-kelompok yang telah dibentuk, siswa dapat belajar dan bekerja sama sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar. Berdasarkan uraian pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran dengan membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen sehingga siswa dapat berdiskusi dan saling membantu dalam memecahkan suatu permasalahan.Selanjutnya siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan membuat laporan.

2. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89