pola pikir nelayan itu sendiri. Faktor eksternal yang mengakibatkan kemiskinan rumah tangga nelayan lapisan bawah antara lain pendapatan mereka didomonasi oleh pemilik
perahu, pemilik modal dan sifat pemasaran hanya dikuasai oleh kelompok orang. Selain itu terdapat 4 empat faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan nelayan
Kusnadi, 2003 antara lain:
1. Faktor Modal kerja.
Modal dapat dibagi menjadi dua bagian yakni modal tetap dan modal bergerak. Modal tetap adalah biaya melalui deprecition cost dan bunga modal. Modal bergerak
langsung menjadi biaya dengan besarnya biaya itu sama dengan nilai modal yang bergerak. Setiap usaha penangkapan dipengaruhi modal kerja, makin tinggi modal kerja
perunit usaha yang digunakan diharapkan makin baik perolehannya. Modal kerja terkadang nelayan peroleh dari toke pemilik modal sistem pengembalian melalui
perolehan ikan hasil tangkapan nelayan sehingga tingkat harga ikan biasanya ditentukan oleh pemilik modal.
2. Faktor Tenaga Kerja.
Setiap usaha kegiatan penangkapan ikan pasti memerlukan tenaga kerja profesional yang diharapkan pendapatan lebih meningkat, banyaknya tenaga kerja
disesuaikan dengan kapasitas kapal, selain menjaga kesetabilan kapal juga mengurangi biaya melaut Masyhuri, 1999.
3. Faktor Pengalaman Melaut.
Faktor pengalaman melaut, secara teoritis tidak terbahas dalam buku, bahwa pengalaman merupakan fungsi dari pendapatan atau keuntungan namun dalam aktivitas
nelayan sehari-hari dalam penangkapan ikan faktor pengelaman turut menentukan, sebab semakin berpengalaman perolehan hasil tangkapan ikan semakin banyak.
4. Fakor Jarak Tempuh Melaut
Fakor jarak tempu melaut terbagi dalam tiga pola penangkapan ikan. Pertama, yakni pola penangkapan lebih dari satu hari, penangkapan seperti ini merupakan
penangkapan ikan lepas pantai. Jauh dekatnya daerah penangkapan dan besar kecilnya kapal yang digunakan sangat menentukan lamanya melaut.
Kedua, pola penangkapan ikan satu hari, biasanya nelayan ini berangkatnya kurang lebih sekitar jam 14.00 dan kembali ke fishing base 09.00 hari berikutnya,
penangkapan ikan seperti ini juga disebut penangkapan ikan lepas pantai. Ketiga, pola 10
penangkapan ikan tengah hari, penangkapan ikan seperti ini adalah penangkapan ikan dekat pantai, umumnya nelayan ini berangkat sekitar jam 03.00 sore hari dan kembali
sekitar jam 09.00 pagi hari. Penangkapan ikan lepas pantai biasanya memperoleh hasil tangkapan lebih banyak dibandingkan dengan dekat pantai Masyhuri, 1999.
Untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan dapat digunakan rumus dalam fungsi;
INC = f MODAL, LAB, EXPE, DST
Dimana : INC
= Pendapatan Nelayan MODAL
= Modal Kerja LAB
= Jumlah anak buah kapal ABK EXPE
= Pengalaman melaut DST
= Jarak tempuh melaut ke fishing ground. Selanjutnya fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam bentuk persamaan
regresi berganda sebagai berikut :
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + ε; atau bisa juga dituliskan INC =
α + b
1
MODAL + b
2
LAB + b
3
EXPE + b
4
Dimana : INC
= Pendapatan nelayan perbulan
DST + ε
MODAL = Modal kerja perbulan LAB
= Jumlah anak buah kapal ABK EXPE
= Pengalaman melaut DST
= Jarak tempuh melaut ke fishing ground α
= Intercept bi
= Koefisien regresi I = 1,2,3 dan 4
ε
= Error term kesalahan pengganggu.
2.3 Pemasaran
2.3.1 Konsep Pemasaran
Kotler dan Amstrong 2007 mendefinisikan pemasaran sebagai suatu rangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang menjadi arah kepada usaha-
usaha pemasaran perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan pesaing yang selalu berbeda. Pemasaran merupakan suatu proses sosial manajerial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan 11
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Konsep ini yang mendasari definisi pemasaran diantaranya: kebutuhan needs,
keinginan want dan permintaan demands Pemasaran adalah proses sosial di mana individu atau kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, menyalurkan dan dengan bebas mempertukarkan nilai produk dan jasa dengan pihak lain Kotler, 2008.
Tujuan pemasaran adalah bagaimana mengetahui dan memahami pengguna dengan sebaik-baiknya, agar produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhannya. Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam, yang artinya konsep ini dimulai dari pasar yang didefinisikan dengan baik, berfokus pada
kebutuhan pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan Kotler dan Amstrong, 2007. Konsep pemasaran dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut.
Sumber: Kotler 2008 Gambar 1. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup suatu produk baik jasa maupun barang Swastha dkk, 1990. Dalam filsafah bisnis, konsep pemasaran disusun dengan memasukkan elemen-elemen
sebagai berikut: 1. Orintasi konsumen pasar pembeli.
2. Volume penjualan yang menguntungkan 3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran.
2.3.2 Konsep Lembaga dan Saluran Pemasaran
Walters yang dikutip oleh Swastha dan Irawan 1990 mendefinisikan saluran pemasaran sebagai sekelompok perusahan dan agen produsen yang mengkombinasikan
antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan dari pasar tertentu. Dari definisi tersebut di atas dapat diketahui unsur-unsur penting dalam
saluran pemasaran sebagai berikut : Pasar Kebutuhan Pemasaran Laba melalui
Sasaran Pelanggan Terintegrasi Kepuasan Pelanggan 12
1. Saluran pemasaran merupakan sekelompok lembaga yang ada, mengadakan kerja
sama untuk mencapai tujuan 2.
Anggota kelompok terdiri dari beberapa pedagang dan agen, dimana tidak seluruhnya menggunakan nama dari suatu produsen tertentu. Dan pada dasarnya
adalah untuk memindahkan atau distribusi secara fisik suatu barang. 3.
Tujuan dari saluran pemasaran adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu 4.
Saluran melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai tujuan yakni mengadakan penggolongan produk dan mendistribusikanya, sehingga dapat
memberikan kepuasan pada pasar.
2.3.3 Konsep Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari peluang dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan
kelemahan perusahaan David, 2009. Tujuan Strategi adalah untuk terus-menerus mempertajam bisnis dan produk suatu organisasi sehingga mencapai laba dan
pertumbuhan yang memuaskan. Pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasarannya
dalam sebuah pasar sasaran Kotler dan Amstrong, 2007. Menurut Kotler 2008 strategi pemasaran adalah suatu formula untuk
melakukan terobosan pada pasar, baik pasar yang telah ada maupun pasar baru yang akan dituju. Cara untuk meningkatkan strategi pemasaran secara optimal adalah dengan
analisis situasi pemasaran yang terdiri dari 3 tiga hal pokok yakni:
1. Analisis Lingkungan
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada dalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus
pada perusahaan. Faktor internal perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan yang berasal dari
pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri. Analisis lingkungan internal dimaksudkan untuk mengembangkan daftar kekuatan yang dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan
perusahaan Kotler, 2008. Lingkungan eksternal merupakan kondisi di luar perusahaan yang bersifat
dinamis dan tidak dapat dikendalikan. Suatu perusahaan harus memiliki sistem intelijen pemasaran untuk mengikuti kecenderungan dan perkembangan penting yang terjadi
dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terkait. Lingkungan eksternal mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga
perusahaan dapat memformulasi strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman. Tujuan utama pengamatan
lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari Kotler,
2008. Suatu perusahan disebut berhasil bila perusahan tersebut menyadari bahwa
lingkungan pemasaran selalu menimbulkan peluang baru, ancaman baru, dan pemahaman baru tentang pentingnya memantau dan beradaptasi dengan lingkungan
yang terus berubah. Hal ini untuk menjaga agar produk dan praktek pemasaran tetap sesuai dengan situasi terakhir dan tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi
perubahan yang signifikan yang terletak pada pemasaran perusahan. Dalam menganalisis lingkungan pemasaran ini ada dua hal penting yang perlu
dilakukan, yakni : 1 Menganalisis kebutuhan dan trend dalam lingkungan baik mikro maupun makro.
Keberhasilan yang dialami cenderung disebabkan adanya kesadaran dan kecepatan tanggapan terhadap kebutuhan dan trend yang tidak terpenuhi dalam lingkup baik
mikro maupun makro. 2 Mengidentifikasi dan menanggapi kekuatan lingkungan baik mikro maupun makro
dengan cepat. Dalam situasi yang berubah dengan cepat setiap perusahan harus memantau enam kekuatan utama, yakni lingkungan demografi, lingkungan
ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan politik atau hukum dan lingkungan sosial budaya.
2. Analisis Perilaku Konsumen