Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

umumnya mempunyai pengaruh besar dalam kegiatan belajar adalah cita-cita. Sementara menurut Purwanto dalam M. Thobroni 2015: 28-30 faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses belajar dibedakan menjadi dua golongan. 1 Faktor individual yaitu faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang meliputi: a Faktor kematangan atau pertumbuhan Faktor kematangan merupakan faktor yang berkaitan dengan pertumbuhan organ-organ tubuh, usia, dan pertumbuhan mental. b Faktor kecerdasan atau intelegensi Kecerdasan yang dimaksud merupakan kecakapan dalam mempelajari mata pelajaran. Sebagai contoh, seorang anak berusia empat belas tahun telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi pada kenyataannya tidak semua anak pandai dalam ilmu pasti. c Faktor latihan dan ulangan Semakin sering seorang anak berlatih dan mengulang makan akan semakin banyak pengetahuan yang dikuasainya. Sering berlatih juga dapat menimbulkan minat sehingga perhatian dan hasrat untuk belajar akan semakin besar. d Faktor motivasi Motivasi merupakan faktor yang mendiring seseorang untuk melakukan sesuatu. ketika seseorang mengetahui pentingnya hasil yang akan dicapai dapalam kegiatan belajar, maka ia akan berusaha untuk mempelajari. e Faktor pribadi Sifat pribadi yang dimaksud dapat berupa sifat keras hati, halus perasaannya, berkemauan keras, atau tekun. Selain itu terdapat pula faktor fisik kesehatan dan kondisi badan. 2 Faktor sosial yaitu faktor yang ada di luar individu yang meliputi: a faktor keluarga keluarga memiliki peran dalam proses belajar karena keluarga berperan dalam memenuhi ketersediaan fasilitas- fasilitas yang diperlukan dalam belajar. selain itu keluarga yang memiliki cita-cita yang tinggi akan mendorong anaknya untuk lebih rajin belajar. b faktor guru dan cara mengajarnya sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan cara guru mengajarkan pengetahuan kepada peserta didik dapat menentukan hasil belajar yang akan dicapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c faktor alat yang digunakan dalam belajar-mengajar alat belajar digunakan untuk mempermudah anak-anak dalam mempelajari suatu materi. Oleh karena itu sekolah yang memiliki peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar dapat mempercepat anak-anak dalam belajar. d faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia faktor lingkungan yang dimaksud dapat berupa jarak rumah yang jauh dengan sekolah atau pengaruh lingkungan lingkungan buruk. Sementara kesempatan yang tersedia dapat berua intelegensi, sekolah, dan fasilitas belajar. e faktor motivasi sosial Motivasi sosial merupakan motivasi yang berasal dari orang lain, misalnya orang tua yang mendorong anaknya utnuk rajin belajar. selain orang tua, motivasi juga dapat berasal dari tetangga, sanak saudara, teman-teman sekolah, atau teman sepermainan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua yaitu faktor dari dalam diri seseorang serta dari luar diri seseorang. Faktor dalam diri meliputi faktor fisik, psikologis, dan kecerdasan sementara faktor dari luar meliputi fasilitas, lingkungan, dan dorongan dari orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Mengajar

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam membantu siswa untuk memahami suatu materi pembelajaran. Menurut Burton dalam Syaiful Sagala 2014: 61 mengajar adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Menurut Aunurrahman 2012:34 mengajar diartikan sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar. Situasi yang diciptakan dapat berupa transfer pengetahuan dari guru atau dengan menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru. Mengajar adalah proses interaksi antara guru dan siswa dalam mana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang benar-benar dipilih oleh guru. Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipilih guru hendaknya relevan dengan tujuan pembelajaran. Mengajar sebenarnya memberi kesempatan kepada yang diajar untuk mencari, bertanya, menalar, dan bahkan menebak dan mendebat Herman Hudoyo, 1980: 18. Berdasarkan pendapat dari ketiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu interaksi antara guru dan siswa untuk menciptakan aktivitas belajar berupa stimulus, bimbingan, atau arahan sehingga siswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

C. Hasil Belajar

Menurut K. Ibrahim dalam Ahmad Susanto 2013: 5 hasil belajar dapat dairtikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut pemikian Gagne dalam Agus Suprijono 2009: 5-6 hasil belajar berupa: 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik secara lisan maupun tertulis. 2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan dalam merepresentasikan konsep dan lambang. 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitif seperti penggunaan konsep dan pemecahan masalah. 4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerakan jasmani dan koordinasi. 5. Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Sementara Agus Suprijono 2009: 7 mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan. Maksud dari secara keseluruhan adalah hasil belajar yang berupa kemampuan kognitif, motorik, dan sikap dilihat sebagai satu kesatuan. Kingsley dalam Sudjana 1990: 22 membagi hasil belajar siswa menjadi tiga macam yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita. Sementara Gagne dalam Sudjana 1990: 22 membagi hasil belajar menjadi 3 macam yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Pembagian jenis hasil belajar menurut Kingsley dan Gagne pada umumnya sama namun Gagne memperluas jenis pengetahuan dan pengertian menjadi infromasi verbal, keterampilan intelektual dan strategi kognitif. Bloom dalam Nana Sudjana 1990: 22-23 menggolongkan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu: 1. Ranah Kognitif Ranah belajar kognitif merupakan ranah belajar yang berkenaan dengan kemampuan intelektual. Bloom membagi hasil belajar ranah koginitif menjadi enam aspek yang dikenal dengan nama taksonomi Bloom. Enam aspek itu antara lain: a. Pengetahuan Istilah pengetahuan berasal dari terjemahan kata knowledge. Dalam aspek hasil belajar yang dikemukan oleh Bloom, pengetahuan yang dimaksud oleh merupakan pengetahuan hafalan seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal undang-undang, nama tokoh, dan nama kota. Selain itu ada pula pengetahuan faktual yaitu pengetahuan yang

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89