Analisis Matriks IFE- EFE

Tahapan yang dilakukan dalam menggunakan matriks SWOT adalah: 1 Membuat daftar peluang eksternal 2 Membuat daftar ancaman eksternal 3 Membuat daftar kekuatan internal 4 Membuat daftar kelemahan internal 5 Mencocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal serta melakukan pencatatan terhadap hasil dalam kolom strategi SO 6 Mencocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal serta melakukan pencatatan terhadap hasil dalam kolom strategi WO 7 Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal serta melakukan pencatatan terhadap hasil dalam kolom strategi ST 8 Mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal serta melakukan pencatatan terhadap hasil dalam kolom strategi WT.

3.6.4 Analisis Bauran Pemasaran 4P

Kotler 2007 mengungkapkan kajian konseptual teoritis dalam analisis pemasaran yang dapat digunakan sebagai analisis yang mendasari perencanaan strategi pemasaran secara umum dalam mencapai tujuan bisnis dan pemasaranya. Hal tersebut kemudian lebih dikenal dengan istilah bauran pemasaran Marketing mix atau disebut pula sebagai 4 P, yakni produk product, harga price, promosi promotion, distribusi pendistribution dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Strategi Produk product Produk merupakan himpunan kepuasan yang ditawarkan kepada konsumen melalui suatu transaksi. Produk selain bentuk fisik, juga termasuk pelayanan, dan atribut lainnya. 2. Strategi Harga price Merupakan strategi penetapan harga untuk meningkatkan volume penjualan menghadapi competitor. Oleh sebab itu penetapan harga merupakan proses paling penting dalam kaitannya dengan penerimaan perusahaan. Strategi harga merupakan satu-satunya komponen bauran pemasaran yang menghasilkan profit, sedangkan bauran pemasaran lainnya lebih berorientasi pada biaya. 33 3. Strategi Promosi Promotion Promosi merupakan suatu sarana yang dirancang sedemikian rupa dengan tujuan menyampaikan informasi kepada konsumen tentang produk baik dari segi, kegunaan, cara perolehan, dan tingkat harga. 4. Strategi saluran pemasaran Distribution Penyaluran produk merupakan kegiatan pemasaran agar produk sampai ke konsumen dengan cepat terutama pada saat dibutuhkan konsumen. Saluran pemasaran ini dapat dilakukan mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks dan tergantung dari karakteristik produk, kemampuan penjualan serta perilaku konsumen.

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Regresi berganda terdapat beberapa permasalahan yang bisa terjadi yang secara statistik dapat mengganggu model yang ditentukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik sebagai berikut:

3.7.1 Normalitas

Normal dan tidaknya faktor pengganggu µ i 1. Bila nilai JB hitung = χ dengan J-B test. Adapun kriteria untuk mengetahui normal atau tidaknya dari faktor pengganggu adalah sebagai berikut: 2 hitung nilai χ 2 tabel , maka hipotesis menyatakan bahwa residual μ t 2. Bila nilai JB hitung = χ adalah berdistribusi normal ditolak. 2 hitung nilai χ 2 tabel , maka hipotesis menyatakan bahwa residual μ t

3.7.2 Multikolinieritas

adalah berdistribusi normal diterima. Multikolinieritas ada karena satu atau lebih variabel bebas yang merupakan kombinasi linier yang pasti sempurna atau mendekati pasti dari variabel penjelas lainya. Jika terdapat multikolinieritas sempurna, koefisien regresi dari variabel penjelas tersebut tidak dapat ditentukan dan variansinya bernilai tak terhingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna maka koefisien regresi dapat ditentukan, namun variansinya sangat besar, sehingga tidak dapat menaksir koefisien secara akurat. Untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas, dilakukan dengan regresi antar variabel bebas sehingga dapat diperoleh nilai koefisien determinan R 2 , lalu dibandingkan dengan R 2 hasil regresi model, sehingga dapat diperoleh kesimpulan yakni: 1. Jika nilai R 2 hasil regresi antar variabel bebas lebih besar R 2 2. Jika nilai R model penelitian, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada multikolinieritas dalam model empiris yang digunakan ditolak tidak diterima. 2 hasil regresi antar variabel lebih kecil R 2 model penelitian, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas model empiris yang digunakan tidak dapat ditolak diterima. Sehingga dalam hal ini R 2

3.7.3 Heteroskedastisitas

memiliki fungsi yang penting, selain sebagai koefisien penentuan juga sebagai penentu kelayakan model regresi. Asumsi dari model regresi linier klasik adalah varian dari setiap µ i Error term kesalahan pengganggu untuk variabel-variabel bebas yang diketahui merupakan suatu bilangan konstan tetap dengan symbol σ 2 . Hal ini disebut dengan homoskedastisitas dengan persamaan sebagai berikut: Eμ i 2 = σ 2 dimana i = 1,2,3……n 1-3 Sedang bila varian diketahui tidak konstan tidak tetap atau berubah-berubah maka ini disebut dengan heteroskendastisitas. Untuk melihat adanya heteroskendastisitas pada model regresi, maka salah satu upayanya adalah dilakukan dengan metode Park Test Uji dari Park RE. Park menformalkan metode grafis dengan mengfungsikan σ 2 sebagai variabel X i. σ persamaannya adalah sebagaimana disajikan berikut: i 2 = σ 2 X i. β e vi 1-4 atau bila ditulis dalam bentuk logaritma natural adalah: ln σ i 2 = ln σ 2 + β ln X i + v i 1-5 H ampir pada umumnya σ i 2 tidak diketahui maka park menyarankan σ i 2 diganti dengan µ i ln μ residual, sehingga dengan demikian dapat diperoleh persamaannya adalah sebagaimana disajikan berikut: i 2 = ln μ 2 + β ln X i + v = α + β ln X i i + v i 1-6