Kelas Eksperimen Pelaksanaan Pembelajaran Kimia
72 Peserta didik mengisi angket motivasi belajar kimia yang telah diberikan
sebelum pembelajaran kimia dimulai. Namun pada pertemuan ini ada satu peserta didik yang tidak berangkat karena sakit sehingga peserta didik ini gugur tidak bisa
menjadi sampel penelitan sehingga jumlah peserta didiki yang terhitung untuk penelitian adalah 31 peserta didik. Angket motivasi belajar ini berisi 35
pertanyaan yang diisi oleh peserta didik sesuai dengan keadaan masing-masing. Pemberian angket motivasi belajar ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya
motivasi awal belajar kimia peserta didik atau motivasi belajar kimia peserta didik sebelum diberikan pembelajaran Chemistry Edutainment Games.
Pada pertemuan ini peneliti sebagai guru memberikan materi tentang bagaimana menentukan letak unsur dalam tabel perioduk unsur berdasarkan
konfigurasi elektron. Tidak butuh waktu lama untuk menjelaskan materi ini karena peserta didik sudah diberikan handout tentang sistem periodik unsur oleh
guru kimia yang bersangkutan dan telah diberi tugas untuk membaca dirumah dan mengerjakan latihan soalnya. Peneliti sebagai guru memberikan contoh soal dan
kemudian membahas beberapa tugas yang telah dikerjakan dirumah. Peneliti sebagai guru kemudian membagi seluruh peserta didik menjadi 6
kelompok sehingga setiap kelompok ada yang berjumlah 5 orang dan 6 orang. Peneliti kemudian menjelaskan bahwa dalam pembelajaran ini peserta didik akan
belajar sambil bermain dengan media chemistry periodic table tersebut. Aturan permainan yang diterapkan dalam permainan ini yaitu setiap kelompok akan
bersaing banyak-banyakan menempelkan unsur dalam tabel periodik unsur. Disini setiap kelompok masing-masing akan diberikan 8 kartu unsur yang tertutup atau
73 tertelungkup. Setiap kelompok harus berbaris dan nanti akan bergantian
mengambil kartu unsur di atas meja yang ada di depan kelompok masing-masing, kemudian menganalisis letaknya dalam tabel periodik unsur lalu menempelkannya
di tabel periodik unsur. Peserta didik yang telah selesai menempel harus menuliskan unsur yang telah ditempel pada tabel yang terdapat pada papan tulis
dikolom sesuai kelompoknya.
Gambar 3. Media Chemistry Periodic Table
74 Waktu yang diberikan hanya 5 menit. Selama 5 menit itu yang akan menjadi
pemenang adalah yang paling banyak menempelkan unsur pada lokasi yang benar. Aturan yang berlaku masing-masing peserta didik dalam kelompok secara
bergantian maju ke depan mengambil kartu unsur dan menganalisis unsurnya tanpa dibantu teman sekelompoknya. Peserta didik yang merasa tidak bisa
mengerjakan harus kembali ke kelompok di belakang sendiri kemudian digantikan teman selanjutnya. Hal ini dilakukan agar masing-masing peserta didik merasakan
permainanya, ikut berpikir dan tidak hanya mengandalkan peserta didik yang dianggap paling cerdas dalam kelompoknya.
Peneliti sebagai guru memberikan simulasi sebelum pertandingan benar- benar dimulai. Pada simluasi ini banyak kelompok yang masih melakukan
pelanggaran artinya tidak mengerjakan sendiri-sendiri tapi seluruh kelompok maju semua membantu mengerjakan kartu unsurnya serta banyak yang mencontek
menggunakan tabel periodik unsur. Pada saat simulasi selesai peneliti mengumpulkan semua tabel periodik unsur yang dimiliki peserta didik agar tidak
mencontek lagi dan juga mempertegas kelompok yang tidak sportif atau melangggar peraturan seperti maju membantu temannya akan didiskualifikasi
artinya tidak akan menjadi pemenang walaupun mungkin akan paling banyak menempel dengan lokasi yang benar.
Peneliti sebagai guru menampilkan timer supaya lebih jelas waktu yang disediakan kemudian peneliti menyiapkan semua kelompok sampai benar-benar
tertib dan kondusif baru memulai pertandingan. Setelah semua kondusif peneliti menghitung mndur lalu menjalankan timer selama 5 menit. Peserta didik sangat
75 antusias sekali dan begitu menggebu-gebu untuk memenangkan pertandingan.
Setalah waktu habis kemudian peneliti sebagai guru mengkoreksi hasilnya. Pemenang dalam permainan kali ini ditentukan dari kelompok yang paling
banyak menempel unsur dengan lokasi yang benar. Skor dari setiap unsur yang ditempel ada 5 poin. Jadi skor maksimal yang diperoleh jika berhasil
menempelkan unsur dengan lokasi yang benar adalah 40 kemudian kelompok yang menang mendapat bintang untuk ditempelkan di papan bintang
Pada pertemuan kedua , materi yang diberikan adalah ikatan ion. Konsep
dari materi ikatan ion adalah transfer elektron. Media yang akan digunakan dalam materi ikatan ion ini adalah chemistry ionic puzzle. Media ini membantu peserta
didik memahami konsep ikatan ion transfer elektron. Seperti biasa peneliti sebagai guru menyampaikan materi ikatan ion terlebih dahulu kemudian
memberikan contoh soal dan sedikit latihan soal kemudian baru masuk ke permainan. Untuk media chemistry ionic puzzle ini cara bermainnya berbeda
dengan permainan kartu unsur. Chemistry ionic puzzle ini terdiri dari keeping- kepingan puzzle ion positif dan negatif yang divariasi dari muatan ion -3, -2, -1,
+1, +2, dan +3 serta unsur-unsur yang terbuat dari spon ati dimana unsur-unsur tersebut di desain dengan dikelilingi lingkaran kecil sebagai tempat elektron.
Sebagai elektronnya dalah paku – paku hias yang berwarna-warni. Media ini pun
telah dilengkapi dengan kartu soal. Media chemistry ionic puzzle dapat dilihat dalam Gambar 4.
Aturan dari permainan ini, setiap kelompok diharapkan menempati tempatnya masing-masing. Kemudian media chemistry ionic puzzle ini diletakkan
76 di meja yang sudah ditata di depan kelas. Setiap kelompok akan maju bergantian
untuk mengerjakan kartu soal yang telah mereka dapatkan. Urutan maju kelompokknya dilakukan secara undian. Waktu pengerjaan kelompok akan dicatat
dan 3 kelompok yang paling cepat mengerjakan akan mendapat poin tambahan. Ketika ada kelompok yang sedang maju tugas kelompok lain yang dibelakang
adalah mengkoreksi pekerjaan yang sedang dikerjakan kelompok yang maju. Kelompok yang dapat giliran maju harus mengambil secara acak 3 kartu
soal kemudian mengerjakannya dengan puzzle-puzzle yang telah disediakan dan menempelkan di papan tulis. Sebelumnya kelompok yang maju tersebut harus
menyebutkannya terlebih dahulu kepada kelompok lain agar kelompok yang dibelakang mengerjakan juga untuk mngkoreksi pekerjaan kelompok yang maju.
Kelompok yang benar mengkoreksi akan mendapat tambahan poin +5 dan yang salah mengkoreksi akan mendapat poin -2.
Gambar 4. Media Chemistry Ionic Puzzle
77 Setiap soal yang dikerjakan skor maksimalnya adalah 10 sehingga skor total
maksimal adalah 30 untuk hasil pengerjaan soal. Kelompok tercepat pertama kedua dan ketiga berturut-turut akan mendapat poin tambahan 20, 15, dan 10.
Setelah semua kelompok maju peneliti mentotal seluruh poin yang diperoleh oleh masing-masing kelompok dari poin mengerjakan soal, hasil koreksi dan waktu
pengerjaan lalu menentukan pemenangnya. Kelompok yang menang seperti biasa mendapatkan bintang untuk ditempelkan dipapan bintang.
Pada pertemuan ketiga, materi yang diberikan adalah ikatan kovalen dan
media yang digunakan adalah chemistry lewis’s balls. Media ini membantu
peserta didik memahami konsep ikatan kovalen yang menggunakan elektron secara bersama-sama. Artinya unsur-unsur yang berikatan kovalen akan patungan
memberikan elektronnya untuk digunakan bersama. Media ini juga bertujuan
untuk memudahkan peserta didik untuk menggambarkan lambang lewis dan untuk menimbulkan serta kesenangan dalam mengerjakan ikatan kovalen. Media
chemistry lewis’s balls selengkapnya dapat dilihat dalam Gambar 5.
Gambar 5. Media Chemistry Lewis’s Balls
78
Media ini terdiri dari bola-bola lewis yang terbuat dari gabus. Bola
– bola lewis ini nantinya berfungsi untuk menggambarkan lambang lewis suatu unsur
dan dilengkapi dengan elektron-elektron yang berupa manik-manik serta kartu soal. Cara memasangkan elektronnya, kawat yang panjang untuk ditancapkan
digabus dan untuk kawat yang pendek untuk dihubungkan dengan elektron unsur lain yang berikatan. Adapun media ini punya kelemahan yakni kurang kuatnya
elektron yang menancap pada gabus sehingga mudah lepas. Namun kekurangan ini masih dapat diantisipasi dengan meletakkannya diatas meja setelah selesai
merangkainya. Seperti biasa peneliti sebagai guru menjelaskan materi lalu memberikan
contoh soal dan sedikit latihan soal baru menerapkan dengan media chemistry lewis’s balls. Aturan permainan dari Chemistry Lewis’s Balls ini yaitu peneliti
menerapkan model adu cepat. Media bola-bola lewis tadi dibagi rata untuk masing-masing kelompok baik bola-bola unsur maupun elektronnya. Peneliti
sebagai guru kemudian membagikan masing-masing 3 kartu soal di setiap kelompok. Peserta didik diminta untuk menggambarkan struktur lewis dengan
media bola-bola lewis dan menentukan ikatan yang terjadi apakah iktan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga atau ikatan
kovalen koordinasi. Selain itu peserta didik juga harus menentukan apakah senyawa itu menyimpang dari aturan oktet atau tidak. Jika menyimpang dari
aturan oktet harus memberikan alasannya. Kelompok yang selesai terlebih dahulu harus menancapkan bendera sesuai urutan dan kemudian masing-masing
kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas sesuai urutan selesainya.
79 Setiap soal yang dikerjakan skor maksimalnya adalah 10 sehingga skor total
maksimal adalah 30 untuk hasil pengerjaan soal. Kelompok yang tercepat ke 1, 2 dan 3 akan mendapat tambahan poin yakni berturut-turut 20, 15, dan 10.
Perolehan keseluruhan poin masing-masing kelompok ditotal dan didapatkan juara 1, 2 dan 3. Kelompok yang menang seperti biasa mendapatkan bintang
untuk ditempelkan dipapan bintang.
Pada pertemuan keempat, materi yang diberikan adalah bentuk molekul.
Setelah berkoordinasi dengan guru kimia yang bersangkutan karena penelitian ini menggunakan materi bentuk molekul, materi ini diajukan yang seharusnya ikatan
kovalen polar dan nonpolar, ikatan logam, ikatan hidrogen dan gaya van der wals terlebih dahulu tetapi menjadi diberikan setelah bentuk molekul. Adapun untuk
materi bentuk molekul ini dilaksanakan 2 kali pertemuan karena pada saat memberikan dan menjelaskan materi bentuk molekul peserta didik membutuhkan
waktu yang lama untuk memahaminya sehingga ketika akan diterapkan games peserta didik belum siap. Oleh karena itu games dengan media chemistry lollipop
molecule diberikan pada pertemuan kedua.
Chemistry Lollipop Molecule. Media ini membantu peserta didik
memahami konsep materi bentuk molekul. Materi bentuk molekul yang abstrak dan sulit dibayangkan dengan adanya media ini menjadi mudah untuk dilihat
secara langsung. Media ini terdiri dari bola besar besar dan bola berukuran sedang. Bola besar akan berperan sebagai atom pusat dan diberi warna biru
supaya lebih menarik. Bola yang berukuran sedang akan berperan sebagai atom yang mengililingi atom pusat dan diberi warna merah muda. Media ini dilengkapi
80 juga dengan batang dari plastik yang menggambarkan ikatan yang berwarna
kuning serta dilengkapi juga dengan elektron-elektron sebagai pasangan elektron bebas dalam bentuk molekul dan kartu soal. Media chemistry lollipop molecule
selengkapnya dapat dilihat dalam Gambar 6. Games untuk media chemistry lollipop molecule ini hampir mirip ketika
memainkan media chemistry ionic puzzle yaitu setiap kelompok diharapkan menempati tempatnya masing-masing. Media chemistry lollipop molecule
diletakkan di meja yang sudah ditata di depan kelas. Setiap kelompok akan maju bergantian untuk mengerjakan kartu soal yang telah mereka dapatkan. Urutan
maju kelompokknya dilakukan secara undian. Waktu pengerjaan kelompok akan dicatat dan 3 kelompok yang paling cepat mengerjakan akan mendapat poin
tambahan. Pada saat ada kelompok yang sedang maju tugas kelompok lain yang dibelakang adalah mengkoreksi pekerjaan yang sedang dikerjakan kelompok yang
maju. Kelompok yang dapat giliran maju harus mengambil secara acak 3 kartu
soal kemudian mengerjakannya dengan lollipop-loliop molekul sehingga terbentuk suatu bentuk molekul. Sebelumnya kelompok yang maju tersebut harus
menyebutkannya terlebih dahulu soal yang mereka dapat kepada kelompok lain agar kelompok yang dibelakang mengerjakan juga untuk dikoreksi. Kelompok
yang maju setelah selesai mengerjakan, kemudian mempresentasikan bentuk molekul seperti apa dari senyawa yang mereka dapatkan kemudian kelompok lain
mengkoreksi sesuai hasil diskusi mereka.
81 Kelompok yang benar mengkoreksi akan mendapat poin +5 dan yang salah
mengkoreksi akan mendapat poin -2. Setiap soal yang dikerjakan skor maksimalnya adalah 10 sehingga skor total maksimal adalah 30 untuk hasil
pengerjaan soal. Kelompok yang tercepat ke 1, 2 dan 3 akan mendapat tambahan poin yakni berturut-turut 20, 15, dan 10. Perolehan keseluruhan poin masing-
masing kelompok ditotal dan didapatkan juara 1, 2 dan 3. Kelompok yang menang seperti biasa mendapatkan bintang untuk ditempelkan dipapan bintang. Pertemuan
kali ini adalah games terakhir sehingga hari ini adalah pengumunan juara umum untuk tim yang paling berprestasi selama empat kali games ini dan juga disertai
pembagian hadiah. Peneliti sebagai guru kemudian mengumumkan bahwa sekitar dua minggu
lagi akan diadakan tes prestasi dengan materi yang telah mereka mainkan selama empat pertemuan ini. Waktu dan tanggal belum pasti karena guru yang
bersangkutan meminta tes prestasi dilakukan setelah guru menyelesaikan seluruh materi ikatan kimia.
Masih tersisa waktu sekitar 10 menit di pertemuan terakhir pembelajaran ini karena untuk pertemuan selanjutnya untuk tes prestasi, peneliti meminta peserta
didik untuk mengisi angket motivasi belajar kembali sebagai pengukur motivasi belajar akhir peserta didik setelah diberi pembelajaran chemistry edutainment
games. Angket kali ini dilengkapi dengan angket terbuka yang berisi tentang suka tidaknya pembelajaran dengan chemistry edutainment games dan apa alasannya.
Pada pertemuan terakhir , tes prestasi belajar kimia di kelas eksperimen
ini berjalan dengan cukup kondusif walalupun ada satu dua peserta didik yang
82 rewel tanya kepada peneliti sebagai guru. Namun hal itu dapat diantisipasi dengan
baik sehingga tes pun berjalan dengan tenang, kondusif dan jujur. Waktu pengerjaan yang diberikan maksimal 75 menit tapi satu jam telah berlalu banyak
peserta didik yang telah selesai mengerjakan tes prestasi. Kemudian peneliti sebagai guru mengkondisikan peserta didik yang sudah selesai untuk mengecek
kembali jawabannya. Tes prestasi ini pun selesai tepat waktu dan semua peserta didik mengumpulkan hasil pengerjaannya. Soal prestasi belajar kimia
selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 3.
Gambar 6. Media Chemistry Lollipop Molecule
83