Prestasi Belajar Peserta Didik

30 adalah membangun motivasi terhadap apa yang akan dipelajari peserta didik. Motivasi belajar bukan saja menggerakkan tingkah laku, tetapi juga mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Peserta didik yang termotivasi dalam belajar, menunjukkan minat, kegairahan dan ketekunan yang tinggi dalam belajar, tanpa tergantung banyak kepada guru. Sardiman 2011 mengungkapkan gagasannya tentang motivasi belajar yaitu sebagai keseluruhan daya penggerak yang ada di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai. Hakikat motivasi belajar berdasarkan penjelasan Uno 2008 adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indicator yang meliputi : a adanya hasrat dan keinginan berhasil b adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c adanya harapan dan cita-cita masa depan d adanya penghargaan dalam belajar e adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang sisa dapat belajar dengan baik. Motivasi belajar merupakan aspek yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Prayitna 1989 mengatakan bahwa motivasi dalam belajar tidak saja merupakan suatu energi yang menggerakkan peserta didik untuk belajar tetapi 31 juga sebagai suatu yang mengarahkan aktifitas peserta didik kepada tujuan belajar. Betapapun baiknya potensi anak yang meliputi kemampuan intelektual atau bakat peserta didik dan materi yang akan diajarkan dan lengkapnya sarana belajar, namun apabila tidak ada motivasi peserta didik dalam belajar, maka proses belajar tidak akan berlangsung dengan optimal. Anderson dan Faust dalam Prayitno,1989 menjelaskan bahwa motivasi dalam belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku peserta didik yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan ketekunan. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam belajar menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energy fisik maupun psikis terhadap kegiatan, tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya terjadi pada peserta didik memiliki motivasi belajar rendah. Mereka menampakkan keengganan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Peran motivasi belajar dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat dikatahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda 32 untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar. Ada beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar yang dipaparkan oleh Hanafiah Suhana 2009 diantaranya sebagai berikut. a. Peserta didik memperoleh pemahaman yang jelas mengenai proses pembelajaran b. Peserta didik memperoleh kesadaran diri terhadap pembelajaran c. Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik secara link and match. d. Memberi sentuhan lembut e. Memberikan hadiah f. Memberikan pujian dan penghormatan g. Peserta didik mengetahui prestasi belajarnya h. Adanya iklim belajar yang kompetitif secara sehat i. Belajar menggunakan multi media j. Belajar menggunakan multi metode k. Guru yang kompeten dan humoris l. Suasana lingkungan sekolah yang sehat

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai pengaruh suatu metode belajar edutainment dan juga games serta media untuk membantu belajar telah banyak dilakukan, diantaranya terdapat dalam jurnal-jurnal internasional berikut ini.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25