94 eksperimen lebih besar daripada rata-rata gain skor kelas kontrol sehingga secara
nyata ada perbedaan motivasi belajar antara kelas eskperimen yang menerapkan pembelajaran dengan Chemistry Edutainment Games dengan kelas kontrol yang
menerapkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, motivasi belajar kimia pesera didik
di kelas eksperimen mengalami peningkatan, dengan demikian faktor motivasi belajar yang dirangsang dari luar yakni penerapan chemistry edutainment games
dapat dijadikan faktor penyebab adanya perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar kimia peserta didik antara peserta didik pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Pada kelas kontrol terjadi peningkatan motivasi belajar yang artinya tidak
sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran konvensional. Ada
beberapa faktor yang dapat memicu meningkatnya motivasi belajar. Dalam hal ini pembelajaran kimia konvensional di kelas kontrol tidak menggunakan permainan
kompetisi dan media alat peraga yang membantu memvisualisaikan konsep yang absttrak. Pada pembelajaran konvensional ini peserta didik belajar melalui metode
ceramah yang dibantu dengan media power point dan juga latihan soal. Faktor dari guru yang selalu memberikan handout yang berisi materi dan latihan soal di
awal bab sehingga peserta didik juga bisa memicu meningkatnya motivasi belajar di kelas kontrol. Selain itu faktor lain yang dapat memicu meingkatnya motivasi
belajar di kelas kontrol kemungkinan karena setiap peserta didik yang berani maju ke depan menuliskan jawaban latihan soal mendapat nilai tambahan.
95 Setiap peserta didik memiliki motivasi belajar kimia yang berlainan.
Berdasarkan pengamatan peniliti selama proses belajar mengajar berlangsung, peserta didik yang memiliki motivasi belajar kimia tinggi senantiasa terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran, merasa percaya diri dalam mengerjakan tugas dari guru dan mencurahkan perhatiannya terhadap materi pelajaran yang disampaikan
guru sehingga jika diberi pertanyaan oleh guru peserta didik tersebut berusaha menjawab pertanyaan dengan benar.
Beberapa penjelasan lain mengenai meningkatnya motivasi belajar peserta didik juga disebabkan faktor suasana kelas yang lebih bisa dikendalikan. Di kelas
eksperimen peserta didik mau menerima arahan dari peneliti dan bersedia ikut dalam permainan yang diberikan sehingga pembelajaran di kelas eksperimen
berlangsung kondusif. Di kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional tidak seluruh peserta didik antusias dengan pembelajaran yang berlangsung beberapa
peserta didik hanya antusias diawal mula pelajaran setelah itu mulai membuat gaduh. Namun ada juga peserta didik yang antusias dari awal sampai akhir
pembelajaran dan berani mengerjakan soal di depan.
4. Pengaruh Chemistry Edutainment Games terhadap Peningkatan Prestasi
Belajar Kimia Peserta Didik
Nilai prestasi belajar kimia peserta didik diperoleh berdasarkan nilai tes prestasi belajar kimia dengan materi hubungan konfigurasi elektron dengan letak
unsur dalam tabel periodik unsur, ikatan ion, ikatan kovalen dan bentuk molekul. Soal prestasi belajar kimia ini merupakan soal objektif pilihan ganda yang telah
melewati proses validasi logis empiris. Ada tidaknya perbedaan yang signifikan
96 dalam hal prestasi belajar kimia peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat diketahui berdasarkan hasil uji anakova satu jalur dengan variabel kontrol nilai pengetahuan awal kimia peserta didik. Nilai pengetahuan awal kimia peserta
didik adalah nilai ulangan harian bab sebelum materi penelitian yaitu bab struktur atom.
Berdasarkan hasil analisis kovariansi anakova terhadap data prestasi belajar kimia peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh
nilai F
hitung
4,630 yang berarti lebih besar dari nilai F
tabel
yaitu 4,0847 sehingga Ho ditolak atau terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara peserta
didik kelas eksperimen yang menerapkan pembelajaran kimia chemistry edutainment games dengan peserta didik kelas kontrol yang menerapkan
pembelajaran kimia konvensional jika pengetahuan awal peserta didik dikendalikan secara statistik.
Secara kuantitatif, penggunaan chemistry edutainment games dalam pembelajaran kimia pengaruh yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar
kimia peserta didik karena berdasarkan perhitungan terlihat perbedaan peningkatan nilai hasil uji prestasi peserta didik pada kelas eksperimen
dibandingkan kelas kontrol. Dengan adanya perbedaan nilai prestasi antara kelas eksperimen yang diberi pembelajaran kimia chemistry edutainment games dengan
kelas kontrol yang diberikan pembelajaran kimia konvensional menjadi indikasi bahwa perlakuam chemistry edutainment games pada kelas eksperimen dapat
memberikan pengaruh dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik terhadap materi kimia.
97 Menurut berbagai sumber tertulis menyebutkan bahwa metode permainan
yang digunakan dalam pembelajaran di kelas dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik. Apabila minat dan motivasi belajarnya meningkat
akan memberikan pengaruh yang positif pada prestasi belajarnya. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kecakapan dan ketangkasan
belajar berbeda secara individual. Walaupun demikian, kita dapat membantu peserta didik dengan memberikan petunjuk-petunjuk umum tentang cara belajar
yang efisien. Kegiatan belajar mengajar baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol sudah diarahkan agar komunikasi yang terjalin antara guru dan peserta
didik dapat terjalin secara dua arah, sehingga peserta didik merasa dekat dan nyaman dalam belajar.
Berdasarkan pernyataan Purwanto 2014 ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar yaitu faktor luar dan dalam. Faktor
dalam yaitu karakteristik peserta didik yang berbeda-beda baik fisiologis kondisi fisik, panca indera, dan sebagainya maupun piskologis minat, motivasi bakat,
tingkat kecerdasan,dan sebagainya. Semua itu dapat mempengarhui bagaimana proses dan hasil belajar peserta didik.
Faktor luar berupa instrumental input dan environmental input. Environmental input merupakan faktor lingkungan alam dan sosial sedangkan
instrumental input merupakan faktor yang sengaja dirancang yaitu kurikulum, bahan pelajaran, guru, sarana dan fasilitas, dan manajemen sekolah. Instrumental
ini merupakan faktor penting penentu pencapaian hasiloutput belajar yang dikehendaki.
98 Pada hakikatnya, metode permainan dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik yang dapat merangsang meningkatnya prestasi belajar peseta didik dibarengi dengan penyampaian materi yang baik. Berdasarkan perhitungan
analisis memang terbukti bahwa chemistry edutainment games memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar kimia peserta didik. Penggunaan
metode pembelajaran chemistry edutainment games bertujuan untuk memberikan alternatif bagi guru sebagai salah satu inovasi metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan namun dalam hal ini juga harus disertai penyampaian konsep materi kimia secara baik dan benar, agar tidak
terjadi miskonsepsi dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
chemistry edutainment games bermanfaat diterapkan dalam proses pembelajaran kimia kelas X semester I di SMA N 2 Bantul dalam materi hubungan konfigurasi
elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik unsur, ikatan ion, ikatan kovalen dan bentuk molekul karena penerapan chemistry edutainment games dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar kimia peserta didik.