Tabel 3.19
Rumus Klasifikasi
̅ Sangat baik
̅ ̅
Baik ̅
Cukup ̅
̅ Kurang
̅ Sangat kurang
Pada data di atas ̅ diperoleh dengan:
̅ = Sementara
diperoleh dengan: =
Keterangan: ̅ = rerata ideal
= simpangan baku ideal X = skor empiris
5. Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keaktifan siswa dan hasil belajar serta mengetahui hubungan antara
motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang akan dilihat berdasarkan perhitungan koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi berada pada
antara . Arah korelasi dinyatakan dalam bentuk positif +
dan negatif -. Pada korelasi positif, bila variabel X naik maka variabel Y akan naik, sementara pada korelasi negatif bila variabel X
naik maka variabel Y akan turun. Kekuatan hubungan dalam korelasi dapat dilihat berdasarkan tabel berikut : Syofian Siregar, 2015: 202
Tabel 3.20 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilia Korelasi r Tingkat Hubungan
0,00 – 1, 99
Sangat Lemah 0,20
– 3,99 Lemah
0,40 – 0,599
Cukup 0,6
– 0,799 Kuat
0,8 – 0,100
Sangat Kuat
a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
keaktifan siswa, motivasi belajar, serta hasil belajar memenuhi sebaran kurva normal atau berdistribusi normal pada taraf
signifikasi 0,05. Jika hasil perhitungan yang diperoleh berdistribusi normal maka dapat dilakukan perhitungan tahap
selanjutnya yaitu uji korelasi Product Moment. Namun jika perhitungan yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka
dilakukan uji korelasi Spearman Rank. b. Uji Korelasi Product Moment
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keaktifan siswa dan hasil belajar serta mengetahui hubungan
antara motivasi belajar siswa dan hasil belajar. Jika kedua data masing-masing data yang berdistribusi normal dan merupakan
data interval atau rasio maka dapat digunakan rumus korelasi Product Moment
yaitu Walpole, 1993: 371: ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
∑ ∑