Rumah Tangga Perikanan, Kelompok Nelayan dan Nelayan

Tabel 2. Jumlah alat penangkapan ikan menurut jenisnya di Kabupaten Maluku Tenggara pada Tahun 2009-2011 Sumber: Laporan tahunan DKP Kabupaten Maluku Tenggara 2011. Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa pada tahun 2009-2011 terjadi peningkatan berturut-turut pada sarana alat penangkapan ikan yakni pada sero, fish net dan shrimp net, sedangkan pada alat penangkapan yang lainya mengalami naik turun secara stabil yakni pada bagan, pancing handline, bubu, alat pengumpul kerang dan pada alat pengumpul rumput laut. Di area wilayah Kabupaten Maluku Tenggara terdapat Jenis Ikan yang dominan tertangkap dengan Alat Tangkap Pukat Ikan Fish Net dan Pukat Udang Shrimp Net dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.1.3 Rumah Tangga Perikanan, Kelompok Nelayan dan Nelayan

Perkembangan sektor perikanan berdampak pada terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat, yang berimbas pada peningkatan jumlah tenaga kerja yang berkerja pada sektor tersebut. Derdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa jumlah Rumah Tangga Perikanan, Kelompok Nelayan dan Nelayan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara terus mengalami perkembangan sampai tahun 2011. dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perkembangan rumah tangga perikanan, kelompok nelayan dan jumlah nelayan Tahun 2009-2011, Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Rumah Tangga Perikanan KK Kelompok Nelayan Kelompok Nelayan Orang 2009 6.327 866 19.023 2010 6.310 870 19.234 2011 6.461 910 20.113 Sumber: Laporan tahunan DKP Kabupaten Maluku Tenggara 2011 No Jenis Alat Tangkap Jumlah Alat Tangkap Unit 2009 2010 2011 1 Sero 60 62 72 2 Bagan Jaring Angkat 265 263 264 3 Pancing Handline 2.115 2.126 2.015 4 Fish Net Pukat Ikan 57 66 156 5 Shrimp Net Pukat Udang 305 316 326 6 Bubu 836 832 817 7 Alat Pengumpul Kerang 276 282 297 8 Alat Pengumpul Rumput Laut 756 752 750 Jumlah 4.670 4.699 4.762 7 Perkembangan rumah tangga perikanan, kelompok nelayan dan nelayan, seperti pada Tabel 3 tersebut di atas mengalami peningkatan secara berturut-turut mulai dari tahun 2009-2011. Berdasarkan data diperoleh baik perkembangan rumah tangga, kelompok nelayan dan nelayan mengalami penurunan hanya terjadi di antara tahun 2008-2009 dimana pada tahun 2009 terjadi penurunan hal tersebut di sebabkan pada saat itu adanya kondisi alam yakni ombak dan angin cukup kencang sampai menelan korban. Peningkatan perkembangan rumah tangga tersebut menunjukkan bahwa sektor perikanan masih terus memberi peluang untuk menyerap tenaga kerja, dan berpeluang juga untuk masyarakat semakin tertarik pada sektor tersebut, dan terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 2.2 Pendapatan 2.2.1 Pengertian pendapatan Rahardja dan Manurung 2004 mengemukakan, pendapatan merupakan total penerimaan uang dan bukan uang seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran yang diterima dari suatu kegiatan usaha, sehingga formulasinya dapat di sebut I =TR - TC, selisih antara total penerimaan dan total pengeluaran. Biaya nelayan diklasifikasi menjadi dua, yakni biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Sehingga diperoleh TC = FC + VC. Menurut Sukirno 2006 pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerja selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain: 1. Pendapatan pribadi, yakni jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu negara. 2. Pendapatan disposable, yakni pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan. 3. Pendapatan nasional, yakni nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam satu tahun. Menurut Sobri 1999 pendapatan disposible adalah suatu jenis penghasilan yang diperoleh seseorang yang siap untuk dibelanjakan atau dikonsumsikan. Besarnya pendapatan diposible yakni pendapatan yang diterima dikurangi dengan pajak langsung pajak perseorangan seperti pajak penghasilan. Menurut Soekartawi 2000 bahwa pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua, yakni pendapatan sementara transitory income dan pendapatan permanen permanent income. pendapatan sementara adalah pendapatan yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya berapa besar yang akan diterima sebulan, kemudiaan Pendapatan permanen dapat diartikan: 1. Pendapatan yang selalu diterima pada periode tertentu dan dapat diperkirakan sebelumnya, sebagai contoh adalah pendapatan dari upah gaji. 2. Pendapatan yang diperoleh dari semua faktor yang menentukan kekayaan seseorang.

2.2.2 Nelayan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan