Promosi merupakan suatu sarana yang dirancang sedemikian rupa dengan tujuan menyampaikan informasi kepada konsumen tentang produk baik dari segi,
kegunaan, cara perolehan dan tingkat harga. 4. Strategi saluran pemasaran Distribution
Penyaluran produk merupakan kegiatan pemasaran agar produk sampai ke konsumen dengan cepat terutama pada saat dibutuhkan konsumen. Saluran
pemasaran ini dapat dilakukan mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks dan tergantung dari karakteristik produk, kemampuan penjualan serta
perilaku konsumen.
2.5 Daya Saing Strategis
Dalam melakukan kegiatan pemasaran yang bersifat strategis, maka setiap organisasi harus mempunyai suatu daya saing yang berbeda dengan para pesaingnya.
Daya saing yang dimaksud adalah yakni melaksanakan langka-langka dengan pengembangan kompetensi inti. Kompetensi inti core Competence dari suatu produk
dapat berupa kegiatan diversifikasi produk dan diferensiasi produk. Dari pengembangan itu maka perusahan dapat melakukan, memperbesar target pasar-pasar
lama pasar yang telah ada dan memasuki pasar baru. Pengembangan kompetensi tersebut sangat berhubungan terhadap faktor lingkungan bisnis, yaitu kekuatan pembeli,
kekuatan pemasok, ancaman produk substitusi, tingkat persaingan dan hambatan masuk Porter, 2000 dapat di lihat pada Gambar 2.
Sumber : Porter 2000 Gambar 2. Pengembangan kompetensi inti
2.6 Konsep Manajemen
Konsep manajemen merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Di dalam
Pengembangan Kompetensi Inti
Diversifikasi
Produk
Diferensiasi Produk
Pasar Lama Produk Baru
Pasar Lama Produk Lama
Pasar Baru Produk Baru
Pasar Baru Produk Lama
manajemen terjadi proses kegiatan seperti proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Silk H.L dalam Ardiansyah 2010 konsep manajemen diartikan sebagai berikut:
pengorganisasian seluruh sumberdaya melalui perencanaan, pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar tercapai
sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat diperoleh kesimpulan dari para ahli pakar tersebut bahwa konsep manajemen adalah suatu proses untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut dapat dilaksanakan melalui tahapan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pemberian bimbingan. 2.7
Perkoperasian
Menurut UU Perkoperasian No. 172012, Pasal 1 bahwa koperasi didefinisikan sebagai badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Selanjutnya dalam Pasal 3 berbunyi bahwa
Menurut Bung Hatta, koperasi yang berazaskan pasal 33 UUD 1945 adalah merupakan satu-satunya jalan yang memberikan gambaran untuk mendekatkan jurang
perbedaan antara golongan yang kaya dengan golongan yang miskin Sukamdiyo, 2008. Lebih lanjut peranan koperasi Secara makro semakin melembaga dalam
perekonomian, antara lain meningkatkan manfaat koperasi bagi masyarakat dan lingkungan, pemahaman yang lebih mendalam terhadap azas sendi serta tata kerja
koperasi, meningkatkan produksi, pendapatan dan kesejahteraan, meningkatkan pemerataan dan keadilan, meningkatkan kesempatan kerja Sukamdiyo, 2008.
koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai salah satu
bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
UU No. 17 Tahun 2012 pasal 26 berbunyi anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Anggota koperasi dicacat dalam buku daftar anggota.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota 18
berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Sekalipun demikian sepanjang tidak merugikan kepentingannya, koperasi dapat pula memberikan pelayanan kepada yang
bukan anggota sesuai dengan sifat kegiatan usahanya, dengan maksud untuk menarik yang bukan anggota menjadi anggota koperasi. Bung Hatta, mendefinisikan bahwa
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong.
Dengan demikian manajemen koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk
mencapai tujuan koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pada Kopdit Angkara
memiliki anggota koperasi dan non anggota koperasi, terkait dengan kegiatan usaha penangkapan ikan maka anggota koperasi ini adalah anggota koperasi yang melakukan
usaha penangkapan ikan menggunakan fasilitas alat dan armada penangkapan milik Kopdit Angkara. Kemudiaan yang non anggota koperasi yakni mereka yang melakukan
kegiatan usaha penangkapan ikan menggunakan fasilitas alat dan armada penangkapan milik sendiri akan tetapi melakukan pendistribusian hasil tangkapan ikan selain ke
Tempat Pelelangan Ikan TPI juga melakukan pendistribusian hasil tangkapan ke Kopdit Angkara RAT Kopdit Angkara, 2011.
2.8 Kajian Penelitian Terdahulu