2 Motivasi belajar pernyataan opini
Tabel 3.11
Pernyataan r
xy
Keterangan 1
0.489494 VALID
2 0.492008
VALID 3
0.452421 VALID
4 0.453224
VALID 5
0.491862 VALID
6 0.656223
VALID 7
0.439408 VALID
8 0.0843762
TIDAK VALID 9
0.438821 VALID
10 0.492138
VALID 11
0.606891 VALID
12 0.640082
VALID 13
0.427418 VALID
14 0.777665
VALID 15
0.417237 VALID
16 0.764312
VALID 17
0.46629319 VALID
18 0.463632
VALID 19
0.08343563 TIDAK VALID
20 -0.1630263
TIDAK VALID
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat satu pernyataan yang tidak valid sehingga dilakukan revisi
dengan pakar sebelum dilakukan tes kuesioner. Revisi dilakukan dengan memperbaiki kalimat yang digunakan
sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa. Berikut merupakan hasil revisi dari pernyataan yang tidak valid.
Tabel 3.12
Nomor Butir Setelah revisi
8 Tulisan di papan tulis terlalu kecil atau samar sehingga
saya kesulitan mencatat. 19
Jika diminta, saya membantu teman yang kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika.
20 Ketika semua PR saya kerjakan pada malam sebelum
pelajaran matematika, saya tidak merasa cemas.
b. Validitas Tes Hasil Belajar Suatu instrumen dikatakan valid apabila
pada setiap butir instrumennya. Perhitungan validitas tes hasil belajar
terlampir. Hasil yang diperoleh dari perhitungan validitas tes hasil belajar adalah sebagai berikut.
Tabel 3.13
No. Soal r
xy
Keterangan 1
0.475308 VALID
2 0.680631
VALID 3
0.42141 VALID
4 0.851576
VALID 5
0.859238 VALID
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan dari instrumen yang telah disusun. Dalam penelitian ini instrumen
yang dimaksud adalah kuesioner dan tes hasil belajar. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai koefisien reliabilitasnya
lebih dari 0,7. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien
reliabilitas kuesioner
pernyataan fakta
adalah 0.9547963032 sedangkan nilai koefisien reliailitas pernyataan
opini adalah 0.779338785. Perhitungan nilai koefisien reliabilitas tes hasil belajar adalah 0.9613442042.
J. Metode Analisis Data
1. Kelayakan Analisis
Kelayakan analisis merupakan perhitungan persentase untuk mengetahui apakah data yang diperoleh layak untuk dianalisis atau
tidak. Persentase kelayakan analisis dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.
Berdasarkan perhitungan persentase kelayakan analisis dengan menggukan rumus di atas, data dikatakan layak untuk dianalisis
apabila besar persentase analisis lebih besar atau sama dengan 80.
2. Analisis Data Motivasi Belajar
Analisis data motivasi belajar dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi motivasi belajar siswa. Selanjutnya data motivasi
belajar akan digunakan sebagai salah satu variabel dalam perhitungan korelasi untuk menyimpulkan hubungan antara motivasi belajar dan
hasil belajar. Proses analisis data motivasi belajar dilakukan dengan pengisisan kuesioner yang dilakukan oleh siswa yang selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan skala likert. Kuesioner yang disusun terdiri dari 2 jenis yaitu kuesioner fakta dan kuesioner opini. Pada
kuesioner fakta, terdapat 4 pilihan jawaban yang disusun berdasarkan kriteria penilaian kuesioner dilakukan sebagai berikut:
Kuesioner fakta
Tabel 3.15
Pilihan Pernyataan Skor
Positif Negatif
Selalu SS 5
1 Sering SR
4 2
Jarang JR 2
4 Tidak Pernah TP
1 5
Kuesioner opini
Tabel 3.16
Pilihan Pernyataan Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju SS 5
1 Setuju S
4 2
Tidak Setuju TS 2
4 Sangat Tidak Setuju STS
1 5
Perhitungan skor akhir dilakukan dengan:
Selanjutnya data skor motivasi di atas dianalisis berdasarkan kriteria di bawah ini Widoyoko, 2009: 238:
Tabel 3.17
Rumus Klasifikasi
̅ Sangat baik
̅ ̅
Baik ̅
Cukup ̅
̅ Kurang
̅ Sangat kurang
Pada data di atas ̅ diperoleh dengan:
̅ = Sementara
diperoleh dengan: =
Keterangan: ̅ = rata-rata ideal
= simpangan baku ideal X = skor empiris