4.3.6 Jenis Armada yang digunakan Nelayan dan Status Kepemilikan Kapal
Jenis armada yang digunakan nelayan baik anggota maupun non anggota Kopdit Angkara, dapat diketahui bahwa mayoritas nelayan menggunakan jenis armada perahu
tanpa mesin, sebagaimana disajikan pada Tabel 22.
Tabel 22. Jenis armada yang digunakan nelayan
Berdasarkan data pada Tabel 22, tersebut diketahui bahwa mayoritas nelayan menggunakan jenis armada perahu tanpa mesin. Sedangkan apabila dilihat lebih detail
berdasarkan nelayan yang berstatus sebagai anggota maupun non anggota Kopdit Angkara, maka jenis armada yang digunakan adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23. Jenis armada yang digunakan nelayan berdasarkan status keanggotaan Kopdit Angkara
No. Jenis Armada yang
Digunakan Jumlah Menurut
Keanggotaan Orang Total
Non Anggota Anggota
1 Perahu Tanpa Mesin 21
40 61
2 Kapal Motor Tempel 7
19 26
3 Kapal Motor 5
8 13
Jumlah 33
67 100
Data pada Tabel 23 memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan data pada Tabel 22, di mana hasilnya turut mengkonfirmasikan bahwa baik nelayan berstatus
anggota maupun non anggota, pada umumnya menggunakan jenis armada perahu tanpa mesin. Selanjutnya terdapat penyebaran nelayan berdasarkan status keanggotaan koperasi
dan armada penangkapan, dapat disajikan pada Tabel 24. No. Jenis Armada yang
Digunakan Jumlah
Unit Persentase
1 Perahu Tanpa Mesin
61 61.0
2 Kapal Motor Tempel 26
26.0 3 Kapal Motor
13 13.0
Jumlah 100
100.0
Tabel 24. Penyebaran nelayan berdasarkan status keanggotaan koperasi dan armada penangkapan
No Status KeanggotaanArmada
Penangkapan Jumlah Orang
Persentase A
Anggota Koperasi 1
Perahu Tanpa Mesin 40
59,7 2
Kapal Motor Tempel 19
28,4 3
Kapal Motor 8
11,9 Jumlah
67 100
B Non Anggota Koperasi
1 Perahu Tanpa Mesin
21 63,6
2 Kapal Motor Tempel
7 21,2
3 Kapal Motor
5 15,2
Jumlah 33
100,0 Berdasarkan data pada Tabel 24 diketahui nelayan yang berstatus sebagai anggota
koperasi, didominasi dengan nelayan yang memiliki perahu tanpa mesin 59,7, dibandingkan dengan kapal motor tempel dan kapal motor. Hal ini mencerminkan kondisi
atau keberadaan nelayan anggota koperasi dengan jenis armada penangkapan belum optimal dalam memperoleh hasil tangkapan ikan. Demikian pula pada nelayan bukan
anggota koperasi, didominasi pula oleh nelayan dengan jenis armada perahu tanpa mesin 63,6 dibandingkan jenis armada penangkapan lain yang lebih memadai. Kemampuan
dan kapasitas perahu tanpa mesin yang tidak sebanding dengan jenis armada kapal motor tempel dan kapal motor, tentu saja berdampak pada hasil tangkapan nelayan. Kondisi ini
memiliki keterkaitan dengan ketersediaan modal yang dimiliki nelayan, dikarenakan operasional dan biaya kepemilikan kapal motor tempel maupun kapal motor relatif jauh
lebih besar dibandingkan jenis perahu tanpa mesin. Berdasarkan data penyebaran nelayan terkait status keanggotaan koperasi dan
armada penangkapan, maka dapat ditelaah lebih lanjut mengenai perbandingan pendapatan, modal kerja, jumlah ABK pengelaman, dan jarak tempuh berdasarkan status keanggotaan
dan armada penangkapan. Hasilnya dapat disajikan pada pada Tabel 25.