Berdasarkan data pada Tabel 19 tersebut di atas dapat diketahui frekuensi terbanyak adalah nelayan dengan anggota keluarga berjumlah 3 orang. Hanya terdapat sedikit
responden memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 5 orang.
4.3.4 Pendapatan per Bulan
Pendapatan per bulan dari responden nelayan dapat dapat diketahui bahwa ukuran nilai pusat pendapatan per bulan nelayan dapat diwakili oleh nilai modus dan median, yakni
berkisar antara Rp. 3.000.000 sampai dengan Rp. 4.380.000, sebagaimana dapat disajikan pada Tabel 20.
Tabel 20. Pendapatan nelayan per Bulan
No Rentang Pendapatan Per Bulan
Frekuensi Orang 1
1 - 3 juta 24
2 3 - 5 juta
31 3
5 - 10 juta 22
4 10 juta
23 Jumlah
100
4.3.5. Pekerjaan Sampingan Nelayan
Berdasarkan data terkait pekerjaan sampingan nelayan dapat diketahui bahwa 67 nelayan memiliki pekerjaan sampingan selain sebagai nelayan, dan pekerjaan sampingan
tersebut terdiri dari pekerjaan sebagai buruh, pedagang, dan petani. Sedangkan terdapat 33 yang melakukan aktivitas rutin sebagai nelayan tetap tanpa pekerjaan sampingan.
Sebagaimana dapat disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21. Pekerjaan sampingan nelayan
Pekerjaan Sampingan
Frekuensi Orang
Persentase Pedagang
16 16.0
Buruh 40
40.0 Petani
11 11.0
Jumlah 67
67.0
4.3.6 Jenis Armada yang digunakan Nelayan dan Status Kepemilikan Kapal
Jenis armada yang digunakan nelayan baik anggota maupun non anggota Kopdit Angkara, dapat diketahui bahwa mayoritas nelayan menggunakan jenis armada perahu
tanpa mesin, sebagaimana disajikan pada Tabel 22.
Tabel 22. Jenis armada yang digunakan nelayan
Berdasarkan data pada Tabel 22, tersebut diketahui bahwa mayoritas nelayan menggunakan jenis armada perahu tanpa mesin. Sedangkan apabila dilihat lebih detail
berdasarkan nelayan yang berstatus sebagai anggota maupun non anggota Kopdit Angkara, maka jenis armada yang digunakan adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23. Jenis armada yang digunakan nelayan berdasarkan status keanggotaan Kopdit Angkara
No. Jenis Armada yang
Digunakan Jumlah Menurut
Keanggotaan Orang Total
Non Anggota Anggota
1 Perahu Tanpa Mesin 21
40 61
2 Kapal Motor Tempel 7
19 26
3 Kapal Motor 5
8 13
Jumlah 33
67 100
Data pada Tabel 23 memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan data pada Tabel 22, di mana hasilnya turut mengkonfirmasikan bahwa baik nelayan berstatus
anggota maupun non anggota, pada umumnya menggunakan jenis armada perahu tanpa mesin. Selanjutnya terdapat penyebaran nelayan berdasarkan status keanggotaan koperasi
dan armada penangkapan, dapat disajikan pada Tabel 24. No. Jenis Armada yang
Digunakan Jumlah
Unit Persentase
1 Perahu Tanpa Mesin
61 61.0
2 Kapal Motor Tempel 26
26.0 3 Kapal Motor
13 13.0
Jumlah 100
100.0
Tabel 24. Penyebaran nelayan berdasarkan status keanggotaan koperasi dan armada penangkapan
No Status KeanggotaanArmada
Penangkapan Jumlah Orang
Persentase A
Anggota Koperasi 1
Perahu Tanpa Mesin 40
59,7 2
Kapal Motor Tempel 19
28,4 3
Kapal Motor 8
11,9 Jumlah
67 100
B Non Anggota Koperasi
1 Perahu Tanpa Mesin
21 63,6
2 Kapal Motor Tempel
7 21,2
3 Kapal Motor
5 15,2
Jumlah 33
100,0 Berdasarkan data pada Tabel 24 diketahui nelayan yang berstatus sebagai anggota
koperasi, didominasi dengan nelayan yang memiliki perahu tanpa mesin 59,7, dibandingkan dengan kapal motor tempel dan kapal motor. Hal ini mencerminkan kondisi
atau keberadaan nelayan anggota koperasi dengan jenis armada penangkapan belum optimal dalam memperoleh hasil tangkapan ikan. Demikian pula pada nelayan bukan
anggota koperasi, didominasi pula oleh nelayan dengan jenis armada perahu tanpa mesin 63,6 dibandingkan jenis armada penangkapan lain yang lebih memadai. Kemampuan
dan kapasitas perahu tanpa mesin yang tidak sebanding dengan jenis armada kapal motor tempel dan kapal motor, tentu saja berdampak pada hasil tangkapan nelayan. Kondisi ini
memiliki keterkaitan dengan ketersediaan modal yang dimiliki nelayan, dikarenakan operasional dan biaya kepemilikan kapal motor tempel maupun kapal motor relatif jauh
lebih besar dibandingkan jenis perahu tanpa mesin. Berdasarkan data penyebaran nelayan terkait status keanggotaan koperasi dan
armada penangkapan, maka dapat ditelaah lebih lanjut mengenai perbandingan pendapatan, modal kerja, jumlah ABK pengelaman, dan jarak tempuh berdasarkan status keanggotaan
dan armada penangkapan. Hasilnya dapat disajikan pada pada Tabel 25.
Tabel 25. Perbandingan pendapatan, modal kerja, jumlah ABK, pengalaman, dan jarak tempuh berdasarkan status keanggotaan dan armada penangkapan
No Status
Keanggotaan Armada
Penangkapan n
Rata-rata Pendapatan
unit kapal Rp Modal Kerja
bulan Rp Jumlah ABK
Orang Pengalaman
Tahun Jarak
Tempuh Km
A Anggota Koperasi
1 Perahu Tanpa
Mesin 40
3.298.013 777.200
2 19.33
3.96 2
Kapal Motor Tempel
19 9.821.658
4.738.974 4
25.84 9.53
3 Kapal Motor
8 17.978.750
12.642.500 7
30.63 15.63
B Non Anggota
Koperasi 1
Perahu Tanpa Mesin
21 5.152.752
787.914 1
20.52 5.02
2 Kapal Motor
Tempel 7
6.898.429 1.672.571
4 23.14
6.57 3
Kapal Motor 5
22.394.000 18.842.000
8 32.80
13.80
Berdasarkan data pada Tabel 25 dapat diketahui nelayan yang memiliki jenis armada penangkapan perahu tanpa mesin, memiliki rata-rata pendapatan per bulan lebih
besar pada nelayan non anggota koperasi dibandingkan nelayan anggota koperasi. Selisih rata-rata pendapatan per bulan di antara keduanya adalah sebesar Rp.1.854.739. Dalam hal
modal kerja dan pengalaman kerja, jarak tempuh melaut, memiliki perbedaan yang tidak jauh berbeda di antara keduanya. Namun demikian dapat diketahui bahwa nelayan non
anggota koperasi relatif lebih memiliki pengalaman dan jarak tempuh yang lebih jauh dalam melaut. Hal ini lah kiranya yang menjadikan rata-rata pendapatan nelayan non
anggota koperasi sedikit lebih unggul dibandingkan nelayan anggota koperasi dalam jenis armada perahu tanpa mesin.
Nelayan dengan jenis armada kapal motor tempel, rata-rata pendapatan nelayan anggota koperasi lebih besar dibandingkan nelayan non anggota. Selisih pendapatan di
antara keduanya adalah sebesar Rp.2.923.229. Hal ini disebabkan nelayan anggota koperasi memiliki modal kerja dan jarak tempuh melaut yang lebih besar dibandingkan
nelayan non anggota koperasi, dalam jenis armada penangkapan kapal motor tempel. Sedangkan pada nelayan dengan jenis armada kapal motor, rata-rata pendapatan nelayan
non anggota koperasi lebih besar dibandingkan nelayan anggota koperasi. Selisih rata-rata pendapatan per bulan di antara keduanya adalah sebesar Rp.4.415.250. Hal ini disebabkan
perbedaaan modal kerja yang cukup besar di antara nelayan anggota koperasi dengan nelayan non anggota koperasi dalam hal jenis armada penangkapan kapal motor.
4.3.7. Persepsi Nelayan terhadap pilihan tempat penjualan ikan