D. Pembahasan
1. Korelasi Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dan
hasil belajar dengan koefisien korelasi yang diperoleh adalah Kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar yang diperoleh adalah
atau 15.44 sedangkan sisanya yaitu 84.56 dipengaruhi oleh faktor lain seperti minat, bakat, intelegensi,
keterampilan, maupun faktor lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
2. Korelasi Antara Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat hubungan antara keaktifan belajar dan hasil belajar dengan
koefisien r sebesar 0.646892506. Persamaan regresi antara keaktifan belajar dan hasil belajar yang diperoleh adalah
̂ dengan ̂ adalah hasil belajar dan x adalah keaktifan belajar.
Persamaan regresi menunjukkan bahwa kenaikan satu poin keaktifan belajar akan menyebabkan kenaikan hasil belajarsebesar 1.81417. Untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi keaktifan belajar terhadap hasil belajar dilakukan perhitungan dengan kontribusi =
sedangkan sisanya yaitu 58.85 dipengaruhi oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
faktor lain seperti minat, bakat, inetelegensi, keterampilan maupun faktor lingkungan.
E. Regresi Linier
Berdasarkan perhitungan regresi linear, diperoleh persamaan regresi
̂ untuk keaktifan belajar terhadap hasil belajar . Persamaan regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa
setiap satu kenaikan motivasi belajar terdapat kenaikan hasil belajar sebesar 1.8147x.
F. Pendalaman Melalui Wawancara
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara yang dilakukan untuk memperoleh informasi seperti motivasi belajar, keaktifan siswa,
waktu belajar siswa di luar sekolah, serta hasil belajar siswa. Selanjutnya wawancara dianalisis dan dibuat penggolongan berdasarkan diskonkordan
motivasi belajar terhadap hasil belajar dan keaktifan belajar terhadap hasil belajar. Penggolongan tersebut memuat empat kriteria yaitu motivasi
belajar tetapi hasil belajar rendah, motivasi belajar rendah tetapi hasil belajar tinggi, keaktifan belajar tinggi tetapi hasil belajar rendah, dan
keaktifan belajar rendah tetapi hasil belajar tinggi. 1. Motivasi belajar tinggi tetapi hasil belajar rendah
a. Siswa 9 Siswa 9 menunjukkan bahwa dia aktif dalam diskusi kelompok
seperti bertanya dan mengungkapkan pendapatnya namun hasil ulangan yang diperoleh berada dalam kategori rendah. Hal ini
disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam menghitung angka. Berikut merupakan transkrip wawancara dari siswa 9.
P : kalo ada pelajaran ada pelajaran matematika, perasaan kamu
gimana? Males, seneng, sedih, atau biasa aja? S9
: yaaaaa kadang seneng kadang sedih. Tapi banyaknya sedihnya. P
: lho… sedihnya kenapa kalo itu? S9
: ya… mungkin pelajarannya itu.. sulit P
: sulit.. sulitnya dimananya? S9
: yaa… ngitung-ngitung P
: ngitung-ngitungnya? Berarti cara ngitungnya ya? S9
: ya.. P
: lebih bingung cara ngitung atau pakai rumusnya? S9
: cara ngitung. P
: kalo senengnya? S9
: senengnya itu kalo udah dong. P
: tapi lebih sering udah dongnya atau lebih sering masih bingungnya?
S9 : ya.. setengah-setengah
P : setengah-setengah? Kalo pas masih bingung kayak gitu
biasanya tanya ke siapa? S9
: temen mbak. Temen yang lebih dong. P
: nggak pernah tanya guru? S9
: ya.. jarang. P
: jarang? Kenapa? S9
: haha.. ya… lebih enak temen mbak. P
: bahasanya lebih enak temen atau takut tanya guru? S9
: jelasinya.. lebih memahami temen. Lebih paham.