58 Sari 2001 menyatakan bahwa hipotesis nol diuji menggunakan analisis kovariansi
dengan rumus :
F =
� �
Keterangan : F
= f hitung observasi RJK
A
= rerata jumlah kuadrat antar kelompok RJK
D
= rerata jumlah kuadrat dalam kelompok
Tabel 7 Ringkasan Rumus Anakova
Sumber Variansi Residu
Jumlah Kuadrat JK
Db Rerata jumlah
kuadrat MK F
Antar Kelompok
A JK
A
= JK
T
-JK
D
k-1 �
�
�
�
�
�
� Dalam Kelompok
D JK
D
= y
2 D
– a
1D
x
1
y
D
- a
2T
x
2
y
D
N-k-m �
�
Total T JK
T
= y
2 T
– a1T
x2y
T
N-m-l -
-
Keterangan : k = jumlah kelompok
59 m = jumlah kovariabel
N = jumlah kasus Harga rerata sesuaian yaitu rerata korelasi variabel terikat oleh variabel
terkendali, ditentukan dengan rumus sebagai berikut : =
�1
− �
�1
− �
�
̅ = ̅
�
− �
�
− �
�
Pengujian umum hipotesis : H
o
: µ
A1
= µ
A2
H
a
: µ
A1
≠ µ
A2
x
1
y = X
1
Y -
� Y �
x
2
y = X
2
Y -
� Y �
y
2
= Y
2
-
�
Harga F kemudian dibandingkan dengan F tabel pada taraf signifikan 5
dengan db pembilang sama dengan k-1 dan db penyebut sama dengan N-k-m. apabila harga F
lebih besar dari F tabel maka H ditolak, berarti ada perbedaan
prestasi antara kimia peserta didik pada pembelajaran kimia Chemistry Edutaiment Games dengan peserta didik pada pembelajaran kimia konvensional.
Korelasi antara prestasi belajar kimia Y dengan pengetahuan awal kimia X dapat ditentukan dengan rumus analisis regresi linier satu prediktor dengan rumus
sebagai berikut:
�
= ∑
√ ∑ ∑
60 dengan :
∑ = ∑� −
∑� ∑ �
∑ = ∑� − ∑�
� ∑ = ∑ −
∑ �
Keterangan, rxy = harga koefisien korelasi
X = prediktor pengetahuan awal
Y = kriterium prestasi belajar
Apabila harga r
xy
r
Tabel
pada taraf signifikan 5 ; N-2 berarti ada hubungan yang positif antara prestasi belajar kimia pada pengetahuan awal kimia
peserta didik, sedangkan r
2
x 100 menunjukkan koefisien determinan atau besarnya pengaruh X terhadap Y.
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat hipotesis terpenuhi, dilakukan uji hipotesis untuk menguji apakah Chemistry Edutainment Games dalam pembelajaran kimia
menunjukkan pengaruh terhadap motivasi dan prestasi belajar kimia. Uji hipotesis yang dilakukan meliputi uji-t sama subjek , uji-t beda subjek dan uji anakova.
Uji-t sama subjek digunakan untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-
masing kelas. Uji-t beda subjek digunakan untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan yang signifikan perubahan motivasi belajar antara kelas kontrol yang
diberi pembelajaran konvensional dengan kelas eksperimen yang diberi pembelajaran chemistry edutainment games. Uji anakova digunakan untuk
menganalisis ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar kimia pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, dalam uji anakova ini juga disertakan uji
regresi untuk mengetahui besarnya sumbangan efektif pengetahuan awal kimia peserta didik terhadap prestasi belajar kimia peserta didik.
a. Uji t-sama subjek
Uji t-sama subjek digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran kimia
62 untuk masing-masing kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Adapun motivasi belajar kimia peserta didik dinilai dengan menggunakan angket motivasi belajar kimia. Angket motivasi belajar kimia
diberikan pada peserta didik di kedua kelas sampel baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hipotesis kerja Ho untuk kelas eksperimen adalah tidak ada
perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran Chemistry Edutainment Games. Hipotesis kerja Ho
untuk kelas kontrol adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kimia peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran konvensional.
Ringkasan hasil analisis uji-t sama subjek dapat dilihat pada Tabel 8 dan selengkapnya terdapat dalam Lampiran 11.
Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji-t Sama Subjek Kelas
Motivasi Rerata Thitung Ttabel Sig.
Keterangan
Eksperimen Awal 121.90
-7,334 1,6973
0,000 Ada perbedaan
signifikan Akhir
132.51 Kontrol
Awal 120.51
-3,054 1,6973
0,005 Ada perbedaan
signifikan Akhir
129.70
Berdasarkan hasil analisis uji-t sama subjek terhadap data motivasi belajar kimia peserta didik pada kelas eksperimen diperoleh harga t
hitung
=|-7,334| = 7,334 dan P = 0,000. Hasil t
hitung
dikonsultasikan dengan nilai t
tabel
5, n-1 yaitu 1,6973 sehingga dapat dinyatakan t
hitung
7,334 t
tabel
1,6973 yang artinya Ho
63 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
motivasi belajar kimia kelas eksperimen sebelum dan sesudah proses pembelajaran kimia dengan Chemistry Edutainment Games.
Pada kelas kontrol hasil analisis uji-t sama subjek yaitu diperoleh harga t
hitung
=|-3,054| = 3,054 dan P = 0,005. Hasil t
hitung
dikonsultasikan dengan nilai t
tabel
5, n-1 yaitu 1,6973 sehingga dapat dinyatakan thitung 3,054 t
tabel
1,6973 yang artinya Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kimia kelas kontrol sebelum dan sesudah proses
pembelajaran konvensional.
b. Uji-t Beda Subjek
Uji-t beda subjek digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi belajar kimia peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Uji-t beda subjek dilakukan terhadap gain skor, yaitu selisih antara skor motivasi belajar awal dan motivasi belajar akhir belajar kimia peserta didik baik kelas
kontrol maupun kelas eksperimen. Hipotesis nolnya Ho adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar kimia antara peserta didik yang
mengikuti pembelajaran chemistry edutainment games dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran konvensional. Ringkasan hasil uji-t beda subjek dapat
dilihat pada Tabel 9 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.
Tabel 9. Hasil Analisis Uji-t Beda Subjek Kelas
Rerata Gain Skor T
hitung
T
tabel
SigP
Eksperimen 10.6129
0,425 1,6706
0,672 Kontrol
9.193548
64 Berdasarkan hasil analisis uji-t beda subjek terhadap data motivasi belajar
kimia peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh harga t
hitung
= 0,425 dan P = 0,672. Dengan taraf signifikansi = 5 dan t
tabel
= 1,6706 sehingga thitung 0,425 t
tabel
1,6706. Harga ini menunjukkan bahwa hipotesis nol Ho diterima yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan pada motivasi belajar kimia peserta didik yang mengikuti pembelajaran Chemistry Edutainment Games dan peserta didik yang mengikuti pembelajaran
konvensional. Berdasarkan perhitungan statistik tersebut tidak terjadi perbedaan motivasi
belajar antara kelas eksperimen dan dan kelas kontrol hal ini dikarenakan motivasi belajar di masing-masing kelas eksperimen dan kontrol sebelum dan sesudah
pembelajaran mengalami peningkatan. Rerata motivasi belajar awal kelas eksperimen yaitu 121,9032 dan rerata skor motivasi belajar akhirnya meningkat
menjadi 132,5161. Sedangkan untuk kelas kontrol rerata motivasi belajar awalnya yaitu 120,5161 dan rerata skor motivasi belajar akhirnya meningkat
menjadi 129,7097. Berdasarkan perhitungan gain skornya rata-rata gain skor kelas eskperimen yaitu sebesar 10,6129 sedangkan rerata gain skor untuk kelas kontrol
yaitu sebesar 9,193548. Artinya rata-rata gain skor kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata gain skor kelas kontrol sehingga secara nyata ada perbedaan
motivasi belajar antara kelas eskperimen yang menerapkan pembelajaran Chemistry Eduainment Games dengan kelas kontrol yang menerapkan
pembelajaran konvensional.